Bab. 10

Kevin benar-benar merasa geram karena hingga saat ini Clarissa belum juga pulang. Padahal sudah pulang lebih dulu dan dia sudah sampai di apartemen tapi sayangnya wanita itu belum juga sampai.

Dia sangat marah ketika mengetahui bahwa Clarissa bekerja dengan Denis. Kenapa Clarissa memilih kerjaan bersama Denis?

Ternyata Clarissa pulang jam 07.00 malam, bahkan saat dia sedang menyantap makin malamnya.

Brak!

Betapa kagetnya Clarissa ketika melihat Kevin yang menggebrak meja makan hingga membuatnya menegang kaku. Kedua kakinya bahkan tidak berani lagi melangkah karena mendengar gebrakan dari meja makan yang dilakukan oleh Kevin.

"Kau tau jam berapa ini?" tanya Kevin dengan suara menggelegar.

Dia sudah berada di apartemen ini sejak jam 18.00 sore tadi. Tapi, ketika dia sampai di apartemen ternyata Clarissa belum sampai di apartemennya. Bukankah seharusnya dia sudah sampai lebih dulu?

"Aku tanya jam berapa ini?!" teriaknya lagi sambil menjambak rambut Clarissa.

"Lepaskan!" lirihnya yang berusaha melepaskan tangan Kevin dari rambutnya.

Dia tidak akan tinggal diam lagi mulai sekarang! dia akan melawan pria yang kejam itu. Clarissa tidak akan membiarkan dirinya ditindas terus-menerus seperti ini.

"Aahhhkkk..." Clarissa kembali berteriak ketika dirinya diseret masuk ke dalam kamar.

Kevin sudah gelap mata dan dia menghempaskan tubuh wanita itu ke atas tempat tidur dengan kasar, lalu mengungkung tubuhnya.

"Mau apa kamu mas? Lepaskan aku!" Clarissa terus aja berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman Kevin.

Dia tidak akan membiarkan pria itu melakukan hal yang tidak tidak padanya. Bagaimana pun caranya dia harus bisa melepaskan dirinya dari Kevin.

Srek!

"Mas, Kevin!" pekik Clarissa kemeja yang dipakainya dirobek begitu saja oleh Kevin.

Pria itu sudah gelap mata dan dia melakukan hal itu pada Clarissa. Dia benar-benar melakukannya karena merasa mual terus-terusan di todong untuk segera memiliki anak.

"Lepaskan aku mas! Lepaskan aku!" teriak Clarissa ya masih berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman Kevin.

Dia tidak ingin dirinya berakhir begitu saja di tangan pria itu. Clarissa tidak akan memberikan mahkotanya pada Kevin begitu saja sebelum pria itu berubah.

"Lepaskan aku Mas Kevin! Lepaskan aku!" Clarissa terus memberontak hingga tanpa sadar tangannya menampar wajah pria itu.

Plak!

Clarissa terdiam, begitu juga dengan Kevin yang langsung terdiam ketika mendapatkan tamparan dari wanita itu. Dia tidak percaya bahwa Clarissa bisa melakukan hal ini padanya. Bisa-bisanya wanita itu menampar dan membuatnya marah seperti ini.

Merasa bawa Kevin sedikit lengah membuat Clarissa bergegas untuk. Bisa lepas dari Kevin. Sayangnya kekuatannya tidak sebanding dengan apa yang dimiliki Kevin.

Pria itu kembali menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur dengan begitu kasar dan langsung melucuti semua pakaian yang menempel di tubuhnya.

"Mas, aku mohon lepaskan aku Mas! Aku mohon lepaskan aku Mas Kevin!" pintanya ya terus memohon pada tepi untuk mau melepaskannya.

Bahkan Clarissa sudah tidak memakai atasan lagi karena bagian atasnya sudah dilucuti oleh Kevin. Bukan hanya itu saja, kedua tangannya juga di cengkram Kevin di atas kepalanya hingga membuat dirinya tidak bisa melakukan apa pun lagi.

Clarissa hanya bisa berharap bahwa dia mendapatkan keajaiban agar bisa lepas dari Kevin. Kenyataannya tidak seperti itu, karena Kevin sudah gelap mata dan dia mulai terangs*ng ketika melihat tubuh Clarissa yang tidak memakai sehelai benang pun di sini.

Clarissa memalingkan wajahnya saat melihat Kevin yang membuka kain terakhir di tubuhnya hingga tubuh mereka sama-sama naked saat ini.

"Ssshhh...sakit..." lirih Clarissa merasakan sakit saat ada sesuatu yang ingin masuk ke dalam inti tubuhnya.

Kevin sendiri terus berusaha untuk mendorong senjata perang miliknya agar bisa masuk sepenuhnya di dalam tubuh Clarissa. Dia terus saja mendorongnya tanpa memikirkan rintihan rasa sakit yang Clarissa rasakan.

"Mas, aku mohon hentikan. Ini sakit Mas, Kevin-Ahhhhkkk...." Clarissa menjerit saat merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk hingga terbenam sepenuhnya di sana.

Kevin sendiri mengerang penuh kenikmatan saat merasakan kehangatan itu. "Eegghhhh..." erangnya penuh kenikmatan saat merasa bahwa dirinya lah orang pertama yang mendapatkan semua ini.

Clarissa menangis, air matanya langsung jatuh saat apa yang di jaganya selama ini telah di rampas paksa oleh suaminya sendiri. Andai saja Kevin bisa bersikap jauh lebih baik, maka mungkin saya dengan senang hari dia melakukannya. Dia akan dengan senang hati memberikan apa yang suaminya inginkan.

Kenyatannya, Kevin tidak pernah bersikap baik pada hujan malam memperlakukannya dengan begitu buruk. Bahkan saat mereka melakukan malam pertama, tidak ada kelembutan sedikitpun yang Kevin berikan padanya selain rasa sakit.

Clarissa benar-benar merasakan kesakitan setiap hentakan dan Kevin lakukan. Pria kita benar-benar melakukannya dengan brutal. Kevin tidak memikirkan bagaimana rasa sakit yang Clarissa rasakan ketika mereka berhubungan badan seperti ini.

Entah berapa lama mereka melakukannya, yang jelas saat Kevin selesai dengan apa yang dia lakukan, Clarissa sudah pingsan dan tidak sadarkan diri lagi.

"Aaarrrggghhh..." Kevin mengerang nikmat saat mencapai puncaknya.

Dia mendapatkan pelepasan yang luar biasa dan cairan hanya itu membasahi senjata perang miliknya yang terasa hangat, nikmat, dan penuh sensasi luar biasa.

***

Terpopuler

Comments

⭐️asteri

⭐️asteri

othor ga di revisi kah.. rada bingung walau meraba2 bacanya

2024-11-22

0

Saha Weh

Saha Weh

KK tolong nulis ya di periksa LG soal ya saya JD bingung 🤔🤦

2024-05-03

0

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

y Allah sadis x

2024-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!