Episode 6# Blue House

“Dimana aku?” Alina melihat tempat disekelilingnya yang merupakan tempat asing, Nampak seorang wanita tengah tersenyum padanya tepat berada di samping tempat tidur yang ditempati Alina.

“Syukurlah anda sudah sadar nona muda, semalaman anda tidak sadarkan diri.” ucap wanita itu dengan lembut.

“Tapi saya ada dimana Nyonya?” Wanita itu setengah terkejut mendengar panggilan Alina padanya.

“Ah, anda jangan memanggilku Nyonya, saya ini adalah kepala assisten rumah tangga di rumah ini. Perkenalkan nama saya Lusy. Saya yang bertanggung jawab untuk urusan dapur dan kebutuhan rumah ini termasuk keperluan pribadi Tuan Muda dan mungkin bertambah termasuk anda Nona.”

“Tapi ini rumah siapa? Apa yang sebenarnya terjadi?”Alina mulai bertanya-tanya.

Ia teringat kejadian semalam dirinya dikejar-kejar bodyguard Merry karena kabur dari Alexus.

Aku tidak ingat apa-apa lagi setelah ada mobil hampir menabrakku

“Emm, maaf Nona saya pamit ke belakang dulu.” Lusy undur diri setelah melihat kedatangan AK.

“EK.”

“Ya Nona, anda sudah siuman syukurlah.”

“Apa yang sebenarnya terjadi padakku EK. Apakah semalam yang hampir menabrakku adalah mobilmu?” selidik Alina.

“Benar Nona, anda semalam berlari ke arah jalanan hampir saja tertabrak dan pingsan.” ungkap AK.

Kenapa dia tidak bertanya tentang penyebab kejadian semalam.

“Jadi ini adalah,”

“Ini adalah Blue House,  Kediaman pribadi Tuan Muda.”

“Kediaman pribadinya, tidak EK aku harus segera pergi dari sini.” Alina merasa tidak enak hati, apalagi kalau sampai ia tinggal berlama-lama di rumah ini.

“Anda mau pergi kemana Nona? Bukankah anda lari dari Merry, Tuan Muda sudah tahu semuanya dan mulai sekarang anda tidak bisa pergi ke Alexus lagi!” titah AK sedikit keras.

“Pergi ke Alexus lagi? Maksudmu aku ini mau pergi ke tempat itu? Kalian orang kaya tidak punya hati.” pekik Alina sesak.

“Maaf Nona, ini adalah perintah dan anda harus ingat tentang surat perjanjian itu!” AK pergi meninggalkan Alina sendirian di kamar mewah yang ia tempati sejak semalam.

Hah.. Lagi-lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Kesengsaraan Alina rupanya bertambah. Doanya belum juga dikabulkan Tuhan. Leon datang menghampiri Alina

setelah kepergian AK beberapa menit yang lalu.

Leon menatap Alina dari atas sampai bawah tanpa menunjukan ekspresi apa-apa. Leon berhasil mengorek keterangan bahwa rupanya Alina adalah keponakan dari Merry yang dipaksa untuk bekerja sebagai pelacur.

“Kamu akan tinggal mulai hari ini dan seterusnya.”

“Sampai kapan?” suara Alina lirih.

“Sampai waktu perjanjian kita berakhir!”

“Aku akan sesekali datang menemuimu dan kalau kamu butuh sesuatu katakan saja pada AK atau pada Lusy yang akan mengurusi semua keperluanmu. Apa kamu paham?” suara berat Leon terdengar menggema.

“Ya saya paham Tuan.”

“Baiklah kamu segera bersiap-siap dan sarapan.”

Mendadak secercah bayangan menakutkan menghilang dari pandangannya, menurut Alina kehadiran Leon dirasa lebih menakutkan dibandingkan dengan kehadiran AK.

Tepat saat jarum jam menunjukan angka 07.00 tepat Alina sudah bersiap dan beranjak dari kamarnya untuk sarapan. Mencari ruang makan saja membuatnya kebingungan saking luas dan banyaknya ruangan di rumah ini.

“Nona Muda, kenapa anda ke ruang samping? Mari ikuti saya untuk ke ruang makan.” untunglah ada Lusy yang rupanya sedang mencari Alina.

Alina terperangah melihat sajian makanan yang banyak di meja dan anehnya tidak Nampak kehadiran Leon di sana. Lalu semua makanan ini untuk siapa? Pikir Alina.

“Nona anda jangan merasa sungkan dengan saya, saya akan membuat anda merasa nyaman tinggal di sini. Makanlah dulu dan habiskan semuanya.”

“Semuanya? Apa kamu tidak sedang bercanda Nyonya?”

“Lusy! Sekali lagi Lusy, tolong jangan membuat saya kesulitan Nona.” ucap Lusy penuh harap.

“Baiklah kalau begitu temani saya sarapan, saya tidak biasa makan dengan meja besar seperti ini, ini terlihat untu satu keluarga besar yang berangotakan 15 orang, apa kamu tau Lusy.” Alina mulai tidak sungkan pada Lusy. Setidaknya ia akan tinggal dengan orang yang membuatnya nyaman walaupun disamping pekerjaannya ini.

Alina mulai mengambil beberapa potong roti sandwich dan juga meneguk segelas susu hangat.

“Apa hanya itu yang anda makan Nona?.”

“Ya, aku hanya sarapan roti saja. Aku tidak suka makan berat di pagi hari Lusy.”

“Baiklah kalau begitu untuk kedepannya saya akan menyiapkan makanan ringan bergizi untuk anda.”

Alina heran dengan rumah ini besar dan mewah, kira-kira berapa hektar ia tidak tahu.

Blue House layaknya rumah idaman masa kini yang di design khusus untuk kalangan keluarga konglomerat, terdiri dari 10 kamar khusus dan juga pavilliun untuk para pekerja di rumah ini. Sayangnya Blue House hanya ditempati

oleh Leon saja sebagai pemiliknya.

“Rumah sebesar ini sayang sekali, ada taman, kolam renang besar, fitness centre, untuk masuk dari gerbang saja akan cape kalau berjalan kaki saya sampai harus diantar kendaraan apabila ke depan.” jelas Lusy, memang benar sih rumah ini sangat luas layaknya seperti sebuah rumah di dalam komplek.

Yang membuat Blue House tampak berbeda adalah dibuat senatural mungkin, aliran air seperti sungai kecil mengalir menambah kesejukan rumah ini, pohon-pohon yang sengaja dibiarkan begitu saja mengitari aliran air tadi.

Alina mulai bisa menampakan senyumanna setelah beberapa hari ke belakang hidupnya bagaikan dalam sebuah

kenistaan.

Setidaknya aku hanya kini hanya bekerja untuk satu orang.

Jarum jam semakin mendekati tengah malam, hati Alina berdegup kencang tiap kali mendengar suara drap langkah dan saat tahu bahwa bukan Leon yang datang, hatinya kembali tenang.

Siapa sebenarnya dia? Apa pekerjaannya?

“Bahkan aku tidak berhak untuk tahu masalah pribadinya, bukan hakku juga.. Sadar Alina ingatlah surat perjanjian menyedihkan itu. Surat perjanjian? Ah bahkan salinannya aku tidak punya, dasar kenapa aku bisa bodoh.” Alina merutuki dirinya sendiri.

“Aku akan tidur sekarang, aku ingin cepat besok dan segera berlalu dengan hari-hari berikutnya. Doni, kakak rindu sama kamu." isak Alina.

AK yang memperhatikannya hanya dengan melihatnya dari luar kamar memilih diam saat terdengar tangisan Alina semakin lama semakin keras. Alina terlihat duduk di tepian tempat tidur mendekap dirinya sendiri dengan wajah menelungkup. Alina tidak sadar kalau dirinya akan mudah terlihat saat lampu kamar menyala.

“Dia wanita cantik dan baik hati, kasihan kalau harus diperlakukan seperti di penjara.” Lusy berdiri tepat di samping AK ikut memperhatikan Alina.

“Kita tidak usah ikut campur urusan Tuan Muda, biarkan itu menjadi masalahnya dan kita lakukan tugas masing-masing.” ujar AK dingin menimpali perkataan Lusy padanya kemudian pergi berlalu.

“Aaaahh dia selalu saja begitu sikapnya, tidak salah kalau tidak punya pacar mana ada yang mau dengan pria judes seperti itu.” Gerutu Lusy kesal.

“Baiklah Alina terima saja nasibmu seperti ini dan ini sudah bagian takdirmu maka jalani saja.” gumam Alina pada dirinya sendiri menutup malam ini.

***

Tbc..

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

sabar alina

2022-12-15

0

Virgine Palijama

Virgine Palijama

menarik ceeitanya...

2021-06-04

0

Made Elviani

Made Elviani

sabar n kuat Alina ....... yakin kamu bisa lewati ini semua

2021-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2 Episode 2# Alexus
3 Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4 Episode 4# Pengalaman Pertama
5 Episode 5# Hanya Untukku
6 Episode 6# Blue House
7 Episode 7# Beradaptasi
8 Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9 Episode 9# Siasat
10 Episode 10# Rasa Aneh
11 Episode 11# Menghukumnya
12 Episode 12# Kenyataannya
13 Episode 13# Menjenguk Doni
14 Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15 Episode 15# Wijaya Grup
16 Episode 16# Bersandiwara
17 Episode 17# Membuatkan Makanan
18 Episode 18# Jagung Manis Pedas
19 Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20 Episode 20# Kediaman Utama
21 Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22 Episode 22# Informan
23 Episode 23# Kejutan Pagi
24 Episode 24# Galau
25 Episode 25# Menjauh
26 Episode 26# Konferensi Pers
27 Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28 PENGUMUMAN
29 Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30 Episode 29# Masa Lalu
31 Episode 30# Kemarahan Wijaya
32 Episode 31# Kematian Doni
33 Episode 32# Memberi Status
34 Episode 33# Akad Nikah
35 Episode 34# Perayaan Pernikahan
36 Episode 35# Merebut Kembali
37 Episode 36# Aku Mencintainya
38 Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39 Episode 38# Kamu Penghianat!
40 Episode 39# Calon Ibu Tiri
41 Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42 Episode 41# Elegi Dua Hati
43 Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44 Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45 Episode 44# Rencana Tasya
46 Episide 45# Kecemburuan Tasya
47 Episode 46# Leon Sakit
48 Episode 47# Keberanian Alina
49 Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50 Episode 49# Berbelanja
51 Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52 Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53 Episode 52# Kekecewaan
54 Episode 53# Mengungkap
55 Episode 54# Penjelasan
56 Episode 55# Ibu
57 Episode 56# Dugaan
58 Episode 57# Biji Kacang Hijau
59 Episode 58# Temani Aku Nonton!
60 Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61 Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62 Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63 Episode 62# Seperti Macan Betina
64 Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65 Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66 Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67 Episode 66# Kehancuran Hatiku
68 Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69 PENGUMUMAN
70 Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71 Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72 Episode 70# Pendarahan Kecil
73 Episode 71# Memaafkan
74 Episode 72# Hari Bahagia
75 TMWS# Kaisar Wijaya
76 TMWS# Siapa Zia?
77 TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78 TMWS# Aku Menemukanmu
79 TMWS# Kai Jelek
80 TMWS# Cepol Rambut
81 TMWS# He Looks So Cute
82 TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83 TMWS# Untuk Zia
84 TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85 TMWS# Hadiah Zia
86 TMWS# Butuh Penjelasan
87 TMWS# Maafkan Aku
88 TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89 TMWS# Hadirnya Sarah
90 TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91 TMWS# Teruntuk Kaisar
92 TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93 TMWS# Gosip Baru
94 TMWS# Kemesraan
95 TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96 TMWS# Bucin Parah
97 TMWS# Kejutan Gagal
98 TMWS# Salah Arah
99 TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100 TMWS# Kai Marah
101 TMWS# Jovina hilang
102 TMWS# Masa Lalu
103 TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104 TMWS# Mengungkap Tanya
105 TMWS# Kejadian Horor
106 TMWS# Kejadian Tak Terduga
107 TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108 TMWS# Bukti Kuat
109 TMWS# Kekhilafan
110 TMWS# Pengacara
111 TMWS# Memastikan Rasa
112 TMWS# Aku Akan Melamarmu
113 TMWS# H-7
114 TMWS# Dua Garis Merah
115 TMWS# Menuju Halal
116 TMWS# Malam Pertama
117 TMWS# Sisi Lain Denish
118 TMWS# Menyentuh Hati
119 TMWS# Ikatan Cinta
120 TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121 TMWS# Babak Belur
122 TMWS# Adu Pendapat
123 TMWS# Kamu Cemburu?
124 TMWS# Seumur Hidup
125 TMWS# Kai Cemburu
126 TMWS# Lega
127 TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128 TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129 TMWS# Memaafkan
130 TMWS# Hatiku Untuk Zia
131 TMWS# Keadilan
132 TMWS# Rencana Lamaran
133 TMWS# Liburan
134 TMWS# Maaf Untuk Viona
135 TMWS# Setimpal
136 TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137 TMWS# Permintaan Ayah
138 TMWS# Rumah Sakit
139 TMWS# Kai Malu
140 TMWS# You're The Only One
141 TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142 TMWS# Zia Ngambek
143 TMWS# Sarah Hamil
144 TMWS# Kamu Begitu Berharga
145 TMWS# Gawat Darurat
146 TMWS# Makan Siang
147 TMWS# Alex Punya Rencana
148 TAMAT # TERIMA KASIH
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Episode 1# Di Tinggal Ayahanda
2
Episode 2# Alexus
3
Episode 3# Leon Hansen Wijaya
4
Episode 4# Pengalaman Pertama
5
Episode 5# Hanya Untukku
6
Episode 6# Blue House
7
Episode 7# Beradaptasi
8
Episode 8# Menjalani Hari Yang Keras
9
Episode 9# Siasat
10
Episode 10# Rasa Aneh
11
Episode 11# Menghukumnya
12
Episode 12# Kenyataannya
13
Episode 13# Menjenguk Doni
14
Episode 14 # Seperti Mainan Baru
15
Episode 15# Wijaya Grup
16
Episode 16# Bersandiwara
17
Episode 17# Membuatkan Makanan
18
Episode 18# Jagung Manis Pedas
19
Episode 19# Jangan Melewati Batasan!
20
Episode 20# Kediaman Utama
21
Episode 21# Aku Jatuh Cinta Padamu
22
Episode 22# Informan
23
Episode 23# Kejutan Pagi
24
Episode 24# Galau
25
Episode 25# Menjauh
26
Episode 26# Konferensi Pers
27
Episode 27# Kelanjutan dari Kemarahan Leon
28
PENGUMUMAN
29
Episode 28# Pesanan Mie Ayam
30
Episode 29# Masa Lalu
31
Episode 30# Kemarahan Wijaya
32
Episode 31# Kematian Doni
33
Episode 32# Memberi Status
34
Episode 33# Akad Nikah
35
Episode 34# Perayaan Pernikahan
36
Episode 35# Merebut Kembali
37
Episode 36# Aku Mencintainya
38
Episode 37# Makan Siang Bersamaku!
39
Episode 38# Kamu Penghianat!
40
Episode 39# Calon Ibu Tiri
41
Episode 40# Kita Sedang Berkencan!
42
Episode 41# Elegi Dua Hati
43
Episode 42# Ini Bukan Mimpi
44
Episode 43# Rencana Menginap di Rumah Besar
45
Episode 44# Rencana Tasya
46
Episide 45# Kecemburuan Tasya
47
Episode 46# Leon Sakit
48
Episode 47# Keberanian Alina
49
Episode 48# Panggil Aku Sayang!
50
Episode 49# Berbelanja
51
Episode 50#Menyambut Kepulangan Wijaya
52
Episode 51# Kesedihan di Pesta Pernikahan
53
Episode 52# Kekecewaan
54
Episode 53# Mengungkap
55
Episode 54# Penjelasan
56
Episode 55# Ibu
57
Episode 56# Dugaan
58
Episode 57# Biji Kacang Hijau
59
Episode 58# Temani Aku Nonton!
60
Episode 59# Aku Terima Tawaranmu
61
Episode 60# Dia Sahabatku Semasa Kuliah
62
Episode 61# Dimsum Untuk Alina
63
Episode 62# Seperti Macan Betina
64
Episode 63# Kejutan Untuk Alina
65
Episode 64# Jangan Membuatku Takut
66
Episode 65# Kenyataan Yang Tak diinginkan
67
Episode 66# Kehancuran Hatiku
68
Episode 67# Apakah Aku Harus Memaafkan Semuanya?
69
PENGUMUMAN
70
Episode 68# Dia Tak Pantas Untuk Putraku
71
Episode 69# Memberi Hadiah Untuk Menantu
72
Episode 70# Pendarahan Kecil
73
Episode 71# Memaafkan
74
Episode 72# Hari Bahagia
75
TMWS# Kaisar Wijaya
76
TMWS# Siapa Zia?
77
TMWS# Aku Kira Itu Kamu
78
TMWS# Aku Menemukanmu
79
TMWS# Kai Jelek
80
TMWS# Cepol Rambut
81
TMWS# He Looks So Cute
82
TMWS# Karena Saya Tidak Cinta
83
TMWS# Untuk Zia
84
TMWS# Langit Sore Di Rooftop
85
TMWS# Hadiah Zia
86
TMWS# Butuh Penjelasan
87
TMWS# Maafkan Aku
88
TMWS# Jadi Kekasihku Saja
89
TMWS# Hadirnya Sarah
90
TMWS# Aku Tidak Nyaman Berada Di Dekatmu
91
TMWS# Teruntuk Kaisar
92
TMWS# Aku Tak Akan Melepaskanmu
93
TMWS# Gosip Baru
94
TMWS# Kemesraan
95
TMWS# Hadiah Dari Orang Yang Patah Hati
96
TMWS# Bucin Parah
97
TMWS# Kejutan Gagal
98
TMWS# Salah Arah
99
TMWS# Kenalkan, Namaku Jovina
100
TMWS# Kai Marah
101
TMWS# Jovina hilang
102
TMWS# Masa Lalu
103
TMWS# Lebih Dekat Denganmu
104
TMWS# Mengungkap Tanya
105
TMWS# Kejadian Horor
106
TMWS# Kejadian Tak Terduga
107
TMWS# Mendapatkan Jawabannya
108
TMWS# Bukti Kuat
109
TMWS# Kekhilafan
110
TMWS# Pengacara
111
TMWS# Memastikan Rasa
112
TMWS# Aku Akan Melamarmu
113
TMWS# H-7
114
TMWS# Dua Garis Merah
115
TMWS# Menuju Halal
116
TMWS# Malam Pertama
117
TMWS# Sisi Lain Denish
118
TMWS# Menyentuh Hati
119
TMWS# Ikatan Cinta
120
TMWS# Keributan Di Pagi Hari
121
TMWS# Babak Belur
122
TMWS# Adu Pendapat
123
TMWS# Kamu Cemburu?
124
TMWS# Seumur Hidup
125
TMWS# Kai Cemburu
126
TMWS# Lega
127
TMWS# Hadiah Untuk Istri Tercantik
128
TMWS# Menghabiskan Waktu Bersama
129
TMWS# Memaafkan
130
TMWS# Hatiku Untuk Zia
131
TMWS# Keadilan
132
TMWS# Rencana Lamaran
133
TMWS# Liburan
134
TMWS# Maaf Untuk Viona
135
TMWS# Setimpal
136
TMWS# Cerita Untuk Masa Depan
137
TMWS# Permintaan Ayah
138
TMWS# Rumah Sakit
139
TMWS# Kai Malu
140
TMWS# You're The Only One
141
TMWS# Jangan Mudah Jatuh Cinta
142
TMWS# Zia Ngambek
143
TMWS# Sarah Hamil
144
TMWS# Kamu Begitu Berharga
145
TMWS# Gawat Darurat
146
TMWS# Makan Siang
147
TMWS# Alex Punya Rencana
148
TAMAT # TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!