Anak satpam

"Kamu!, siapa namamu?!" tanya Dirga sambil menatap tajam pada satpam muda di hadapannya. Entah sudah berapa lama pemuda itu bekerja di rumah mewahnya, dia tidak tahu. Karena selama ini yang mengurus semua keperluan rumah adalah Jameela. Dia hanya memberikan semua yang dibutuhkan Jameela sebelum Jameela memintanya.

UANG

Dirga selalu merasa dengan menggelontorkan banyak uang ke rekening Jameela, itu sudah cukup. Dirga merasa dia tak perlu lagi turun tangan. Karena menurutnya urusan rumah adalah kewajiban Jameela, termasuk juga dengan perekrutan keluar masuknya orang yang bekerja padanya. Sehingga dia juga tidak paham sedikit pun tentang orang-orang yang bekerja di rumahnya, yang salah satunya adalah satpam muda yang sekarang berdiri di hadapannya.

"Saya Agung, Tuan…!" jawab Agung tegas.

"Maaf, Tuan. Dia anak saya yang ikut bekerja dengan saya di sini, sudah hampir satu bulan. Sambil menunggu panggilan kerja, Tuan. Mohon Tuan tidak keberatan!" ucap Pak Diman menjelaskan tentang siapa anaknya.

Dirga mengangguk sambil memegang janggutnya. Sepenglihatannya, penampilan Agung cukup rapi. Wajahnya juga tidak terlalu buruk.

"Jadi kau sedang mencari pekerjaan?" tanya Dirga.

"Saya sedang mengajukan lamaran kerja di beberapa perusahaan, Tuan!" terang Agung.

Dirga tersenyum remeh. "Pekerjaan seperti apa yang akan didapat oleh seorang anak satpam seperti mu, di sebuah perusahaan?!"

Agung yang semula menunduk, spontan mendongak mendengar ucapan dengan nada meremehkan yang terlontar dari mulut majikan laki-lakinya itu. Jiwa mudanya merasa tidak terima. Dia ingin menjawab, tapi terlihat dari sudut matanya sang ayah sedang menggelengkan kepala.

"Pekerjaan apa saja, Tuan!" akhirnya itu yang dikeluarkan sebagai jawaban.

"Huh… paling-paling, kau hanya akan menjadi OB!" ejek Dirga. Agung menundukkan kepalanya mendengarnya.

"Apa ini yang kata Ayah, majikan yang baik hati itu? Huh, kata-katanya sama sekali tak mencerminkan sifat itu!" gerutu Agung dalam hati. "Sikapnya sangat jauh sekali berbeda dengan Nyonya… Dia hanya menang di tampang dan uang. Sungguh tidak sesuai sekali dengan Nyonya!" monolognya lagi.

"Ikut dengan ku, aku akan memberimu pekerjaan yang lebih mudah dan gaji yang besar!" Dirga berlalu setelah memberi isyarat pada Agung untuk mengikutinya.

Agung menoleh kepada Pak Diman.

"Ikutlah dengan Tuan, Nak. Barangkali itu nanti pekerjaan yang disiapkan Allah untukmu!" ucap Pak Diman sambil menepuk pundak anaknya.

"Ingat apa pun yang dikatakan Tuan, jangan kau tanggapi dengan kepala panas. Tuan hanya sedang ada masalah dengan Nyonya jadi emosinya sedang tidak baik!" Agung mengangguk.

"Ingat juga baik-baik. Nyonya lah yang telah menolong keluarga kita selama ini!" lanjut Pak Diman. Dan lagi-lagi Agung hanya bisa mengangguk lalu segera menyusul kepergian tuannya.

Dirga terus melangkahkan kakinya dengan diiringi oleh Agung di belakangnya. Hingga sampailah mereka di ruang kerja Dirga.

Dirga duduk di kursi kebesarannya. Di hadapannya, yang hanya terhalang sebuah meja lengkap dengan peralatan kerja Dirga, laptop, serta berkas-berkas perusahaan, Agung telah siap berdiri tegak dengan dua tangan terlipat di belakang punggung. Pandangan lurus ke depan, menunggu sang Tuan memberikan titah.

Dirga kembali menatap anak satpam di hadapannya. Menelisik dari atas sampai bawah.

"Sepertinya pemuda ini boleh juga… untuk kujadikan muhalil bagi Jameela…" ucap Dirga dalam hati, masih sambil menatap Agung. Seorang pemuda dengan tinggi badan sekitar 180 cm, badan lumayan tegap, kulit sawo matang, rambut terpotong model cepak, kulit sedikit kusam, meski wajah tidak terlalu buruk, tapi juga tak memungkinkan bagi Jameela untuk memperkenalkannya pada khalayak.

Itulah yang diinginkan Dirga. Tak boleh ada seorang pun tahu, Jameela pernah memiliki suami selain dirinya. Dan satu kelebihan Agung yang paling menonjol yaitu miskin. Itu hal yang paling mustahil menjadikannya layak berdampingan dengan Jameela.

Dirga tersenyum puas dengan hasil temuannya.

"Apa kau sudah memiliki seorang kekasih?!"

"Yaa…?!" Pertanyaan Tuan Dirga yang menurutnya nyeleneh dan keluar jalur membuat Agung tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Ah, maaf, Tuan, belum!" jawabnya kemudian karena sepertinya Tuan Dirga tidak suka dia mempertanyakan pertanyaannya.

"Menikahlah dengan istriku selama satu bulan dan aku akan membayarnya sebesar seratus juta!"

Duarrr…

"Apa!!!" Kali ini Agung tidak ragu untuk bertanya. Dia bukan hanya kaget, tapi juga tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Perintah Tuan Dirga adalah sesuatu yang tidak masuk di akal.

"Muhalil, aku mau kau menjadi muhalil untuk istriku. Kami akan bercerai. Setelah selesai masa iddahnya dia akan menikah denganmu. Dalam satu bulan kalian bercerai, dan setelah itu kami bisa bersatu kembali."

Agung memandang lurus ke arah Tuan Dirga. Dia tahu maksudnya. Dia juga paham akan hal seperti itu. Tetapi…

"Kenapa harus saya…?!" Agung paham agama. Muhalil memang boleh, tapi pernikahan seperti itu sebenarnya hukumnya tidak sah, karena berbatas waktu. Itu sama saja dengan istilah yang sedang marak, kawin kontrak.

"Karena saya memilih kamu. Tidak ada alasan. Dan ini bukan penawaran. Ini adalah perintah. Toh aku tidak akan membuatmu rugi. Di perusahaan mana pun kau tidak akan mendapatkan gaji sebesar seratus juta itu hanya dalam waktu satu bulan. Aku sudah terlalu berbaik hati padamu!"

"Maaf, Tuan, saya tidak bisa!" jawab Agung tegas.

"Sudah aku katakan, ini bukan penawaran. Ini perintah. Dan aku tidak suka jika ada bawahan rendahan sepertimu berani membantahku. Dan jika kamu tetap tidak mau, maka bukan hanya kamu, tetapi ayahmu pun akan aku pecat. Dan akan aku pastikan kalian tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan di tempat mana pun!"

Dirga tersenyum miring, dengan penuh kemenangan dia meremehkan Agung. Tangan Agung terkepal. Ingin rasanya dia menghantam lelaki sombong di depannya itu dengan kepalan tinjunya.

"Saya harus berdiskusi dengan orang tua saya dulu!" ucap Agung kemudian. Di sini dia bukan hanya mempertaruhkan hidupnya, tapi juga ayahnya. Satu-satunya keluarga yang dimilikinya di dunia ini setelah kepergian ibunya sebulan yang lalu.

"Dia harus menerimanya. Sudah aku bilang ini perintah!" tegas Dirga.

"Bagaimana dengan Nyonya, jika pun saya menerima, tapi belum tentu Nyonya menerima. Ini adalah suatu penghinaan bagi beliau. Kenapa tidak mencari yang sepadan dengan beliau?!" Agung sudah tidak ingin merendah lagi. Baginya laki-laki kaya raya di hadapannya tidak layak dihormati.

"Dia pasti menerimanya. Karena dia sangat mencintaiku. Kami saling mencintai. Dan ini adalah jalan agar kami bisa bersatu kembali!"

"Kalau aku jadi Nyonya, aku akan memilih untuk tidak rujuk lagi denganmu. Ada banyak pria lain di luar sana yang lebih baik darimu!" umpat Agung dalam hati.

"Tapi jika ini demi kebahagiaan Nyonya, aku akan melakukannya. Nyonya sudah banyak membantu keluargaku!" lanjutnya.

"Baik. Tapi saya tetap harus bicara pada Ayah saya dulu!"

"Dan satu lagi. Dalam jangka satu bulan itu kau hanya boleh menyentuh istriku satu kali saja. Jangan sampai kau terlewat mendalami peran sebagai suami Jameela!" kecam Dirga.

"Saya cukup tahu diri!" Agung geram dengan ucapan Tuan Dirga.

"Baguslah…!!"

Terpopuler

Comments

Yuningsih Nining

Yuningsih Nining

agung Gak bodoh dirga, agung ada faham agam, bahkan sapatau si miskin di mata mu itu dia yng akan buat mu nyesel, nyungsepp abiss
sebbel jadinya sm ke Pd'an si dirga

2025-02-18

1

Jetty Eva

Jetty Eva

calon jodoh Jameela..😊...km btl Gung..cm menang tampang n harta tp MISKIN IMAN n AKHLAK...😁

2025-03-16

1

Jetty Eva

Jetty Eva

SALUT AMA AGUNG...SESUAI DGN NAMAX...KAU PASTISANGAT DITERIMA KELUARGA JAMEELA...

2025-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!