rencana Agam

Dirga mengendarai mobilnya dengan pikiran gundah. Membayangkan istrinya akan tidur bersama dengan pria lain membuat ingin menghancurkan seluruh dunia.

"Siapa kira-kira yang bisa aku bayar untuk menjadi muhalil? Lalu bagaimana jika malah nanti Mila jatuh cinta pada laki-laki itu?! Ah tidak, itu tidak boleh terjadi!" Tiba-tiba saja Dirga bergidik ngeri.

"Aku harus mencari muhalil yang jauh dari potensi membuat Mila jatuh cinta!" gumamnya.

Di kediaman Tuan Aksa Iskandar

"Mila, boleh Kakak masuk?!" Suara Agam terdengar sejak tadi di depan kamar Jameela. Tapi entah kenapa seakan tak terdengar oleh kedua telinga Jameela. Mila langsung berlari menuju ke kamarnya begitu Dirga keluar dari ruang di mana mereka berdiskusi tadi, dan sampai sekarang belum keluar juga.

Ceklek…

Agam membuka pintu tanpa persetujuan adiknya, dan kini tampak olehnya, sang adik sedang termenung sambil bersandar pada kepala ranjang.

"Sedang apa, Dik?" Mila tersentak ketika tiba-tiba merasa ada seseorang duduk di sampingnya.

"Kakak?! Sejak kapan Kakak ada di sini?" tanya Mila tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.

"Sejak adik Kakak yang cantik ini hanya diam sambil menggigiti kuku. Lapar, Dik? Emang Mommy gak punya cemilan sampai harus makan kuku?" Mila cemberut dengan pertanyaan jahil kakaknya.

"Kenapa? Ayo cerita sama Kakak!" ucap Agam sambil menarik adiknya ke dalam pelukannya. Agam tahu adiknya sedang tidak baik-baik saja semenjak percakapan mereka di bawah tadi. Hanya saja Agam tidak bisa menebak keinginan adiknya kali ini.

"Mila tidak tahu apa yang diinginkan oleh hati Mila, Kak!" jawab Mila sambil bersandar di dada bidang kakak lelakinya.

"Kenapa bisa sampai tidak tahu? Coba katakan pada Kakak, apa kau merasa masih sangat mencintai Dirga, dan terasa sulit bagimu jika harus berpisah dengannya?" tanya Agam.

Jameela tidak tahu harus menjawab apa.

"Mila memang sangat mencintai Mas Dirga, Kak!"

"Tapi?" Agam menyela, karena Mila kembali terdiam, seperti tak tahu bagaimana melanjutkannya. Ditatapnya lekat wajah adiknya. Mila mendongak melihat ke arah kakaknya, tapi kemudian kembali termenung.

"Aku tak menyangka selama ini hidup bersama seorang pelacur!"

"Kau menjijikkan, Jameela…!"

Suara-suara Dirga yang penuh dengan kemarahan kembali terngiang di telinganya, membuat dadanya kembali terasa sakit.

"Ada apa, Princess? Apa aku bukan lagi Kakakmu, sampai-sampai kau sudah tak lagi ingin berbagi masalahmu denganku?"

"Tidak, Kak, bukan seperti itu!" sergah Jameela.

"Tidak apa-apa, Princess, diammu sudah membuat Kakak dan Daddy mengerti apa yang harus kami lakukan!" Agam kembali meraih adiknya ke dalam pelukan. "Jangan khawatirkan apa pun, oke?!" ucap Agam sambil membelai rambut adiknya.

"Dengar, Princess, ada beberapa hal yang terkadang lebih baik dilupakan daripada dikenang. Terlebih jika itu sesuatu yang buruk. Kau paham kan?!" Jameela hanya menanggapi ucapan kakaknya dengan anggukan kepala.

"Sekarang istirahatlah. Kakak akan bicara sama Daddy. Percaya kan semua pada kami!"

"Apa kata adikmu?!" Agam yang baru saja membuka pintu untuk masuk ke ruang kerja ayahnya, sudah ditodong dengan pertanyaan.

"Seperti yang Daddy duga!" jawab Agam, lantas menghempaskan bobot tubuhnya ke salah satu sofa yang ada di ruangan itu.

"Mungkin dia masih merasa abu-abu dengan perasaannya. Oleh sebab itu kita yang harus bertindak!" tegas Tuan Aksa.

"Agam melihatnya termenung, sampai-sampai dia tak mendengar meski Agam panggil berulang kali. Sejujurnya, Agam takut salah mengartikan keinginannya!" ucap Agam.

"Anggap saja kita salah, tapi suatu saat dia akan berterima kasih dengan yang kita lakukan!" tandas Tuan Aksa.

"Sepertinya adik tidak suka waktu Daddy memberikan jalan untuk lelaki pecundang itu!"

"Itu hanya pengalihan agar Dirga tidak mempersulit proses perceraian mereka. Atau kalau bisa supaya Dirga lebih mempercepatnya, setelah akta cerai keluar semua ada dalam kendali kita. Kau pikir Daddy akan membiarkan Putri Daddy satu-satunya kembali bersama pecundang itu dan akan kembali tersakiti? T I D A K !!"

"Terima kasih, Daddy!!" Tiba-tiba saja Jameela menghambur memeluk punggung Tuan Aksa, membuat si empunya tubuh terhuyung ke depan. Untung saja tubuh pria setengah baya itu cukup tangguh menahan bobot putrinya.

"Kau menguping?!" Tuan Aksa bertanya geram. Tentu saja dia hanya berpura-pura. Jameela menggelengkan kepala, masih mendekap erat tubuh Daddy-nya dan menyandarkan kepalanya di punggung lebar tersebut.

Jameela memang tidak berniat menguping, tadinya dia ingin mencari kakak iparnya dan juga Baby Al dan El. Tapi pintu ruang kerja Daddy-nya yang tak tertutup rapat membuatnya penasaran.

"Tadinya Mila pikir Daddy benar-benar mendukung untuk Mila bersama lagi dengan Mas Dirga. Maafkan Mila kecewa, maafkan Mila yang tak bisa menyelami pikiran Daddy, padahal Daddy saja tahu apa yang Mila mau!" ucap Jameela sambil melerai pelukannya.

"Heh, dasar bocah nakal. Pria tua ini sudah menjadi ayahmu selama dua puluh delapan tahun, tentu saja Daddy tahu apa yang paling membuatmu bahagia!" ucap Tuan Aksa dengan meletakkan telapak tangannya di atas puncak kepala putrinya.

"Lalu apa yang akan Daddy lakukan? Karena tadi Dirga mengajukan syarat bahwa dia lah yang akan mencari muhalil untuk adik!"

"Dan menurutmu orang seperti apa yang akan dipilih oleh laki-laki pecundang bermulut lemas itu untuk menjadi suami sementara adikmu?"

"Yang pasti orang yang tidak akan memungkinkan bagi Jameela untuk jatuh cinta. Awas saja jika dia memilih sembarangan orang!" ucap Agam sambil meninju telapak tangannya sendiri.

"Tapi Daddy jangan khawatir. Siapa pun pilihan Dirga, kita yang akan menjadikannya sebagai bumerang. Senjata untuk membalas sakit hati adikku pada mantan suaminya itu!" ucap Agam berapi-api.

Tuan Besar Iskandar tersenyum mendengar ucapan putranya. Tentu saja beliau tahu, dia paham bagaimana watak Dirga. Tapi beliau tidak perlu khawatir, karena putranya akan menjadi garda terdepan untuk adiknya.

Kembali ke Dirga

"Siapa kira-kira orang di sekitarku yang cocok dengan kriteria yang aku cari?" Dirga masih berkutat dengan pikirannya. Pertanyaan yang belum dia temukan jawabannya. Sampai akhirnya dia tiba di depan pintu gerbang istana yang selama ini menjadi tempatnya tinggal bersama Jameela.

Pintu gerbang terbuka bahkan sebelum dia membunyikan klakson. Terlihat olehnya dua orang security berdiri di samping kiri dan kanan dari gerbang yang hendak dia masuki.

"Selamat datang kembali, Tuan!" sapa Pak Diman dan Agung Prasetyo, putranya, yang ikut dengan dirinya menjadi penjaga keamanan di kediaman mewah tersebut.

Tatapan Dirga terpaku pada sosok yang berdiri menunduk di samping Pak Diman. Dilihatnya satpam muda itu dari atas sampai bawah.

"Angkat kepalamu!" titah Dirga. Dengan ragu-ragu Agung mengangkat perlahan wajahnya. Hal yang tak pernah dilakukan oleh para bawahan selama ini. Aturan di rumah ini adalah: tundukkan kepalamu jika berhadapan dengan majikanmu!

Dirga tersenyum menyeringai, wajahnya berbinar seolah dia baru saja menang tender ratusan triliun.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

sesemangat itu Dira lemes menjadikan Agung Muhalil

2025-03-14

0

Puspa

Puspa

bukin lagi 1 ksi nama Dul

2024-06-14

1

Puspa

Puspa

1 /Coffee/ buat Aksa... 🤭

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog pasangan sempurna
2 cemburu buta
3 pertengkaran
4 talak tiga
5 memilih pergi
6 Dirga Wijaya
7 Agam Iskandar
8 penyesalan dirga
9 keluarga Iskandar yang harmonis
10 menemui tuan besar Iskandar
11 rencana Agam
12 Anak satpam
13 Agung Prasetyo
14 sidang perceraian
15 kedatangan tuan besar Wijaya
16 pertemuan Agam dan Agung
17 pertemuan dua tuan besar
18 mendadak CEO
19 Rencana pernikahan
20 undangan pernikahan
21 kehancuran hati dirga
22 datang ke pernikahan mantan
23 hadir di pernikahan mantan 2
24 malam pengantin
25 Agung dan Jameela
26 sosok misterius
27 sarapan bersama
28 masalah di GOLDEN EYE
29 tentang Agung
30 ingatan tentang......
31 Agung dan Dirga
32 tak ingin yang lain
33 mabuk parah
34 tidak bisa tidur
35 hampir saja
36 bertemu kembali dengan mantan
37 dia bukan lagi tuanmu
38 saling memaafkan
39 Jameela pingsan
40 positif
41 ada yang tidak beres
42 rekaman cctv
43 pikiran liar Dirga
44 kedatangan Nyonya Febri
45 kemarahan Nyonya Febri
46 Ajakan menikah
47 menuntut tanggung jawab
48 Ada apa dengan Agung
49 sosok pengirim foto
50 Rahasia Agung
51 kesetiaan Toni
52 siapa yang melakukan nya
53 Dirga dan Jameela
54 liciknya Dirga
55 operasi
56 kemarahan Agam
57 perubahan sikap Susi
58 perubahan sikap Susi (2)
59 bangun dari koma
60 perdebatan Kevin dan susi
61 aku pulang sayang...
62 menciptakan quality time
63 Rahasia yang terkuak
64 siapa sebenarnya dia
65 Tamparan untuk Dirga
66 Air mata penyesalan Jameela.
67 kejujuran Jameela
68 berita viral
69 Klarifikasi
70 terbakar cemburu
71 meminta maaf
72 Pergi
73 kiriman foto
74 foto di ponsel lama Agung
75 menjemput Susi.
76 O Oo aku ketahuan
77 aku cinta padamu kakak
78 hari patah hati
79 Memangnya apa yang kamu punya?
80 dari CEO jadi gembala sapi
81 kontraksi palsu
82 sabotase proyek.
83 hari kelahiran
84 pergilah mas
85 meminta bantuan
86 bukan aku
87 PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88 Aku cinta padamu kakak (2)
89 pelaku sabotase
90 pengirim foto yang sama
91 bertemu Adimas
92 kena mental
93 ngidam apa kesempatan
94 provokasi Adimas
95 kedatangan besan dari kota
96 karena aku yang mau
97 sempurna
98 98
99 pengumuman pemenang give away.
100 SETELAH KAU JANDAKAN
101 BUKAN LELAKI CADANGAN
102 CEO itu AYAH ANAKKU
103 Ketika Suamiku Berubah Haluan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog pasangan sempurna
2
cemburu buta
3
pertengkaran
4
talak tiga
5
memilih pergi
6
Dirga Wijaya
7
Agam Iskandar
8
penyesalan dirga
9
keluarga Iskandar yang harmonis
10
menemui tuan besar Iskandar
11
rencana Agam
12
Anak satpam
13
Agung Prasetyo
14
sidang perceraian
15
kedatangan tuan besar Wijaya
16
pertemuan Agam dan Agung
17
pertemuan dua tuan besar
18
mendadak CEO
19
Rencana pernikahan
20
undangan pernikahan
21
kehancuran hati dirga
22
datang ke pernikahan mantan
23
hadir di pernikahan mantan 2
24
malam pengantin
25
Agung dan Jameela
26
sosok misterius
27
sarapan bersama
28
masalah di GOLDEN EYE
29
tentang Agung
30
ingatan tentang......
31
Agung dan Dirga
32
tak ingin yang lain
33
mabuk parah
34
tidak bisa tidur
35
hampir saja
36
bertemu kembali dengan mantan
37
dia bukan lagi tuanmu
38
saling memaafkan
39
Jameela pingsan
40
positif
41
ada yang tidak beres
42
rekaman cctv
43
pikiran liar Dirga
44
kedatangan Nyonya Febri
45
kemarahan Nyonya Febri
46
Ajakan menikah
47
menuntut tanggung jawab
48
Ada apa dengan Agung
49
sosok pengirim foto
50
Rahasia Agung
51
kesetiaan Toni
52
siapa yang melakukan nya
53
Dirga dan Jameela
54
liciknya Dirga
55
operasi
56
kemarahan Agam
57
perubahan sikap Susi
58
perubahan sikap Susi (2)
59
bangun dari koma
60
perdebatan Kevin dan susi
61
aku pulang sayang...
62
menciptakan quality time
63
Rahasia yang terkuak
64
siapa sebenarnya dia
65
Tamparan untuk Dirga
66
Air mata penyesalan Jameela.
67
kejujuran Jameela
68
berita viral
69
Klarifikasi
70
terbakar cemburu
71
meminta maaf
72
Pergi
73
kiriman foto
74
foto di ponsel lama Agung
75
menjemput Susi.
76
O Oo aku ketahuan
77
aku cinta padamu kakak
78
hari patah hati
79
Memangnya apa yang kamu punya?
80
dari CEO jadi gembala sapi
81
kontraksi palsu
82
sabotase proyek.
83
hari kelahiran
84
pergilah mas
85
meminta bantuan
86
bukan aku
87
PANGHEGAR PUTRA MAHENDRA
88
Aku cinta padamu kakak (2)
89
pelaku sabotase
90
pengirim foto yang sama
91
bertemu Adimas
92
kena mental
93
ngidam apa kesempatan
94
provokasi Adimas
95
kedatangan besan dari kota
96
karena aku yang mau
97
sempurna
98
98
99
pengumuman pemenang give away.
100
SETELAH KAU JANDAKAN
101
BUKAN LELAKI CADANGAN
102
CEO itu AYAH ANAKKU
103
Ketika Suamiku Berubah Haluan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!