pertemuan dua tuan besar

"Apa menurut Daddy, Tuan Iskandar akan benar-benar membiarkan putrinya untuk kembali bersama anak kita?" Tanya Nyonya Febri pada suaminya ketika keduanya tengah berada di kamar hotel. Entah kenapa mereka berdua merasa enggan untuk berada lebih lama di rumah putranya.

"Entahlah, Mom, tapi Daddy rasa itu suatu yang mustahil. Apalagi dengan penghinaan Dirga terkait muhalil itu. Daddy rasa Tuan Aksa pasti akan berpikir ulang untuk mempersatukan putra-putri kita kembali!"

"Mommy juga merasa seperti itu, Dad. Bahkan Mommy merasa mungkin memang Tuan Iskandar berniat untuk tidak membiarkan mereka rujuk kembali sejak jatuhnya talak tiga!"

"Menurut Dirga, Tuan Iskandar mengatakan bahwa semakin cepat dia bercerai dengan Jameela maka akan semakin cepat pula dia bisa rujuk kembali. Daddy merasa ada yang aneh dengan ini, mungkin yang sebenarnya adalah Tuan Iskandar sengaja berkata demikian, agar Dirga tidak mempersulit proses perceraian. Apa Mommy sepemikiran dengan Daddy?" Tuan Danu melirik istrinya.

"Itulah yang hendak Mommy katakan pada Dirga pada saat masih di rumahnya, akan tetapi putramu itu terlalu bebal. Dia seakan tidak bisa menerima pendapat orang lain." Nyonya Febri mengambil napas berat. "Kenapa putramu menjadi bodoh seperti ini, Dad?!" Keluhnya sambil memegangi keningnya.

"Besok Daddy akan ke sana. Daddy akan menemui Tuan Iskandar. Daddy akan memohon maaf atas kesalahan Dirga dan Daddy akan mengembalikan Jameela kepada orang tuanya. Dahulu kita yang memintanya secara baik-baik dan sekarang kita juga harus mengembalikannya dengan cara yang baik pula."

"Jangan sampai karena kesalahan Dirga lalu kita menjadi putus hubungan kerja dengan Tuan Iskandar. Itu akan berdampak tidak baik kepada bisnis kita sendiri!" Ucap Tuan Danu. Walaupun dia tahu bahwa Tuan Iskandar bukan orang yang suka mencampur aduk masalah antara urusan pribadi dan pekerjaan. Tuan Iskandar adalah orang yang sangat profesional dalam hal apa pun.

"Mommy setuju dengan pendapat Daddy. Dan besok Mommy ingin ikut juga. Mommy sudah lama tidak berbincang dengan Nyonya Monica dan Mommy juga akan meminta maaf secara langsung kepada Jameela!" Sahut Nyonya Febri.

"Entah bagaimana caranya besok Daddy berhadapan dengan Tuan Iskandar, Daddy merasa benar-benar malu."

"Apa kabar, Nyonya Monica?!" Sapa Nyonya Febri. Saat ini dia dan suaminya sedang berkunjung ke istana megah keluarga Iskandar.

"Saya baik, Nyonya Febri, bagaimana dengan Anda sendiri?!" Jawab Nyonya Monica sambil melepas pelukan di antara keduanya.

Mereka berdua tetap nampak akrab seperti biasa, seolah tak ada yang terjadi di antara putra-putri mereka.

"Kedatangan kami ke sini hanyalah untuk meminta maaf kepada Anda, Tuan. Sejujurnya kami benar-benar malu atas apa yang telah dilakukan oleh putramu. Dan sejujurnya kami baru saja mendengarnya kemarin. Itu pun dari berita yang tersebar di media karena Dirga yang bodoh itu, juga tidak memberikan kabar apa pun kepada kami!" Ucap Tuan Danu merendahkan diri. Dia tahu posisinya memang anaknya lah yang bersalah.

"Tidak masalah, Tuan Danu. Mungkin memang jodoh di antara putra-putri kita hanya cukup sampai di sini. Kalau boleh jujur, memang kami kecewa. Tapi apa boleh buat, semua sudah terjadi dan tidak bisa diperbaiki lagi!"

Jawab Tuan Aksa mencoba membesarkan hati dan tidak mencampur adukkan antara urusan putra-putri mereka dengan persahabatan dan urusan bisnis di antara perusahaan keduanya.

"Terima kasih, Tuan Aksa. Anda benar-benar berbesar hati. Kami benar-benar meminta maaf. Kami benar-benar menyesal atas apa yang terjadi. Padahal Jameela adalah menantu kesayangan kami. Tapi sekarang kami sudah kehilangannya!" Nyonya Febri ikut berbicara menimpali ucapan suaminya.

"Itu sudah terjadi, tidak bisa juga untuk disesali. Tetapi saya meminta, setelah ini Tuan Danu dan Nyonya Febri tidak ikut campur lagi atas apa yang kami tentukan untuk masa depan putri kami. Sejujurnya kami tidak ingin putramu kembali bersama dengan putra Anda!!" Tuan Aksa Iskandar memberikan peringatan.

"Kami paham, Tuan. Dan seandainya saya menjadi Jameela pun, saya juga tidak akan menerima kembali laki-laki bodoh itu menjadi pendamping saya. Kalau saja ada yang bisa saya lakukan untuk menghukum anak kami, kami pasti akan melakukannya. Tetapi hukuman apa pun mungkin tidak akan bisa membuatnya jera. Dan dia hanya baru bisa sadar setelah dia kehilangan putri Anda nantinya. Setelah dia menyadari bahwa dia tidak bisa kembali menjadikan Jameela sebagai istrinya!" Jawab Nyonya Febri.

Tuan Aksa dan Nyonya Monica merasa salut atas sikap yang diambil oleh Tuan Danu dan Nyonya Febri. Keduanya mengakui bahwa kesalahan berasal dari pihak putranya. Dan keduanya tidak serta-merta membela putranya. Tidak seperti kebanyakan orang yang walaupun mengerti bahwa putranya yang bersalah, tetapi akan tetap membelanya.

"Dan saya harap setelah ini Tuan Iskandar tetap mau bekerja sama dengan perusahaan keluarga kami. Dan tidak menjadikan kondisi putra-putri kita sebagai alasan yang merusak hubungan kerjasama kita!" Ucap Tuan Danu memohon.

"Tentu saja itu tidak akan terjadi, Tuan Danu. Anda jangan khawatir. Saya tidak suka mencampur adukkan antara urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Saya memegang teguh sikap profesional!" Jawab Tuan Aksa.

Tuan Danu dan Nyonya Febri bernapas lega karena biar bagaimanapun perusahaan mereka sangat membutuhkan kerjasama dengan perusahaan milik Tuan Iskandar. Karena selama ini perusahaan milik Tuan Iskandar lah investor terbesar di dalam perusahaan mereka.

Mereka tidak bisa membayangkan jika seandainya Tuan Iskandar menarik semua investasinya. Entah apa yang akan terjadi dengan perusahaan mereka. Dan bagaimana dengan nasib para karyawan yang menggantungkan hidup mereka kepada perusahaan, jika sampai perusahaan itu gulung tikar.

Sedangkan bagi Tuan Iskandar sendiri, tentu bukan seperti itu cara untuk membalas perbuatan dari Dirga. Bukan dengan cara memutus kerjasama. Akan tetapi dengan cara membuat putrinya bisa hidup bahagia tanpa Dirga. Karena melihat Jameela hidup bahagia dengan pria lain, itu sudah cukup untuk menghancurkan mental Dirga. Apa penyesalan terbesar bagi orang yang saling mencintai selain kehilangan orang yang dicintainya. Dan itulah yang akan terjadi pada Dirga.

"Mommy...!" Jameela baru saja masuk ke rumah. Dia baru datang setelah jalan-jalan bersama dengan kakak ipar dan dua keponakannya. Melihat ada kedua orang tua Dirga di sana, tentu saja Jameela datang mendekat kemudian meraih tangan kedua mertuanya dan menciumnya dengan takzim. Walaupun mereka sudah bukan lagi berstatus sebagai mertua, tetapi Jameela tidak ingin menghilangkan sikap sopan santunnya. Apalagi karena selama ini hubungan di antara mereka memang baik-baik saja. Nyonya Febri dan Tuan Danu juga sangat menyayangi Jameela layaknya putri sendiri.

"Sayang, maafkan Mommy, maafkan kami yang tidak bisa mendidik Dirga!" Ucap Nyonya Febri sambil memeluk erat tubuh Jameela.

"Tidak apa-apa, Mommy, Mila sudah memaafkan. Mungkin memang ini yang sudah diharuskan oleh Yang di atas!" Ucap Jameela sambil melerai pelukan. Kemudian dengan kedua tangannya, Jameela mengusap air mata yang membanjiri wajah Ibu mertuanya.

"Hatimu sangat lembut, Mila, begitu mudahnya kamu memaafkan walaupun mungkin kamu tidak bisa melupakan. Dirga lah yang bodoh. Dia yang tak bisa menahan mulutnya. Seharusnya mulutnya itu dijahit saja, agar tidak mengeluarkan kata-kata yang akhirnya merugikan dirinya sendiri!" Ucap Nyonya Febri sambil menangkap kedua pipi Jameela kemudian mencium wajah mantan menantunya itu bertubi-tubi.

"Walaupun Mommy sudah bukan lagi mertuamu, masih boleh kan jika Mommy menganggap kamu sebagai putri Mommy? Mommy sangat menyayangimu. Dan sebenarnya ini sangat menyakitkan jika Mommy harus kehilangan kamu, Sayang?!"

"Tentu saja, Mommy!" Jawab Jameela sambil kembali menerima pelukan dari mantan Ibu mertuanya.

"Sayang, selain untuk meminta maaf, kedatangan kami ke sini adalah untuk mengembalikan kamu kepada dua orang tuamu. Setelah ini carilah kebahagiaanmu sendiri. Jika memang suamimu yang baru nanti bisa membahagiakanmu, Mommy rela melepaskanmu untuk tidak kembali kepada Dirga. Mommy benar-benar ikhlas, Sayang!" Ucap Nyonya Febri kemudian kembali memeluk mantan menantunya. Air matanya kembali jatuh berlinang dan tak bisa ditahan lagi.

Nyonya Monica dan Tuan Iskandar ikut meneteskan air mata. Keduanya terharu melihat kasih sayang Nyonya Febri yang begitu besar terhadap putrinya. Sayangnya jodoh mereka sebagai mertua dan menantu terputus sampai di sini.

Terpopuler

Comments

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

kl org yg aku kena akan membela anaknya mau sesalah apapun tmsk main hakin sndiri dg mncelakai org pun Dianggap benar

2025-01-05

1

Lilis Eriska

Lilis Eriska

salut sama mertua nya bijaksana banget 🥰

2025-03-19

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

mantap.

2024-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!