Oh ternyata

Bobby dan beny sudah menemukan pelaku yang sebenarnya .

" Beraninya dia melakukan hal ini tanpa berpikir ". Kesal Nathan.

" Bos , sepertinya dugaanku benar ." kata beny .

" Apakah kamu akan mengatakan jika Fatir menyukai Nasya ?". Tebak Nathan .

" Tidak salah lagi karena tatapan tuan Fatir terlihat sangat berbeda ". Imbuh beny.

" Cepat putuskan semua kontrak apapun yang berhubungan dengan raman furniture ". Titah Nathan .

Fadly Raman tersentak mendapatkan kabar buruk tentang putranya bahkan hotel kaluna sudah memutuskan kontrak .

" Anak yang tidak tahu di untung !! Bisa - bisanya dia melakukan hal sebodoh itu terhadap Nathan Wesley !!". emosi Fadly Raman.

Fatir datang menemui sang kakak dan memohon untuk membantunya keluar dari masalah .

" Fatir !! Ini benar - benar sudah keterlaluan , yang kamu hadapi adalah keluarga Wesley bahkan mereka sudah memutuskan kontrak kerja , papa pasti murka ". Kata Fero.

" Kak , aku khilaf ". jujur fatir .

" Aku tidak bisa ". Kata Fero .

" Jika begitu maka lebih baik aku mati saja daripada masuk ke dalam penjara ". Ujar Fatir dengan mengancam kakaknya.

Fero menghela nafas , dia segera menghubungi sahabatnya yang kebetulan adalah seorang polisi.

Nathan menemui Nasya di rumah sakit untuk memberitahu jika dalang di balik kasusnya adalah Fatir.

" Aku sudah mengirimkan bukti jika kamu negatif bukan pemakai ". Kata Nasya.

" Kamu tahu mengapa dia melakukan semua ini tanpa ada rasa takut ".

" Aku tidak ingin tahu yang terpenting kamu sudah terbebas dari tuduhan itu , aku sudah senang ". Kata Nasya dengan penuh ketulusan.

Nathan melihat ketulusan itu , lagi - lagi hatinya tergerak .

" Aku pergi , selamat bekerja ". Ucap Nathan.

Terlepas dari kepergian Nathan , ada Sherina yang menyaksikan bagaimana keduanya berinteraksi .

" Ehmm , suami kamu ya sya ?". tanya Sherina.

" Kang cilok dia ." jawab Nasya.

" Kang cilok seganteng itu wah wahh keterlaluan sekali kang ciloknya mah ". canda Sherina .

" Tumben gak sibuk hari ini ". Kata Nasya .

" Hah sibuk ? Ini kan jam istirahat , ehmm iya iya aku tahu kamu tidak mengenal waktu ya sekarang ". Goda Sherina .

" Sudah jam istirahat ya , kita ke kantin yuk ". Ajak Nasya .

Malam ini Nathan datang ke rumah sakit untuk menjemput Nasya .

Sempat berpapasan dengan dokter Farhan yang terlihat seperti orang panik .

Nasya masih menangani pasien yang mungkin menyulitkannya , dokter Andini mengantar Nathan untuk melihat bagaimana Nasya menghadapi pasien .

" Tuan jangan salah paham dulu , Nasya masih mengatasi pasien itu . Semua dokter tidak bisa mengatasi , jadi mungkin inilah yang menyebabkan Nasya pulang agak telat ." jelas dokter Andini .

Nathan memperhatikan sikap Nasya yang begitu lembut dan penuh kesabaran menghadapi pasien rewel sangat susah di atur.

" Ibuk , sekarang ibuk boleh tenang ya. Ibuk mau pake bedak biar cantik gak ?". Kata Nasya .

" Kulit kamu lumayan , mana bedaknya ". kata pasien.

" Asalkan ibuk patuh mau menjalani prosedur pengobatan maka saya akan memberikannya dengan cuma - cuma ." kata Nasya.

Selama satu jam Nasya menangani wanita tua yang menjengkelkan namun pada akhirnya bisa teratasi .

" Apakah itu tidak membuatmu jengkel ?". Kata Nathan dengan mengejutkan Nasya.

" Kamu disini sejak kapan ". kata Nasya.

" Coba tebak !". Kata Nathan .

" Apakah kamu sakit ?". Kata Nasya dengan memeriksa suhu tubuh Nathan .

" Memang orang yang pergi ke rumah sakit harus sakit dulu ". Kata Nathan .

" Lalu ? apakah sedang menjenguk teman , relasi , atau yang lainnya ". selidik Nasya.

" Aku menjenguk kamu ". Jujur Nathan .

Nasya tersipu malu akan perkataan Nathan , namun dia segera menyamarkannya.

" Oh iya , aku hampir melupakannya . Ini adalah kado dariku , selamat ulang tahun meski sudah terlewat begitu saja ". Ucap Nasya .

" Terima kasih ya ". Balas Nathan.

Nasya memberikan kado berupa jam tangan pada Nathan .

" Kenapa wajah kamu merah ?". Goda Nathan.

" Gak sekalian ijo gitu biar jadi Hulk ". Timpal Nasya.

" Ternyata bisa ngelawak juga , lumayan lah ". kata Nathan .

Kedua pasangan suami istri itu tidak menyadari jika berada di dalam fase mengembangkan perasaan .

Nathan tidak akan menyadari karena merasa yakin jika cintanya hanya untuk Saras .

Nyonya Wesley mempertanyakan kedatangan Nasya dan Nathan , karena tampak tidak biasa .

" Tumben kalian pulang bersama ". kata nyonya Wesley.

" Kebetulan tadi nathan checkup di rumah sakit ma , jadi sekalian pulang bareng ". kata Nasya yang sengaja mencari alasan.

Ekspresi Nathan dapat terbaca oleh nyonya Wesley karena dia sangat memahami putranya .

" Checkup apa sengaja menjemput ". Kata nyonya Wesley .

Lagi - lagi wajah Nasya bersemu merah , Nathan segera membawanya pergi ke kamar agar sang mama tidak menggoda istrinya lagi .

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!