Episode 12# Kenyataannya

Wajah Alina berkeringat, bibirnya mengigau tidak jelas dan nafasnya naik turun.

"Ibu!!!!." teriaknya lalu terbangun.

"Ternyata aku bermimpi ibu lagi," ucapnya tersadar mengusap peluh di dahinya. Alina beranjak dari tempat tidurnya, tenggorokannya terasa kering tapi ia tidak mendapati tekonya terisi mungkin Lusy lupa mengisinya. Hingga Alina harus keluar kamar menuju dapur. Dalam keadaan lampu temaram Alina menuangkan air ke dalam gelasnya dan hampir saja ia tersedak melihat seseorang berdiri di sampingnya.

"EK..."

"Nona, apa yang anda lakukan malam-malam?"

"Aku mengambil air minum, di kamarku habis. Apa yang kamu lakukan di sini juga EK?"

"Saya berkeliling dan mendengar ada suara makanya saya kemari,"

"Oh begitu," ucap Alina tapi matanya celingukan seperti sedang mencari sesuatu.

"Apa anda membutuhkan sesuatu yang lain lagi?"

"Iya, aku mencari makanan yang bisa dihangatkan,"

"Anda lapar? Mau saya buatkan sesuatu?"

"Benarkah? Boleh EK kamu sangat baik sekali padaku." Alina sumringah, ia segera berdiri tepat saat AK mulai membuatkan makanan untuknya. Tangan AK sangat cekatan sekali, tangannya terampil seperti sudah terbiasa memasak. Untuk ukuran pria sepertinya yang sering tampil berpakaian formal sangat aneh melihatnya memakai celemek.

Alina sudah bersiap di meja makan menunggu makanan datang.

"Silahkan Nona, hanya ini yang saya buatkan untuk anda," ucap AK

"Wah EK kamu membuatkanku ini? ini terlihat luar biasa pasti rasanya juga enak karena tampilannya juga bagus,"

"Rasanya benar-benar enak EK steak ini spesial." celoteh Alina menikmati setiap suapannya.

"Lain kali anda harus makan makanan yang bergizi lainnya Nona, sudah dipastikan setiap makanan yang dibuat di rumah ini selalu memenuhi standar makanan bergizi,"

"Makasih EK.."

Dia sangat baik sekali berbeda dengan Leon.

Selesai menyantap makanan tengah malamnya, Alina tidak lantas kembali ke kamarnya. Ia berjalan-jalan mengitari Blue House. Pada saat malam akan terlihat lebih indah dengan penerangan dimana-mana.

Alina berjalan pelan samar-samar terdengar dua orang sedang berbincang-bincang tak lain suara Leon dan AK.

"Kalau tidak salah ini adalah ruang kerjanya." Alina menatap penuh pintu besar di hadapan. Ia mencuri dengar tertarik karena namanya disebut-sebut.

"Saya sudah menyelidikinya Tuan, memang benar Nona Muda dikejar-kejar seorang pria langganan Merry, namanya Norman dan pria itu sudah dilepaskan polisi." jelas AK.

Leon menyesap rokok yang ada di tangannya, membuang abu ke dalam asbak yang berada di atas meja.

"Jadi Alina tidak berbohong dengan yang dikatakannya?"

"Tidak Tuan, saya yakin saat lewat dan melihatnya keluar dari mobil itulah Nona Alina dipaksa untuk ikut dengan pria itu,"

Leon mendengus kesal, diremasnya rokok yang masih menyala. Emosinya tersulut, sudah kepalang ia menghadiahi Alina dengan siksaan kejam. Kenyataannya Alina memang tidak bersalah sama sekali.

"Berikan hadiah yang setimpal untuk pria itu! Kabarkan padaku keadaannya nanti,"

"Baik Tuan."

Alina melangkah mundur setelah selesai menguping dari balik pintu, terdengar drap langkah mendekat.

"Nona, tidak baik menguping seperti ini. Kalau Tuan Muda tahu pasti akan marah," AK bisa tahu ketika Alina bersembunyi di samping guci besar melebihi tubuhnya.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi EK, aku tadi hanya lewat tidak sekedar berkeliling," belanya.

"Lebih baik anda segera beristirahat, nanti kalau Tuan Muda mendapati anda tidak berada di kamar urusannya akan panjang." Suara AK pelan.

"Baiklah, aku akan ke kamarku sekarang juga." Alina melangkah dengan gontay, hatinya kembali merasakan ketegangan teramat hebat. Masih menyisakan trauma baginya kejadian beberapa jam yang lalu.

Apa yang dikatakan AK ternyata benar. Terdengar decitan pintu kamar mulai terbuka. Alina pura-pura tidur saja tidak ingin melihat sosok itu berada di dekatnya tapi apalah daya siapa yang berkuasa dialah yang menang.

Leon memaksa Alina kembali memuaskan nafsunya, kali ini Alina tidak berdaya berkali-kali dalam sisa waktu malam ini Leon menuntaskan semua hasratnya.

Saat memasuki pagi hari Alina baru bisa terlepas melayani nafsu Tuannya. Ada yang berbeda diperlihatkan Leon padanya. Sebagai permintaan maafnya Leon akan mengabulkan permintaan Alina.

"Kecuali perjanjian kita,"

"Apa anda tidak bercanda Tuan?" Suara Alina gemetar.

"Tidak! Karena aku tidak suka bercanda. Ingatlah apa yang aku lakukan padamu sebagai bahan pelajaran apabila kamu berani macam-macam denganku!"

Alina mengangguk pelan, ia ingat Lusy pernah mengatakan padanya bahwa Leon akan bersikap baik apabila orang itu juga baik padanya. Jadi tidak akan mungkin Leon bersikap kejam padanya sedangkan ia tidak berbuat menyakitkan hatinya sedikitpun.

Alina apa yang kamu pikirkan. Ingat posisimu!

"Bersikaplah layaknya wanitaku, jangan pecicilan dan jauhi media!" Alina kembali mengangguk. Leon segera memungut pakaiannya yang teronggok begitu saja di lantai dan memakainya lantas ia kembali ke kamar pribadinya. Meninggalkan Alina seorang diri.

Alina menatap dirinya di depan cermin, ada banyak kiss mark di leher dan juga sekitar dadanya.

Tidak jauh berbeda, apa bedanya aku dengan pelacur? Apa yang kulakukan ini hanya untuk kesembuhan adikku.

"Adikku? Aku akan meminta bertemu adikku! Seru Alina tersadar tentang permintaan yang akan dikabulkan Leon.

"Aku ingin meminta bertemu adikku di Rumah Sakit dan melihat bagaimana keadaannya. Lalu kalau bisa aku ingin membawanya tinggal bersamaku," ungkap Alina pada AK saat sedang sarapan pagi.

"Apa anda sudah membicarakannya dulu dengan Tuan Muda?"

"Tidak EK, aku belum mengutarakannya. EK duduklah denganku agar kepalaku tidak harus tengadah ke atas,"

"Maaf Nona, saya tidak bisa satu meja dengan anda,"

"EK, ingatlah aku ini hanyalah wanita simpanan bagi Tuan Mudamu. Aku ini hanya wanita rendahan jadi jangan terlalu menghormatiku,"

"Nona, bagi saya anda adalah orang yang harus saya hormati sebagai perintah dari Tuan Muda. Kecuali Tuan Muda." sahut AK.

Apa dia itu anjing yang sangat menuruti perintah Tuannya.

"Baiklah kalau begitu, sampaikan pada Tuanmu permohonanku. Aku menunggu kabar darimu secepatnya,"

"Baik Nona." AK tersenyum kecil menanggapi perkataan Alina padanya.

Apa dia sedang tersenyum ke arahku? Oh aku lupa.

Alina cepat-cepat menutupi bagian leher dengan cardigan yang ia pakai. Bagaimana ia bisa ceroboh membiarkan AK melihat kiss mark di lehernya.

"EK, aku akan ke kamarku," ucap Alina menahan malu pada dirinya dengan gaya tubuh menyamping membelakangi AK, Alina berhasil menghilang dari hadapan AK.

Nafasnya naik turun saat berada di kamarnya. Ia mulai menggosok-gosok tanda merah di lehernya dengan kain yang sudah dibasahi.

"Bodoh Alina, ini tidak akan hilang dalam beberapa hari." Kesalnya.

"Apa enaknya membuat tanda seperti ini, hanya membuat malu saja," gerutunya lagi.

"Nona." Suara Lusy dari balik pintu kamarnya memanggil-manggil.

"Iya Lusy,"

"Maaf Nona, Tuan Muda memerintahkan agar anda bersiap-siap."

"Kemana?"

"Bukankah anda ingin bertemu dengan adik anda?" Alina begitu terperanjat kaget sekaligus senang akhirnya Leon benar-benar mengabulkan permintaannya.

***

Tbc..

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

alina yg polos

2022-12-15

0

Rosa Agustina

Rosa Agustina

athor tolong bilangin tuan mudanya,buat hukum tantenya tuh..jahat banget,tapi klo alin ga ikut tantenya juga ga ketemu Leon ya..hehe...semangat athor seru ceritanya..buat hiburan..👍👍👍👍💪💪💪💪

2021-10-15

0

Pooh

Pooh

visualnya

2021-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2 Episode 2# Alexus
3 Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4 Episode 4# Pengalaman Pertama
5 Episode 5# Hanya Untukku
6 Episode 6# Blue House
7 Episode 7# Beradaptasi
8 Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9 Episode 9# Siasat
10 Episode 10# Rasa Aneh
11 Episode 11# Menghukumnya
12 Episode 12# Kenyataannya
13 Episode 13# Menjenguk Doni
14 Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15 Episode 15# Wijaya Grup
16 Episode 16# Bersandiwara
17 Episode 17# Membuatkan Makanan
18 Episode 18# Jagung Manis Pedas
19 Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20 Episode 20# Kediaman Utama
21 Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22 Episode 22# Informan
23 Episode 23# Kejutan Pagi
24 Episode 24# Galau
25 Episode 25# Menjauh
26 Episode 26# Konferensi Pers
27 Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28 PENGUMUMAN
29 Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30 Episode 29# Masa Lalu
31 Episode 30# Kemarahan Wijaya
32 Episode 31# Kematian Doni
33 Episode 32# Memberi Status
34 Episode 33# Akad Nikah
35 Episode 34# Perayaan Pernikahan
36 Episode 35# Merebut Kembali
37 Episode 36# Aku Mencintainya
38 Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39 Episode 38# Kamu Penghianat!
40 Episode 39# Calon Ibu Tiri
41 Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42 Episode 41# Elegi Dua Hati
43 Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44 Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45 Episode 44# Rencana Tasya
46 Episide 45# Kecemburuan Tasya
47 Episode 46# Leon Sakit
48 Episode 47# Keberanian Alina
49 Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50 Episode 49# Berbelanja
51 Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52 Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53 Episode 52# Kekecewaan
54 Episode 53# Mengungkap
55 Episode 54# Penjelasan
56 Episode 55# Ibu
57 Episode 56# Dugaan
58 Episode 57# Biji Kacang Hijau
59 Episode 58# Temani Aku Nonton!
60 Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61 Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62 Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63 Episode 62# Seperti Macan Betina
64 Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65 Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66 Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67 Episode 66# Kehancuran Hatiku
68 Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69 PENGUMUMAN
70 Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71 Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72 Episode 70# Pendarahan Kecil
73 Episode 71# Memaafkan
74 Episode 72# Hari Bahagia
75 TMWS# Kaisar Wijaya
76 TMWS# Siapa Zia?
77 TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78 TMWS# Aku Menemukanmu
79 TMWS# Kai Jelek
80 TMWS# Cepol Rambut
81 TMWS# He Looks So Cute
82 TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83 TMWS# Untuk Zia
84 TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85 TMWS# Hadiah Zia
86 TMWS# Butuh Penjelasan
87 TMWS# Maafkan Aku
88 TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89 TMWS# Hadirnya Sarah
90 TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91 TMWS# Teruntuk Kaisar
92 TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93 TMWS# Gosip Baru
94 TMWS# Kemesraan
95 TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96 TMWS# Bucin Parah
97 TMWS# Kejutan Gagal
98 TMWS# Salah Arah
99 TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100 TMWS# Kai Marah
101 TMWS# Jovina hilang
102 TMWS# Masa Lalu
103 TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104 TMWS# Mengungkap Tanya
105 TMWS# Kejadian Horor
106 TMWS# Kejadian Tak Terduga
107 TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108 TMWS# Bukti Kuat
109 TMWS# Kekhilafan
110 TMWS# Pengacara
111 TMWS# Memastikan Rasa
112 TMWS# Aku Akan Melamarmu
113 TMWS# H-7
114 TMWS# Dua Garis Merah
115 TMWS# Menuju Halal
116 TMWS# Malam Pertama
117 TMWS# Sisi Lain Denish
118 TMWS# Menyentuh Hati
119 TMWS# Ikatan Cinta
120 TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121 TMWS# Babak Belur
122 TMWS# Adu Pendapat
123 TMWS# Kamu Cemburu?
124 TMWS# Seumur Hidup
125 TMWS# Kai Cemburu
126 TMWS# Lega
127 TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128 TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129 TMWS# Memaafkan
130 TMWS# Hatiku Untuk Zia
131 TMWS# Keadilan
132 TMWS# Rencana Lamaran
133 TMWS# Liburan
134 TMWS# Maaf Untuk Viona
135 TMWS# Setimpal
136 TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137 TMWS# Permintaan Ayah
138 TMWS# Rumah Sakit
139 TMWS# Kai Malu
140 TMWS# You're The Only One
141 TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142 TMWS# Zia Ngambek
143 TMWS# Sarah Hamil
144 TMWS# Kamu Begitu Berharga
145 TMWS# Gawat Darurat
146 TMWS# Makan Siang
147 TMWS# Alex Punya Rencana
148 TAMAT # TERIMA KASIH
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2
Episode 2# Alexus
3
Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4
Episode 4# Pengalaman Pertama
5
Episode 5# Hanya Untukku
6
Episode 6# Blue House
7
Episode 7# Beradaptasi
8
Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9
Episode 9# Siasat
10
Episode 10# Rasa Aneh
11
Episode 11# Menghukumnya
12
Episode 12# Kenyataannya
13
Episode 13# Menjenguk Doni
14
Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15
Episode 15# Wijaya Grup
16
Episode 16# Bersandiwara
17
Episode 17# Membuatkan Makanan
18
Episode 18# Jagung Manis Pedas
19
Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20
Episode 20# Kediaman Utama
21
Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22
Episode 22# Informan
23
Episode 23# Kejutan Pagi
24
Episode 24# Galau
25
Episode 25# Menjauh
26
Episode 26# Konferensi Pers
27
Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28
PENGUMUMAN
29
Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30
Episode 29# Masa Lalu
31
Episode 30# Kemarahan Wijaya
32
Episode 31# Kematian Doni
33
Episode 32# Memberi Status
34
Episode 33# Akad Nikah
35
Episode 34# Perayaan Pernikahan
36
Episode 35# Merebut Kembali
37
Episode 36# Aku Mencintainya
38
Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39
Episode 38# Kamu Penghianat!
40
Episode 39# Calon Ibu Tiri
41
Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42
Episode 41# Elegi Dua Hati
43
Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44
Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45
Episode 44# Rencana Tasya
46
Episide 45# Kecemburuan Tasya
47
Episode 46# Leon Sakit
48
Episode 47# Keberanian Alina
49
Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50
Episode 49# Berbelanja
51
Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52
Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53
Episode 52# Kekecewaan
54
Episode 53# Mengungkap
55
Episode 54# Penjelasan
56
Episode 55# Ibu
57
Episode 56# Dugaan
58
Episode 57# Biji Kacang Hijau
59
Episode 58# Temani Aku Nonton!
60
Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61
Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62
Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63
Episode 62# Seperti Macan Betina
64
Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65
Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66
Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67
Episode 66# Kehancuran Hatiku
68
Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69
PENGUMUMAN
70
Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71
Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72
Episode 70# Pendarahan Kecil
73
Episode 71# Memaafkan
74
Episode 72# Hari Bahagia
75
TMWS# Kaisar Wijaya
76
TMWS# Siapa Zia?
77
TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78
TMWS# Aku Menemukanmu
79
TMWS# Kai Jelek
80
TMWS# Cepol Rambut
81
TMWS# He Looks So Cute
82
TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83
TMWS# Untuk Zia
84
TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85
TMWS# Hadiah Zia
86
TMWS# Butuh Penjelasan
87
TMWS# Maafkan Aku
88
TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89
TMWS# Hadirnya Sarah
90
TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91
TMWS# Teruntuk Kaisar
92
TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93
TMWS# Gosip Baru
94
TMWS# Kemesraan
95
TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96
TMWS# Bucin Parah
97
TMWS# Kejutan Gagal
98
TMWS# Salah Arah
99
TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100
TMWS# Kai Marah
101
TMWS# Jovina hilang
102
TMWS# Masa Lalu
103
TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104
TMWS# Mengungkap Tanya
105
TMWS# Kejadian Horor
106
TMWS# Kejadian Tak Terduga
107
TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108
TMWS# Bukti Kuat
109
TMWS# Kekhilafan
110
TMWS# Pengacara
111
TMWS# Memastikan Rasa
112
TMWS# Aku Akan Melamarmu
113
TMWS# H-7
114
TMWS# Dua Garis Merah
115
TMWS# Menuju Halal
116
TMWS# Malam Pertama
117
TMWS# Sisi Lain Denish
118
TMWS# Menyentuh Hati
119
TMWS# Ikatan Cinta
120
TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121
TMWS# Babak Belur
122
TMWS# Adu Pendapat
123
TMWS# Kamu Cemburu?
124
TMWS# Seumur Hidup
125
TMWS# Kai Cemburu
126
TMWS# Lega
127
TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128
TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129
TMWS# Memaafkan
130
TMWS# Hatiku Untuk Zia
131
TMWS# Keadilan
132
TMWS# Rencana Lamaran
133
TMWS# Liburan
134
TMWS# Maaf Untuk Viona
135
TMWS# Setimpal
136
TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137
TMWS# Permintaan Ayah
138
TMWS# Rumah Sakit
139
TMWS# Kai Malu
140
TMWS# You're The Only One
141
TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142
TMWS# Zia Ngambek
143
TMWS# Sarah Hamil
144
TMWS# Kamu Begitu Berharga
145
TMWS# Gawat Darurat
146
TMWS# Makan Siang
147
TMWS# Alex Punya Rencana
148
TAMAT # TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!