Episode 2

Ternyata dia salah satu kenalan ku, pengawal pribadi yang di berikan khusus kaisar Yuwen untuk ku. Karena dia masih berstatus pengawal kerajaan, ratu juga tidak segan-segan menggunakan jasanya tapi sepertinya mujing bukan tipe seorang pengkhianat dia sudah berjanji kepada kaisar Yuwen untuk melindungi ku, semoga saja kesetiaan dia itu nyata.

"Lalu kenapa kamu tetap disini? Cepat keluar!" Suruh ku sambil menatapnya jengkel, bagaimana tidak kesal seorang putri sedang memakai baju lalu pengawal pribadinya tiba-tiba masuk, jika ku ceritakan pada kaisar yuewen aku bertaruh kepala mujing akan di penggal.

Tapi aku tidak sesadis itu, setelah menyuruh mujing keluar yiyi menendang bokongnya lalu menyeret ia keluar dari kamar. Aku bergidik geli melihat kelakuan mereka, sudah lama sekali tidak ada canda tawa di kehidupan ku, kali ini aku kembali mendapatkannya.

Pakaian sudah terpakai rapi, Zizi membantu ku menggunakan riasan kepala, meski wajah berubah aku tetap cantik di tubuh ini. Cermin menampilkan diri ku yang tersenyum menatap diri sendiri.

"Zizi besok aku akan pergi, apakah kamu tahu letak pelabuhan daerah ini?" Tanya ku.

"Pelabuhan ada di daerah miao putri harus menunggangi kuda atau kereta karena itu terlalu jauh." Jawab Zizi.

"Kalau begitu siapkan kuda untuk ku besok, jangan sampai ibu suri tahu." Aku berdiri kemudian membuka jendela kamar, hari sudah mulai menggelap, kelelawar berterbangan mencari makanan buah di pohon.

Satu ekor terjatuh akibat anak panah yang menusuk tubuhnya, ia terjatuh tepat di luar kamar dengan cepat aku berlari melihat kelelawar yang telah mati. Ujung anak panah itu terikat sebuah surat dan kain, sepertinya ada seseorang yang sengaja mengirimnya.

"Sebuah surat?" gumam ku.

Aku membuka surat lalu membacanya, ternyata itu surat yang sengaja di kirimkan kaisar Yuwen. Disana ia mengatakan bahwa aku harus pergi di pagi hari agar ibu suri tidak mengetahui rencana kami, sedangkan kaisar Yuwen akan menyusul setelah pekerjaannya selesai.

"Putri sebenarnya kemana Anda akan pergi?" Tanya Zizi.

"Pelankan suara mu, ini adalah rahasia ku bersama kaisar Yuwen. Harap kamu jangan memberi tahukan siapapun." Ucap ku sambil menatapnya tajam.

"Zizi tidak akan berani mengatakan pada siapapun." Zizi membungkuk kemudian aku kembali memasuki kamar.

Setelah memutuskan untuk tidur samar-samar aku mendengar pembicaraan mereka bertiga di depan sana. Alih-alih menjaga kediaman ku mereka malah bergosip tentang diriku.

Mereka berkata bahwa aku telah berubah menjadi sosok yang kuat dan memiliki tekat, bukan seperti putri Yueyin sebelumnya yang selalu menurut tanpa pamrih. Di pikir lagi sepertinya mereka bertiga ini dulunya tidak terlalu akrab pada putri Yueyin, setelah kejadian itu mereka mengakrabkan diri. Apa yang ada di benak mereka? Sedang merencanakan sesuatu atau mereka di tugaskan kaisar Yuwen untuk lebih memperhatikan diriku.

Apapun itu akan terjawab suatu saat nanti, aku hanya perlu menguji kesetiaan mereka. Waktu pun berlalu langit seperti mesin pemutar waktu berjalan dengan cepat, cahaya matahari terbenam ke arah barat kemudian kembali terbit ke arah timur.

Suara kicauan burung kenari yang merdu di lengkapi suara kokok ayam kampung di kediaman putri Yueyin yang kecil. Aku membuka jendela melihat langit yang masih kelabu. Segera mempersiapkan diri kemudian menemui Zizi, dengan wajah sembabnya dia menunjukkan dimana kuda tersebut.

Sebelum pergi aku sempat melirik Yiyi dan mujing yang masih tertidur pulas di kursi, sedangkan Zizi menuntunku ke sebuah tempat.

"Putri pakailah topeng, ini akan membantu mu merahasiakan identitas kerajaan." Ujar Zizi menyerahkan sebuah topeng khusus yang di buatnya.

Aku tidak begitu yakin dengan pendapat Zizi, topeng ini mungkin akan menutupi identitas ku dan wajah tetapi kesan topeng ini memiliki kualitas yang sempurna. Berbentuk antena kupu-kupu berwarna emas cantik sekali.

"Terima kasih Zi, aku harap kamu merahasiakan kepergian ku." Aku memohon.

"Putri anda tidak perlu khawatir, kaisar sendiri yang berkata bahwa kami harus melindungi putri Yueyin." Senyum Zi.

Aku tersenyum legah, kali ini Zizi menjadi satu orang yang telah ku percayai. Dia sudah lulus tes pengujian ku, semoga aku bisa memegang kata-katanya. Zizi melepaskan ikatan kuda, kemudian aku menunggangi kuda itu dengan cepat hingga tiba ke sebuah pelabuhan.

Di sebuah pelabuhan aku melihat para warga sedang berjalan kesana-kemari mengangkut barang, ada juga yang mengantarkan kepergian keluarganya. Setelah turun dari kuda dan menunggu di depan pelabuhan, seseorang menghampiri ku.

"Putri Yueyin." Panggilnya.

"Siapa kamu?" Tanya ku pada laki-laki yang memakai pakaian biasa. Tidak ada tanda bahwa dia seseorang berasal dari keluarga berkelas.

"Perkenalkan saya, linshi. Kaisar Yuwen memerintahkan saya untuk mengantarkan putri ke kota sebelah sementara dia akan menyusul setelah tugasnya selesai." Jawabnya.

"Baiklah, aku akan mengikuti mu." Ujar ku.

"Mari putri saya tunjukan jalannya." Dia menuntunku kemana arah kami akan pergi.

Selama kami menaiki kapal, menuju sebuah daerah yang masih terletak di kawasan kerajaan barat. Aku duduk di ujung buntut kapal sembari melihat air jernih laut kecil yang kami lewati. Ada anak ikan berenang-renang di bawahnya, suasana ini sangat menyegarkan mata ketimbang di perkotaan yang selalu di penuhi keramaian.

"Putri kita sudah tiba di dermaga berikutnya. Mari pergi ke tempat yang telah di tentukan kaisar." Ucap linshi.

Setelah kami sampai di dermaga kota sebelah, linshi memesan sebuah kereta kuda untuk mengantarkan kami kesebuah tempat. Sesampainya disana aku melihat sebuah kediaman yang sangat rapi, sengaja di buat untuk seseorang dan mungkin orang itu adalah aku.

Kami memasuki kediaman itu bersama-sama, aku melirik sekitar menatap pohon-pohon rindang yang rimbun. Suara air bergemercik dari tuangan wadah kendi di kolam membuat kediaman itu terdengar ramai.

"Putri bisa menunggu kaisar disini sampai dia tiba, saya akan menjaga sekitar dan akan memberi kabar sekitarnya kaisar sudah sampai." Jelas linshi.

"Iya, terima kasih linshi kamu telah membantu ku." Senyum ku sebentar.

Linshi mengangguk kemudian aku memasuki sebuah ruangan tak lain adalah rumah itu sendiri. Disana terdapat banyak lukisan, juga beberapa patung hewan. Aku menyentuh patung itu kemudian melihatnya secara teliti, ini memang benar persis seperti di museum. Suatu keajaiban aku bisa hidup di kerajaan barat.

Menurut dokter Shu pada saat zaman kerajaan barat dan timur sebuah tumbuhan herbal yang mengkhasiatkan obat dapat di temukan dengan mudah, namun pada saat itu belum banyak orang-orang yang pandai mengelolanya. Sayangnya aku berada di kerajaan barat, bukan berarti tidak ada tanaman herbal di kerajaan barat hanya saja kerajaan timur terkenal dengan pertaniannya sehingga banyak di jumpai bermacam-macam tumbuhan termasuk herbal.

Angin berhembus kencang hingga membasuh wajah ku, aku berdiri tepat di depan jendela sembari melihat kearah luar. Bosan sekali hidup tanpa pekerjaan, di waktu seperti ini biasanya aku sibuk membantu dokter Shu. Ya tentu saja karena aku bekerja sebagai asisten pribadi seorang dokter.

"Putri Yueyin, kaisar Yuwen telah tiba!" Teriak linshi.

Terpopuler

Comments

Triana R

Triana R

like like likee

2020-08-28

0

VanVanYy

VanVanYy

boleh jg tu kaisar

2020-08-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!