Bab Enam

Hawaa berjalan memasuki sebuah restoran dengan langkah pasti. Dari kejauhan dia telah melihat Annisa yang menunggu di meja paling ujung dan di dekat jendela.

Hawaa merasa gugup dan jantungnya berdetak lebih cepat. Entah apa penyebabnya. Padahal di jalan tadi dia biasa saja.

Sampai dihadapan tunangan Adam itu, Hawaa lalu menyalaminya. Annisa mempersilakan gadis itu duduk.

"Maaf, aku agak telat datang. Tadi masih ada yang aku urus dan mampir juga ke mesjid buat solat," ucap Hawaa.

"Tidak apa, Kak." Annisa menjawab singkat.

Hawaa memilih duduk dihadapan Annisa. Tunangan Adam itu lalu meminta Hawaa memesan makanannya.

"Maaf, Kak Hawaa mau pesan apa. Aku tak tau kesukaan Kakak seperti Adam, kalau dia pasti hafal," ucap Annisa pelan.

Hawaa memandangi wajah gadis itu dengan menaikkan alisnya dan lalu tersenyum. Dia menyebutkan menu yang diinginkan. Begitu juga Annisa.

"Maaf, Kak. Aku jadi merepotkan kamu dengan meminta datang ke sini. Aku jadi mengganggu kerjaan Kakak. Jika kita bertemu setelah pulang kerja, aku takut Adam ikut. Aku ingin bicara empat mata saja dengan Kak Hawaa," ucap Annisa.

"Tak mengganggu. Jika masih ada kerjaan, aku pasti meminta lain waktu saja," balas Hawaa.

"Terima kasih, Kak."

Hawaa dan Annisa terdiam sesaat. Hingga makanan pesanan mereka datang. Keduanya tampak sedikit canggung.

"Silakan makan, Kak. Kita ngobrolnya sambil makan saja," ucap Annisa memulai percakapan. Hawaa hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Sebelumnya aku, mau minta maaf. Mungkin Kak Hawaa marah karena aku melarang Adam mengantar pulang kemarin," ujar Annisa.

"Kalau aku marah, tak mungkin ada di sini. Aku yang seharusnya minta maaf karena telah merusak acara kamu. Aku tak bermaksud untuk membuat kamu dan Adam jadi salah paham," balas Hawaa.

Annisa tampak menarik napas. Tak tahu harus memulai dari mana obrolan selanjutnya. Dia lalu menyuapi makanan ke mulutnya untuk menghilangkan kegugupan.

Cukup lama keduanya terdiam. Barulah kembali bicara, setelah Annisa memulai lagi.

"Kak, aku ingin kejujuran darimu. Aku bertanya dengan Adam, dia tak mau berterus terang. Apakah Kak Hawaa memiliki perasaan lebih pada Adam, selain sebagai saudara?" tanya Annisa.

Pertanyaan Annisa itu membuat Hawaa tersedak. Dia langsung mengambil minum.

"Jangan di jawab jika Kak Hawaa merasa keberatan. Aku juga sudah tau jawabannya dari sikap Kakak. Aku hanya minta, coba hilangkan perasaan Kakak pada Adam. Dia telah memilih aku. Jadi aku mohon pengertian darimu," ucap Annisa selanjutnya.

Hawaa tidak bicara sepatah kata pun. Dia masih tetap diam dengan sesekali menyuapi makanan. Mungkin untuk menghilangkan kegugupan.

"Aku tau, cinta kakak ke Adam itu bukan cinta terlarang dan di bolehkan dalam agama. Namun, apa Kakak tidak memikirkan perasaan keluarga jika tau perasaan Kakak. Apa juga pandangan masyarakat nantinya?" tanya Annisa.

Hawaa tersenyum pada tunangannya Adam itu. Dia terlihat menarik napas dalam. Entah apa yang sedang gadis itu pikirkan. Setelah keduanya terdiam beberapa saat, akhirnya buka suara.

"Annisa, Adam telah memilih kamu sebagai calon pendamping hidupnya. Berarti dia telah mempertimbangkan banyak hal. Jadi jangan pernah meragukan semuanya. Dia pasti mencintai kamu. Fokus saja dengan hubungan kamu dan Adam. Jangan takut, aku tak akan menggangu hubungan kalian. Aku sadar posisiku, Annisa," balas Hawaa.

"Kak, bagaimana aku bisa fokus dengan hubunganku jika Adam lebih perhatian padamu dari pada aku calon istrinya!" ucap Annisa sedikit bernada tinggi.

"Coba Kak Hawaa berada di posisi aku, apa aku tak berhak cemburu? Dia memilihku tapi perhatiannya semua habis dan tercurah hanya untuk kakak seorang. Seolah dunianya hanya Kakak saja. Menurut Kakak sebagai wanita, apa aku salah jika cemburu?" tanya Annisa.

"Kamu berhak cemburu. Aku minta maaf jika membuat perasaan kamu jadi begini. Aku sudah memikirkan semuanya. Makanya aku mengambil keputusan untuk kerja ke luar kota. Jadi kamu tak perlu takut cemburu lagi. Sekali lagi aku minta maaf. Percayalah, Adam pasti memilihmu karena dia memiliki perasaan untukmu," jawab Hawaa.

Ucapan Hawaa membuat Annisa agak terkejut. Tak pernah dia dengar dari Adam jika Hawaa akan pindah ke luar kota. Apakah ini karena kejadian kemarin? Tanya Annisa dalam hatinya.

"Kak, aku tak minta kamu ke luar kota. Aku hanya minta kamu jaga jarak dengan Adam atau jangan pernah ikut jika ada aku. Jika di belakangku perhatiannya tetap berlebihan denganmu, aku tak peduli karena tak kelihatan," balas Annisa.

"Bukan karena permintaan kamu, ini memang keinginan aku. Kamu jangan pernah berpikir yang macam-macam lagi. Fokus untuk pernikahan kalian. Dengan tulus aku mendoakan semoga pernikahan kalian berjalan lancar. Aku rasa obrolan kita sudah selesai. Jika ada yang ingin kamu katakan lagi, bisa hubungi aku," ucap Hawaa dengan lembut.

Hawaa berdiri dan mengambil bon makanan mereka. Dia yang akan membayarnya. Baru berjalan dua langkah, tangannya ditahan Annisa, sehingga langkahnya terhenti.

"Kak, aku tak meminta kamu pergi. Jika kamu jauh, aku justru kuatir Adam jadi down," ucap Annisa.

"Adam tidak selemah itu dan aku tak sepenting itu baginya. Justru ini kesempatan kamu untuk mengambil seluruh perhatian dan cintanya," balas Hawaa.

Dia melepaskan pegangan tangan Annisa dan kembali melangkah. Setelah membayar di kasir, Hawaa langsung menuju parkiran. Melajukan mobilnya menuju jalan pulang.

Tinggal satu lagi yang harus Hawaa hadapi, izin dari kedua orang tuanya. Gadis itu sangat berharap jika Abi dan Bunda mendukung keputusannya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

wong mmg adam u hawa kok malah kamu yg nekad krn cmn jadi pengalih saja nis nisa

2024-04-18

0

Diana Subar

Diana Subar

cinta itu suka" nya aja ya...mau kemana..mau kesiapa tdk ada yg tau...ciaaann hawa...

2024-05-03

0

Rahmawati

Rahmawati

jd Annisa tahu kl hawaa cuma saudara tiri adam

2024-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!