Rencana

Beberapa jam kemudian bell perpulangan pun berbunyi. Para siswa dan siswi terlihat berhamburan pergi keluar dari kelas.

Suatu hal aneh terjadi saat banyak siswa yang pergi keluar dari kelas, terlihat seorang siswa berambut biru dengan tindik yang terpasang pada kedua telinganya, siswa itu masuk ke kelas 1A.

Siswa itu tidak lain adalah Rainer, Anak dari salah satu donatur utama sekolah, dia saat ini terlihat sedang memasukkan banyak buku ke dalam laci mejanya.

"Dari mana aja lu bro?" Tanya seorang siswa yang bernama Miko pada Rainer.

"Biasalah," jawab Rainer santai sambil memasang jaket kulitnya.

"Owh, habis bolos," ucap Miko siswa.

"Jadi, gimana urusannya bro?" Tanya Miko.

"Sudah selesai," jawab Rainer sambil tersenyum.

"Artinya, kita jadi nih, memberikan pelajaran pada gajah bermata empat itu?" Tanya Miko, yang menyebut Raizor dengan julukan gajah bermata empat.

Julukan itu mereka berikan, pasalnya Raizor memiliki tubuh yang gemuk dan menggunakan kacamata.

"Ya jadi lah!" Jawab Rainer.

"Boy, jadi gak nih?" Tiba tiba sebuah suara keluar dari balik pintu kelasnya.

"Miko, lu ikut nggak?" Tanya Rainer.

"Tentu saja ikut bro!" Ucap Miko bersemangat, kemudian mereka berenam pun pergi menuju gerbang sekolah.

Setelah memarkirkan motor mereka di luar gerbang, Reiner dan teman-temannya, pergi agak jauh dari pintu gerbang untuk memantau situasi.

*****

Sementara itu di kelas 1C, terlihat Raizor yang baru saja selesai mencatat materi di papan tulis, dia pun kemudian merapikan buku pelajarannya dan memasukkannya kedalam ranselnya.

"Sudah 4 tahun aku menggunakan ransel ini, dan ransel ini juga terlihat sudah mulai robek. Huh! Sebaiknya nanti aku membeli ransel baru," kata Raizor menghela nafas panjang.

[Peringatan! Peringatan! Ada Bahaya Tuan!]

"Ada apa system?" Tanya Raizor.

[Rainer dan teman temannya sedang menunggu tuan keluar dari sekolah]

[Mereka ingin memberikan pelajaran pada tuan!]

"Dimana mereka sekarang?" Tanya Raizor.

[Mereka sekarang berada di warteg dekat sekolah!]

"Hmm baiklah, Ton kesini sebentar!" Ucap Raizor.

"Kenapa Rai?" Tanya Antonio.

"Ikuti aku sebentar, aku mendapatfirasat buruk!" Ucap Raizor berjalan menuju ke lantai 3.

"Hmmm baik, tapi kita mau kemana?" Tanya Antonio.

"Kelantai 3, aku ingin memantau keadaan di sekitar sekolah untuk berjaga-jaga, kalau saja Rainer dan teman temannya sedang menunggu ku di sebuah tempat," kata Raizor.

Sesampainya di lantai 3 Raizor menunjuk sebuah bangunan dan berkata kepada Antonio," Ton, coba kamu zoom warteg itu pakai hp mu!" Pinta Raizor padanya.

"Wah! Ternyata firasat buruk mu benar Bro, Rainer dan teman-temannya sedang duduk santai disana, mereka sepertinya sedang menunggu sesuatu bro!" Ucap Antonio.

"Jadi apa yang kita lakukan?" Tanya Antonio.

Kamu ingat rencana kita tadi kan?" Balas Raizor bertanya.

"Ya!" Jawab Antonio singkat.

"Bagus, tolong ya bro, bilangin nanti aku nunggu di depan kelas 3C!" Ucap Raizor.

"Iya bro, santai aja!" Ucap Antonio.

Mereka pun turun kembali ke lantai satu, setelah itu mereka berdua berpisah ditengah jalan.

Saat Raizor sedang menunggu di depan kelas 3C, Antonio pergi menemui seorang satpam bernama Handoko.

"Pak Handoko!" Panggil Antonio.

"Ada ya! nak Anton manggil bapak?" Tanya Doko

"Itu pak, Si Raizor minta di panggilin bapak, katanya ada urusan penting, kalo bapak udah selesai mengatur lalulintas di sekolah, langsung ke kelas 3C aja pak, kata Raizor!" Ucap Antonio.

"Oh, baik-baik, nanti saya kesana," Sahut Pak Handoko.

"Makasih ya pak, saya jalan dulu!" Ucap Antonio sambil melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Pak Handoko yang sedang mengatur lalulintas.

"Iya, hati-hati dijalan nak!" Ucap Pak Handoko.

"Iya pak!" Balas Antonio.

Beberapa menit kemudian setelah tugasnya mengatur lalulintas di di sekolah selesai, pak Handoko langsung pergi ke kelas 3C untuk menemui Raizor.

"Ada apa yah? Nak Raizor mencari bapak?"

"Itu pak, saya mau minta tolong!" Ucap Raizor.

"Minta tolong apa Nak?" Tanya Pak Handoko.

"Boleh nggak pak, saya ikut ke rumah bapak?" Tanya Raizor balik.

"Hah! Kerumah bapak, memangnya untuk apa?" Tanya Pak Handoko bingung.

"Buat nyari ojek pak, hehe!" Kata Raizor canggung.

"Bukannya di sekitar sini ada pangkalan ojek, kenapa harus ojek di dekat rumah bapak?" Tanya Pak Handoko semakin bingung.

"Begini pak, pagi tadi, saya dan Rainer hampir saja terlibat perkelahian." Ucap Raizor mulai menjelaskan.

"Lalu?" Tanya Pak Handoko masih bingung.

"Lalu sekarang, Si Rainer itu sedang nunggu saya di warteg dekat sekolah!"

"Loh, bukan kata kamu tadi, kamu dan Rainer hampir terlibat perkelahian, tapi kenapa sekarang kamu takut?" Tanya Pak Handoko.

"Tentu saja saya takut pak, Si Rainer aja bawa bawa teman! Kalo Rainer-nya sendiri yang jaga sudah pasti saya maju, tapi kalo bawa teman, sudah pasti saya mundur!"

"Setiap orang kan juga punya batas kekuatannya masing-masing pak!" Ucap Raizor menjelaskan.

"Ohh! Jadi begitu, baiklah kamu ikut saya saja sekarang!" Ucap Handoko menerima permintaan Raizor.

Kemudian Raizor pun pergi bersama Pak Handoko dengan motornya Pak Handoko.

******

Sementara itu di warteg tempat Rainer dan teman temannya sedang memantau, Miko tiba tiba berteriak," Bro! Bro! Liat siapa tuh!" Teriak Miko sambil menunjuk ke arah Raizor yang baru saja lewat bersama pak Handoko di depan mereka.

"Akkh! Sial!"

"Hei kalian! ayo cepat kita kejar!" Teriak Rainer.

"Jangan!" ucap salah satu siswa kelas 2F bernama Dika.

"Kenapa jangan! Bukannya kalian sudah setuju membantu ku tadi!" Teriak Rainer.

"Justru itu! Aku melarang mu mengejarnya! Karena aku membantu mu! Jika kau tetap mengejarnya kau akan dapat masalah besar!" Kata Dika menjelaskan dengan suara keras.

"Memangnya sebesar apa masalah yang bisa kita dapatkan jika mengejarnya!?" Tanya Rainer tidak terima.

"Dika! Biar ku jelaskan padanya!" Ucap Billy salah satu teman sekelas Dika.

"Hei anak baru! Jika kita mengejar dan menyerangnya! Lalu pak Handoko membantu Gajah bermata empat itu apa yang akan kau lakukan?!" Tanya Billy dengan suara keras.

"Sudah tentu aku juga akan memukulnya!" Jawab Rainer keras.

"Hei anak baru! Jika kau ingin melakukan sesuatu pada seseorang, pastikan kalau aku mampu melakukan sampai selesai!" Ucap Billy

"Maksudnya apa?" Tiba-tiba Miko bertanya karena bingung.

"Sudahlah lupakan saja! Kau terlalu bertele-tele Billy!" Ucap Dika.

"Pak Handoko itu memiliki dua orang keponakan yang hebat! Yang permata Brigjen Dion, Dan pengacara Doni, dan lagi Ketua yayasan sekolah kita ini adalah sepupu dari pak Handoko, jika kalian menyerangnya, dapat kepastian kalian tidak bisa pergi dari penjara selama beberapa tahun, meski sebanyak apapun uang yang kalian bayar untuk bebas!" Ucap Dika.

"Dan lagi, jikapun kalian tidak di masukan ke penjara, masa depan kalian di negara Indonesia sudah pasti hancur! Karena sekolah kita adalah salah satu SMA favorit di Indonesia!" Ujar Dika menyambung ucapannya.

"Jadi bagaimana? Apa kalian tetap ingin melakukannya atau menundanya sampai besok?!" Tanya Billy berteriak.

"Jika kalian tetap melanjutkannya hari ini, kami tidak ikut, tapi jika besok tentu kami ikut, jadi bagaimana?" Ujar Dika menyambung pertanyaan Billy.

"Ya, baiklah! Kita lakukan besok saja!" Jawab Rainer, kemudian dia dan Miko pergi meninggalkan mereka menuju motornya.

Terpopuler

Comments

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

lanjutkan author jelek😙😚😜🤪, canda

2024-06-18

0

Ewi

Ewi

lanjutkan

2024-05-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!