Nathan Kritis

Karina memperingatkan Nasya agar berhati - hati ketika berbicara dengan nyonya Wesley karena keluarga Wesley sangat berpengaruh dan tak biasa .

" Mama jangan khawatir , Nasya tahu batasan kok ". Kata Nasya dengan nada datar .

Hari ini Nasya ada shift siang dan kebetulan nyonya Wesley mengajaknya untuk fitting baju pengantin .

" Nasya ? Lihatlah beberapa gaun disini , pilihlah sesuai seleramu ". Kata nyonya Wesley .

Nasya membalas perkataan nyonya Wesley dengan senyuman manis , itupun karena terpaksa karena dia tidak bisa berkata - kata lagi.

Hampir setengah hari Nasya menghabiskan waktu bersama nyonya Wesley , kini bersiap untuk pergi bertugas kembali di rumah sakit .

" Nasya ". panggil Sherina .

" Iya , ada apa sher ?". balas Nasya dengan ramah.

" Kemarin lupa minta nomor hp kamu , tolong berbagilah padaku ". Mohon Sherina.

" Baiklah tapi ingat ya jangan di bagi ke siapapun tanpa persetujuanku ." kata Nasya.

Nasya tampak lesu , tidak ada keceriaan di wajahnya .

" Nasya ? Sepertinya kamu harus mencuci wajahmu dulu sebelum memulai pekerjaanmu , jangan sampai pasien melihatmu yang seperti ini . Paham ". Tegur dokter Rangga.

Dokter Farhan pun mengamati Nasya yang sedang di tegur oleh dokter Rangga .

Kemudian dokter Arya memanggil dokter Farhan karena pergantian tugas selanjutnya.

" Ada pasien lama yang kumat lagi , segeralah tangani jika tidak maka keluarganya akan menuntut kita semua ". Jelas Dokter Arya.

" Pasti orang berpengaruh itu kan , hei Nasya bolehkan aku meminta tolong padamu ". kata dokter Farhan.

" Dia tidak boleh mengambil tugasmu , pergilah ". Celetuk Dokter Rangga.

" Aku hanya memintanya untuk menginput data pasien , tidak menyuruh pergi ". timpal dokter Farhan lalu berangsur pergi .

Pasien yang di tangani oleh dokter Farhan adalah Nathan Wesley .

" Apakah anda meminum alkohol lagi ?". tebak dokter Farhan .

" Tidak !!". Jawab Nathan .

" Dokter , nyonya Wesley sedang berada dalam perjalanan . Saya sarankan jika lebih baik dokter Nasya saja yang menangani bos Nathan ". Saran beny.

" Ini adalah tugas saya , dokter Nasya memiliki tugas tersendiri dan tidak bisa se enaknya melempar tugas ". Tegas dokter Farhan.

Nathan sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang saat ini di alami olehnya bahkan sepertinya lebih parah dari beberapa hari yang lalu.

Dokter Farhan membawa Nathan ke IGD berdasarkan kondisi pasien .

" Bos , jangan - jangan kali ini dia akan --- ". Beny mulai berpikir negatif .

Nyonya Wesley datang namun sudah terlambat karena Nathan sudah di tangani ke ruangan emergency.

" Apa !! Nathan , tidak mungkin ". Histeris nyonya Wesley.

Nyonya Wesley pingsan karena syok mendengar kondisi putranya .

Dokter Farhan menghubungi dokter Rangga terkait kondisi Nathan yang melemah bahkan sepertinya mulai kritis .

" Ada apa ?". tanya dokter Andini.

" Pasien lama itu memasuki tahap kritis ". Kata dokter Rangga.

Dokter Rangga segera keluar dan bergegas menuju ruangan ICU , Nasya pun mulai penasaran siapa sebenarnya pasien lama itu.

" Dokter Andini , bolehkah aku bertanya memang siapa pasien lama itu ? Mengapa dokter Rangga Panik ?". Tanya Nasya.

" Si anak sultan yang berpengaruh , jika terjadi apa - apa padanya maka tamatlah riwayat kita semua sya ". Tutur dokter Andini.

" Separah itu ". Kaget Nasya.

" Namun ?". Dokter Andini mulai memandang ke arah Nasya.

" Ada apa dokter Andini , katakanlah ." desak Nasya.

" Aku berharap banyak jika nama yang menjadi calon istrinya adalah kamu , karena namanya juga sama seperti kamu sya ". beber dokter Andini .

Nasya langsung terkoneksi dengan perkataan dokter Andini bahkan langsung menebak.

" Apakah dia dari keluarga Wesley ?". Tebak nasya.

Dokter Arya dan dokter Marina yang fokus dengan pekerjaannya kini langsung mengarahkan pandangan pada Nasya.

" i -- iya , dia ? ahh jangan - jangan kamu adalah --- haaahh ya ampun Nasya !! apakah itu benar - benar kamu yang menjadi calon istrinya ". kata dokter Andini .

" Jika itu memang kamu segera pergilah sya , biarkan tugasmu aku saja yang mengerjakan". Saran dokter Arya.

" Nasya pergilah , tunggu apalagi ". Desak dokter Marina.

Nasya segera pergi melihat kondisi Nathan yang kritis.

" Nyonya Wesley ". panggil Nasya .

" Nasya , hiks--hiks--hiks Nathan ? Dia , dia pasti sembuh kan ". histeris nyonya Wesley .

" Iya nyonya . Tuan Nathan pasti sembuh , anda tenang dulu ya . Ambil nafas pelan - pelan lalu keluarkan perlahan ". tuntun nasya guna untuk menenangkan nyonya Wesley .

Entah mengapa hari ini hati Nasya juga tidak tenang , dia merasa gelisah dengan kondisi Nathan yang kritis.

*Jangan Lupa like , vote dan komentar ya karena dukungan kalian adalah semangat author *

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!