Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras

"Siapa ini EK?" Max memutar bola matanya ke arah Alina.

"Perkenalkan Tuan, namanya Nona Alina tamu Tuan Muda Leon."

Alina tersenyum ke arah Max tidak mau dianggap sebagai orang yang sombong.

"Oh tamu Leon rupanya, apakah sekedar tamu atau sesuatunya?"

Alina merasa tidak enak hati dengan perkataan yang dilontarkan Max, AK memberikan isyarat pada Alina agar segera masuk ke dalam kamarnya.

"Maaf saya permisi dulu." Ujar Alina sesegera mungkin melangkahkan kakinya terburu-buru.

"Hei hati-hati Nona, nanti kakimu tersandung." Max tertawa renyah melihat sikap Alina yang menurutnya kaku.

"EK, apa dia itu wanitanya Leon?"

"Maaf Tuan, saya tidak diperkenankan membahasnya. Apa anda ada kepentingan mendesak karena datang kemari?"

"Oh aku lupa EK, kalau datang kemari itu harus dengan persetujuan Leon. Aku mencarinya dan di kantornya tidak ada jadi aku pikir dia ada di sini,"

"Tuan Muda Leon hari ini sedang ada pertemuan penting dengan klien. Nanti sore baru akan kembali,"

"Klien, ya ya aku lupa kalau dia itu sekaranga adalah pewaris sementara Wijaya Grup. Baiklah EK aku akan kembali saja menemui ayah. Salam pada Nona yang tadi EK." Max pergi meninggalkan Blue House.

AK segera memberitahukan kedatangan Max secara mendadak itu kepada Leon.

Sekitar pukul 2 siang setelah beberapa jam kedatangan Alina dari berbelanja. AK mendapatkan kabar dari sekretaris pribadi Tuan Wijaya untuk membawa Alina menghadapnya.

"Maaf tapi saya harus memberitahukannya terlebih dahulu pada Tuan Muda," tolak AK sudah menduga kalau keberadaan Alina diketahuinya dari Max.

"Apa kamu sekarang sedang menolakku EK?" Wijaya terdengar marah dari sambungan telepon.

"Baiklah Ketua, saya akan membawanya dan mengantarkannya sendiri jadi tidak perlu mengutus orang untuk menjemputnya." putus AK mengakhiri pembicaraan mereka.

Tuan Wijaya atau lebih sering dipanggil dengan sebutan ketua itu adalah pemilik perusahaan Wijaya Grup. Pria paruh baya yang sudah mulai sakit-sakitan ini sangat terkenal sebagai seorang pengusahawan sukses. Sebelum benar-benar menyerahkan sepenuhnya tonggak kepemimpinan perusahaan pada Leon.

AK mendatangi Alina di kamarnya dan memberitahukannya untuk segera bersiap ikut menuju kediaman pribadi Wijaya.

"Kenapa aku harus ikut EK? Sedangkan aku tidak tau menahu tentang keluarga ini,"

"Tidak apa Nona, anda akan baik-baik saja karena saya sendiri yang akan menemani anda,"

"Apa kamu yakin?"AK mengangguk mengisyaratkan Alina agar tidak usah takut.

"Baiklah Nona, kalau sudah siap mari kita segera berangkat karena Ketua sudah menunggu anda." Alina mengikuti langkah AK yang sudah membukakan pintu mobil untuknya.

AK mulai melajukan mobilnya perlahan, sesekali ia melihat Alina dari kaca spion depan memastikan Alina baik-baik saja.

"Nona, nanti setelah anda bertemu dengan Ketua jangan sesekali menjawabnya. Anda hanya perlu mendengarkannya saja! " perintah AK.

"Baik EK, apa aku boleh tau siapa ketua itu?"

"Ketua adalah Tuan Wijaya, ayah dari Tuan Muda."

"Kalau aku dimarahi habis-habisan apa aku harus diam saja EK?"

"....." tidak ada jawaban dari mulut AK sebagai jawaban bahwa memang Alina harus menuruti semua perintahnya.

Tiba-tiba saja ponsel Alina berdering, tertera nama Leon di sana. Ini baru pertama kalinya pria itu menghubunginya.

"Hallo." Suara Alina terdengar sedikit gugup.

"Alina apa sekarang kamu sedang menuju rumah ayahku? " Suara Leon dari seberang telepon.

"Mm, iya Tuan, EK menyuruh untuk ikut padahal saya tidak tau harus bagaimana menghadapi ayah anda,"

"Kamu tinggal dengarkan saja apa maunya. Kalau memang dia bertanya maka kamu jawab. Mengerti? Dan jangan berbicara hal yang tidak penting. Kalau tidak mengerti apa yang dikatakannya lebih baik kamu diam saja!"

"Iya Tuan, saya akan menuruti perkataan anda,"

"Bagus, katakan pada EK untuk segera membawamu pulang setelah selesai."

Alina membuang nafasnya pelan setelah Leon mengakhiri pembicaraan mereka.

"EK, apa Tuan Muda khawatir kalau ayahnya memanggilku?"

"Saya kurang tahu Nona. Di depan adalah rumahnya anda bersiaplah."

Jantung Alina cukup berdebar kencang, tangannya berkeringat dingin. Apa yang harus ia lakukan di dalam saat bertemu dengan ayah Leon. Apakah tersenyum lalu menyalaminya atau bagaimana?

Apa yang aku pikirkan, aku hanya wanita simpanannya saja tidak lebih.

Semua di luar dugaan Alina, sekretaris pribadi Wijaya, Tori menyuruh Alina untuk masuk ke dalam ruang kerja Wijaya.

"EK kamu tunggu saja di sini." sergah Tori menahan AK untuk ikut masuk.

"Tidak! Aku akan ikut menemaninya."

"Tapi-."

"Tapi kalau tidak boleh, maka aku akan membawanya kembali pulang!" ela AK memutus perkataan Tori.

"Baiklah kalau begitu kamu dapat masuk bersamanya." AK melangkah menonggakan kepalanya saat melewati Tori dan segera bersikap hormat setelah bertemu dengan Wijaya.

Wijaya menyambut kedatangan Alina dengan aura wajahnya yang dingin. Sudah terlihat dari awal bahwa Wijaya tidak menyukai Alina. Bahkan Alina tidak disuruhnya untuk duduk hanya dibiarkannya saja berdiri.

"Apa kamu yang bernama Alina?"

"Benar Tuan." Wijaya melihat penampilan Alina dari atas sampai bawah.

"Sudah berapa lama kamu mengenal puteraku?"

Alina melihat ke arah AK, kemudian tatapannya beralih pada Wijaya.

"Saya sudah hampir satu minggu mengenal Tuan Muda,"

"Baru satu minggu tapi kamu sudah tinggal di sana dan diperlakukan dengan baik. Apa memang kamu adalah wanita simpanan puteraku? Berapa yang dia berikan padamu sebagai imbalannya?"

Alina terhenyak mendengarnya tapi ia ingat tentang surat perjanjian itu, di sana tertera berapa nominal yang ia dapatkan setiap bulannya.

"Maaf Tuan, lebih baik anda tanyakan saja pada putera anda,"

"Ketua, saya akan membawanya pulang kembali' ucap AK mencoba mencegah agar Wijaya tidak berusaha menekan Alina.

"Kamu diamlah! Aku belum selesai berbicara dengannya." suara Wijaya mulai meninggi.

"Kamu wanita yang hanya tahu uang, mau-maunya dijadikan wanita simpanan. Apa kamu tahu keluargaku adalah keluarga terpandang di negara ini. Apa jadinya kalau media tahu dan masyarakat tahu bahwa kamu adalah seorang wanita simpanan dari putera Wijaya?" sorot mata Wijaya membuat Alina merasa ketakutan.

"Jauhi puteraku, aku akan memberikanmu lebih dari yang dia beri kalau tidak-,"

"Maaf Ketua, saya akan membawa Nona Alina kembali pulang." AK segera menyuruh Alina keluar dari ruangan Wijaya.

Wijaya murka dengan sikap AK yang mencoba menghalang-halanginya.

"Selidiki lebih dalam tentang wanita itu Tori!"

"Baik Ketua." Tori membungkuk dan berlalu dari pandangan Wijaya.

Sekembalinya dari kediaman Wijaya, Alina tampak gemetar dengan perlakuan Wijaya padanya.

"Nona, anda tidak usah khawatir semua perkataan Ketua jangan dimasukan ke dalam hati. Ketua mempunyai sikap yang keras dan tidak bisa ditebak. Anda hanya perlu mendengarkan perkataan Tuan Muda saja karena anda bekerja padanya."

Ya aku memang bekerja padanya sebagai wanita simpanan dan menerima uang dari pekerjaanku itu, jadi tidak ada salahnya dengan semua perkataan ayahnya. Aku tidak perlu sakit hati.

***

Tbc*...

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

lanjut

2022-12-15

0

Epifania R

Epifania R

😭😭😭😭

2021-03-30

0

Ceu Euis Awank

Ceu Euis Awank

seruuu

2021-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2 Episode 2# Alexus
3 Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4 Episode 4# Pengalaman Pertama
5 Episode 5# Hanya Untukku
6 Episode 6# Blue House
7 Episode 7# Beradaptasi
8 Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9 Episode 9# Siasat
10 Episode 10# Rasa Aneh
11 Episode 11# Menghukumnya
12 Episode 12# Kenyataannya
13 Episode 13# Menjenguk Doni
14 Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15 Episode 15# Wijaya Grup
16 Episode 16# Bersandiwara
17 Episode 17# Membuatkan Makanan
18 Episode 18# Jagung Manis Pedas
19 Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20 Episode 20# Kediaman Utama
21 Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22 Episode 22# Informan
23 Episode 23# Kejutan Pagi
24 Episode 24# Galau
25 Episode 25# Menjauh
26 Episode 26# Konferensi Pers
27 Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28 PENGUMUMAN
29 Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30 Episode 29# Masa Lalu
31 Episode 30# Kemarahan Wijaya
32 Episode 31# Kematian Doni
33 Episode 32# Memberi Status
34 Episode 33# Akad Nikah
35 Episode 34# Perayaan Pernikahan
36 Episode 35# Merebut Kembali
37 Episode 36# Aku Mencintainya
38 Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39 Episode 38# Kamu Penghianat!
40 Episode 39# Calon Ibu Tiri
41 Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42 Episode 41# Elegi Dua Hati
43 Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44 Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45 Episode 44# Rencana Tasya
46 Episide 45# Kecemburuan Tasya
47 Episode 46# Leon Sakit
48 Episode 47# Keberanian Alina
49 Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50 Episode 49# Berbelanja
51 Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52 Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53 Episode 52# Kekecewaan
54 Episode 53# Mengungkap
55 Episode 54# Penjelasan
56 Episode 55# Ibu
57 Episode 56# Dugaan
58 Episode 57# Biji Kacang Hijau
59 Episode 58# Temani Aku Nonton!
60 Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61 Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62 Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63 Episode 62# Seperti Macan Betina
64 Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65 Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66 Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67 Episode 66# Kehancuran Hatiku
68 Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69 PENGUMUMAN
70 Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71 Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72 Episode 70# Pendarahan Kecil
73 Episode 71# Memaafkan
74 Episode 72# Hari Bahagia
75 TMWS# Kaisar Wijaya
76 TMWS# Siapa Zia?
77 TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78 TMWS# Aku Menemukanmu
79 TMWS# Kai Jelek
80 TMWS# Cepol Rambut
81 TMWS# He Looks So Cute
82 TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83 TMWS# Untuk Zia
84 TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85 TMWS# Hadiah Zia
86 TMWS# Butuh Penjelasan
87 TMWS# Maafkan Aku
88 TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89 TMWS# Hadirnya Sarah
90 TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91 TMWS# Teruntuk Kaisar
92 TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93 TMWS# Gosip Baru
94 TMWS# Kemesraan
95 TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96 TMWS# Bucin Parah
97 TMWS# Kejutan Gagal
98 TMWS# Salah Arah
99 TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100 TMWS# Kai Marah
101 TMWS# Jovina hilang
102 TMWS# Masa Lalu
103 TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104 TMWS# Mengungkap Tanya
105 TMWS# Kejadian Horor
106 TMWS# Kejadian Tak Terduga
107 TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108 TMWS# Bukti Kuat
109 TMWS# Kekhilafan
110 TMWS# Pengacara
111 TMWS# Memastikan Rasa
112 TMWS# Aku Akan Melamarmu
113 TMWS# H-7
114 TMWS# Dua Garis Merah
115 TMWS# Menuju Halal
116 TMWS# Malam Pertama
117 TMWS# Sisi Lain Denish
118 TMWS# Menyentuh Hati
119 TMWS# Ikatan Cinta
120 TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121 TMWS# Babak Belur
122 TMWS# Adu Pendapat
123 TMWS# Kamu Cemburu?
124 TMWS# Seumur Hidup
125 TMWS# Kai Cemburu
126 TMWS# Lega
127 TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128 TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129 TMWS# Memaafkan
130 TMWS# Hatiku Untuk Zia
131 TMWS# Keadilan
132 TMWS# Rencana Lamaran
133 TMWS# Liburan
134 TMWS# Maaf Untuk Viona
135 TMWS# Setimpal
136 TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137 TMWS# Permintaan Ayah
138 TMWS# Rumah Sakit
139 TMWS# Kai Malu
140 TMWS# You're The Only One
141 TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142 TMWS# Zia Ngambek
143 TMWS# Sarah Hamil
144 TMWS# Kamu Begitu Berharga
145 TMWS# Gawat Darurat
146 TMWS# Makan Siang
147 TMWS# Alex Punya Rencana
148 TAMAT # TERIMA KASIH
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2
Episode 2# Alexus
3
Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4
Episode 4# Pengalaman Pertama
5
Episode 5# Hanya Untukku
6
Episode 6# Blue House
7
Episode 7# Beradaptasi
8
Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9
Episode 9# Siasat
10
Episode 10# Rasa Aneh
11
Episode 11# Menghukumnya
12
Episode 12# Kenyataannya
13
Episode 13# Menjenguk Doni
14
Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15
Episode 15# Wijaya Grup
16
Episode 16# Bersandiwara
17
Episode 17# Membuatkan Makanan
18
Episode 18# Jagung Manis Pedas
19
Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20
Episode 20# Kediaman Utama
21
Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22
Episode 22# Informan
23
Episode 23# Kejutan Pagi
24
Episode 24# Galau
25
Episode 25# Menjauh
26
Episode 26# Konferensi Pers
27
Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28
PENGUMUMAN
29
Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30
Episode 29# Masa Lalu
31
Episode 30# Kemarahan Wijaya
32
Episode 31# Kematian Doni
33
Episode 32# Memberi Status
34
Episode 33# Akad Nikah
35
Episode 34# Perayaan Pernikahan
36
Episode 35# Merebut Kembali
37
Episode 36# Aku Mencintainya
38
Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39
Episode 38# Kamu Penghianat!
40
Episode 39# Calon Ibu Tiri
41
Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42
Episode 41# Elegi Dua Hati
43
Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44
Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45
Episode 44# Rencana Tasya
46
Episide 45# Kecemburuan Tasya
47
Episode 46# Leon Sakit
48
Episode 47# Keberanian Alina
49
Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50
Episode 49# Berbelanja
51
Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52
Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53
Episode 52# Kekecewaan
54
Episode 53# Mengungkap
55
Episode 54# Penjelasan
56
Episode 55# Ibu
57
Episode 56# Dugaan
58
Episode 57# Biji Kacang Hijau
59
Episode 58# Temani Aku Nonton!
60
Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61
Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62
Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63
Episode 62# Seperti Macan Betina
64
Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65
Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66
Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67
Episode 66# Kehancuran Hatiku
68
Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69
PENGUMUMAN
70
Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71
Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72
Episode 70# Pendarahan Kecil
73
Episode 71# Memaafkan
74
Episode 72# Hari Bahagia
75
TMWS# Kaisar Wijaya
76
TMWS# Siapa Zia?
77
TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78
TMWS# Aku Menemukanmu
79
TMWS# Kai Jelek
80
TMWS# Cepol Rambut
81
TMWS# He Looks So Cute
82
TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83
TMWS# Untuk Zia
84
TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85
TMWS# Hadiah Zia
86
TMWS# Butuh Penjelasan
87
TMWS# Maafkan Aku
88
TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89
TMWS# Hadirnya Sarah
90
TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91
TMWS# Teruntuk Kaisar
92
TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93
TMWS# Gosip Baru
94
TMWS# Kemesraan
95
TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96
TMWS# Bucin Parah
97
TMWS# Kejutan Gagal
98
TMWS# Salah Arah
99
TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100
TMWS# Kai Marah
101
TMWS# Jovina hilang
102
TMWS# Masa Lalu
103
TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104
TMWS# Mengungkap Tanya
105
TMWS# Kejadian Horor
106
TMWS# Kejadian Tak Terduga
107
TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108
TMWS# Bukti Kuat
109
TMWS# Kekhilafan
110
TMWS# Pengacara
111
TMWS# Memastikan Rasa
112
TMWS# Aku Akan Melamarmu
113
TMWS# H-7
114
TMWS# Dua Garis Merah
115
TMWS# Menuju Halal
116
TMWS# Malam Pertama
117
TMWS# Sisi Lain Denish
118
TMWS# Menyentuh Hati
119
TMWS# Ikatan Cinta
120
TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121
TMWS# Babak Belur
122
TMWS# Adu Pendapat
123
TMWS# Kamu Cemburu?
124
TMWS# Seumur Hidup
125
TMWS# Kai Cemburu
126
TMWS# Lega
127
TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128
TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129
TMWS# Memaafkan
130
TMWS# Hatiku Untuk Zia
131
TMWS# Keadilan
132
TMWS# Rencana Lamaran
133
TMWS# Liburan
134
TMWS# Maaf Untuk Viona
135
TMWS# Setimpal
136
TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137
TMWS# Permintaan Ayah
138
TMWS# Rumah Sakit
139
TMWS# Kai Malu
140
TMWS# You're The Only One
141
TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142
TMWS# Zia Ngambek
143
TMWS# Sarah Hamil
144
TMWS# Kamu Begitu Berharga
145
TMWS# Gawat Darurat
146
TMWS# Makan Siang
147
TMWS# Alex Punya Rencana
148
TAMAT # TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!