Nasya baru menyadari kehadiran kepala polisi ketika Nathan menatap ke arah pria itu.
Tentu saja Nasya pun juga mengikuti arah tatapan Nathan.
Dan ternyata kepala polisi tersebut merupakan seseorang yang pernah mengisi hari - hari Nasya .
" Kak Satya ? ". Sapa Nasya .
" Hai sya ? apa kabar , aku tidak menduga jika bisa bertemu disini ". Kata polisi bernama Satya .
" Kak Satya beneran jadi polisi ya ? padahal waktu itu aku cuma asal ngomong gitu , gak nyangka banget ". Nasya merasa kagum dengan pencapaian Satya .
" Kalau begitu aku kembali ke ruanganku , apabila ada sesuatu yang ingin di bicarakan pergi dan cari ruanganku ". Kata Satya.
" Benarkah ?". Kata Nasya.
" Masih tahu kan nama lengkapku ." kata satya.
" Lumayan , hehehe ".
Nathan mengatakan pada Nasya jika dia membutuhkan bantuannya untuk menyelesaikan kasus tuduhan yang tidak benar .
" Aku akan menemui kak Satya , kamu tenang saja ". Kata Nasya .
" Dia ? Ah maksutku polisi tadi apakah temen kamu ". selidik Nathan .
" Bisa jadi , ya sudah aku mau membalas Budi sama kamu mas jadi nanti kita impas tidak saling berhutang ". Kata Nasya .
" Impas apa'an , aku masih di dalam jeruji besi ini bagaimana bisa di katakan impas ". protes Nathan.
Nasya segera menemui kepala polisi bernama satya yang ternyata mantan kekasih Nasya .
Sebelumnya satya merasa ada yang aneh , bahkan dia ingin memastikan secara langsung tentang hubungannya dengan Nathan .
" Pak , ada yang ingin bertemu dengan anda ". Kata bawahan satya.
" Aku sedang sibuk ". Kata Satya.
Bawahan satya mengatakan pada Nasya jika saat ini dirinya sedang sibuk.
" Tapi dia sendiri yang menawarkannya bapak , coba saja sebutkan namaku saja pasti dia akan welcome ". Kata Nasya .
" Memang namanya siapa ?". tanya bawahan satya .
" Nasya ".
Saat bawahannya kembali untuk memastikan jika yang ingin bertemu dengan Satya merupakan Nasya.
" Nasya ? Suruh masuk !!". titah Satya.
Bawahan satya merasa bingung pasalnya dia begitu jarang menerima tamu wanita .
" Kak Satya ? Maaf jika aku menggangu ". Kata Nasya .
" Tidak masalah , kamu mau ngomong apa ?". tanya Satya.
" Terkait tuan Nathan Wesley , bolehkah memberinya waktu untuk membuktikan ". Kata Nasya .
" Oh jadi karena dia , kamu begitu memperdulikannya ." kata Satya .
" Dia suamiku kak ". Jujur Nasya .
*Deg*
Sedangkan jantung Satya seakan berhenti ketika mendapatkan fakta .
" Suami ?". masih belum yakin.
" Iya , jadi aku ingin kak Satya membantuku ". Kata Nasya.
" Tidak bisa karena ini sesuai dengan peraturan hukum , siapapun dia , sekaya apapun dia jika bersalah tetap saja di hukum ". Tegas satya dengan mata melotot .
" Kak Satya kenapa menakutiku ." kata Nasya.
" Maaf , aku ? Aku terbawa emosi ". Kata Satya.
" Kak Satya tidak mempercayaiku ". tantang Nasya .
Perkataan Nasya membuat Satya dilema karena dia juga tahu bagaimana sosok Nasya .
" Ini bukan percaya atau tidak sya , masalahnya tidak semudah itu. Jika sudah berhubungan dengan hukum maka aku tidak bisa bertindak sesuai dengan keinginanmu ". jelas Satya .
" Jujur saja , aku merasa kak Satya memiliki dendam padanya ". tebak Nasya .
" Ini adalah pekerjaan ". Kata Satya.
" Kenapa hanya menemukan satu bukti saja , bukankah seharusnya banyak ". Kata Nasya .
" Untuk apa kita berdebat seperti ini , kita baru saja bertemu ". Kata Satya .
" Semua ini karena kak Satya yang tidak kompeten dalam bekerja , kenapa begitu mudahnya menemukan bukti !! Tidak masuk akal !!". Tegas Nasya .
" Kamu mau aku membebaskannya ". Tebak Satya .
" Dia tidak bersalah ". Kata Nasya.
Satya menghela nafas , sebelumnya sudah berjanji dengan diri sendiri jika di pertemukan lagi dengan Nasya maka dia tidak akan mengulangi kesalahannya .
Berakhirnya hubungan Nasya dengan Satya karena keegoisan Satya .
" Baiklah !! Aku akan membebaskannya sekarang juga , apakah kamu puas !!". tegas satya .
" Ini bukan soal kepuasan , kak Satya tenang saja . Setelah dia keluar maka semua bukti akan ku antarkan secepatnya ". Kata Nasya dengan penuh keyakinan.
Nathan di nyatakan bebas dari penjara karena Nasya .
" Kamu hebat bisa melawan polisi songong itu ". Kata Nathan .
" Ikut aku ke rumah sakit ". Ajak Nasya.
" kenapa harus ke rumah sakit lagi , bukankah penyakitku sudah tidak kambuh ". terang Nathan.
" Test urine ."
" Benar juga , kamu cukup cerdik ". Puji Nathan .
Satya kecewa pada dirinya sendiri , bahkan hari ini termasuk hari patah hati untuknya setelah mengetahui Nasya sudah menikah.
" Tapi sebelumnya pria itu begitu dekat dengan Saras , mengapa Nasya yang menjadi istrinya ? Aku harus menemukan informasinya ". Kata Satya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments