Agung Prasetyo

"Daddy memanggilku?!" tanya Agam begitu berhadapan dengan sang ayah. Dia sedang menangani mega proyek dengan perusahaan dari negeri tetangga ketika ayahnya mengatakan ada hal penting yang perlu untuk dia ketahui. Itulah sebabnya Agam langsung meluncur ke perusahaan ayahnya begitu tamu asingnya berpamitan pulang.

"Bacalah!" Tuan Iskandar melempar sebuah map berwarna biru ke meja di hadapan putranya.

"Agung Prasetyo?" Agam membaca sekilas nama yang tertera, kemudian kembali menghadap ke arah ayahnya. "Siapa dia? Pelamar kerja?" tanya Agam belum mengerti maksud ayahnya.

"Muhalil pilihan Dirga Wijaya!" sahut Tuan Aksa singkat. Agam sedikit tersentak, tapi segera membaca profil pria dalam map tersebut.

"Anak satpam?!" Wajah Agam memerah menahan amarah. "Kurang ajar! Laki-laki pecundang itu betul-betul menghina dan meremehkan adikku!" ucap Agam sampai tanpa sadar dia menggebrak meja kerja ayahnya.

"Kenapa Daddy diam saja?!" teriak Agam marah karena ayahnya bahkan dengan santainya memutar-mutar kursi kebesaran yang sedang didudukinya.

"Kenapa harus marah? Coba lihat baik-baik wajah dalam foto itu!" jawab Tuan Aksa santai.

Mendengar perkataan ayahnya, Agam segera memeriksa berkas dalam map biru itu. Dilihatnya wajah dalam foto itu baik-baik. Adakah yang terluput dari pandangannya? Dia memang seperti pernah melihat wajah dalam foto itu, hanya saja dia tidak ingat di mana. Kemudian diteliti berkas di bawahnya, biasa, tidak ada yang istimewa dari tulisan yang dilampirkan oleh Dirga.

Agung Prasetyo, anak dari Pak Dirman, satpam yang telah bekerja di kediaman Dirga dan Jameela selama masa pernikahan mereka.

Karena masih merasa penasaran dengan wajah dalam foto itu, Agam kemudian menuju kursi kebesaran Ayahnya. Dibukanya laptop ayahnya guna mencari informasi terkait pemilik wajah itu. Kenapa ayahnya begitu tenang menerima tindakan Dirga yang menurutnya sangat menginjak harga diri adiknya.

Tuan Aksa yang saat ini sedang duduk di sofa hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan oleh putranya. Tampak olehnya kedua jemari di tangan putranya yang lincah menari di atas keyboard laptop tersebut.

Hingga beberapa saat kemudian…

"Daddy…!" Agam berseru.

Tuan Aksa tersenyum mendengarnya. Putranya pasti sudah berhasil dalam pencarian.

Agam membaca informasi yang tertera di layar pintar tersebut:

AGUNG PRASETYO

Terlahir tanggal 20 Mei 1998. Agung Prasetyo termasuk siswa berprestasi semenjak dari sekolah dasar. Agung Prasetyo masuk ke sekolah favorit saat SMA dengan jalur beasiswa.

Setamat dari SMA, Agung ikut serta seleksi Bidikmisi yang diadakan oleh salah satu anak perusahaan milik keluarga Iskandar. Dan bisa kuliah di Oxford University, Wellington Square, Britania Raya, London, dan dengan jalur beasiswa juga.

Dan…

Yang lebih mencengangkan, Agung yang nota bene-nya hanya anak seorang satpam berhasil lulus dengan predikat cum laude, mengalahkan dua puluh peserta beasiswa lainnya dari berbagai negara.

Lulus dari Oxford, seharusnya Agung langsung mendapat rekomendasi kerja. Akan tetapi kondisi ibunya yang sedang sakit keras mengharuskan Agung membuat pilihan. Dan Agung lebih memilih untuk merawat ibunya, karena ayahnya telah terikat kontrak kerja dengan Tuan Dirga Wijaya.

Sebulan yang lalu, setelah ibunya meninggal setelah kalah dalam berjuang keras melawan penyakitnya, Agung menerima tawaran Jameela untuk bekerja sementara menemani ayahnya sebagai penjaga keamanan di rumah Dirga, sambil menunggu panggilan kerja yang telah dikirimnya ke berbagai perusahaan.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Tuan Aksa setelah putranya selesai dengan informasi yang dibacanya.

"Dia cukup layak berdampingan dengan Jameela, Daddy!" jawab Agam.

"Daddy juga setuju. Dan ini keberuntungan kita. Karena sepertinya Dirga, putra Wijaya yang sombong itu hanya melihatnya sekilas sebagai anak satpam, tanpa menggali informasinya terlebih dahulu!"

"Serahkan Agung padaku, Daddy. Aku yang akan mencetaknya sebagai senjata yang akan membungkam mulut besar Dirga!" pinta Agam.

"Dan akan aku buat laki-laki pecundang itu akan menyesal dengan pilihannya!" lanjut Agam sambil tersenyum licik. Kilat amarah itu belum sirna dari sorot matanya setiap kali nama Dirga disebut.

"Aku serahkan dia padamu. Jadikan dia layak untuk adikmu!" jawab Tuan Aksa. Dia sangat percaya pada putranya.

"Tapi sebelum itu aku ingin bertanya. Apa Daddy benar-benar telah setuju dengan pilihan kita ini? Apa Daddy tidak akan menyesal kali ini, mengingat status keluarga Agung yang sangat berada jauh dari kita? Karena setelah ini, artinya Daddy akan berbesan dengan Pak Diman!" tanya Agam sambil menelisik wajah ayahnya. Ingin mencari kejujuran dari keinginan ayahnya itu. Karena bagaimana pun kehidupan dan kebahagiaan adiknya lah yang dipertaruhkan.

"Daddy sangat yakin. Daddy bisa melihat dengan baik keluarga Pak Diman. Beberapa kali Daddy menemani Mila ke rumah sakit, atau pun ke rumah Pak Diman, pada saat istri Pak Diman masih dirawat. Pak Diman dan Agung termasuk sosok yang baik dalam hubungan sosial dengan tetangga dan lingkungannya.

"Lalu soal status sosial?" tanya Agam ingin memastikan sekali lagi.

"Tidak masalah bagi Daddy. Daddy juga tidak terpaku pada harta. Toh kekayaan Daddy tak akan habis untuk dimakan Mila bahkan sampai tujuh turunan sekalipun. Daddy sudah kaya, jadi tidak terlalu butuh menantu kaya. Lagi pula untuk apa jaya raya jika akhlaknya minus? Kita sudah mempunyai Dirga sebagai contoh mutlak!" jawab Tuan Aksa.

"Baiklah jika begitu. Serahkan semua padaku!"

***

"Tapi, Nak, apa ini pantas?!" Pak Diman ragu dengan apa yang diutarakan anaknya.

"Tentu saja tidak pantas, Ayah. Bahkan aku merasa diriku terlalu lancang jika sampai berani menerimanya. Tapi kita tidak punya pilihan lain, Ayah. Tuan Dirga mengancam akan melakukan sesuatu pada kita. Dan kita tahu orang seperti Tuan Dirga tidak akan main-main dengan ucapannya!" jawab Agung. Pak Diman mendesah kasar, ada rasa khawatir dan tidak enak bergelayut dalam pikirannya.

"Tapi jika mengingat betapa baiknya Nyonya pada kita selama ini, aku ingin melakukannya, Ayah. Nyonya yang membantu pengobatan Ibu selama ini. Bahkan Nyonya tidak mau menghitungnya sebagai pinjaman. Mungkin ini saatnya kita membalas budi pada Nyonya!" Agung mencoba memberi pengertian pada ayahnya.

"Nyonya sangat mencintai Tuan. Anggap kita terima perintah Tuan Dirga ini bukan sebagai perintah. Anggap kita sedang berusaha untuk menolong Nyonya. Nyonya dan Tuan sangat saling mencintai, kita tahu itu kan, Yah? Dan hanya dengan cara ini Nyonya bisa bersatu lagi dengan Tuan. Aku akan melakukan ini demi Nyonya, agar Nyonya bisa kembali meraih kebahagiaannya, Ayah!" putus Agung.

"Baiklah jika itu keputusanmu, Nak. Ayah hanya bisa mendukungmu. Tapi ingat jangan sampai kau jatuh cinta beneran dengan Nyonya. Ingat siapa diri kita ini, Nak?!"

"Tentu saja, Ayah!"

Terpopuler

Comments

Jetty Eva

Jetty Eva

ORTU YG BIJAKSANA...LEBIH BAIK MISKIN HARTA KAYA IMAN N AKHLAK DR PD KAYA HARTA TP MISKIN IMAN N AKHLAK..

2025-03-16

1

Kamiem sag

Kamiem sag

love you Daddy

2025-03-14

1

Puspa

Puspa

Daddy yang bijak. tapi ada sombong nya dikit.
ini ketularan klwrga nya si Kai kyk nya

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!