Episode 15# Wijaya Grup

Day Six,

Braakk....

Ini sudah ketiga kalinya Leon menggebrak meja kerjanya, amarahnya memuncak. Bibirnya tiada henti memaki, sedari pagi ia merasa tidak ada satu orang pekerjanya yang bisa membuatnya senang atas kinerja mereka.

"Kalian semua hanya makan gaji buta saja!" teriaknya lagi. AK hanya terdiam tidak berbuat apa-apa. Sesekali AK menghubungi seseorang untuk kembali menunda pertemuan Tuannya dengan pimpinan perusahaan rekanan.

Leon meminta untuk dibatalkan semua agenda hari ini mengingat banyak laporan masuk terkait beberapa para pegawainya yang tidak bisa menjalankan pekerjaan sesuai waktunya.

"Kamu tahu ada banyak keluhan masuk padaku, mereka melaporkan kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan minggu kemarin." Leon mencak-mencak, ditangannya terdapat berkas sebagai bukti keteledoran pegawainya.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa menyelesaikan minggu kemarin karena Pak Burhan belum menurunkan dananya," jelas pria paruh baya yang sedang berdiri sambil menundukan wajahnya.

"Lalu ini apa?" lemparnya pada wajah pria ini. Seketika dengan tangan gemetar pria yang diketahui bernama Danu memungut berkas yang jatuh. Wajahnya berubah saat membaca isinya. Disana tertera laporan dana untuk penyelesaian pembangunan Taman Mini. Memang rencananya harus selesai dalam minggu kemarin tapi berhubung dana belum turun maka Danu menunda sampai dananya teralokasi.

"Tapi Tuan, saya betul-betul belum menerima dana ini. Saya tidak akan berani berbuat macam-macam pada Tuan. Ini bukan jumlah sedikit Tuan,"

"Kamu tahu akibatnya Danu, kalau kamu sampai berbohong?"

"Saya tahu Tuan, nyawa saya taruhannya."

"Kamu juga tahu kalau EK bisa berbuat lebih jika kamu berani bermain-main denganku?" keringat mengucur dari pelipis Danu saat melihat AK yang menatapnya tajam seperti pembunuh bayaran.

"Saya akan bertanggung jawab jika saya berbohong,"

AK menyela pembicaraan mereka berdua.

"Tuan, sepertinya apa yang dikatakan pak Danu memang kenyataannya. Sebaiknya kita memanggil pak Burhan,"

Leon melirik ke arah AK. Apa kamu yakin? Sorot matanya berkata demikian.

"Baiklah panggil Burhan sekalian, aku ingin mendengar alasannya!"

"Baik Tuan." AK berbalik keluar memanggil orang yang dimaksud ke ruangannya. Burhan salah satu pegawai yang bekerja sebagai sekretaris di divisi keuangan. Dipercaya langsung sebagai bendahara untuk menangani proyek pembangunan Taman Mini.

"Kamu boleh pergi, ingat jangan merasa tenang dulu! Urusan kita belum selesai." sekali Leon memberikan peringatan tapi rasanya butuh waktu lama untuk meghapus sorot mata tajam itu dari ingatan Danu.

"Baik Tuan, terimakasih." sementara Danu bisa bernafas lega, meskipun rasanya sangat sulit melangkahkan kaki beranjak pergi dari hadapan Tuan Muda paling menakutkan baginya.

"Taman Mini" bukan tamannya yang mini, tapi di dalamnya sengaja dibangun arsitektur-arsitektur mini sebagai persembahan Leon untuk ibundanya tercinta. Bukan hanya taman bunga saja, bahkan ada miniatur keluarga Wijaya lengkap. Rencananya Taman Mini Wijaya Grup harus selesai dalam akhir bulan ini.

Awalnya Tuan Wijaya menolak keinginan anaknya ini, tapi Tuan Wijaya tidak bisa lagi menolak saat Leon menohok sebuah pernyataan tepat mengenai dada Tuan Wijaya. "Aku tahu sebabnya kenapa ayah tidak mau ada kenangan dengan ibu, karena ayah sudah tidak mencintainya lagi."

Bagaimana mungkin anak brengsek ini bisa mengatakan hal yang membuatku marah. Aku mencintai ibumu lebih dari nyawaku Leon.

Giliran Burhan bersiap menghadapi serangan verbal dari mulut berbisa menyakitkan. Awalnya AK sudah memperingatkan dirinya untuk tidak berbuat macam-macam kalau masih ingin panjang umur. Seperti sudah punya firasat tajam, Burhan membuat drama tidak kalah heboh mengalahkan peran antagonis wanita yang sedang meminta ampun.

Burhan bersimpuh di bawah kaki Leon, tangisnya dibuat-buat. Aktingnya sangat apik, sampai AK pun jengah dibuatnya.

"Tenanglah Burhan, aku tidak akan memarahimu. Duduklah bersamaku." Leon menarik lengan Burhan agar duduk bersamanya di sofa.

AK kini malah tidak habis pikir apa yang sedang diperbuat Tuan Mudanya. Leon menyuapi buah anggur satu persatu ke mulut Burhan. Anehnya Burhan Tidak mencium gelagat mengerikan yang akan terjadi selanjutnya.

Apa yang akan diperbuat Tuan Muda sebenarnya.

"Enak?"

"Enak Tuan Muda." Burhan malah bisa tersenyum.

"Kalau enak habiskan semuanya?" perintahnya

"Semuanya? Baik Tuan." Burhan memasukan satu persatu buah anggur ke dalam mulutnya.

"Kamu tidak dengar hah! Aku bilang semuanya." teriaknya mengalahkan suara tukang sayur yang berteriak di komplek-komplek.

"Tapi Tuan, ini banyak dan saya tidak sanggup kalau menghabiskannya,"

"Aku tidak peduli. Habiskan!" tidak ingin membuat Leon bertambah marah, Burhan mencoba memasukan segenggam kepalan orang dewasa buah anggur di tangannya sekaligus dan mengunyahnya. Burhan tentu saja kesulitan mana mungkin mengunyah sekaligus. Sedangkan rongga mulutnya terbatas.

Apa boleh buat meski sulit, tidak ada yang tak mungkin. Berkali-kali dirinya hampir tersedak dan ingin memuntahkannya kembali.

"Kamu ingin minum?" tawar Leon kemudian setelah Burhan berjuang menghabiskan buah anggurnya.

"Mau Tuan."

"Ini...." Dan..

"Byuuurr..." Leon menyembur wajah Burhan dengan segelas air minum di tangannya.

"Kamu tahu kesalahanmu hah?"

"Tuan.. Saya.."

"Saya.. Saya.. Maafkan saya Tuan.."

"Kamu serakah Burhan, tapi kenapa kamu tidak bisa menghabiskan buah anggur itu sekaligus. Bukannya kamu sangat suka menghabiskan segala sesuatu sendirian."

"Maafkan saya Tuan.. Saya tidak bermaksud seperti itu." sesalnya memohon ampun.

"Kamu tahu maksudku kan Burhan, apa makna Taman itu untukku."

"Anda jangan menyentuh Tuan Muda!" larang AK melihat Wajah dan pakaiannya yang dikenakan Burhan sedikit basah.

"Maafkan saya!"

"Burhan, EK akan memberikanmu hadiah karena sudah berani menghianatiku. Kamu tahu siapapun itu yang berani menghianatiku akan mendapatkan siksaan yang pedih sekali."

"EK.."

"Baik Tuan." EK sigap siaga membawa Burhan dari hadapan Leon, hanya EK sendiri yang tahu bagaimana ia membereskan Burhan.

***

Sore Hari, masih di Perusahaan Wijaya Grup.

"Tuan, Sepertinya anda harus kembali ke rumah utama."

"Rumah utama maksudmu dengan Bella?"

"Iya Tuan, lihatlah." AK memperlihatkan sebuah video berisi tayangan infotainment, dimana orang tua Bella dan juga ayahnya sendiri, Tuan Wijaya sedang bersantap bersama dalam rangkan merayakan hari ulang tahun Tuan Wijaya. Dalam liputannya diberitakan bahwa Leon tidak bisa menghadiri acara makan bersama karena kesibukan yang menderanya. Infotainment juga memberitakan bahwa untuk sementara orang tua Bella akan tinggal untuk sementara waktu dengan mereka.

"Apa? Apa yang wanita ular itu rencanakan!" kesalnya membanting ponsel.

"Apa walikota juga tidak punya rumah dinas sampai harus tinggal di sana."

"Maaf Tuan, istri anda juga tampaknya berusaha mengumpulkan semua anggota keluarga anda."

"Semua? Aku lupa kalau Max sudah kembali. Dan ayah aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya. Rasa sayangnya pada wanita itu membuat rencanaku berantakan."

Tok.. Tok.. Tok..

Violeta membuka pintu ruangan Leon, mengabarkan padanya kalau Bella mencoba mencari tahu agenda Leon untuk malam ini.

"Istri anda memberikan Parfum Chanel limited edition ini melalui kurir Tuan dan sebagai imbalannya saya harus memberikan info tentang agenda anda malam ini," lapor Violeta.

"Vio, kerjakan apa yang harus kamu kerjakan!" ucap AK tegas.

"Tunggu, katakan padanya aku tidak ada kegiatan dan akan pulang ke rumah."

"Baik Tuan." Sahut Violeta lalu kembali ke tempatnya.

Apa lagi yang direncakan Tuan Muda ini.

***

Tbc....

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

mmng dasar bella

2022-12-15

0

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

sblum nya aku udh prnh baca tp udh lupa lgi ending nya kya gmna.. skrg penasaran lg mau baca ulang lgi😁
marii lanjutttttt

2022-07-06

0

Epifania R

Epifania R

dasar bela

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2 Episode 2# Alexus
3 Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4 Episode 4# Pengalaman Pertama
5 Episode 5# Hanya Untukku
6 Episode 6# Blue House
7 Episode 7# Beradaptasi
8 Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9 Episode 9# Siasat
10 Episode 10# Rasa Aneh
11 Episode 11# Menghukumnya
12 Episode 12# Kenyataannya
13 Episode 13# Menjenguk Doni
14 Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15 Episode 15# Wijaya Grup
16 Episode 16# Bersandiwara
17 Episode 17# Membuatkan Makanan
18 Episode 18# Jagung Manis Pedas
19 Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20 Episode 20# Kediaman Utama
21 Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22 Episode 22# Informan
23 Episode 23# Kejutan Pagi
24 Episode 24# Galau
25 Episode 25# Menjauh
26 Episode 26# Konferensi Pers
27 Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28 PENGUMUMAN
29 Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30 Episode 29# Masa Lalu
31 Episode 30# Kemarahan Wijaya
32 Episode 31# Kematian Doni
33 Episode 32# Memberi Status
34 Episode 33# Akad Nikah
35 Episode 34# Perayaan Pernikahan
36 Episode 35# Merebut Kembali
37 Episode 36# Aku Mencintainya
38 Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39 Episode 38# Kamu Penghianat!
40 Episode 39# Calon Ibu Tiri
41 Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42 Episode 41# Elegi Dua Hati
43 Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44 Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45 Episode 44# Rencana Tasya
46 Episide 45# Kecemburuan Tasya
47 Episode 46# Leon Sakit
48 Episode 47# Keberanian Alina
49 Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50 Episode 49# Berbelanja
51 Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52 Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53 Episode 52# Kekecewaan
54 Episode 53# Mengungkap
55 Episode 54# Penjelasan
56 Episode 55# Ibu
57 Episode 56# Dugaan
58 Episode 57# Biji Kacang Hijau
59 Episode 58# Temani Aku Nonton!
60 Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61 Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62 Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63 Episode 62# Seperti Macan Betina
64 Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65 Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66 Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67 Episode 66# Kehancuran Hatiku
68 Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69 PENGUMUMAN
70 Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71 Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72 Episode 70# Pendarahan Kecil
73 Episode 71# Memaafkan
74 Episode 72# Hari Bahagia
75 TMWS# Kaisar Wijaya
76 TMWS# Siapa Zia?
77 TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78 TMWS# Aku Menemukanmu
79 TMWS# Kai Jelek
80 TMWS# Cepol Rambut
81 TMWS# He Looks So Cute
82 TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83 TMWS# Untuk Zia
84 TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85 TMWS# Hadiah Zia
86 TMWS# Butuh Penjelasan
87 TMWS# Maafkan Aku
88 TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89 TMWS# Hadirnya Sarah
90 TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91 TMWS# Teruntuk Kaisar
92 TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93 TMWS# Gosip Baru
94 TMWS# Kemesraan
95 TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96 TMWS# Bucin Parah
97 TMWS# Kejutan Gagal
98 TMWS# Salah Arah
99 TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100 TMWS# Kai Marah
101 TMWS# Jovina hilang
102 TMWS# Masa Lalu
103 TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104 TMWS# Mengungkap Tanya
105 TMWS# Kejadian Horor
106 TMWS# Kejadian Tak Terduga
107 TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108 TMWS# Bukti Kuat
109 TMWS# Kekhilafan
110 TMWS# Pengacara
111 TMWS# Memastikan Rasa
112 TMWS# Aku Akan Melamarmu
113 TMWS# H-7
114 TMWS# Dua Garis Merah
115 TMWS# Menuju Halal
116 TMWS# Malam Pertama
117 TMWS# Sisi Lain Denish
118 TMWS# Menyentuh Hati
119 TMWS# Ikatan Cinta
120 TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121 TMWS# Babak Belur
122 TMWS# Adu Pendapat
123 TMWS# Kamu Cemburu?
124 TMWS# Seumur Hidup
125 TMWS# Kai Cemburu
126 TMWS# Lega
127 TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128 TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129 TMWS# Memaafkan
130 TMWS# Hatiku Untuk Zia
131 TMWS# Keadilan
132 TMWS# Rencana Lamaran
133 TMWS# Liburan
134 TMWS# Maaf Untuk Viona
135 TMWS# Setimpal
136 TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137 TMWS# Permintaan Ayah
138 TMWS# Rumah Sakit
139 TMWS# Kai Malu
140 TMWS# You're The Only One
141 TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142 TMWS# Zia Ngambek
143 TMWS# Sarah Hamil
144 TMWS# Kamu Begitu Berharga
145 TMWS# Gawat Darurat
146 TMWS# Makan Siang
147 TMWS# Alex Punya Rencana
148 TAMAT # TERIMA KASIH
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2
Episode 2# Alexus
3
Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4
Episode 4# Pengalaman Pertama
5
Episode 5# Hanya Untukku
6
Episode 6# Blue House
7
Episode 7# Beradaptasi
8
Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9
Episode 9# Siasat
10
Episode 10# Rasa Aneh
11
Episode 11# Menghukumnya
12
Episode 12# Kenyataannya
13
Episode 13# Menjenguk Doni
14
Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15
Episode 15# Wijaya Grup
16
Episode 16# Bersandiwara
17
Episode 17# Membuatkan Makanan
18
Episode 18# Jagung Manis Pedas
19
Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20
Episode 20# Kediaman Utama
21
Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22
Episode 22# Informan
23
Episode 23# Kejutan Pagi
24
Episode 24# Galau
25
Episode 25# Menjauh
26
Episode 26# Konferensi Pers
27
Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28
PENGUMUMAN
29
Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30
Episode 29# Masa Lalu
31
Episode 30# Kemarahan Wijaya
32
Episode 31# Kematian Doni
33
Episode 32# Memberi Status
34
Episode 33# Akad Nikah
35
Episode 34# Perayaan Pernikahan
36
Episode 35# Merebut Kembali
37
Episode 36# Aku Mencintainya
38
Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39
Episode 38# Kamu Penghianat!
40
Episode 39# Calon Ibu Tiri
41
Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42
Episode 41# Elegi Dua Hati
43
Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44
Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45
Episode 44# Rencana Tasya
46
Episide 45# Kecemburuan Tasya
47
Episode 46# Leon Sakit
48
Episode 47# Keberanian Alina
49
Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50
Episode 49# Berbelanja
51
Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52
Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53
Episode 52# Kekecewaan
54
Episode 53# Mengungkap
55
Episode 54# Penjelasan
56
Episode 55# Ibu
57
Episode 56# Dugaan
58
Episode 57# Biji Kacang Hijau
59
Episode 58# Temani Aku Nonton!
60
Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61
Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62
Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63
Episode 62# Seperti Macan Betina
64
Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65
Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66
Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67
Episode 66# Kehancuran Hatiku
68
Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69
PENGUMUMAN
70
Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71
Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72
Episode 70# Pendarahan Kecil
73
Episode 71# Memaafkan
74
Episode 72# Hari Bahagia
75
TMWS# Kaisar Wijaya
76
TMWS# Siapa Zia?
77
TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78
TMWS# Aku Menemukanmu
79
TMWS# Kai Jelek
80
TMWS# Cepol Rambut
81
TMWS# He Looks So Cute
82
TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83
TMWS# Untuk Zia
84
TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85
TMWS# Hadiah Zia
86
TMWS# Butuh Penjelasan
87
TMWS# Maafkan Aku
88
TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89
TMWS# Hadirnya Sarah
90
TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91
TMWS# Teruntuk Kaisar
92
TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93
TMWS# Gosip Baru
94
TMWS# Kemesraan
95
TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96
TMWS# Bucin Parah
97
TMWS# Kejutan Gagal
98
TMWS# Salah Arah
99
TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100
TMWS# Kai Marah
101
TMWS# Jovina hilang
102
TMWS# Masa Lalu
103
TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104
TMWS# Mengungkap Tanya
105
TMWS# Kejadian Horor
106
TMWS# Kejadian Tak Terduga
107
TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108
TMWS# Bukti Kuat
109
TMWS# Kekhilafan
110
TMWS# Pengacara
111
TMWS# Memastikan Rasa
112
TMWS# Aku Akan Melamarmu
113
TMWS# H-7
114
TMWS# Dua Garis Merah
115
TMWS# Menuju Halal
116
TMWS# Malam Pertama
117
TMWS# Sisi Lain Denish
118
TMWS# Menyentuh Hati
119
TMWS# Ikatan Cinta
120
TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121
TMWS# Babak Belur
122
TMWS# Adu Pendapat
123
TMWS# Kamu Cemburu?
124
TMWS# Seumur Hidup
125
TMWS# Kai Cemburu
126
TMWS# Lega
127
TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128
TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129
TMWS# Memaafkan
130
TMWS# Hatiku Untuk Zia
131
TMWS# Keadilan
132
TMWS# Rencana Lamaran
133
TMWS# Liburan
134
TMWS# Maaf Untuk Viona
135
TMWS# Setimpal
136
TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137
TMWS# Permintaan Ayah
138
TMWS# Rumah Sakit
139
TMWS# Kai Malu
140
TMWS# You're The Only One
141
TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142
TMWS# Zia Ngambek
143
TMWS# Sarah Hamil
144
TMWS# Kamu Begitu Berharga
145
TMWS# Gawat Darurat
146
TMWS# Makan Siang
147
TMWS# Alex Punya Rencana
148
TAMAT # TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!