Muka tembok

Nyonya Wesley membuat jadwal pertemuan antara Nathan dengan Nasya , meski keduanya terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing namun masih bisa di atasi dengan kerjasama kedua orang tua .

" Nathan harus bertemu klien pada jam itu ma , sorry jika harus mengecewakan mama ". Kata Nathan.

" Tidak ada alasan , mama sudah mengecek seluruh jadwal dan menginterogasi Beni ". kata nyonya Wesley .

" Tapi ma , untuk apa Nathan pergi kesana ?". tanya Nathan berpura - pura .

" Pergi atau tidak , jangan pernah mengecewakan mama !! Ingat janjimu pada mama di depan mendiang papamu ". Ancam nyonya Wesley .

" Nathan pergi ma ". Pamit Nathan.

Begitu menjauh dari nyonya Wesley , Nathan langsung menghubungi asistennya , beny .

" Gajimu bulan ini ku potong 50% karena kebodohanmu ". kata Nathan .

" Bos , jangan salah paham dulu . Aku sungguh tak berdaya bos , tolong jangan lakukan itu ". Mohon beny .

Nathan langsung mematikan ponselnya lalu pergi ke tempat yang sudah di sediakan oleh nyonya Wesley .

*Restoran Aishiteru*

Nathan mencari meja berdasarkan perkataan nyonya wesley dan ternyata dugaannya benar dan sangat tepat.

*Brak*

Nathan memukul meja dengan keras hingga membuat nasya kaget bukan main.

" Apa maksut anda dengan melakukan hal yang kurang sopan ini ? ". Ucap Nasya yang tidak terima.

" Kamu wanita yang sengaja mengambil perhatian mamaku kan , luar biasa !! gadis cantik , berpenampilan elegant tapi bodoh dan rendahan . Sama sekali tidak mencerminkan penampilanmu ini ". Nathan menuduh Nasya bahkan merendahkan harga dirinya.

Nasya adalah gadis yang cerdas serta pintar dalam mengontrol emosinya .

" Maaf jika menurut anda kesan saya seperti itu terhadap anda , saya disini memenuhi panggilan nyonya Wesley yang terhormat untuk menemaninya makan malam ". Jelas Nasya.

" Menemani ? Hahaha , apakah kamu seorang wanita panggilan ?". cemooh Nathan pada Nasya.

Sekali lagi , Nasya sudah terbiasa menghadapi pria yang keras hati serta pikiran seperti Nathan maka malam ini juga pasti di atasi dengan bijaksana .

" Tuan ? saya tidak marah dengan perkataan anda yang mungkin sedikit menohok . Nama saya Nasya , salam kenal dan maaf sudah membuat pertemuan pertama ini menjadi tidak mengesankan . Jika anda kiranya tidak Sudi , saya atau anda bisa pamit undur diri ". Kata Nasya.

" Tidak perlu kamu yang pergi , tetaplah disini . Kecantikanmu itu sama sekali tidak membuatku merasa tertarik , karena menurutku wajahmu ini sangat pasaran ". sekali lagi Nathan menghina Nasya.

Berulang kali Nathan menghina serta menghujat Nasya namun cukup kuat mental , membuat Nathan sedikit memiliki rasa penasaran .

" Dasar muka tembok !! Di rendahkan masih saja sempat tersenyum , jaman sekarang wanita begitu rendah dan rela harga dirinya di injak-injak ". Gumam Nathan seraya menyetir .

Sedangkan Nasya selalu mengelus dadanya berusaha mengontrol emosi meski sebenarnya ingin sekali menyemprot Nathan dengan kata - kata pedas.

Nyonya Wesley mendapatkan pesan dari Nasya jika malam ini Nathan sangat gentle dan luar biasa .

Kedatangan nathan paling di tunggu oleh nyonya Wesley karena ingin menanyakan langsung tentang Nasya .

" Nathan ? berhenti !!". Teriak nyonya Wesley.

Berdasarkan tatapan mamanya , dia sudah mengetahui bagaimana reaksinya .

" Mama bangga padamu !! terima kasih telah membuat mama senang hari ini ". Ujar nyonya Wesley.

Tentu saja hal ini membuat Nathan merasa heran karena di sanjung.

" Terima kasih buat apa ma ?". Kata Nathan.

" Nasya mengatakan jika kamu sangat gentleman dan luar biasa , menurutmu bagaimana Nasya ?".

Seketika itu juga Nathan langsung menggaruk -garuk rambutnya yang tidak gatal .

" Dia mengatakan seperti itu ? Cukup menarik , dia tampak bijaksana sekali ". Kata Nathan lalu pergi ke kamarnya dengan memikirkan aduan Nasya kepada mamanya yang tidak sesuai dengan fakta .

Nyonya Wesley tidak ingin menunda lagi untuk menjadikan Nasya sebagai menantunya.

Sedangkan Nathan begitu membenci Nasya karena menurutnya dia benar - benar bermuka tembok .

" Bisa - bisanya dia mengatakan hal yang tidak sesuai , benar - benar tidak punya harga diri ". Gumam Nathan.

Malam ini adalah malam yang sangat menjengkelkan bagi Nathan , namun untuk menghilangkan rasa penat dan jengkel tersebut dengan cepat merogoh ponselnya dan menghubungi kekasih tercintanya .

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!