Rumah Sakit

Aku update dua bab gengs

“kau tidak apa-apa?” Miko langsung bertanya, ketika Camila terlihat limbung, dan ketika mendengar suara Miko Camila langsung menoleh.

”Aku tidak apa-ap ....” belum Camila merampungkan ucapannya, tiba-tiba seluruh pandangan Camila menggelap, dan pada akhirnya Camila kehilangan kesadaran dirinya beruntung Miko dengan sigap menahan tubuh Camila.

“ya Tuhan, kenapa aku harus terlibat dalam masalah ini!” Miko menggerutu, dia yang tadinya akan pulang terpaksa harus membawa Camila terlebih dahulu ke rumah sakit. Dan pada akhirnya Miko pun langsung membopong tubuh Camila kemudian membawa Camila untuk keluar dari perusahaannya.

****

“apa dia baik-baik saja, apa ada yang terjadi dengannya?” Miko langsung bertanya ketika dokter keluar dari ruang rawat Camila, tadinya dia ingin langsung pergi tapi Miko mendadak penasaran dengan apa yang terjadi pada wanita itu, tentu saja ini sangat aneh untuk Miko.

“di dalam darahnya Kami menemukan beberapa kandungan obat, sepertinya pasien sering memakai obat keras yang diresepkan psikiater, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan ketika pasien sudah sadar.” Setelah mengatakan itu, dokter pun langsung pamit, sedangkan Miko langsung mengintip dari jendela.

“padahal dia terlihat sehat-sehat saja, ternyata dia punya gangguan mental." Miko bergumam pelan, lelaki itu pun pada akhirnya juga ikut berbalik kemudian berjalan ke arah meja suster, menitipkan Camila pada suster karena dia harus segera pulang.

Dan sekarang di sinilah Miko berada, di depan apartemen miliknya. Sudah 10 menit Miko berdiri di depan pintu, dia ingin masuk tapi dia ragu, rasanya teramat berat untuk melihat kedua anaknya, tapi dia juga ingin memastikan keadaan Helena dan Austin.

Hingga pada akhirnya, Miko pun langsung menekan kode, kemudian masuk ke dalam apartemen. Ketika masuk ke dalam apartemen, apartemen sangat sepi. Tentu saja karena hari sudah sangat, dan Miko pun memilih untuk langsung pergi ke kamar Austin.

Miko mengerutkan keningnya kala di

Austin dan Helena tidak ada di kamar, seketika rasa panik langsung menara Miko dia pun mencari-cari ke seluruh ruangan hingga tak lama Miko menghela nafas ternyata Austin dan Helena sedang tidur di kamarnya dan juga Zaskia dengan posisi Austin tidur di sofa sedangkan Helena tidur di ranjang.

Seminggu ini Austin dan Helena benar-benar seperti kehilangan arah, ayah dan ibunya seperti meninggalkan mereka dalam kegelapan. Setiap hari, kedua anak kembar itu melalui hari mereka dengan hampa, mereka bingung harus melakukan, mereka bingung harus bagaimana, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, ayah dan ibunya benar-benar meninggalkan mereka hingga Austin dan Helena benar-benar seperti dua orang anak yang kebingungan.

Sayangnya Mico tidak tahu, bahwa pembantu yang bekerja di apartemennya Hanya bekerja sampai pukul 05.00 sore, dan itu berarti dari pukul 05.00 sore, Austin dan Helena hanya berdua di apartemen, selama seminggu ini keduanya melalui malam dengan penuh ketakutan, apalagi Austin dan Helena bisa dibilang sangat penakut.

Dan barusan, Helena demam, Austin bingung harus menghubungi siapa. Sopir yang saat itu mengantarkannya juga tidak ada di tempat, dan Austin tidak tahu nomor pembantu yang bekerja di apartemennya, menghubungi Zaskia panggilannya tidak diangkat oleh ibunya, sedangkan menghubungi ayahnya Austin juga tidak berani.

Hingga pada akhirnya Austin dan Helena memutuskan untuk diam di kamar kedua orang tua mereka, Austin sengaja tidak tidur di ranjang yang sama karena dia takut tertular demam dari Helena, dan jika dia sakit tidak ada yang mengurus adik kembarnya.

Miko tampak tertegun ketika melihat Helena yang sedang tidur di ranjangnya, dia juga melihat Austin yang sedang tidur di sofa, tapi Miko lebih memilih untuk menghampiri Helena terlebih dahulu.

Ketika sudah berada di dekat Helena, dibuat terkejut lagi ketika melihat wajah Helena tampak, dia juga melihat ada handuk yang berada di kening putrinya, dengan cepat Miko langsung menyentuh kulit Helena.

“Helena, kau demam?” Miko tampak terpekik ketika suhu tubuh Helena sangat tinggi, dan tentu saja pelikan Miko barusan membuat Austin terbangun.

“Daddy!” Austin bergumam pelan, lelaki itu mengucek matanya karena dia tidak percaya ayahnya pulang.

“Austin, Helena demam. Ayo kita bawa ke rumah sakit!” Miko dengan cepat membopong tubuh Helena, kemudian keluar dari kamar di susuk Austin yang juga ikut berlari mengikuti langkah Miko.

.,***

Miko mengendarai mobilnya dengan kecepatan kencang, sesekali dia melihat ke arah Austin yang sudah duduk di belakang sambil memangku kepala Helena, di tengah rasa panik yang melanda, Miko sedikit bingung ketika Austin tidak mau melihat ke arahnya.

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil yang dikendarai oleh miko sampai di rumah sakit, lelaki itu pun bergegas turun kemudian membopong tubuh Helena, di ikuti Austin di belakangnya.

Sepertinya Helena juga sudah tidak sadarkan, hingga gadis kecil itu tidak terbangun ketika tubuhnya dibopong oleh sang ayah.

****

Miko berjalan ke sana kemari, rasanya dia tak sabar menunggu dokter keluar dari ruangan putrinya. Dan ketika dia sedang di Landa khawatiran, tiba-tiba Miko teringat Austin, melihat ke sana kemari Austin tidak ada di manapun.

Hingga pada akhirnya, Miko memutuskan untuk mencari putranya. Lagi-lagi, rasa khawatir mendera Miko, tadi dia melihat dengan jelas bahwa Austin mengikuti langkahnya, tapi sekarang Austin tidak ada di manapun.

Ketika dia akan keluar dari rumah sakit, Miko menghentikan langkahnya kemudian lelaki itu menghela nafas lega, ketika melihat Austin sedang berdiri di depan kantin.

Rupanya, ketika adiknya sudah ditangani oleh dokter, Austin merasakan rasa haus, dan baru saja dia akan masuk ke dalam kantin Austin melupakan bahwa dia tidak mempunyai uang.

“Kau sedang apa di sini?” Miko mengelus rambut Austin, hingga Austin yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalanya, dan ketika melihat ayahnya, rasanya Austin ingin menangis kencang-kencangnya, karena sudah lama sekali Austin tidak melihat ayahnya menatapnya dengan seperti ini.

“Daddy, bolehkah aku meminta uang untuk membeli minum." Austin berbicara dengan ragu, ketika mendengar itu seperti ada batu besar mengkhatam dada Miko, terlebih lagi Austin kembali menunduk.

“Hmm, tunggu sebentar. Daddy akan membelikannya untukmu.”

Setelah mengatakan itu, Austin pun langsung masuk ke dalam kantin rumah sakit, kemudian membawa air dan camilan untuk putranya.

“Ayo kita ke atas lagi!” Miko merangkul bahu Austin, Mereka pun langsung berjalan ke arah lift untuk naik ke atas, ketika Miko sudah dekat dengan ruangan Helena, pintu ruang rawat celana terbuka ternyata dokter keluar dari ruang rawat putrinya.

”Bagaimana keadaan putriku, Dok?” tanya Miko.

” anak Anda mengalami demam tinggi, dan juga dehidrasi ringan, dan kami akan memantau kondisinya setiap jam.”

Setelah dokter pergi, Miko mengusap wajah kasar, Bagaimana mungkin dia tidak tahu tentang kondisi anak-anaknya.

Saat dia akan masuk ke dalam ruang rawat Helena, tiba-tiba Miko melihat ke arah samping di mana Austin sedang duduk di kursi tunggu, hingga Miko mengurungkan niatnya untuk masuk kemudian menundukkan diri di sebelah Austin.

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

kenapa Miko kok gak diselidiki dulu sih

2024-11-07

0

Atik Marwati

Atik Marwati

kasihan anak orang jadi korban

2024-11-07

0

EndRu

EndRu

ya Tuhan
nyesek banget 😭😭😭😭

2024-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Maaf, aku harus pergi!
2 Maafkan ibu, Nak
3 Dunia yang sempit
4 Surat perjanjian
5 Sakit Yang Tak Berhenti
6 Alasan Carlos
7 Berubah
8 Pertemuan Camila dan Mico
9 Sakit yang membayangi
10 perubahan Mico
11 Pertemuan ibu dan Anak
12 Helena menyerah
13 Pertemuan Jayden dan Camila
14 Efek yang luar biasa
15 Rumah Sakit
16 Apa terbongkar?
17 Hampir saja
18 terbongkar
19 Tanpa sadar membenci
20 Pertemuan Zaskia dan Camila
21 Mengandung
22 Mengusir secara halus
23 Hilang Arah
24 Egoisnya Carlos
25 Duka lara
26 Bertemu Naina
27 Menghilang
28 Pergi
29 Bayangan
30 Kecelakaan
31 Jangan tinggalkan kami, Helena
32 Duka lagi
33 Membuka mata
34 Nama Yang Tak Asing
35 Keanehan Philips
36 Tersenyum
37 Misterius
38 Perasaan Camila
39 Cemburu
40 Kesal
41 Philips dan Erdin yang sebenarnya
42 Flashback
43 Berbeda tujuan
44 Memar
45 Ajakan Menikah
46 Terbongkarb
47 Kakak Camila
48 Menikah
49 Identitas Miko Yang Terbongkar
50 Tekanan
51 AKhirnya Kita Setara
52 Besok
53 Respon Philips
54 Sikap yang kuat
55 Tegas
56 Helena setuju
57 Keputusan
58 Ungkapan
59 Berpisah
60 Berbeda
61 Pengorbanan Phillips
62 taruhan nyawa
63 Ketulusan seorang Philips
64 Rahasia Philips
65 Cinta yang Besar
66 Kondisi Jayden
67 Saling Gengsi
68 salah sasaran
69 cemburu
70 Jangan mengintip
71 Cinta
72 Ujian pernikahan
73 Permohonan
74 Gengsi
75 Cinta
76 Kebahagiaan Jayden
77 Permintaan Helena
78 Nasib Shiren
79 Bahagia
80 I LOVE YOU PAPA DARIUS
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Maaf, aku harus pergi!
2
Maafkan ibu, Nak
3
Dunia yang sempit
4
Surat perjanjian
5
Sakit Yang Tak Berhenti
6
Alasan Carlos
7
Berubah
8
Pertemuan Camila dan Mico
9
Sakit yang membayangi
10
perubahan Mico
11
Pertemuan ibu dan Anak
12
Helena menyerah
13
Pertemuan Jayden dan Camila
14
Efek yang luar biasa
15
Rumah Sakit
16
Apa terbongkar?
17
Hampir saja
18
terbongkar
19
Tanpa sadar membenci
20
Pertemuan Zaskia dan Camila
21
Mengandung
22
Mengusir secara halus
23
Hilang Arah
24
Egoisnya Carlos
25
Duka lara
26
Bertemu Naina
27
Menghilang
28
Pergi
29
Bayangan
30
Kecelakaan
31
Jangan tinggalkan kami, Helena
32
Duka lagi
33
Membuka mata
34
Nama Yang Tak Asing
35
Keanehan Philips
36
Tersenyum
37
Misterius
38
Perasaan Camila
39
Cemburu
40
Kesal
41
Philips dan Erdin yang sebenarnya
42
Flashback
43
Berbeda tujuan
44
Memar
45
Ajakan Menikah
46
Terbongkarb
47
Kakak Camila
48
Menikah
49
Identitas Miko Yang Terbongkar
50
Tekanan
51
AKhirnya Kita Setara
52
Besok
53
Respon Philips
54
Sikap yang kuat
55
Tegas
56
Helena setuju
57
Keputusan
58
Ungkapan
59
Berpisah
60
Berbeda
61
Pengorbanan Phillips
62
taruhan nyawa
63
Ketulusan seorang Philips
64
Rahasia Philips
65
Cinta yang Besar
66
Kondisi Jayden
67
Saling Gengsi
68
salah sasaran
69
cemburu
70
Jangan mengintip
71
Cinta
72
Ujian pernikahan
73
Permohonan
74
Gengsi
75
Cinta
76
Kebahagiaan Jayden
77
Permintaan Helena
78
Nasib Shiren
79
Bahagia
80
I LOVE YOU PAPA DARIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!