"Mohon perhatian, Tuan yang berada di depan mesin otomatis Big Seven saat ini, tolong jangan pergi dulu, staf kami akan melakukan pengecekan mesin tersebut."
Ketika mendengar itu, dengan sigap 10 orang staf keamanan mendatangi Raizor.
Sembilan pengawal Raizor, langsung mengelilingi tuan mereka ketika melihat ada 10 orang yang mengenakan jas hitam berjalan ke arah Raizor.
Gerakan itu mereka lakukan untuk melindunginya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kalian berlima, pergi dan ikuti teman kalian, mungkin saja mereka akan kewalahan jika menghadapi sembilan orang itu." Ucap pria yang berdiri menjaga pintu lift keluar.
Mendengar perintah dari atasan mereka, 5 orang pria yang juga berasal dari bagian keamanan mengikuti 10 orang yang sudah berada di dekat Raizor.
"kalian ingat kan, rencana yang kukatakan tadi di luar?" Tanya Raizor, pada ke-9 pengawalnya.
"Kami ingat bos, tapi itu terlalu berbahaya bos." Sahu Jaka yang di benarkan pengawalnya yang lain.
"Kalian tenang saja, aku sudah menyiapkan segala sesuatunya." Ucap Raizor.
Kemudian dia berbisik, pada ke-9 pengawalnya. "Aku sudah menyiapkan, *** ****** jika mereka ingin melukai ku." Raizor berbisik pelan.
"Jadi, sebaiknya kalian tunggu di luar, aku akan memberi kalian aba-aba." Kata Raizor berbisik lagi.
Mendengar itu, mereka terkejut bukan main, bahkan raut wajah Kipli berubah menjadi pucat ketika mendengar bisikan Raizor.
"Pergi kalian, kalian semua ku pecat!" Ucap Raizor dengan suara yang cukup nyaring.
Mereka pun pergi meninggalkan Raizor bersama para staf keamanan, setelah mendengar aba-aba yang keluar dari mulutnya.
Staf keamanan yang melihat itu langsung mendekati Raizor, "Tuan Anada harus ikut kami ke ruangan bos."
"Ya baiklah, tapi aku akan berjalan sendiri." Ucap Raizor lalu mengenakan tas ranselnya.
Kemudian mereka memasuki lift khusus yang mengantarkan mereka menuju sebuah ruangan.
Satu menit setelah pintu lift tertutup, tiba-tiba pintu itu terbuka lagi dan memperlihatkan sebuah dinding.
Kemudian salah satu staf keamanan melakukan sesuatu yang terlihat aneh pada dinding itu.
Wung!
Lalu dinding itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria berbadan kekar, layaknya binaragawan, yang mengenakan kemeja putih dengan rompi hitam, serta wajah yang menyeramkan dengan tatapan tajam.
"Hey Bocah, selama aku bekerja disini, sekalipun aku tidak pernah melihat mesin Big Seven mengeluarkan Tutup Botol sebanyak ini."
"Jadi jawab aku dengan jujur, apakah kau merusak mesin itu?" Tanya Bos kasino dengan nada suara yang dingin, dan tatapan mata yang tajam penuh akan intimidasi.
Mendapati situasi seperti itu, Raizor tetap tenang, bahkan wajahnya terlihat menyeringai.
"Bukannya kau bilang, kau sudah lama bekerja disini, tapi kenapa masih saja tidak mengetahui apapun tentang mesin itu. Apakah kau hanya tahu memarahi orang lain?" Kata Raizor, sambil tersenyum remeh.
Whoossh!
Bos Kasino yang marah setelah mendengar perkataan Raizor, langsung menghadiahkan sebuah pukulan ke melengkung atau Hook, ke arah kepala bocah di hadapannya itu.
"BRENGSEK!" Teriak Bos kasino, karena pukulan yang dia kerahkan, hanya mengenai udara kosong.
Hal itu terjadi, karena Raizor menundukkan kepalanya, lebih cepat dari pukulan Hook Bos Kasino.
"Seharusnya kau, menggunakan Hook itu sebagai pengalih perhatian, lalu menggunakan siku mu untuk menyerang ku." Kata Raizor mengomentari pukulan bos Kasino sambil memperbaiki posisi duduknya.
Whoossh! Buk! Krak!
Raizor yang baru saja memperbaiki, tiba-tiba mendapatkan serangan yang sama lagi, yaitu Hook.
Tapi kali ini dia tidak sempat menunduk, jadi Raizor juga mengarahkan pukulan Hook yang sama ke arah serang Bos Kasino, hingga keduanya bertemu, serta menciptakan suara dentuman yang cukup keras di ikuti suara retakan kecil.
"Tak ku sangka kau juga berbakat dalam tinju bocah." Ucap Bos kasino.
"Yeah, aku cukup menguasai teknik beladiri boxing. Jadi, apa kita bisa bicara sekarang, atau kau ingin meluapkan emosi mu dulu?" Tanya Raizor.
"Huh, aku masih memiliki banyak pekerjaan, jadi kita langsung bicara saja." Ucap Bos kasino sambil menarik kursi lalu duduk.
"Baik, kau bisa memanggilku Limo, bocah." Ucap Bos kasino.
"Ya, anda juga bisa memanggilku Rai." Ucap Raizor membenarkan posisi duduknya.
"Jadi, apa yang kau lakukan pada mesin Big Seven tadi?" Tanya Limo, setelah Raizor membenarkan posisi duduknya.
"Aku memasukkan 5 tutup botol sekaligus, ketika mengetahui kalau mesin itu akan jackpot. Itu saja." Kali ini Raizor menjawab dengan santai dan tenang.
"Tapi, dari mana kau mengetahui mesin itu akan jackpot?" Tanya Limo lagi.
"Dari mempelajarinya dan membongkar mesin. Aku memiliki beberapa mesin kasino seperti di rumah kakek ku. Dia sudah tidak memakainya lagi, jadi aku meminta izin untuk membongkar dan mempelajarinya." Jawab Raizor berbohong.
"Hebat juga ya, kakek mu, dia memiliki kasino sendiri dirumah." Sahut Limo.
"Ya, itu memang hebat. Tapi sekarang dia menjual semuanya karena masalah ekonomi, dia juga meminta ku untuk mencari uang pinjaman untuk membantu perusahaannya." Ucap Raizor melanjutkan kebohongannya.
"Jadi, apakah aku bisa meminjam uang di sini? Jika bisa aku akan mengembalikan semua tutup botol ini." Kata Raizor lagi.
"Memangnya berapa banyak, uang yang ingin kau pinjam?" Tanya Limo.
"Dua ratus sampai tiga ratus juta, apakah bisa?" Ucap Raizor.
"Ya, kau bisa meminjamnya disini, tapi harus memiliki barang jaminan dan menerima persyaratannya." Ucap Limo itu.
Raizor kemudian mengangguk, dan mengeluarkan pistol Sig Sauer 320 dari dalam tasnya, kemudian di ikuti dengan 7 buah bom Gran*t.
[Sisa uang Anda, 25,515,000 RP ]
"Apakah ini bisa ku jadikan barang jaminan?"
Tanya Raizor.
Limo cukup terkejut melihat ada 7 buah granat dan sebuah pistol didepannya, dia kemudian mengambil pistol milik Raizor dan mengeluarkan magazine serta melihat isi peluru nya.
Setelah itu Limo kemudian meletakkannya kembali setelah melihat ke aslian pistol itu.
"Ya, kau bisa menggunakannya. Tapi dari mana kau mendapatkan Gran*t sebanyak ini?" Tanya Limo setelah mengangguk.
"Kakek ku." Singkat sekali Raizor menjawabnya.
Limo kemudian meminta anak buahnya untuk membawakan surat perjanjian ke ruangannya.
Setelah Raizor membaca surat itu, dia langsung menandatangani surat perjanjian, serta menuliskan alamat, nomer telpon dll.
Saat Raizor mengisi surat perjanjian itu, ada beberapa anak buahnya Limo yang mereka video, setelah selesai mengisi surat perjanjian, Raizor kemudian berfoto bersama Limo sebagai bukti tambahan.
Kemudian beberapa penjaga datang, sambil membawa 3 buah koper, masing masing berisikan 100 juta.
Setelah system mengecek jumlah uangnya, Raizor kemudian menyerahkan 1 koper pada Limo karena dia sudah memasukkan 100 juta kedalam tas ranselnya, dan menenteng dua koper sisanya.
Dia di kawal cukup banyak penjaga yang mengenakan pakaian koki dan pelayan, hingga keluar dari tempat karaoke.
"Selamat Bos, rencana anda sukses!" Ucap Jaka berseru ketika melihat Raizor datang menenteng dua buah koper di tangannya.
"Yah, untung saja mereka tidak mempersulit ku. Kita pulang sekarang." Ucap Raizor.
Mereka menaiki motor, lalu pergi meninggalkan tempat karaoke itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments