"Hei, haruskah aku memecahkan keperawanan mu agar tidak di ganggu oleh siluman itu lagi?" Tanya Linshi.
Aku membuka mata ku kemudian menatapnya terkejut, lalu melihatnya dengan jijik. Detik kemudian semangat ku bangkit untuk memukuli Linshi. Mengambil guling lalu menghajarnya tanpa ampun.
"Hei!! Aku bercanda! Sepertinya kau baik-baik saja lihatlah tenaga mu kembali lagi!" Kata linshi dengan nada sedikit tinggi.
"Tenaga ku kembali karena ingin membunuh mu! Linshi kamu pikir kamu siapa?! Beraninya bicara tentang keperawanan ku!!" Teriak ku dengan kemarahan.
Linshi mengambil kue yang di berikan warga desa lalu menyumpalkannya di mulut ku. Setelah aku terdiam dia kabur meninggalkan aku sendiri di kamar, kesal sekali saat mendengar dia bicara seperti itu. Hari pun semakin larut dan malam datang.
Aku beristirahat setelah meminum obat, di tengah malam aku terbangun karena haus. Berjalan ke dapur lalu mengambil secangkir air, belum sampai meneguk air tiba-tiba leher ku terasa gatal dan memuntahkan sesuatu.
Aku menutup mulut untuk menahannya, betapa terkejutnya aku setelah melihat gumpalan darah yang keluar dari mulut. Sepertinya serangan siluman itu berbahaya sekali, bahkan membuat diriku bisa mengalami keadaan parah seperti ini.
Kain berwarna putih terletak di atas meja, aku mengelap tangan dan mulut di kain itu. Noda darah terlihat jelas, tidak ingin siapapun mengetahui keadaan ku, akhirnya kain itu di masukan ke dalam tong sampah.
*Author pov
"Kenapa kita tidak membunuh perempuan itu? Dengan begitu kontraknya akan putus." Tanya feibao.
"Kita adalah pendatang di daerah ini, membunuh orang adalah kejahatan besar. Kau tidak lihat papan tanda di ikat pinggang perempuan itu?" Tanya balik pangeran ketiga wenhua dari kerajaan timur.
"Papan tanda kerajaan, sepertinya dia bukan orang biasa. Warga itu mungkin tidak akan menyadarinya." Jawab feibao.
"Benar sekali, tapi aku sangat penasaran dengan perempuan itu. Dia bisa menguasai seni beladiri di tambah lagi berhasil mengaktifkan kontrak dengan gelang itu." Ujar pangeran Wenhua.
"Haruskah saya menyelidiki perempuan itu pangeran?" Tanya feibao.
"Tidak perlu, aku sendiri yang akan menyelidikinya." Jawab pangeran Wenhua kemudian senyuman terlukis di wajahnya.
Sementara itu di sisi lain, tepatnya berada di kediaman kerajaan barat. Ratu atau ibu suri sedang memusingkan masalahnya, rencananya terus gagal karena permasalahan putri Yueyin. Sekarang bahkan kerjaan timur mendesak pernikahan antara kerjaan jika ingin berdamai, ibu suri sangat marah mendengar kabar kematian yueyin.
"Yahei, jika memang keadaannya seperti ini lebih baik kirimkan saja putri ku, dia pasti bisa merencanakan rencana mu dengan baik." Tutur perdana menteri daerah timur bermarga Zhong.
"Tidak, aku tidak mungkin mencelakai keponakan ku. Zhong Guo segera keluar dari tempat ini. Seseorang akan datang berdiskusi dengan ku." Perintah ibu suri.
Perdana menteri Zhong berjalan meninggalkan ruangan itu, bertepatan di waktu yang sama. Kasim utama ibu suri memberi tahukan bahwa seseorang telah datang untuk menemui ibu suri, dia memberikan hormat kepada ibu suri.
Riasannya sangat mencolok, kulit putih serta bibir kecil berwarna merah pekat. Perhiasan dimana-mana, mahkota yang sangat mewah melingkari kepalanya. Ibu suri terkenal sangat kejam dan sombong, tidak ada yang berani menandinginya di istana itu.
"Salam hangat ibu suri." Senyum seorang peramal yang tidak di ketahui identitasnya.
"Apakah ada kemajuan?" Tanya ibu suri.
"Ramalan ku sudah benar, gadis itu memiliki aura yang kuat, dia akan menghancurkan kerajaan timur tanpa ia sadari, anda hanya perlu mengirimkan dia sebagai seorang pengantin disana." Jawab peramal kerajaan.
"Hah!! Bagaimana mungkin aku mengirim mayat untuk di nikahkan?!" Kesal ibu suri.
Ia berdiri lalu mengibaskan pakaiannya dengan raut wajah kesal serta tatapan nanar. Membelakangi peramal dengan menatap sebuah lukisan laki-laki di dinding. Peramal memegang pundak ibu suri, hal itu sudah biasa ia lakukan, karena ibu sendiri pun menjadikan peramal itu sebagai 'pemuas' nafsu dirinya sendiri walau umur mereka jelas jauh berbeda.
"Tidakah kamu merasa aneh? Putra mu pergi begitu saja tanpa rasa sedih padahal orang yang ia sayangi mati. Bukankah ini tampak di sengaja?" Nada dan cara bicara peramal itu terdengar berbeda.
Sontak ekspresi ibu suri berubah dan menatapnya, ia pun menjadi curiga bahwa putranya telah berbohong atas kematian yueyin. Ia pun memerintahkan pasukan untuk memata-matai kaisar yang sedang bertugas di desa lain, sementara itu ibu suri mengingat kejadian bahwa putranya menolak untuk menunggu ibu suri saat pembakaran jasad yueyin.
"Kenapa kamu membakarnya tanpa sepengetahuan aku?!" Ibu suri terlihat marah.
"Apa kamu tidak kasihan pada Yueyin?! Bahkan di saat kematiannya kamu pun ingin menunda proses upacara pemakamannya?!" Bantah kaisar Yuwen.
Ibu suri tersadar, mungkin saja itu benar akal-akalan anaknya sendiri untuk membodohi dirinya. Dia merasa kesal saat tahu bahwa putranya mengkhianati dirinya, tapi ibu suri sepenuhnya belum percaya dan ia pun menatap peramal itu dengan ekspresi mencurigai.
"Kamu tidak berniat menuduh putra ku kan?" Tanya ibu suri.
Peramal tertawa, dia membelai rambut kemudian memainkan hiasan kepalanya. Tatapannya begitu lembut hingga membuat ibu suri luluh hati kepadanya.
"Kamu harus percaya pada ku, mana mungkin aku seperti itu." Ujar peramal itu.
Ibu suri tersenyum kemudian memeluk peramal, mungkin hubungan ini sedikit menjijikan. Tapi bagi mereka itu hal biasa antara orang yang mempunyai kekuasaan dan orang yang ingin mendapatkan jabatan. Diam-diam tersenyum menyeringai dan berkata dalam hati.
"Setelah kaisar terbukti bersalah, wanita tua ini pasti akan merasa kecewa. Saat dia di lema maka aku harus hadir untuk menyemangatinya, lalu memujuk dia untuk menghukum anaknya di penjara bawah tanah, kemudian posisi itu akan ku ambil dengan mudahnya." Ucap peramal dalam hati serta senyuman menyeringainya.
Sisi pun terganti lagi, dimana Linshi tertidur nyenyak di ruang utama namun Yueyin tidak bisa tidur dan terus memperhatikan ke luar jendela. Bibirnya sangat pucat, sepertinya dampak dari serangan itu sangat parah. Dia termenung menatap keluar.
Sosok laki-laki pemakai topeng silver terbang lalu menghinggap di pohon sambil menatap yueyin dari kejauhan. Dia tersenyum kemudian mengendalikan kunang-kunang di hutan lalu mengirimnya ke depan jendela kamar Yueyin yang terbuka.
Yueyin terkejut lalu bangkit untuk melihat cahaya apa itu, dia mengulurkan tangannya kemudian satu kunang-kunang hinggap di ujung jarinya. Yueyin membulatkan bibirnya, melihat sekitar lalu tertarik untuk keluar dan menangkap banyak kunang-kunang.
Diam-diam dia berjalan keluar lalu membuka pintu perlahan agar Linshi tidak terbangun. Setelah berhasil Yueyin berlarian menangkap kunang-kunang itu namun tidak berhasil. Pria bertopeng tertawa kecil, dia sedikit terhibur saat melihat aksi dari Yueyin.
Yueyin tampak kesal karena tidak berhasil menangkap kunang-kunang, tiba-tiba gelangnya kembali bercahaya dan mengarahkan ke kunang-kunang itu. Pria bertopeng terkejut kemudian menegakkan tubuhnya dan melihat secara jelas apa yang terjadi.
Yueyin memejamkan matanya, berpikir bahwa cahaya hijau itu akan menangkap semua kunang-kunang. Benar saja saat Yueyin membuka matanya, kunang-kunang itu sudah ada di depan wajahnya. Dia tertawa karena terkejut melihat segerombolan kunang-kunang. Pria bertopeng tersenyum.
Detik kemudian Yueyin merasakan sakit yang sama di dadanya, dia kembali memuntahkan darah lalu mengotori pakaiannya dengan noda berwarna merah. Yueyin terlihat sedih dan bergegas masuk ke dalam untuk membersihkan tubuhnya.
Pria bertopeng mengeluarkan sebuah kantung tas kecil dari pakaiannya. Ia pun terbang mengikuti Yueyin dan duduk di atas atap rumah Yueyin. Sambil mengintip Yueyin secara diam-diam, ia pun mengeluarkan satu pil dari kantungnya.
Yueyin membuka seluruh pakaiannya sebelum menceburkan diri di tabung besar pemandian rumah itu. Pria bertopeng mengalihkan wajahnya yang sedikit memerah.
"Huh, segarnya…" kata yueyin.
Entah kenapa Yueyin tertawa sendiri, ia pun bernyanyi sesuka hatinya tanpa rasa malu. Di saat dia mengeluarkan nada tinggi, lalu membuka mulutnya secara lebar dan menghadap ke atas, tiba-tiba saja pria bertopeng menjatuhkan pil itu ke dalam mulut Yueyin.
"Uhuk! Uhuk…Uhuk! Apa-apaan itu!" Yueyin terkejut kemudian melihat ke atas atap yang terbuka tetapi tidak ada orang.
"Apa yang masuk ke mulut ku? Rasanya aneh sekali..uhuk.." gumam yueyin.
Pria bertopeng bersandar di balik atap sebelahnya. Ia pun mendengar perkataan Yueyin dengan jelas. Gadis itu bercerita tentang kejadian tadi sore lalu mengungkapkan isi hatinya bahwa dia sangat penasaran dengan sosok kedua laki-laki yang menyelamatkannya.
"Ngomong-ngomong, kejadian tadi sore sangat mengejutkan."
"Bisa-bisanya disini ada siluman buruk rupa seperti itu, untung saja aku di ciptakan dengan wajah cantik." Pria bertopeng tertawa saat mendengarnya.
"Tapi siapa laki-laki yang menyelamatkannya aku? Rupanya tidak begitu asing, oh iya! Bukankah dia orang yang ku temui di pasar? Benar itu dia!" Seru Yueyin.
"Huh..dimana aku bisa bertemu dengannya, sementara dia seperti bukan orang penetap." gumam yueyin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ritasilviya
lanjut thor??
2020-08-16
1
yuhuu
nextt thorr
2020-08-16
0
Yoni Hartati
lanjut
2020-08-16
0