Dirga masih duduk di kursi kebesarannya, dengan tumpukan berkas dan laptop menyala di hadapannya. Dirga melepas kacamatanya lalu meraup wajahnya kasar.
Dirga memang selalu mengenakan kacamata ketika dia berhadapan dengan layar pintar, entah itu ponsel ataupun laptop. Itu dilakukan untuk menjaga kesehatan matanya agar tidak terlalu lama terkena radiasi dari layar pintar tersebut.
Tiba-tiba saja Dirga merasa otaknya menjadi buntu. Tak bisa berkonsentrasi sama sekali. Hari ini adalah akhir dari masa idah Jameela. Dan itu artinya tidak lama lagi keluarga Iskandar akan menikahkan Jameela dengan Agung Prasetyo, anak satpam yang dipilihnya menjadi muhalil.
Dirga merasa dadanya menjadi sesak.
"Hati ini sakit, Mila, melihatmu berdampingan dengan pria lain adalah sesuatu yang tak pernah kubayangkan selama ini. Tetapi sebentar lagi itu akan terjadi." Dirga meremas dadanya yang terasa semakin sesak. Rasa sakit itu semakin nyata.
Dan terasa semakin sakit, karena keluarga besar Mila sama sekali tak memberinya kesempatan untuk bertemu dengan Jameela.
"Aku rindu, Mila. Aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin kita bersama lagi. Tapi kenapa semakin ke sini, rasanya semakin tak mungkin. Kenapa aku merasa ada penghalang yang begitu besar menghadang kita untuk bersama kembali, Mila? Apakah kau juga merasakan itu, Mila? Apa kau juga merasakan kerinduan itu? Kerinduan yang sama seperti yang aku miliki?"
Tok... tok... tok...
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Dirga.
"Masuk!" Sahutnya. Tampak Sekretaris Kevin seperti ragu untuk menghampiri dirinya.
"Tuan..." Ucapnya ragu. Dirga menatapnya penuh tanya.
"Ada apa?!" Tanya Dirga akhirnya.
"Ini!" Sekretaris Kevin tidak berani berbicara, dia hanya mengulurkan selembar kertas berwarna merah bertahtakan emas kepada tuannya.
Deg...
Dada Dirga serasa bagai dihantam palu godam.
Kertas tebal berbahan mewah berwarna merah dengan tulisan bertinta emas:
UNDANGAN PERNIKAHAN
Tampak cover luar itu adalah wajah seorang pria dan wanita. Wanita yang sangat dikenalnya: Jameela, mantan istrinya. Dalam foto itu dia bersanding bersama pria lain. Dan orang lain itu adalah orang yang telah dipilihnya untuk menggantikan posisinya sementara waktu menjadi suami Jameela. Dirga memandang lekat wajah pria itu. Wajah yang tampak berbeda dari tiga bulan yang lalu, dengan penampilan yang berbeda pula.
Agung telah menjelma menjadi sosok pria yang sempurna. Bukan lagi Agung yang kusut dan dekil. Wajah yang dulu dia lihat biasa-biasa saja kini menjadi tampan dan berkarisma. Tampaknya Agam telah berhasil menyulap Agung menjadi sosok yang sangat sempurna, yang akan tampak pantas jika berdampingan dengan Jameela. Begitu juga dengan gelar yang disandangnya di undangan itu: Agung bergelar sebagai CEO Golden Eye.
Lebih ke bawah lagi, Dirga membaca tempat diadakannya resepsi pernikahan. Itu adalah hotel bintang lima, salah satu properti milik Tuan Aksa Iskandar. Tidakkah ini terlalu berlebihan? Bukankah pernikahan Jameela dan Agung adalah hanya untuk sementara? Kenapa Tuan Aksa Iskandar melaksanakan pernikahan itu dengan mewah dan itu pun diselenggarakan di hotel bintang lima?
Dada Dirga kembali berdenyut nyeri. "Aku tidak bisa, Mila. Aku tidak bisa melihatmu bersanding bersama pria lain. Ini sangat menyakitkan bagiku!" Bisik Dirga dalam hati.
"Anda akan ke mana, Tuan?!" Seru Sekretaris Kevin, yang melihat Dirga tiba-tiba saja bangkit lalu keluar dari ruangannya.
"Aku harus menemui Daddy Aksa. Ini sudah tidak benar. Rencana pernikahan ini salah!" Jawab Dirga tanpa memperdulikan panggilan dari Kevin. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Sekretaris Kevin selain menatap punggung tuannya yang berlalu dengan rasa iba.
"Ayolah, anak muda, aku ini Aksa Iskandar, pemilik puluhan perusahaan yang tersebar di seluruh negeri. Kekayaanku berlimpah ruah. Tidak mungkin aku menikahkan putriku dengan sederhana dan biasa saja. Apa kata dunia?!" Elak Tuan Aksa ketika Dirga mengungkapkan ketidaksetujuannya.
"Tapi, Daddy, bukankah pernikahan ini hanya untuk sementara? Hanya untuk menghapus talak tiga yang terlanjur aku ucapkan? Kenapa harus semewah itu? Bukankah setelah ini Mila akan bercerai dengan Agung? Lalu kami akan bersatu kembali?! Itu kan yang pernah Anda katakan padaku? Lalu untuk apa gunanya pesta mewah itu, toh pernikahan mereka hanya sementara?" Protesnya lagi.
"Walaupun begitu, pesta untuk putriku tetap harus layak. Agar jika nantinya terlihat oleh masa, jika Mila sedang keluar bersama suaminya, tak ada yang mempertanyakan statusnya!" Jawab Tuan Aksa lagi.
"Lalu kenapa pernikahan keduanya tidak disembunyikan saja, Daddy?!"
"Karena aku tidak ingin menyembunyikannya. Seperti yang aku katakan tadi, agar jika pun ada rekan-rekan Mila yang melihat Mila sedang keluar bersama suaminya, maka orang tahu bahwa itu memang suaminya. Jadi tidak ada yang menganggap Mila sebagai perempuan yang tidak benar!"
"Tapi bukankah pernikahan itu hanya akan terjadi selama satu bulan saja?!" Suara Dirga sudah naik satu oktaf. Tangan Dirga terkepal. Tiba-tiba saja dia menjadi geram karena menurutnya Ayah mertuanya itu terlalu berbelit-belit.
"Jadi menurutmu, aku harus menikahkan putriku, dan kemudian dalam beberapa hari membiarkan putriku mengalami perceraian lagi?! Lalu apa menurutmu pandangan dunia terhadap Jameela, putriku?! Apa mereka tidak akan menilai sosok Jameela sebagai perempuan yang buruk karena berkali-kali dicerai oleh suaminya? Tentu saja aku tidak ingin dunia berpikir seperti itu tentang putriku!" Tuan Aksa tak lagi bisa menyembunyikan kegeramannya.
"Apa itu artinya Daddy tidak akan melepaskan kembali Jameela? Apa itu artinya Daddy tidak akan membiarkan kami rujuk kembali?" Suara Dirga melemah, dia tahu, dia sudah kalah.
"Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Karena kita hanya berencana, selebihnya Yang di Atas lah yang menentukan. Jika memang Tuhan menghendaki kalian rujuk kembali, sekuat apa pun aku menggenggam Jameela, maka dia akan terlepas dan tetap kembali menjadi milikmu. Tetapi jika memang Tuhan mentakdirkan dia tidak menjadi milikmu, sekuat apa pun kau mengejarnya, maka Jameela tetap akan terlepas darimu!"
"Daddy kejam, Daddy telah menjebakku agar melepaskan Jameela?!" Air mata Dirga luruh.
"Jangan menyalahkan orang lain, koreksilah dirimu sendiri. Dan satu hal yang pasti, tanpa kau menceraikan Jameela di pengadilan pun kalian semua sudah bercerai.
Ingatlah bahwa kamu yang mengucapkan talak tanpa ada yang meminta. Kamulah yang telah menghina Jameela. Kamulah yang tidak mau mendengar kata-katanya. Kamulah yang tidak mau mendengar penjelasannya. Kamulah yang terbawa emosi. Dan kamu sendiri yang menyebabkan talak itu terucap. Kamu sendiri yang menyebabkan perpisahan kalian terjadi, bukan kami.
Kami sebagai orang tua hanya ingin melindungi putri kami dan tidak akan pernah membiarkan putri kami jatuh ke lubang yang sama. Kami yang tidak ingin melihat putri kami terluka kembali."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kamiem sag
makanya bang duda jgn sombong kali mengeluarkan kata kata, masa pd istri sendiri gak mau mendengar penjelasan?? kau berlagak seperti yg maha benar saja bang
2025-03-14
0
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
typo teman " dengan " mgkn ya
2025-01-06
1
Lilis Eriska
nyesel tuh datang di akhir ya dirga udah ikhlasin aja lah..
2025-04-01
0