Sedikit Masalah

"Ini uangnya Paman." Kata Raizor yang baru turun dari motor, lalu menyerahkan selembar uang kertas dengan nominal 75,000 Rp.

"I-ini uangnya kebanyakan dek!" Sahut tukang ojek itu menolak uang yang diberikan oleh Raizor.

"Sudah, ambil saja paman, siapa tahu uang itu akan berguna nanti!" Kata Raizor yang tetap bersikeras memberikan uang nya itu, akhirnya tukang ojek itu menerima nya dan berterimakasih pada Raizor.

[Mengurangi 75,000 Rp, sisa uang Anda 4,745,000]

Setelah itu, sesuai perkiraan Raizor, tepat pukul 07:29 Dia masuk kedalam kelasnya. Saat memasuki kelas, teman temannya langsung memberikan pertanyaan dan dia menjawabnya satu persatu.

Akibat keributan itu, ada beberapa orang siswa dari kelas lain yang penasaran dengan keributan yang terjadi di kelas Raizor, atau kelas 1C, mereka pun mengintip keributan itu dari balik jendela kelas.

"Hah! Kukira ada perkelahian, ternyata hanya keributan biasa!" Ucap salah satu siswa yang mengintip kemudian pergi, kepergiannya di ikuti oleh beberapa siswa lainnya.

Sementara itu, para siswa yang berteman dengan Raizor masuk kedalam kelasnya untuk berbicara dengan Raizor.

Lalu ada juga seorang siswi aneh yang berlari setelah mengintip kelas Raizor.

Ting! Ting! Ting! Ting!

Bell masuk pun akhirnya berbunyi, suara bell itu membubarkan para murid yang mengerumuni Raizor. Bersama dengan itu, terlihat juga seorang pria paruh baya berpakaian rapi masuk ke kelas Raizor dan menyapanya.

"Wah Raizor, sudah sehat kamu?"

"Iya pak, saya sudah cukup sehat untuk belajar!"

"Tapi kata dokter aku harus menjalani beberapa terapi dan operasi, jika kesehatan ku tiba-tiba menurun!" Ucap Raizor sedikit berbohong.

"Ya, baiklah. Jika terjadi sesuatu tolong kabari bapak nanti!"

Mendengar itu Raizor hanya menggunakan kepalanya, Setelah itu pelajaran pun dimulai.

**********

Di ruang kelas 1A, atau lebih tepatnya kelas khusus, terlihat seorang siswi datang ke kelas itu dengan nafas yang memburu.

"Kenapa kamu Laura?!" Tanya Mila Olivia yang baru masuk kelasnya.

"Huh! Huh! Mila, pas banget kamu datang!" Ucap Laura sambil mengatur nafas.

"Memangnya kenapa?" Tanya Mila bingung.

"Ikut aku sebentar!" Ucap Laura menarik tangan Mila pergi ke kelas Raizor.

"Itu, liat tuh si Raizor sudah sehat!" Kata Laura menunjuk ke arah jendela kelasnya Raizor.

"Masa sih?!" Tanya Mila tidak percaya.

"Kamu lihat saja sendiri, jika tidak percaya!" Seru Laura.

"Ra-Raizor!" Ucap Mila terkejut.

"Katanya kamu ingin meminta maaf pada Raizor?" Tanya Laura.

Mendengar pertanyaan itu, Mila pun berbalik dan mengangguk pelan.

"Baiklah, istirahat adalah waktu yang tepat untuk meminta maaf!" Ujar Laura, mereka kemudian pergi ke kelas lagi.

"Nanti aku juga akan menemanimu." Kata Laura sambil tersenyum.

*******

3 jam kemudian.

Di kelas elite, terlihat Laura sedang bertanya pada Mila.

"Jam istirahat sudah tiba, jadi Mila, apa kamu tetap ingin ke sana?" Tanya Laura pada Mila.

"Ya!" Jawab Mila.

"Baiklah! Ayo kita pergi!" Ujar Laura menarik tangan Mila.

"Hei Mila, ayo kita makan bersama!" Ajak Rainer yang baru saja masuk kelas.

"Maaf Rainer, aku sedang sibuk sekarang!" Ucap Mila pergi meninggalkan Rainer.

"Hei! Tunggu! Kalian mau pergi kemana!" Teriak Rainer, yang tentu saja di acuhkan Mila.

Saat mereka sampai di kelas Raizor, Mila langsung pergi berlari ke tempat duduk Raizor, yang di ikuti oleh Laura.

"Raizor, Aku tahu kamu kecewa pada ku, dan aku juga mengakui kalo aku salah, jadi tolong lah maafkan aku!" Mila berbicara sendu.

"Hmm!" Jawab Raizor sambil menganggukkan kepalanya.

Mendengar itu wajah Mila mulai tersenyum.

"Tapi, kita hanya akan menjadi teman, bukan pacar!" Ucap Raizor, lalu melanjutkan makannya.

Mendengar perkataan Raizor, Mila mencoba untuk menjelaskan kejadian malam itu, namun Raizor menolak penjelasan itu mentah-mentah.

"Dasar tidak tahu diri! Betapa banyak laki-laki yang ingin bersama dengan Mila! Tapi kau malah menolak tawarannya!" Teriak Laura, kesal dengan sikap yang di tunjukkan Raizor.

"Ck, terserah diriku lah! Memangnya siapa kau ingin mengatur-ngatur hidup ku!" Ucap Raizor sinis.

"Cih, Sudahlah Mila, ayo kita pergi, biar saja orang itu menyesali perkataannya!" Ucap Laura menarik tangan Mila, pergi keluar dari kelas Raizor.

Di tengah jalan mereka berdua berpapasan dengan Rainer, melihat wajah Mila yang di basahi dengan air mata, Rainer pun langsung bertanya pada Laura.

Laura pun menjelaskan penyebab tangisan Mila, itu disebabkan karena Raizor, mendengar nama Raizor, Rainer langsung pergi ke kelas Raizor, tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari Laura.

"Siapa diantara kalian yang bernama Raizor!" Teriak Rainer membuat seisi kelas yang tadinya ribut menjadi senyap, dan saat ini para murid menatap kearah seorang pria berperut buncit yang sedang makan.

"Oh, jadi kau yang namanya Raizor, Orang berani membuat Mila menangis!" Kata Rainer pelan dengan nada mengancam, Reiner kemudian menarik kerah baju Raizor yang saat ini sedang makan, hingga akhirnya Raizor berdiri.

"Maaf, jangan menggangguku saat sedang makan." Kata Raizor dengan nada datar, kemudian melepaskan tangan Rainer dari kerah bajunya, lalu kembali melanjutkan makannya.

Merasa di acuhkan, Rainer yang tidak terima kemudian berteriak dan melempar bekal makanan yang sedang Raizor makan.

"Jangan mengacuhkan ku! Dan jawab pertanyaan ku! Dasar pelayan rendahan!" Teriak Rainer.

Raizor yang emosi pun langsung berdiri dan mencengkram leher Rainer dengan cepat. "Iya! Aku yang melakukannya! Memangnya kenapa! Apa kau ingin berduel dengan ku!" Teriak Raizor sangat keras, kemudian dia mendorong Rainer hingga terduduk di sebuah kursi kosong yang ada di depan Raizor.

Setelah itu Raizor kemudian menghampiri Rainer dan mencengkram kerah bajunya sambil berteriak. "Keluar dari kelas ku! Sekarang!"

"Eh, Tenang Bro! Tenang!" Ucap Antonio yang datang untuk menenangkan Raizor.

Reiner pun berdiri dan keluar dari kelas Raizor tanpa mengeluarkan suara, namun wajahnya terlihat masih berwarna merah, yang menandakan dia masih marah.

"Awas saja kau, saat pulang sekolah nanti kau akan tahu akibatnya!" Umpat Rainer dengan suara pelan, lalu dia pergi menemui beberapa orang teman-temannya di kelas 2F, dan meminta bantuan untuk memberikan sedikit pelajaran pada Raizor sepulang sekolah.

"Sudahlah Bro! Tarik nafas dulu!" Saran Antonio.

"Huft! Huh!" Raizor pun menarik nafas sesuai saran dari Antonio.

"Sudah tenang Bro?" Tanya Antonio.

"Ya," jawab Raizor singkat.

"Baguslah, bagaimana kalau kita pergi makan ke kantin bro? Aku yang traktir!" Ucap Antonio.

"Baiklah!" Jawab Raizor mengangguk.

Mereka kemudian pergi ke kantin sekolah untuk makan bersama.

"Tunggu bentar ya Bro, aku pesan makanan dulu!" Ucap Antonio.

"Eh! Tunggu dulu Ton!"

"Ada apa Rai?" Tanya Antonio.

"Sekarang aku yang traktir!" Ucap Raizor berdiri.

"Hah! Apa?" Tanya Antonio terkejut.

"Udah! Tenang saja Bro! Semalam aku dapat rejeki lebih, jadi sesekali lah mentraktir teman! Masa aku terus yang di traktir!" Ucap Raizor mendudukan Antonio di kursi, kemudian di pergi ke warung.

"Permisi Bu!"

"Eh, nak Raizor, ada apa yah?" Tanya ibu penjaga kantin.

"Ini Bu, aku mau nanya, harga 1 porsi nasi goreng spesial berapa yah?" Tanya Raizor.

"15,000 Nak, memangnya ada apa nak?" Tanya ibu itu.

"Baiklah, Bu aku pesan, 4 porsi ya! Tolong di antar ke meja itu!" Ucap Raizor sambil menunjuk meja tempat Antonio duduk.

"Baik" jawabnya.

"Oh, iya Bu, kira-kira nasi goreng spesialnya cukup untuk berapa porsi lagi?" Tanya Raizor.

"30 porsi lagi, memangnya kenapa nak?" Tanya ibu kantin.

"Boleh saya borong? Bu?" Tanya Raizor.

"Bo-borong?" Tanya ibu kantin.

"Iya Bu, apa tidak boleh?" Balas Raizor bertanya.

"Tentu saja boleh, tapi apa akan kamu memakan semuanya sendiri?" Tanya ibu kantin.

"Tentu saja tidak, aku hanya ingin ibu membagikannya secara gratis ke siswa lain, setelah aku membelinya!" Seru Raizor.

"Oh.. baiklah, nanti akan ibu siapkan, jadi sekarang bagaimana kalau kamu membayarnya dulu!" Ucap ibu kantin.

"Baiklah berapa total semuanya?" Tanya Raizor sambi mengeluarkan HP-NYA.

"510,000 saja,"

"Baiklah, ini Bu, pakai uang elektronik saja ya!" Ucap Raizor menyodorkan HP-nya.

"Baik, uangnya sudah masuk. Jadi apa kamu ingin menyembunyikan kebaikan mu ini atau tidak?" Tanya ibu kantin.

[Mengurangi 510,000 Rp]

"Tentu saja di sembunyikan, lalu sisakan juga 3 porsi nasi goreng spesial untuk kak Ardo!" Ucap Raizor

"Jika dia tidak bisa menghabiskannya, tolong di bungkus saja sisanya, agar bisa dia bawa pulang!" Ucap Raizor.

"Baik, oh iya, ini pesanan mu sudah siap," kata ibu kantin.

"Ibu bisa aku tolong membawakan 2 piring sisanya kemeja ku?" Kata Raizor berjalan kemejanya sambil membawa dua piring nasi goreng spesial di tangannya.

"Ini pesanannya, silahkan menikmati!" Kata ibu kantin yang baru sampai di meja Raizor sambil meletakkan porsi nasi goreng spesial ke atas meja, lalu kembali ke tempatnya.

"Rai, ini semua pesanan mu?" Tanya Antonio dengan tatapan menyelidik.

"Iya, kamu tidak perlu khawatir, semuanya sudah ku bayar kok!" Jawab Raizor sambil tersenyum, lalu memakan makanannya.

"Ayo! Anak-anak! Kemari-kemari nasi goreng spesial sekarang GRATIS!" Teriak ibu kantin membuat semua siswa berlarian ke arahnya untuk mengambil nasi goreng spesial gratis itu.

"Makanan gratis?" Gumam Antonio heran.

"Rai, apa kamu yang membayar nasi goreng gratis itu?" Tanya Antonio dengan suara pelan serta tatapan menyelidik ke arah Raizor.

"Hmm, Iya!" Jawab Raizor pelan di ikuti dengan anggukan kepalanya.

"Hadeh Bro... Bro, dapat uang bukannya disimpan, malah di Hambur-hamburkan!" Ucap Antonio sambil menepuk dahinya.

"Bukannya memberi orang lain itu hal yang baik?" Tanya Raizor.

"Iya sih, memberi itu pekerjaan yang baik, tapi ya harus sewajarnya saja, jika kamu masih memiliki banyak keperluan, lebih baik uangnya di gunakan untuk keperluanmu dulu, jika sudah baru kamu memberi uang yang tidak terlalu kamu butuhkan ke orang lain!" Kata Antonio menasehati Raizor panjang lebar.

"Udah tenang aja Bro, Uang ku masih banyak kok!" Balas Raizor, lalu mengambil porsi kedua nasi goreng spesial.

"Memangnya sebanyak apa sih uang yang kamu dapat, dan dari mana kamu mendapatkannya Bro?" Tanya Antonio penasaran.

"Oh... Itu, aku dapat Uang sebesar 45 juta rupiah setelah memenangkan sebuah undian hehe," ucap Raizor sedikit berbohong.

"45 juta!" Ucap Antonio terkejut.

"Hmm," jawab Raizor sambil mengunyah makanannya.

"Lalu aka kamu apakan uang sebanyak itu?" Tanya Antonio.

"Uang itu akan ku bagi tiga, yang pertama untuk keperluan hidup dan sekolahku, lalu yang kedua untuk belajar berinvestasi, dan yang ketiga tabung untuk membuka usaha nanti!" Ucap Raizor yang baru menghabiskan makanan nya.

"Hmm, baiklah itu cukup bagus!" Ucap Antonio setuju,"

"Lalu bagaimana dengan Rainer?" Tanya Antonio.

"Bagaimana apanya?" Balas Raizor bertanya.

"Bagaimana jika dia masih marah dengan mu dan ingin memberikan pelajaran padamu?" Tanya Antonio lagi.

"Tenang saja, aku lebih kuat darinya!" Jawab Raizor santai.

"Kamu memang lebih kuat darinya, tapi bagaimana jika dia meminta bantuan, pada teman-temannya di kelas 2?" Tanya Antonio khawatir.

"Santai saja Bro, aku sudah memikirkan sebuah rencana," jawab Raizor dengan santainya.

"Benarkah?" Tanya Antonio penasaran.

"Hmmm" Jawab Raizor sambil menganggukkan kepalanya.

"Huh! Baiklah nanti aku juga akan meminta anak-anak membantu kita menghadapi Rainer dan teman temannya," ucap Antonio yang baru saja menghabiskan makanan nya.

"Eh... Tidak usah, aku bisa melakukannya sendiri, lagi pula jika kamu dan anak-anak ikut, nanti kamu dan mereka juga akan kena masalah!" Ujar Raizor.

"Tidak apa jika kami nanti kena masalah bersama mu. Oh iya, apa kita juga perlu meminta bantuan kepada kak Ardo!?" Tanya Antonio sambil membayangkan sebuah pertarungan.

"Heh... Tidak usah, kalian tidak perlu membantuku, lagi pula di dalam rencanaku tidak ada yang namanya pertarungan!" Kata Raizor tegas.

"Oh... Jadi begitu." Angguk Antonio paham.

"Lalu bagaimana rencananya?" Tanya Antonio.

"Rencananya, jika dia dan teman-temannya nanti menunggu ku di depan pintu gerbang sekolah..." Raizor pun menjelaskan rencananya.

"Ohh.. jadi seperti itu, baiklah rencana yang bagus!" Kata Antonio menanggapi rencana yang di buat Raizor dengan ibu jarinya.

"Yasudah, bagaimana jika kita kelas sekarang, sebentar lagi Bell masuk akan berbunyi!" Ajak Raizor.

Ting! Ting! Ting! Ting!

Dan benar saja, Bell masuk pun berbunyi saat mereka pergi menuju ke kelas. Saat mendengar suara Bell itu mereka langsung berlari ke kelas dengan cepat, karena sekarang adalah jam pelajaran guru killer.

"Hei tunggu dulu! Uhuk! Uhuk!" Ucap Raizor terbatuk-batuk karena tidak sanggup berlari lagi.

"Ayo Bro sedikit lagi!" Ucap Antonio menyemangati Raizor sambil menunjuk kelas mereka berdua yang berada di depan.

"Baiklah!" Ucap Raizor kemudian berlari lagi hingga sampai di depan kelas.

"Huh! Huh! Akhirnya sampai juga!" Ucap Raizor.

"Untung saja guru killer itu belum masuk!" Ucap mereka berdua secara bersamaan, kemudian memasuki kelas dan menempati tempat duduk masing-masing.

Terpopuler

Comments

Usmi Usmi

Usmi Usmi

katanya sdh kuat tp lari saja ngos gosan🤣

2025-01-11

0

Dkr Ahad

Dkr Ahad

sampah

2025-01-11

1

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

hah?? mengunakan kepala??,, harus menganggukan kepala

2024-06-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!