Bab. 12

Clarissa kembali disibukan dengan pekerjaan yang dia tidak ingin memikirkan apapun lagi tentang Kevin. Terserah pria itu ingin melakukan apa di luar sana karena dia tidak peduli sama sekali. Intinya dia bekerja dan dia harus berusaha untuk menghidupi hidupnya.

Sayangnya ketika Clarissa bekerja, tiba-tiba saja ponsel yang berdiri dan itu panggilan masuk dalam itu nomor yang tak dikenal olehnya.

Karena tidak mengenal nomor tersebut Clarissa memilih untuk tidak menjawabnya. Tapi saat ada pesan masuk Clarissa langsung menjawab panggilan telepon yang ternyata dari ibu mertuanya.

"Halo," sapa Clarissa saat sambungan telepon tersambung.

Dia langsung meminta maaf pada ibu mertuanya karena dia tidak tahu bahwa ternyata yang menghubungi adalah ibu mertuanya.

"Maaf, karena aku tidak tahu jika ibu yang menghubungiku." Ibu Rika tersenyum ketika mendengar permintaan maaf dari menantunya.

"Tidak apa-apa sayang. Oh ya, ibu hanya ingin mengajak kamu berbelanja saja. Apa kamu bisa menemani ibu belanja?" tanya ibu Rika pada menantunya. Dia ingin berbelanja bersama dengan menantunya itu karena dia ingin menjalin hubungan yang lebih dekat lagi bersama Clarissa.

Mendengar ajakan dari ibu mertuanya membuat Clarissa bingung. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia masih bekerja. Bagaimana caranya dia mengatakan pada ibu mertua yang bahwa saat ini dia sedang bekerja.

"Clarissa?" panggil ibu Rika saat mengetahui bahwa menantunya itu tidak menjawab panggilan darinya. Dia sendiri bingung harus menjawab apa karena memang sangat sulit sekali mengatakan pada ibu mertuanya, bahwa saat ini dia memang sedang bekerja.

"Maaf ibu, apa bisa sore? Aku tidak bisa jika sekarang karena aku-"

"Oke, ibu paham. Nanti sore ibu jemput saja ya."

"Tidak! jangan menjemput ku ibu. Kita bertemu di tempat belanja saja." ucap Clarissa hingga membuat ibu mertuanya mengerti.

"Baiklah, kita bertemu di mall Grand Indonesia saja. Bagaimana?"

"Iya ibu, aku akan datang kesana nanti." jawab Clarissa lagi.

Dia hanya bisa mendesah pasrah saat ini. Apalagi dia sedang bekerja. Jadi sulit baginya untuk menjelaskan pada Ibu mertuanya itu bahwa dia sedang bekerja. Apa dia harus menyembunyikan semua ini?

"Kenapa Ca?" tanya Denis pada Clarissa.

Mendengar Denis memanggilnya Ca membuat tubuh Clarissa menegang kaku. Dia mengingat sesuatu, karena hanya ibunya saja yang memanggilnya Icha, atau Acha.

"Apa pak?" ulangnya karena dia ingin terbang pastikan bahwa Denis benar-benar memanggilnya Ca.

"Kenapa? Apa kamu tidak suka saat aku memanggil kamu Ca? Maaf, tapi menurutku itu lebih gampang daripada harus memanggilmu Clarissa. Jadi aku sudah memutuskannya bahwa mulai sekarang aku akan memanggil mu Icha saja. Kau tidak keberatan bukan?" tanya Denis yang membuat Clarissa hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.

Terserah Denis ingin memanggilnya apa, yang penting itu masih dalam tahap wajar. Jika tidak sudahlah, dia akan memintanya untuk berhenti nanti.

"Oh, ini ibuku. Beliau mengajak ku belanja. Katanya ibu menunggu nanti sore GI." Denis hanya menganggukkan kepalanya saja.

Dia tau bahwa Clarissa ini memang anak yang baik dan patuh pada orang tua.

"Biar aku yang mengantarkan mu nanti sore."

"Eh, tidak usah pak. Saya bisa naik taksi saja. Lagi pula Saya tidak ingin merepotkan bapak." talak yang secara halus karena dia memang tidak ingin merepotkan siapapun. Lebih tepatnya biar tidak ingin menjadi masalah dengan Kevin jika sampai pria itu tahu bahwa dia diantar oleh Denis. Bisa-bisa dia aku mendapatkan perlakuan buruk lagi nantinya.

"Jangan menolak! kita satu jalan karena rumah ku juga melewati GI, jadi tidak perlu menolak tawaran dari ku. Nanti jam 17.00 kita sama-sama berangkat dari sini dan aku akan mengantarmu ke GI."

"Tapi pak-"

"Stop! Ini perintah Icha, jadi jangan menolak ku!" titah Denis.

Terpaksa Clarissa menurutinya. Dia pun benar-benar di antar oleh Denis sampai di depan pusat perbelanjaan tersebut.

"Terima kasih Pak, Denis..." ucapnya pada Denis karena pria itu benar-benar mengantarkannya hanya sampai di pusat perbelanjaan.

"Tidak masalah Icha. Jika begitu aku pergi dulu. Bye..." Denis melambaikan tangannya keluar dari jendela dan Clarissa hanya menganggukkan kepalanya saja menanggapi pria itu. Menurutnya itu lebih sopan dari pada harus melambaikan tangannya.

Setelah memastikan mobil Denis pergi, Clarissa pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas untuk menghubungi ibu mertuanya. Tapi sayang, saat dia berbalik arah ternyata ada Kevin di sana.

"Astaga!" Clarissa kaget ketika melihat ternyata suaminya sudah berada di depannya. Memangnya sejak kapan Kevin di sini? Apa pria itu sudah sejak tadi berada di belakangnya? Tapi bagaimana bisa? kenapa tiba-tiba sudah ada di sini?

"Mas?" Panggil Clarissa pada Kevin. Sayangnya pria itu malah langsung berlalu meninggalkannya begitu saja tanpa bicara apa pun lagi. Dari pada terpancing emosi di tempat umum seperti ini, lebih baik dia meninggalkan Clarissa di sana. Setidaknya dia sudah mengerjakan perintah ibunya untuk melihat apakah Clarissa sudah datang atau belum.

***

Terpopuler

Comments

Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄

Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄

apakah Denis sdh lebih dl mengenal Rissa? 🤔
krn Denis memanggil panggilan kesayangan dr ibunya🤔
Kevin byk tingkah 🤧

2024-05-02

0

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

katanya biarkan saja dya diperlakukan kasar.

justru kalau Kevin tau maka lebih baik. supaya Kevin akan menyesal

2024-05-02

1

Dinda Putri

Dinda Putri

dasar kevin.. tunggu aja sampe loo bucin akut sma ca clarissa🤣🤣

2024-05-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!