"Sial! kenapa di saat seperti ini tidak ada satupun dari mereka yang bisa aku hubungi. Apa-apaan ini? jika seperti ini terus aku akan kalah. Ini sudah seminggu dan aku hanya bentang-lantung di tempat ini, bahkan aku tidak memiliki banyak uang lagi. Astaga, apa yang harus kulakukan saat ini?" gumamnya merasa kesulitan.
Ini baru seminggu dan Kevin sudah merasa kesulitan. Dia benar-benar merasa sulit dengan apa yang dihadapinya saat ini. Sungguh, dia tidak pernah dan ternyata hidup di luar angka bantuan dan nama besar keluarganya dia bukan apa-apa. Bahkan di saat seperti ini tidak ada satupun temannya yang bisa membantunya. Banyak sekali alasan mereka yang berada di luar negeri atau apalah dan yang lebih parahnya lagi, mereka mengatakan untuk tidak menghubungi lagi dalam keadaan apapun karena mereka tidak ingin terlibat masalah dengannya.
"Memangnya apa yang terjadi? kenapa tiba-tiba mereka pergi meninggalkanku begitu saja? bahkan tidak seorangpun dari mereka yang bisa membantuku. Aku selama tidak bisa begini terus. Aku harus mencari jalan keluar. Aku harus mencarinya. Akan aku tunjukkan pada ayah bahwa aku bisa melakukan semuanya dan aku bisa menaklukkannya. Ayah akan menyesal karena telah melakukan hal ini." ucapnya pada dirinya sendiri.
Kevin sudah bertekad, bahwa dia akan menunjukkan pada ayahnya jika dia bisa hidup tanpa bantuannya sedikitpun. Kevin akan membuat ayahnya menyusun kartu yang menantangnya.
Merasa bosan hanya berdiam diri di kontrakan akhirnya Kevin memilih keluar dari kontrakan itu. Dia keluar untuk mencari pekerjaan, di harus bisa survive dan hidup susah selama 3 bulan di luar. Jika dia bisa melakukan semua ini, maka dia bisa hidup bersama dengan Rebecca. Dia juga akan memiliki seluruh harta milik kedua orang tuanya.
***
Di saat Kevin sedang berjuang di luar sana, Clarissa belah-belah mendapatkan begitu banyak perhatian dari Denis dan juga kedua orang tua Kevin. Dia merasa risih dengan perhatian yang Denis berikan padanya.
"Pak, saya mohon jangan lakukan ini lagi pak. Sudah cukup saya menjadi bahan pembicaraan banyak orang di sini. Saya hanya ingin bekerja dengan tenang, Saya benar-benar ingin bekerja di sini tanpa mendengar banyak ocehan ocehan dan omongan dari mereka semua. Tolong pak, biarkan saya bekerja dengan tenang dan perlakukan saya seperti bapak memperlakukan karyawan bapak yang lain." ucap Clarissa pada Denis.
Dia meminta pada Denis untuk memperlakukannya sebagaimana dia memperlakukan karyawan yang lain. Tidak seperti dirinya yang mendapatkan perhatian dari Denis.
"Kenapa Clarissa? aku hanya ingin kamu mengetahui bahwa aku menyukaimu. Aku bahkan ingin mempersunting mu dan menjadikanmu sebagai istriku."
Deg!
Jantung Clarissa seperti berhenti berdetak saat mendengar apa yang Denis katakan. Dia tidak menyangka bahwa pria itu bisa mengatakan hal seperti itu padanya.
Sungguh, Clarissa tidak pernah berharap atau mencari perhatian lebih dari Denis karena dia benar-benar ingin bekerja di tempat ini. Bahkan dia juga tidak berharap Denis bisa mengatakan hal seperti itu.
"Clarissa, aku menyukaimu. Aku bahkan bisa meyakini bahwa aku mencintaimu. Aku mencintaimu Clarissa dan aku ingin menjadikanmu istriku." ucapnya pada Clarissa sehingga membuat wanita itu hanya bisa diam sambil memejamkan matanya.
Dia tidak tahu harus melakukan apalagi saat ini. Bagaimana cara dia menjelaskan pada Denis bahwa dia sudah menikah.
Bukan dia ingin menyembunyikan pernikahannya, hanya saja yang menjadi masalahnya saat ini adalah apa Kevin mau mengakuinya sebagai istri?
Entahlah, dia tidak tau harus menjelaskan bagaimana lagi saat ini. Yang jelas semuanya terlalu mendadak.
"Maaf, pak saya tidak bisa." tolaknya pada Denis dan Clarissa langsung pergi meninggalkan ruangan pria atau setelah permisi.
Dia benar-benar tidak bisa mengatakan apapun lagi karena hubungannya dengan Kevin terlalu rumit. Jika dia bisa mengatakan dengan gamblang tentang pernikahannya, maka sudah sejak tadi dia mengatakannya.
Sayangnya dia tidak bisa mengatakan hal itu, karena memang hubungannya tidak seperti hubungan kebanyakan orang di luar sana. Kevin, bagaimana dengan pria itu? apa dia baik-baik saja. Entah mengapa tiba-tiba saja dia memikirkan tentang keadaan suami yang di luar sana.
Clarissa memberanikan diri untuk menghubungi pria itu dan mempertanyakan tentang kabarnya.
"Mas, kamu di mana? Apa kamu baik-baik saja?" tulis Clarissa dalam pesan yang dikirimkan kepada Kevin.
Kevin yang sedang berada di luar langsung melihat pada ponselnya. Itu pesan dari Clarissa, yang mempertanyakan kabarnya.
Dia langsung membalas pesan itu dengan sarkas. Dia benar-benar tidak suka dengan Clarissa yang seolah-olah sedang mengoloknya saat ini.
"Aku tidak butuh perhatian darimu! tidak usah memperdulikan keadaan sekarang aku tidak perlu itu. Kau terlalu munafik dan aku membencimu!" balasnya pada Clarissa karena dia benar-benar tidak menyukai wanita itu.
Dia berpikir bahwa Clarissa sedang mengoloknya saat ini. Sedangkan Clarissa sendiri hanya bisa mendesah pasrah dengan semua ini. Apalagi saat dia mendapatkan balasan pesan dari Kevin. Itu benar-benar membuatnya tidak bisa mengatakan apapun lagi.
"Sampai kapan kamu akan terus membenciku mas? aku bahkan tidak pernah berpikir untuk membencimu. Tapi kamu terus saja mengatakan hal-hal yang begitu menyakitkan untukku. Jika sudah seperti ini apa yang harus kulakukan?" ucap Clarissa yang kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Mr Lie 🍇✰͜͡v᭄
Kevin cinta sama Rebecca boleh aja tapi jg beego smpe tdk bs melihat keburukan Rebecca n kebaikan kedua orang tua mu sampai memperlakukan istri sah mu spt musuh 🤧
2024-05-16
0
Bu Kus
udah jangan di pikirkan suami kejammu
2024-05-07
0
Bunda
belah-belah itu apa thor ??
maaf, bener ga faham aku
2024-05-07
0