Menjalankan tugas

"Hmm... Jadi begitu." Ucap Raizor mengangguk.

"Baiklah system, tolong carikan misi yang tidak berhubungan dengan uang dan perkelahian." Pinta Raizor.

[Harap tuan menunggu sebentar]

"Ya....Santai saja!" Ucap Raizor bersemangat.

Raizor kemudian membuka HP-nya dan mulai memainkan permainan yang ada di HP-nya.

[3 misi terdeteksi]

30 menit setelah Raizor memintanya, system akhirnya berhasil mendeteksi 3 buah Misi yang tidak berhubungan dengan uang dan perkelahian.

"Bisa kau jelaskan 3 misi itu?" Tanya Raizor.

[Misi pertama, mengharuskan tuan untuk melakukan peretasan data pada seb-]

"Tidak! Tolak misi itu!" Ucap Raizor memotong suara system.

[Misi kedua, menolong seseorang yang tersesat di hutan]

"Hah...Misi ketiga!" Ucap Raizor kesal.

[Misi ketiga, membantu seorang pria paruh baya mengangkat furniture kedalam rumahnya]

"Dimana itu?" Tanya Raizor penasaran.

[Seratus meter dari kosan tuan, dekat dengan mini market]

Mendengar itu wajahnya langsung tersenyum, lalu dia mengambil kunci rumah dan pergi keluar serta menguncinya, kemudian dia pergi sesuai dengan yang diarahkan system.

15 menit berjalan kaki, dia akhirnya sampai di tempat yang katakan system.

"Permisi pak, apa saya boleh membantu?" Tanya Raizor sambil tersenyum tipis.

"Eee, i-iya tidak apa apa, kau boleh membantu ku. Tapi aku tidak memiliki uang," ucap pria paruh baya itu, dia terlihat khawatir.

"Bapak tenang saja, saya tidak perlu uang atau apapun. Saya kesini tadi sebenarnya ingin ke mini market Itu, tapi karena melihat anda yang kesusahan, saya bersedia membantu tanpa upah." Kata Raizor tersenyum tipis sambil menunjuk ke arah mini market dekat dengan rumah pria paruh baya itu.

"Ayo pak, kita angkat sofa ini," ucap Raizor yang tidak memperdulikan wajah curiga bapak paruh baya itu.

Bapak itu pun mengangguk dan mulai menghitung bersama Raizor, dan saat hitung mencapai angka Tiga, mereka berdua akan mengangkat sofa itu secara bersamaan.

Setelah mereka mengangkat sofa ketempat yang sudah di tentukan bapak itu, mereka kembali mengangkat furniture, dan barang lainnya seperti 1 buah lemari pakaian, 1 buah lemari buku, dua meja belajar, dan sebelas kotak kardus.

Mereka beristirahat beberapa kali, hingga akhirnya mereka berdua menyelesaikan pemindahan barang itu dari halaman rumah kedalam rumah.

"Hadeh, ternyata mengangkat barang besar seperti itu berdua melelahkan juga. Untung saja tadi aku membantunya, jika tidak akan seperti apa rasa lelahnya." Kata Raizor sambil mengibaskan bajunya untuk memasukkan angin kedalaman bajunya, agar mendinginkan badannya.

"Hehe, untung saja ada kamu nak, jika tidak ada kamu mungkin bapak yang sudah tua ini akan menerima encok berat," ucap bapak itu sambil tersenyum memegang pinggangnya.

Kemudian dia berdiri lalu berkata" kamu jangan kemana-mana dulu ya, bapak mau ngambil sesuatu buat kamu!" Perintah bapak itu dengan tegas.

Raizor pun menganggukkan kepalanya dan berbaring sebentar di atas hamparan tanah yang sedikit berpasir.

Tidak berapa lama, bapak itu datang membawa dua teh botol dingin, lalu menegur Raizor.

"Loh, kenapa kamu tiduran di tanah? Ayo bangun nanti pakaian mu kotor!" Kata bapak itu menegur Raizor.

"Eh bapak!" Kata Raizor terkejut mendengar teguran itu.

"Nih, diminum dulu minumannya!" Perintah bapak itu sambil menyodorkan sebuah teh botol dingin kepada Raizor.

"Iya pak," kata Raizor mengambil minum itu.

Glek! Glek!

"Kenapa tadi kamu tiduran di tanah, bukannya itu mengotori bajumu?" Tanya bapak itu.

"Oh, itu tadi karena aku kelelahan pak," jawab Raizor tersenyum canggung.

"Lalu bagaimana dengan bajumu yang kotor itu?" Tanya

"Aku saja tidak memikirkan baju kotor ku ini, kenapa bapak harus repot repot memikirkannya? Lagi pula baju ini akan ku laundry nantinya." Kata Raizor santai.

"Oh iya Pak, tadi kita belum berkenalan, sebagai tetangga kita harus berkenalan satu sama lain," kata Raizor mengulurkan tangannya.

"Oh iya benar juga kamu!" Kata bapak Supardi membenarkan pernyataan Raizor.

"Raizor pak!" Katanya bersemangat.

"Nama bapak adalah, Supardi." Kata bapak Supardi mengulurkan tangannya juga dan menjabat tangan Raizor.

"Salam kenal ya pak," ucap Raizor sambil tersenyum tipis, kemudian melepaskan tangannya.

"Tadi kamu bilang kita tetangga, jadi dimana rumah mu?" Tanya pak Supardi.

"Seratus meter dari rumah ini pak, rumahnya berwarna hijau, dekat dengan warung makan yang ada satu satunya di sekitar sini pak." Jawab Raizor.

Raizor kemudian berdiri dan berpamitan dengan pak Supardi.

[Selamat Tuan mendapatkan 10 point system karena telah menjalankan misi dengan baik ]

Di tengah jalan, Raizor yang mendengar notifikasi dari system langsung tersenyum.

"System, bisakah point Itu di tukar menjadi uang?" Tanya Raizor sambil berjalan santai ke arah mini market.

[Bisa tuan]

"Bagus! System tukarkan semua Point yang kudapat tadi menjadi uang!" Perintah Raizor dengan semangat.

[Menukarkan 10 PS menjadi uang 10,000,000 RP]

[Penukaran selesai dan uang sudah ada di saku celana Tuan]

"Bagus system!" Kata Raizor memuji.

"System, cari misi yang berhubungan dengan uang atau hadiah!" Perintah Raizor yang berjalan kaki ke arah mini market.

[5 misi terdeteksi]

"Cepat sekali system,"

"Baiklah, tolong di jelaskan system!" Seru Raizor yang baru saja masuk ke dalam mini market.

Saat memasuki mini market banyak pasang mata yang menatap pakaian kotornya namun Raizor tidak memperdulikannya.

Dia berjalan menghampiri tumpukan keranjang dan mengambil salah satunya lalu pergi mencari bahan makanan seperti mie instan, sarden kaleng, susu, kecap, saus tomat, obat obatan dan lain lain.

Disaat dia berkeliling di dalam mini market itu, dia mendengar dengan cermat setiap misi yang di jelaskan system.

"Berapa semuanya?" Tanya Raizor meletakkannya keranjang yang dia bawa penuh dengan barang.

"Tunggu sebentar tuan!" Ucap kasir lalu mengeluarkan semua barang yang ada di keranjang belanja Raizor.

Sambil menunggu kasir yang sedang melakukan scan harga pada belanja Raizor, dia berjalan sambil membawa keranjang tadi dan meletakkannya ditempat dia mengambil tadi.

"Apa sudah selesai mbak?" Tanya Raizor berjalan menghampirinya.

"Sudah tuan, semuanya 363 ribu rupiah" jawab kasih itu.

"Ini uangnya, dan ambil saja kembaliannya," ucap Raizor memberikan 4 lembar uang nominal 100 ribu, lalu dengan santainya dia berjalan keluar dari mini market sambil membawa barang belanjaannya.

"Pulang dulu ah!" Ucap Raizor berjalan santai menuju kos kosannya.

Sesampainya di sana, Raizor langsung mengganti pakaiannya setelah memindahkan uang yang dia punya.

Kemudian Raizor melihat lihat barang yang tadi dia beli sambil melihat misi.

"System, aku ambil kelima misi tadi!" Ucap Raizor dengan semangat.

[Baik tuan]

[Misi pertama, seorang ibu yang memiliki anak balita tidak mempunyai cukup uang untuk membeli susu formula mula untuk anak kembarnya, Misi diterima]

[Misi kedua seorang remaja, kehabisan makanan dan uang jajan, saat ditinggal orang tuanya berpergian jauh, Misi diterima]

[Misi ketiga seorang ibu menangis, karena tidak bisa membelikan obat untuk anaknya yang sedang sakit demam, karena uangnya hilang, Misi diterima]

[Misi keempat dipinggir jalan ada seorang pengemis yang kelaparan, Misi diterima]

[Misi kelima, membantu sepasang suami istri untuk membayarkan biaya sewa rumah mereka yang sudah menunggak 4 bulan, Misi diterima]

"Bagus, sekarang aku akan menelpon pak Arya," gumam Raizor menekan nomor telepon Pak Arya.

"Halo, Halo Pak Arya?" Tanya Raizor.

"Iya, dengan saya sendiri." Jawab pak Arya di seberang telepon.

"Siapa ini?" Tanya pak Arya.

"Saya Raizor pak, apa pak Arya sedang sibuk?" Tanya Raizor setelah menjawab pertanyaan Pak Arya.

"Bo-bos Raizor!" Kata Pak Arya terkejut.

"Ti-tidak sibuk Bos, memangnya kenapa?" Tanya Pak Arya.

"Aku punya tugas buat bapak, bisa bapak ke tempat ku dulu?" Pinta Raizor.

"Bisa-bisa bos, saya berangkat sekarang ya," ucap pak Arya.

"Iya ku tunggu." Sahut Raizor kemudian mematikan teleponnya.

Sementara menunggu Pak Arya, Raizor meminta system memberikan alamat kelima misi itu, lalu Dia mencatat kelima alamat Itu di dalam kertas.

Setelah mencatat kelima alamat itu, Raizor kemudian memisahkan beberapa barang yang dia beli tadi di mini market kedalam lima kantong plastik.

Kemudian dia juga memasukkan tiga lembar uang nominal 100 ribu kedalam setiap kantong plastik, dan untuk kantong plastik ke lima, Raizor menambah 10 lembar lagi uang nominal 100 ribu.

Tok! Tok! Tok!

"Iya! Tunggu sebentar!" Ucap Raizor, meninggalkan lima kantong plastik, berlari ke arah pintu keluar.

"Oh, ternyata pak Arya! Masuk dulu pak!" Perintah Raizor yang langsung di ikuti Pak Arya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!