Skill Tinju Maksimal

[Selamat tuan berhasil menyelesaikan 5 misi dengan baik, anda mendapatkan 40 Point System]

"Akhirnya selesai juga, misi ku." Kata Raizor sambil berjalan menuju sebuah warung makan di pinggir jalan yang cukup ramai.

Sesampainya disana Raizor langsung di hampir seorang pelayan yang memberikan daftar menu makanan yang di sediakan di warung itu.

"Wah... Ternyata harga makanan di warung ini cukup mahal, tapi anehnya kenapa banyak orang yang memilih makan disini?" Gumam Raizor kebingungan memikirkannya.

"Mas, mau pesan apa?" Tanya pelayan itu.

"Menurut Mbak, menu apa yang paling mahal dan enak di warung ini?" Tanya Raizor sambil mengembalikan daftar menu kepada pelayanan itu.

"Paling mahal dan enak ya," gumam pelayan itu berfikir sebentar.

"Nasi goreng Biru!" Ucap pelayan itu dengan semangat menjawab pertanyaan Raizor yang tadi.

"Apa! Nasi goreng Biru!" Tanya Raizor terkejut.

"Memangnya ada ya nasi goreng biru?" Tanya Raizor tidak percaya.

"Ya tentu saja ada mas, mas bisa lihat sendiri di daftar menu makanan warung kami!" Jawab pelayan itu memberikan daftar menu kembali pada Raizor.

"Eh, tidak usah," kata Raizor menolak daftar menu yang di berikan pelayan.

"Berapa harganya?" Tanya Raizor.

"Sekitar 30 ribu mas." Jawab pelayan.

"Baik, aku pesan 1 porsi." Kata Raizor.

Mendengar itu, pelayan tadi mengangguk lalu pergi menuju dapur untuk memberikan pesanan Raizor pada tukang masak.

"System, berapa biaya untuk meningkatkan skill Tinju ku ke level maksimal?" Tanya Raizor melalui pikiran.

[20 Point System tuan]

"Baiklah tingkatkan sekarang!" Perintah Raizor.

[Mengurangi 20 point system]

[Sisa Point System anda 20]

[Sementara system melakukan peningkatan skill tuan, anda tidak bisa membeli sesuatu di shop system]

[Peningkatan akan berlangsung selama 10 menit, selama itu, tuan bisa melakukan hal lain seperti melihat lihat misi]

[Mulai proses peningkatan skill 1%.....2%.....4%....]

"Ya baiklah," jawab Raizor.

"Jika saja tadi aku tidak meninggalkan HP di rumah kos, mungkin sekarang aku sudah memainkannya sambil menunggu peningkatan skill dan makanan yang ku pesan datang." Pikir Raizor.

"Huh...." Menghela nafas panjang.

"Dari pada aku bosan, lebih baik melihat daftar misi dari system." Gumam Raizor.

"Tampilkan Misi."

Seketika muncul tiga buah panel di depan matanya.

Panel pertama di bagian paling kanan memiliki gambar sebuah kotak hadiah berwarna merah dengan pita biru.

Panel kedua di bagian kanan dua buah memiliki gambar yang pertama konsol game dan yang kedua komputer.

Panel ketiga yang terdapat di bagian paling kiri memiliki tiga buah gambar, yang pertama gambar otak, yang kedua sarung tangan tinju, dan yang ketiga senapan bayonet.

Panel pertama berisikan Misi yang berhubungan dengan sosial, seperti memberi hadiah, menolong dan lainnnya.

Lalu panel kedua berisikan Misi yang berhubungan dengan teknologi seperti peretasan, bermain game, atau yang lainnya.

Sedang panel ketiga berisikan Misi yang berhubungan dengan pendidikan, olahraga, dan pertarungan, atau bahkan pembunuhan.

Sementara menunggu pesanannya selesai, Raizor melihat lihat beberapa Misi yang ada di panel ketiga.

"Menangkap maling di jl.A. yani, menangkap pencopet di pasar malam, menyelamatkan para pekerja warung Lina." Kata Raizor membaca misi misi yang di tampilkan system.

"Tunggu dulu, sepertinya aku mengenal warung ini? Tapi dimana ya?" Pikir Raizor kebingungan.

Di kemudian melihat lihat sekeliling, sambil berpikir, mencoba untuk mengingat kembali dimana dia pernah mengenal nama warung itu.

"Permisi mas, ini pesanan anda." Seorang pelayan datang membawa 1 porsi nasi goreng Biru yang tadi di pesannya.

"Iya, terimakasih."

Melihat makanan pesanannya sudah berada di atas meja, Raizor pun langsung menyantapnya dengan tenang, dia mencoba menikmati rasa khas dari makanan unik yang baru saja dia pesan tadi.

Meskipun dia sudah menyantap makanan, pikiran masih bekerja keras untuk mengingat kembali, tempat atau orang yang mengenalkan nya nama warung itu.

Tiba tiba, dia terkejut melihat sebuah tulisan di atas meja makannya. "' Astaga! Warung Lina! Apa jangan-jangan warung ini yang akan terkena masalah!'"

Kerena penasaran, Raizor pun kembali membuka dan melihat misi yang berhubungan dengan warung Lina.

"Ternyata benar ini tempatnya." Gumam Raizor.

Kemudian dengan cepat dia menghabiskan makanannya, sesekali dia melihat lihat ke sekelilingnya untuk mencari tahu siapa orang yang akan membuat masalah.

"Permisi mbak! Bisa kesini sebentar!" Panggil Raizor dengan santai.

"Iya, ada apa mas?"

"Saya sudah selesai mbak, ini uangnya dan tolong bawa piring ini kesana." Ucap Raizor menyerahkan 3 lembar uang nominal 10,000 kepada pelayanan itu.

"Baik mas." Sahut pelayan itu, kemudian pergi membawa piring Raizor yang sudah kosong.

Brak!

"Apa-Apaan ini! Kenapa ada kecoa di mangkuk sup ku!" Tiba tiba seorang pria bertubuh cukup kekar dengan tato burung gagak di lehernya duduk berteriak dan melemparkan sebuah mangkuk berisi sup ke tanah hingga pecah.

"Apa kalian mencari masalah dengan kak Ediy!" Teriak salah satu pria yang duduk bersama pria bertubuh kekar yang di sebut Ediy.

"Ma-maaf bapak bapak sekalian, di dalam sup kami tidak mungkin ada kecoa. Begini saja. Kalian tidak perlu membayar makanan ini." Ucap pelayan yang tadi mengambil menghampiri Raizor.

"Apa! Maksudmu, kami sedang memfitnah kalian!" Teriak Ediy.

"Jika hari ini kalian tidak menjelaskannya! Masalah ini akan terus berlanjut!" Ucap Ediy.

Teman teman yang satu meja dengan Ediy juga mengangguk setuju dengan ucapannya.

"Jadi apa yang kalian inginkan?" Tanya pelayan itu berusaha dengan lemah lembut.

"Tentu saja ganti rugi, baru minta maaf!"

"Apa! Ganti rugi! Makan saja kalian belum bayar! Bagaimana mungkin kami yang ganti rugi!" Teriak pelayan wanita itu tidak sabaran.

Pada awalnya kejadian itu hanya mengundang perhatian para tamu.

Tetapi karena teriakan pelayan wanita itu, akhirnya dia mengundang para pelayanan warung dan tukang masak untuk melihat kejadian itu.

"Ada apa ini Lia?" Tanya seorang salah satu dari pelayan laki-laki warung itu.

"Kak Ditto mereka ini yang membuat keributan duluan!" Ucap pelayan wanita bernama Lia itu kesal.

"Padahal mereka belum membayar makanan satupun! Tapi malah ingin meminta ganti rugi! Seharusnya kitakan yang meminta ganti rugi pada mereka! Karena mereka sudah merusak barang mangkuk sup warung kita!" Ucap Lia itu menjelaskan dengan kesal.

Mendengar ucapan Lia tadi, beberapa pelayan wanita segera berlari kedalam warung.

Sementara pelayan senior yang di panggil Ditto itu, berjalan menuju meja Ediy yang meminta ganti rugi itu.

Braakk!

"Hei Be**b**! Orang seperti kalian ini jangan coba coba menipu kami! Di ruangan dapur itu terdapat CCTV, untuk merekam proses pembuatan masakan! Jadi cepat ganti rugi semua kerusakan yang kalian buat SEKARANG!" Teriak Ditto.

"Apa! Jadi kalian menuduh aku yang sudah memakan seekor kecoa, telah memfitnah warung kalian? Lihatlah di sana! Masih ada seekor kecoa di sana!" Ucap Ediy, menunjuk seekor kecoa yang masih ada di sisa sup pada mangkuk yang di pecah kan tadi.

"Tidak, kami tidak menuduh kalian. Tapi itulah aturannya disini. Jika kalian belum membayar, lantas untuk apa kalian meminta ganti rugi. Tentu saja kami tidak akan memberikannya, karena kami hanya akan memberikan makanan seadanya tanpa memeriksa makanan itu.

Kecuali jika dia mau membantu kami sebagai ganti pembayaran!" Teriak Ditto.

"Dan lagi, bukan saja kalian belum membayar, kalian juga menghancurkan fasilitas warung kami. Tentu saja kalian yang harus mengganti rugi! Oh iya, sekarang ada beberapa pelayan yang mengecek CCTV di ruang dapur kami. Jika kalian memang terbukti tidak bersalah, kami hanya akan meminta ganti rugi mangkuk itu. Tapi... Jika kalian yang bersalah.... Maka beberapa pelayan tadi akan datang membawa puluhan pisau untuk menegur... Kalian. Jika kalian masih saja tidak mematuhi teguran itu..." Tiba-tiba Ditto menghentikan ucapannya.

"Jika kalian masih saja tidak menerima teguran itu, maka akan ada p*rt*mpa**n d*r*h di warung ini, PAHAM!" Sergah Ditto memberikan ancaman.

Sementara itu disisi lain, para pelanggan yang sedang makan ketakutan, mendengar ucapan pelayan senior bernama Ditto itu. Bahkan mereka mempercepat makannya agar bisa segera membayar makanan mereka lalu pergi sejauh mungkin untuk menghindari pertikaian yang akan terjadi.

[Peningkatan skill boxing tuan ke level maksimal telah selesai]

[Mengurangi 30 ribu rupiah, sisa uang Anda 5,485,000]

Ditempat Raizor duduk sekarang, dia tersenyum ketika mendengar notifikasi dari system.

"System, jika aku ingin membantu warung ini. Apa skill Tinju Maksimal ku cukup untuk mengalahkan mereka?" Tanya Raizor melalui pikiran.

[Cukup tuan, namun anda akan mendapatkan banyak luka sayatan di tubuh]

"Jadi begitu ya, apakah kelompok pria itu membawa senjata juga?" Tanya Raizor lagi.

[Ya tuan, kelompok pria itu, juga sudah menyiapkan senjata sedari awal]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!