keluarga Iskandar yang harmonis

Sementara itu, di rumah keluarga Iskandar...

“Di mana Mila, Daddy…?!” tanya Agam yang baru saja menginjakkan kakinya di mansion mewah itu. Tiga hari yang lalu, dia yang sedang berada di rumah mertuanya, dikabari oleh ayahnya bahwa adik kesayangannya itu pulang dengan membawa koper besar. Dan dia begitu marah saat ayahnya mengatakan adiknya itu mendapatkan talak tiga dari suaminya, Dirga Wijaya.

Terlebih saat ayahnya mengatakan bahwa talak tiga itu berawal dari kesalahan paham, hanya karena dia mendapat kiriman gambar adiknya itu berpelukan dengannya.

Pada saat mendengar kabar itu dari ayahnya, Agam berniat hendak segera kembali ke mansion tempat ayahnya, yang juga merupakan tempat di mana dia dilahirkan dan dibesarkan. Akan tetapi, kesibukan di sana dan kondisi ayah mertuanya yang sedang tidak baik-baik saja membuatnya menunda kepulangannya.

Karena memang sesungguhnya kepulangannya dari Jerman adalah karena kondisi ayah mertuanya yang semakin memburuk. Dan dia harus juga bersiap menggantikan posisi sang ayah mertua di perusahaan, yang ternyata sudah dipindahkan namanya atas nama dirinya selaku suami dari putri tunggalnya. Tak terbayang, semakin berlimpah ruah lah kekayaan seorang Agam Iskandar.

Akan tetapi, Agam tak memandang itu sebagai warisan. Agam memandangnya sebagai tanggung jawab, dan kelak semua itu akan dia limpahkan pada dua putra dan putrinya yang saat ini baru berusia tiga tahun.

Dan hari ini, setelah keadaan sang ayah mertua sudah lebih baik dari sebelumnya, barulah Agam bisa datang ke mansion ayahnya. Itu pun sudah seizin ayah mertuanya.

“Adikmu mungkin sedang istirahat. Sejak pulang, dia jadi lebih banyak murung. Sudah, biarkan saja. Nanti kalau dia sudah tenang pikirannya, baru ajak dia bicara. Lebih baik ajak dulu istrimu istirahat. Baru nanti kita bicara lagi!” jawab Tuan Aska yang sedang duduk dengan ponsel pintar di tangannya.

“Sayang, pergilah ke atas untuk beristirahat atau temuilah Jameela di kamarnya. Aku akan bicara dulu dengan Daddy. Tidak apa-apa, kan?” kata Agam sambil mengusap pucuk kepala istrinya.

“Iya, Kak!” jawab Nabilla (nama istri Agam) dengan tersipu. Merasa malu dengan ayah mertuanya atas tingkah romantis sang suami.

“I love you, Humaira!” bisik Agam sambil mengecup kening istrinya. Membuat wajah sang istri semakin merona. Entah kenapa Agam sangat menyukai wajah sang istri yang kemerah-merahan saat sedang tersipu. Karena itu, kadang Agam memanggilnya dengan sebutan Humaira, yang katanya itu adalah panggilan Baginda Rasul untuk istri kesayangannya.

“Maid sudah menyiapkan kamar untuk anak-anak kalian dan pengasuhnya!” Tuan Aksa menyela drama romantis itu tanpa menoleh. Putra nya itu selalu saja tidak tahu tempat dalam mengumbar keromantisan.

“Terima kasih, Daddy!” Nabilla menjawab sambil mendorong pelan dada suaminya. Dia semakin malu hingga dia merasa mungkin wajahnya sudah menyerupai tomat yang membusuk.

“Apa Mila masih sering menangis?” tanya Agam ketika tinggal mereka berdua di ruang itu.

“Tidak, tapi dia terlihat murung!” jawab Tuan Aksa.

“Aku akan membunuh bajingan itu!!” Agam menyahut geram.

“Menurut perhitungan Daddy, entah mungkin nanti malam atau besok, anak itu pasti akan datang ke sini!” tutur Tuan Dirga.

“Untuk apa?! Apa dia ingin cari mati?!” sahut Agam. Dia tak lagi bisa menahan emosi. Dia sangat marah, adik kesayangannya yang dikasihinya sepenuh hati, dilukai hatinya oleh seorang pria.

“Ini sudah hari keempat, Dirga pasti sudah mencari informasi tentangmu. Dan dia pasti sedang menangis menyesal sekarang, dan seperti yang sudah-sudah, dia pasti akan mengajak Jameela untuk rujuk kembali!” Tuan Aksa menjelaskan analisanya.

“Ini sudah talak yang ketiga, kan, Dad? Dan itu artinya mereka tidak bisa bersama lagi, kan, Daddy?” Agam ingin memastikan pengetahuannya.

“Memang, tapi tetap masih ada satu jalan dan kau juga paham itu, kan?!” Daddy Aksa melirik sang putra dari balik kaca matanya.

“Dan aku tak akan membiarkan itu terjadi. Ini penghinaan untuk Princess. Apa dia pikir Princess tidak akan bisa mendapatkan laki-laki lain jika tidak rujuk dengannya?!” Agam menahan kepalan tangannya agar tak terlepas dan membanting sesuatu.

Tuan Aksa mencondongkan tubuhnya ke depan, agar posisinya lebih dekat dengan sang putra.

“Bagaimana jika Jameela menerimanya?!” Tuan Aksa berbicara dengan nada lirih sehingga hanya terdengar di telinga sang putra saja.

“Dan aku yang akan berada di garda terdepan untuk menjadi penghalang. Aku tidak akan membiarkan harga diri adik kesayanganku terinjak-injak lagi!” Agam meraih tangan ayahnya yang bertumpu di meja. Digenggamnya erat. Dengan sorot mata yang menatap tajam, sama persis dengan tatapan sang ayah.

“Itu janjiku padamu, Daddy!”

Tuan Aksa tersenyum dan mengangguk tipis. Tentu saja putranya itu selalu bisa menjadi andalannya. Ditepuknya pundak sang putra seakan dia telah mempercayakan hidup putrinya padanya. Sebelum kemudian kembali duduk ke posisi semula. Karena keduanya mendengar suara sol sepatu hendak menuruni tangga.

“Kakak…!”

“Agam…!”

Benar kan, pasangan ibu dan anak itu datang menghampiri mereka. Disusul Nabila yang juga berjalan di belakangnya.

“Kakak…!” Jameela berlari kecil menuruni tangga.

“Princess, jangan berlarian…!” seru Agam yang segera berdiri dari duduk bersandarnya sambil merentangkan tangan.

“Kenapa Kakak datang tidak menghampiriku?!” Jameela sudah masuk ke dalam pelukan kakaknya.

“Kau itu, sudah menikah juga masih saja suka lari-lari seperti anak kecil saja!” ucap Agam sambil mengacak rambut adiknya.

“Kakak…!” Jameela cemberut karena rambutnya yang diacak.

“Apa kabar, Sayang?” sapa Nyonya Monica yang juga ikut memeluk putranya.

“Kami sekeluarga baik, Mommy. Alhamdulillah, berkat doa, Mommy!” Agam menjawab sambil menerima ciuman di pipi dari sang ibu.

“Kak Billa, mana baby Al dan El…?” Di dalam pelukan kakaknya, dia teringat dengan keponakan kembarnya.

“Mereka tidur dengan Nany-nya, Mila…!” jawab Nabila. Dia membiarkan sang adik ipar bermanja-manja dengan suaminya. Dia paham sepasang adik kakak itu pasti telah lama menahan rindu.

Walaupun keduanya juga selalu berkabar melalui telepon, tentu saja beda rasanya jika dengan berdekatan langsung. Sedangkan dia sendiri kini berada dalam dekapan Nyonya Monica, ibu mertua yang sangat menyayanginya.

Nabila merasa bersyukur punya mertua yang menyayanginya, meski dia hanya seorang menantu. Tanpa membedakan antara dia dan putri kandungnya.

Pernah dulu dia merasa ragu menerima pinangan dari keluarga Iskandar, karena status sosial mereka yang jauh berbeda menurut pandangan Nabila. Nabila memang juga berasal dari keluarga berada, tapi tentu kekayaan keluarga mereka tidak bisa dibandingkan.

Keluarga Iskandar sungguh berada jauh di atas. Nabila takut jika nantinya keluarga suaminya itu akan bersikap buruk padanya. Ternyata dia hanya terlalu banyak membaca novel tentang mertua toxic. Karena kenyataannya, tidak semua keluarga kaya raya bersikap buruk dan memperbudak menantunya.

Terpopuler

Comments

Indah Dewi

Indah Dewi

2 iklan untuk mu bebz 😘

2024-08-08

1

Puspa

Puspa

laki2 dungu ya gitu sudh. ngak mau cari tau dulu. untung2 sja ngak KDRT

2024-06-08

2

Ranita Rani

Ranita Rani

mandiin pa mantion

2024-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!