Bab Lima Belas

Hawaa menarik napas dalam. Tak ingin terbawa emosi atau terbawa suasana sehingga berkata sesuatu yang akan memperburuk keadaan.

Gadis itu berdiri dari duduknya. Tersenyum pada Rida. Dia tak ingin memperburuk keadaan jika berdebat dengan bocah itu.

"Maaf, Rida. Rasanya tak ada yang perlu aku hindari. Kebetulan saja aku ingin duduk di sini. Semua terserah penilaian kamu. Jika aku menangis bukan berarti sedih. Aku hanya terharu karena saudaraku telah menemukan pendamping hidupnya. Maaf, aku mau masuk dulu," pamit Hawaa.

Hawaa melangkah meninggalkan Rida. Namun, baru beberapa langkah, dia kembali berhenti. Membalikan tubuhnya menghadap gadis itu.

"Maaf, Rida.Jangan suka kepo dengan urusan orang lain. Kamu masih kecil. Tak semua harus kamu ketahui. Lagi pula, semua itu bukan kapasitas kamu untuk bertanya. Jaga semua tingkah dan sikapmu! Terlalu ikut campur juga tidak baik," ucap Hawaa sedikit ketus.

Rida tampak cemberut mendengar ucapan Hawaa. Dia rasanya ingin membantah lagi ucapan gadis itu. Namun, takut ada yang mendengar.

Hawaa masuk bertepatan dengan keluarga yang berfoto. Dia ikut berfoto di samping Annisa. Memeluk adik iparnya itu.

Setelah semua keluarga inti berfoto termasuk Harris dan Rida, semua kembali ke tempat duduk. Yang tersisa hanya kedua pengantin, Rida dan Hawaa. Gadis itu memeluk Annisa.

"Selamat menempuh hidup baru, Nisa dan Adam. Semoga rumah tangga kalian berdua bahagia hingga akhir hayat. Menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah," doa Hawaa dengan tulus.

"Terima kasih doanya, Kak. Semoga Kak Hawaa segera menyusul," ucap Annisa. Dia memandangi wajah Hawaa tanpa kedip. Dapat terlihat matanya yang bengkak pertanda habis menangis. Badannya jauh lebih kurus dari satu bulan mereka bertemu terakhir kali.

"Terima kasih, doanya," jawab Hawaa dengan suara pelan.

Tenyata bukan hanya Annisa yang memperhatikan gadis itu, Adam juga. Dia tampak sedih melihat gadis itu yang tampak jauh lebih kurus dan wajahnya agak sedikit pucat.

Rida lalu maju dan mengucapkan selamat juga untuk kedua pengantin. Namun, selain mendoakan yang baik gadis itu juga mengingatkan Annisa.

"Kak Annisa cantik, dan Bang Adam ganteng, pasangan yang sangat serasi. Semoga bersama hingga tua. Jaga suami kakak ini. Terkadang orang ketiga itu datang dari orang terdekat kita. Abang juga harus ingat, Kak Annisa telah menjadi istri Abang, jangan pernah tergoda dengan wanita lain walau itu wanita yang paling Abang sayangi," ujar Rida.

Dahi Annisa berkerut mendengar ucapan gadis itu. Mencoba mencerna ucapan Rida. Adam justru tampak tak senang dengan ucapan adiknya itu.

"Kamu masih kecil, jangan menasehati Abang. Aku tau kewajibanku sebagai suami," jawab Adam dengan sedikit ketus.

"Dam, kenapa jawabannya ketus begitu. Rida cuma mengingatkan. Aku rasa apa yang dia katakan itu benar. Orang ketiga itu bisa datang dari orang terdekat kita," balas Annisa.

Hawaa yang masih berada di dekat mereka, tentu saja dapat mendengar semua ucapan Rida. Dia juga merasa jika gadis itu sengaja menyindir dirinya. Namun, dia berusaha bersikap biasa saja dan tak terpengaruh dengan ucapan Rida.

Hawaa pamit turun karena tamu yang lain masih banyak yang ingin mengucapakan selamat untuk kedua pengantin. Pesta akan berlangsung pada pukul 11 siang. Pengantin baru juga harus mengganti pakaiannya.

***

Setelah berganti pakaian, siang hingga sore diisi dengan tamu para rekan bisnis dan kerabat Adam serta Annisa.Tamu undangan mulai berdatangan. Hawaa hanya duduk di sudut ruangan. Sesekali ikut berfoto jika tamu undangan adalah teman sekolahnya.

Pasti semua setuju jika tidak ada yang lebih menyenangkan daripada sebuah pesta pernikahan yang meriah. Sudah lama dinanti-nantikan, akhirnya tiba saatnya untuk pesta di malam hari yang dihadiri sahabat terdekat dan rekan bisnis. Pesta pernikahan ini dilangsungkan di sebuah gedung megah sebuah hotel berbintang yang dihiasi dengan bunga-bunga indah dan lampu-lampu berwarna, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan.

Di pojok ruangan, Adam yang berjas hitam dan Annisa yang mengenakan gaun putih dengan riasan sempurna berdiri dengan penuh semangat, siap menyambut tamu yang datang.

Adam dan Annisa menyambut tamu-tamu mereka dengan tulus. Suasananya penuh kehangatan dan kebahagiaan. Tidak lama kemudian, tamu-tamu mulai bersorak ketika keluarga pengiring memainkan lagu pengiring untuk melambangkan kedatangan mempelai perempuan.

"Adam, aku titipkan putriku. Kamu harus menjaganya dengan baik! Annisa adalah harta yang berharga bagi kami," ucap Ibu Siti.

"Ibu jangan kuatir, aku pasti akan menjaganya," jawab Adam.

Mereka berdua saling tersenyum dan melanjutkan perbincangan dengan tamu-tamu lainnya. Di tengah keramaian, mereka menemui seorang teman lama yang sudah lama tidak bertemu.

"Hei, Udin! Lama tidak bertemu! Apa kabar?

"Adam! Annisa! Kalian berdua terlihat luar biasa hari ini. Aku senang bisa hadir dalam momen spesial ini," jawab Udin.

"Terima kasih, Udin. Sudah lama sekali rasanya kita tidak bertemu, ya? Apa kabarmu?" tanya Annisa.

"Oh, aku sudah mulai usaha baru. Sibuk sekali. Tapi, seusai pesta ini, kita harus mengatur waktu untuk bertemu kembali dan mengobrol seperti dulu," jawab Udin.

"Tentu saja, Udin! Kamu sudah seperti keluarga bagi kami. Tetaplah datang berkunjung ke rumah kami nantinya," ucap Adam.

Setelah berbincang sebentar dengan sahabat mereka, Adam kembali duduk. Pesta malam hari ini lebih terkesan santai karena kedua pengantin tidak duduk di pelaminan. Mereka berdua berbaur dengan para tamu undangan.

Adam yang tampak gelisah, tidak luput dari pandangan Annisa. Dia mendekati sang suami.

"Siapa yang kamu cari, Dam?" tanya Annisa.

"Dari tadi aku tak melihat Kak Hawaa," jawab Adam jujur.

"Tadi Kak Hawaa sudah minta maaf padaku, karena tidak dapat ikut merayakan pesta pernikahan kita malam ini. Dia kecapean sepertinya," balas Annisa.

Annisa memang tidak berbohong. Tadi Hawaa sudah menemui dirinya, saat di rias. Jika dia tak bisa ikut dalam pesta malam ini. Kepalanya terasa pusing. Annisa juga melihat wajah kakak iparnya itu pucat. Jadi dia sangat yakin kalau gadis itu tidak berbohong jika dia kurang sehat.

Namun, Annisa sengaja tidak mengatakan jika Hawaa sakit. Hanya mengatakan kelelahan agar pria itu tidak kuatir. Bisa saja dia nanti meninggalkan pesta jika tahu gadis itu sedang sakit.

"Kecapean ...?" tanya Adam dengan kuatir.

"Adam, ini pesta pernikahan kita. Aku harap kamu tak merusaknya dengan meninggalkan pesta hanya karena kak Hawaa. Dia hanya kelelahan. Maklum saja, pulang kerja langsung terbang ke sini," jawab Annisa.

Adam terdiam dan kembali duduk mendengar ucapan gadis yang telah menjadi istrinya itu. Dia tak ingin Annisa marah, bukankah dia telah janji tidak akan membicarakan tentang Hawaa lagi.

Sementara itu di dalam kamarnya, Hawaa merasakan kepalanya begitu berat. Dadanya terasa sesak. Dia merasa sedikit sulit bernapas. Sepertinya asam lambungnya kembali kambuh. Di Batam kemarin dia sempat di rawat, tapi tidak ada satu keluarga pun yang tahu. Dia sengaja tidak mengatakan itu agar Abi dan Bunda tidak kuatir.

Hawaa mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Abi dan bundanya, tapi tak ada yang mengangkat, mungkin karena masih sibuk di pesta atau telah terlelap. Dia lalu mengirim pesan ke ponsel Abi-nya, minta tolong diatarkan ke rumah sakit.

Tak ada jawaban, Hawaa mencoba menelepon Adam. Beberapa kali mencoba kembali tak ada yang mengangkat. Akhirnya dia putuskan untuk pergi sendiri saja ke rumah sakit

Hawaa merasa perutnya sangat kembung dan merasa mual. Dia mencoba berdiri menuju kamar mandi, sebelum ke rumah sakit. Belum sempat sampai, dia telah jatuh pingsan. Tak ada seorangpun yang tahu keadaan Hawaa saat ini. Dia tergeletak di lantai.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ummi Rizki

Ummi Rizki

gak asyik... adam itu jodohnya hawa bukan anisa thor.... jadi gak mood bacanya....gak lucu semoga adam gak bahagia seumur hidupnya .

2024-03-29

11

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Kenapa justru tlp adam bukankah ada rafi adik laki" mu hawa, kenapa sll mrk menganggu pengantin baru

2024-04-21

0

Eka elisa

Eka elisa

tuuu... adam udh jdi milik orang hawa... muvon dong...gk ma adam juga dunia gk bkln runtuh ko.... inget kmu itu sodara tau bukn kyk crita adam dn hawa yg di tendang dri syurga.... ya.... dn klian di stuin kmbali stlh skian lma sling cari......
enthlah hy emk yg tau kmna cinta mu mo brlabuh....

2024-03-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!