"Selamat siang, Tuan Muda!" Agung bangun dari duduknya, menyambut sosok yang mengajaknya bertemu.
"Duduklah, kau sudah memesan sesuatu?!" Tanya Agam, kemudian mengambil tempat duduk dengan posisi berhadapan dengan Agung.
"Terima kasih, Tuan Muda, mereka bahkan sudah menyediakan begitu saya datang!" Agung menjawab sopan.
"Kau tahu siapa aku?" Tanya Agam.
Agung tersenyum mendengar pertanyaan itu. "Tidak mungkin saya tidak mengenali Anda, orang yang memiliki andil terbesar dalam kesuksesan pendidikan saya. Saya telah menunggu lama untuk mengucapkan ini!"
Agung berdiri kembali dari duduknya, lalu membungkukkan sedikit tubuh dan berdiri mengucapkan, "Terima kasih, Tuan Muda!"
"Meskipun baru pertama kali ini saya punya kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan Anda. Sejujurnya, Anda adalah salah satu tokoh idola saya setelah Tuan Besar Iskandar! Maaf kalau saya lancang mencari berita tentang Anda di internet!" Agung menunduk memberi penghormatan.
"Kau tahu kenapa aku memanggilmu?!" Tanya Agam.
"Tidak, Tuan Muda, tapi ini suatu kehormatan bisa bertatap muka dengan Anda. Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti saya!" Lagi-lagi Agung menjawab dengan lugas dan tetap sopan.
Tadi nya Agung sedang membersihkan makam ibunya yang sudah tidak dikunjunginya selama satu bulan terakhir sejak dia bekerja di rumah Tuan Dirga. Ketika gawainya berbunyi, meninggalkan notif pesan:
"Temui aku di Caffe Wonder World jam tiga sore!"
Agung membaca pesan tanpa nama lalu mengecek foto profil pengirim. Dan senyumnya terbit ketika melihat wajah pemilik nomor. Akhirnya dia punya kesempatan untuk melihat secara langsung wajah orang yang menjadi dewa penolongnya.
"Baiklah, aku tidak mau berbelit-belit. Katakan padaku, apa yang ditawarkan oleh Dirga padamu, hingga kau mau menikahi adikku!" Agam menatap penuh intimidasi.
"Uang seratus juta!" Jawab Agung tegas, tanpa menundukkan pandangannya dari Agam.
"Dan kau tergiur lalu menerimanya!" Mata Agam memicing.
"Tidak...!!" Sahut Agung tegas. "Saya menerima perintah, bukan menerima tawaran uang!"
"Lalu kenapa kamu mau menikahi adikku jika bukan karena uang 100 juta itu?!"
"Karena Tuan Dirga mengancam akan membuat saya dan ayah tidak bisa bekerja di manapun!" Jawab Agung jujur.
"Selain itu, karena Nyonya adalah orang yang baik hati, Nyonya adalah termasuk salah satu dewa penolong saya. Nyonya yang telah membiayai pengobatan Ibu saya. Saya hanya ingin membalas budi kepada Nyonya!" Lanjutnya.
"Heh... membalas budi dengan menikahinya?" Agam terkekeh sinis.
"Karena yang saya tahu Nyonya sangat mencintai Tuan Dirga, dan hanya dengan jalan itu mungkin Nyonya bisa bersatu kembali dengan Tuan Dirga. Hari itu, hari di mana jatuh talak ketiga dari Tuan terhadap Nyonya, kami semua melihat, itu adalah hari terburuk dalam hidup Nyonya. Karena itulah saya ingin menolong Nyonya agar bisa kembali bersama dengan Tuan Dirga!"
"Tapi kau telah menerima uang itu!!" Kejar Agam.
"Tidak...! Dan tidak akan...! Saya sudah berjanji pada ayah saya bahwa saya akan menolak uang itu!" Agung tetap menolak tuduhan. Bahkan dia tidak gentar sedikit pun menghadapi cecaran Agam.
"Kenapa? 100 juta bukanlah uang yang sedikit, kau bisa hidup mewah dengan uang itu tanpa harus bekerja keras!" Agam tersenyum mengejek.
"Saya memang miskin, tapi saya bukan lelaki murahan, yang rela menjual diri! Saya punya dua tangan dan dua kaki, saya punya otak untuk berpikir, saya bisa bekerja mencukupi kebutuhan saya dan ayah saya!"
"Beberapa hari yang lalu saya meminta Dirga untuk memutuskan ikatan kontrak ayahmu dengannya, apa itu sudah dilakukan?"
"Sudah! Dan sekarang saya dan ayah saya adalah pengangguran. Tetapi saya tidak khawatir. Saya pasti bisa mencari pekerjaan di tempat lain. Dan saya tidak akan membiarkan ayah saya kesulitan." Agung memang sedih saat ayahnya tak lagi punya pekerjaan, tapi dia juga berpikir, mungkin memang sudah saatnya ayahnya beristirahat. Dan sekarang adalah giliran dia yang mencari pekerjaan untuk menghidupi orang tua yang tinggal satu-satunya itu.
"Saya ingin kamu menerima tawaran Dirga!" Perintah Agam.
"Saya memang akan melakukannya, saya akan menikahi Nona selama 1 bulan, dan setelah itu kami akan bercerai agar Nona bisa kembali dengan Tuan!" Jawab Agung.
"Tidak, bukan pernikahannya seperti itu yang aku inginkan untuk kamu dan adikku. Aku ingin kamu menjaga adikku untuk seumur hidupnya!!" Tandas Agam.
Agung tidak bisa menjawab. Dia tak bisa mencerna kata-kata Tuan Muda Iskandar itu. Dia terlalu bingung dengan apa yang diucapkan oleh Tuan Agam Iskandar. Apa maksudnya dengan menjaga seumur hidup??
"Apa kau sanggup?!" Agam ingin menegaskan kesiapan Agung.
"Maaf, tapi saya tidak mengerti maksud Tuan Muda!" Ungkap Agung.
"Aku tidak ingin adikku kembali bersama pria brengsek itu. Aku tidak mau suatu saat adikku kembali terluka. Jadi aku ingin kamu yang menjadi pendampingnya, seumur hidupnya!" Terang Agam.
"Maaf, tapi saya rasa ini tidak benar. Saya bukan orang yang layak untuk menerima kehormatan itu!" Tolaknya.
"Dan aku yang akan menjadikanmu layak!"
"Kenapa harus saya, ada banyak pria bangsawan yang lebih pantas bersanding dengan Nyonya!" Agung penasaran dengan maksud tersembunyi Tuan Agam.
"Karena aku ingin memberi pelajaran pada pecundang itu. Dan hanya kamu yang bisa membungkam mulutnya. Karena kamu orang yang dipilihnya, maka kamu juga yang aku pilih!"
Agung semakin tidak mengerti.
"Jika pun saya menerima, lalu bagaimana dengan Tuan Besar? Saya jelas bukan kriteria menantu idaman. Status jelas jauh berbanding terbalik dari Tuan Dirga!"
"Jika yang kau maksud adalah kekayaan, maka keluarga kami tidak membutuhkan itu. Kekayaan kami sudah berlimpah. Tidak akan habis bahkan jika kau tidak sanggup memberikan nafkah pada adikku seumur hidupmu pun. Tapi aku tahu kau tidak akan mungkin membiarkan istrimu kelaparan!" Sepercaya itukah Tuan Agam padanya.
"Lalu bagaimana dengan Nyonya? Beliau pasti tidak akan mudah menerima ini. Karena akan sulit hidup bersama dengan orang yang tidak kita cintai!"
"Apa menurutmu akan sulit bagimu untuk jatuh cinta pada adikku?!" Agam menatap tajam ke arah Agung, mencoba menelisik wajah Agung yang tersentak dan mendadak memerah.
"Ada apa dengan pemuda ini? Apa dia telah diam-diam memendam rasa pada Jameela? Ini lebih bagus lagi. Dengan begitu dia pasti akan berusaha membahagiakan Jameela!" Selidik Agam dalam hati.
"Bukan seperti itu maksud saya. Nyonya adalah wanita yang sangat cantik, cerdas, anggun, dan memiliki segalanya. Nyonya juga baik hati tanpa pandang rupa. Jika harus jujur, saya sangat mengagumi kepribadian Nyonya. Nyonya adalah salah satu idola saya, tapi bagaimana dengan Nyonya sendiri?"
"Itu adalah tugasmu untuk membuatnya jatuh cinta. Buat dia melupakan segala hal buruk tentang Dirga Wijaya. Bahagiakan dia dengan caramu. Buat dia lupa jika dia pernah kecewa dan terluka. Aku serahkan tanggung jawab atas dirinya padamu!" Pungkas Agam.
Agung mengambil napas dalam-dalam. Dia sudah tidak bisa menghindar.
"Baiklah, jika Tuan Muda percaya pada saya. Saya tidak berjanji, tapi saya akan berusaha semampu saya, selama saya bernapas, saya tidak akan mengizinkan setitik pun air mata jatuh di pipi Nyonya Muda!" Akhirnya dia memang harus menerimanya.
"Aku pegang janjimu. Dan untuk itu, mulai saat ini aku sendiri yang akan menjadikanmu pantas bersanding dengan Jameela. Masih ada waktu tiga bulan untuk melewati masa idahnya. Dan selama itu pula kau akan belajar memegang perusahaan. Buktikan padaku, jika biaya pendidikan yang kau terima selama ini tidaklah sia-sia!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rehaan Aamir
Gilaaaaa Nhe Novel....Jln Crt Nya Bnr2 D Luaarr Expectasi Q...Yg Biasanya Cerai Dari Suaminya Trs Dpt Ganti Yg Lbh Segalanya Dari Mantan Suaminya Tp Yg Nhe Bnr2 Bedaaa Ceritanya Dari Kebanyakan Novel2 Yg Prnh Q Baca....Asli Bnr2 AMAZIIIIIIIIIIINGGGGGGG....
2025-02-27
1
Alivaaaa
kereeen Thor ceritamu 👍 aku syukaaa 🥰🥰
2025-03-23
1
Lilis Eriska
aku suka cerita mu thor semngat membara buat agung
2025-03-10
1