menemui tuan besar Iskandar

Jameela, yang sedang berada di teras bersama kakak iparnya, menegakkan punggung, ketika melihat sebuah mobil yang sangat dikenalnya memasuki halaman.

Ternyata benar perkiraan Tuan Aksa. Dirga pasti datang.

Jameela menatap nanar sesosok lelaki tegap yang baru saja turun dari mobil. Penampilannya nampak berbeda dari terakhir kali mereka bertemu beberapa hari yang lalu. Wajah pria itu nampak sedikit tirus dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Apakah selama beberapa hari ini pria itu lupa untuk bercukur? Bukankah biasanya dia melakukannya sebelum mandi? Bukan hanya itu, warna pakaian yang dikenakannya nampak tidak matching.

Nabila menyenggol siku Jameela yang berada di atas meja. Jameela hanya melihatnya sekilas, tetapi kemudian pandangannya kembali terarah kepada sosok yang baru datang itu.

"Assalamualaikum!" ucap Dirga begitu dia sampai di hadapan Jameela dan Nabila.

"Waalaikum salam!" jawab keduanya serempak.

Dirga melihat wajah istrinya yang tampak datar. Tak ada sambutan penuh euforia seperti biasa jika mereka lama tak bertemu.

"Sayang…!" Dirga mendekat dan ingin memeluknya. Tapi dengan cepat Jameela menghindar, sambil menghadapkan telapak tangannya ke arah suami yang telah menjadi mantan itu.

"Kita sudah bukan mahram lagi, Mas!"

Serr…

Ada yang tergores dalam hati Dirga, mendengar ucapan wanita itu. Desir yang terasa menyakitkan. Tapi dia tak bisa mengelak jika itu benar dan itu adalah karena kesalahannya sendiri.

"Tapi kita belum bercerai secara negara, jadi dalam hukum negara kita masih sah sebagai suami istri!" Dirga masih juga mencoba mencari pembenaran.

"Dasar pecundang!!" maki Nabila dalam hati.

"Sayang, bisakah kita bicara berdua saja?" ucap Dirga lirih sambil melirik ke arah wanita yang masih duduk manis di tempat semula.

"Tidak boleh!!" Bukan Jameela, tetapi Nabila yang berseru tegas. Spontan saja wanita dua anak itu berdiri dari tempat duduknya dan berdiri di hadapan Jameela, menghalangi pandangan Dirga.

"Kalian sudah bercerai, jadi kalian bukan mahram lagi. Dan tidak selayaknya bicara hanya berdua saja!" sambungnya tegas, membuat Jameela melongo. Dia tak pernah melihat sisi lain saudara iparnya yang seperti ini. Yang selalu dia lihat biasanya kakak iparnya itu adalah wanita yang selalu bicara dengan nada lembut.

"Tapi hanya baru sebatas kata talak, dan kami belum sampai ke pengadilan!" Dirga membantah dengan mata mendelik, mencoba mengidentifikasi siapa wanita asing di hadapannya itu.

"Justru itu. Secara agama kalian sudah bukan suami istri lagi. Dan hukum agama bagi keluarga kami lebih tinggi dari hukum negara, karena kami berhadapan dengan Allah langsung!!" bantah Nabila tegas, tetap pada pendiriannya yang tak akan mengizinkan Dirga dan Jameela bicara hanya berdua saja.

"Sayang, siapa dia, kenapa ikut campur urusan kita?" Dirga mencoba meraih Jameela yang terhalang wanita di hadapannya, tapi gagal.

"Ini Kak Nabila, istri Kak Agam!" jawab Jameela yang berada di balik punggung Nabila yang berdiri sambil berkacak pinggang.

Dirga tersentak dengan berita yang baru didengarnya. Dia sudah bicara secara tidak sopan pada wanita yang ternyata kakak iparnya. Dan secara otomatis dia sudah minus satu poin.

"Maaf, Kak Ipar, saya tidak mengenali Anda!" ucap Dirga sopan.

"Masuklah! Daddy sudah menunggumu sedari kemarin!" Nabila mengarahkan telapak tangannya ke pintu masuk, mempersilakan Dirga berjalan duluan, karena tidak sepantasnya seorang perempuan berjalan di depan laki-laki.

Dug dug dug…

Jantung Dirga berdebar-debar mendengar ucapan Nabila. Tuan Besar Iskandar sudah menunggunya? Jika biasanya dia bisa berhadapan dengan Tuan Aksa Iskandar dengan dada terbusung ke depan, tapi kali ini dia merasa sedikit cemas.

Dirga mengambil napas dalam. Mau tak mau dia memang harus segera bertemu dengan Tuan Iskandar, ayah mertuanya.

"Maafkan saya, Daddy. Saya benar-benar tidak sengaja mengucapkan kata itu. Pada saat itu saya hanya sedang marah karena cemburu!" ucap Dirga. Dia bahkan tak lagi berani mengangkat wajahnya.

Tuan Aksa menghembuskan napasnya berat. Ditatapnya menantunya itu dengan tatapan yang entah…

"Lalu apa maumu sekarang?" tanya Tuan Aksa datar. "Kau tahu kan? Ini sudah ketiga kalinya kau mengucapkan kata talak. Dan itu artinya kalian sudah tidak bisa rujuk kembali?" lanjutnya sambil masih menatap lekat ke wajah sang menantu.

"Tapi saya tidak mau berpisah dengan Jameela, Daddy. Toh perceraian kami belum sampai ke pengadilan, bukan?!" Dirga bersikeras, dia bahkan bertekad untuk tidak akan melakukan gugatan ke pengadilan.

"Dan kamu pikir aturan dan undang-undang itu dibuat olehmu sendiri, hingga seenaknya bisa kau rubah dan kau langgar? Sayangnya tidak! Aturan dibuat oleh agama dan negara. Dan kita memang harus mematuhinya!" ucap Daddy Aksa tegas.

"Tolong saya, Daddy. Saya benar-benar sangat mencintai Jameela, dan saya tidak ingin berpisah dengannya!" Dirga berlutut dengan derai air mata yang bercucuran.

Tuan Aksa menghela napas gusar.

"Kalau cinta, kenapa gampang sekali mengucapkan talak?" hardik Agam yang sudah berusaha menahan emosi sejak tadi. "Kalian itu bukan sedang berpacaran yang bebas tiap hari putus dan sambung lagi. Seharusnya kau sadar itu! Mulutmu lemas sekali seperti banci! Kau itu…!"

Agam urung melanjutkan umpatannya, lalu menoleh ke arah sang istri yang sedang menggenggam tangannya sambil menggelengkan kepalanya.

Dirga menunduk mendengar kata-kata Agam, pria yang wajahnya ada dalam foto bersama Jameela beberapa hari lalu. Ini pertama kalinya mereka berjumpa, dan Dirga sudah mengantongi nilai minus. Dan Dirga sadar, setelah ini akan sulit baginya untuk mendapatkan restu dari kakak iparnya tersebut.

"Masih ada satu cara!" potong Tuan Aksa.

Dirga dengan cepat, "Katakan, Daddy!" sahutnya cepat.

"Muhalil! Cari seorang muhalil untuk menikahi Jameela!"

"Tidak!" sahut Dirga cepat, matanya berkilat marah. "Dalam mimpi pun saya tidak bisa membayangkan istriku disentuh oleh pria lain!" tegasnya. Dua tangannya terkepal menahan amarah.

"Terserah! Hanya itu satu-satunya jalan. Jika kau tidak setuju ya tidak masalah. Toh tetap saja kau tidak akan bisa bersatu kembali bersama putriku!" ucap Tuan Aksa santai.

Agam menoleh ke arah ayahnya, kenapa ayahnya malah memberi jalan untuk bajingan itu. Dan tatapan keduanya bertemu. Tak ada kode apa pun…tapi pada akhirnya dia paham maksud dari ayahnya tersebut.

"Semakin kau tunda, semakin lama juga kalian bisa bersama. Toh tanpa kau urus ke pengadilan pun, sangat mudah bagiku untuk mendapatkan akta cerai untuk putriku. Dengan atau tanpa persetujuanmu. Aku akan tetap melakukannya. Dan setelah itu dia akan bebas! Jadi jangan berpikir aku akan membiarkan begitu saja kau menggantung status putriku," lanjut Tuan Aksa santai, tapi terdengar seperti ancaman mematikan bagi Dirga.

Dirga mencoba berpikir jernih. Yang diucap Tuan Aksa memang benar adanya. Setelah perceraian mereka akan ada masa iddah bagi Jameela selama tiga bulan. Setelah itu pernikahan Jameela bersama muhalil. Dan setelah perceraian dengan muhalil pun akan ada masa iddah selama tiga bulan.

"Saya setuju!" ucap Dirga tiba-tiba. "Dengan satu syarat!" lanjutnya sambil menatap lekat pada Tuan Besar Iskandar. Tuan Aksa hanya menatap, menunggu kelanjutan dari ucapan laki-laki yang secara agama telah menjadi mantan menantunya.

"Saya yang akan mencari muhalil untuk Jameela!"

Tuan Aksa tersenyum tipis. Jawaban dari Dirga seperti memang sudah diduga olehnya. Diliriknya wajah putrinya yang tengah menggeleng pelan seolah tak setuju. Tapi Tuan Aksa tak bereaksi pada putrinya.

"Silahkan!" Tuan Aksa hanya menaikkan dua pundaknya seolah tak peduli.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

kalopun disediakan muhallil Mila tetap punya hak menolak ya thor
lagipula bodoh sekali alo masih memberi kesempatan ke-4!!
dimana mana yg ngetop itu cuma kesempatan ke-2 cuma Mila yg mau memberi kesempatan ke-3 entah sakung cintanya atau yg tak mampu meninggalkan yg sembunyi dibalik celana Dirga🤭

2025-03-14

0

Patrick Khan

Patrick Khan

apa kevin jd muhalin nya

2025-02-21

1

Haerul Anwar

Haerul Anwar

mahram mbak

2024-08-15

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!