Bab 10

Kamu lihat sendiri kan gimana sikap Putra tadi sama Ibu, inilah alasan Ibu mau kamu yang gantiin posisi Seina sebagai Istri Putra, Ibu nggak rela anak Ibu yang dulu penurut dan lemah lembut sekarang berani membantah, bahkan Putra tanpa segan ngomong makek nana tinggi sama aku, Ibunya sendiri, Ibu kandungnya bayangin Sar," ucap Ima melampiaskan kekesalannya.

Sabar Bu...Ibu harus bisa nahan emosi jangan sampe Ibu sakit, Sari bakal usahakan agar Mas Putra bisa sadar kalau istrinya itu nggak sebaik yang dia bayangin selama ini, jadi Ibu tenang aja ya, lebih baik sekarang Ibu istirahat, biar barang-barang Ibu aku yang rapihkan," jawab Sari dengan penuh perhatian.

Makasih ya Sar, kamu emang anak yang baik, Ibu nyesel kenapa nggak dari dulu aja Putra nikah sama kamu, pasti Ibu bakal lebih bahagia, kamu sih dulu kenapa nggak mau pas anak aku mau ngelamar kamu," ucap Ima dengan nada kecewa.

Huh...maaf Bu, bukan dulu Sari nggak mau, tapi kan Ibu tau kalau aku baru aja diterima kerja di kota B, pas Mas Putra mau ngelamar aku posisi Mas Putra juga baru di terima kerja di Kota A, Aku kan mikirnya masa setelah menikah kami LDR-an, kalaupun aku bisa ikut Mas Kerja di sana tapi aku mikirnya sayang banget masa baru kerja udah berhenti, tapi aku sempat ngomong kok Bu sama Mas Putra kalau mau dia bisa nunggu aku habis kontrak kerja 2 tahun, tapi kenyataannya pas aku pulang Mas Putra udah keburu nikah sama wanita lain, jadi aku bisa apa Bu," jawab Sari dengan penuh kata kebohongan.

Jadi kamu sebenernya nggak nolak kayak apa yang di katakan Putra selama ini, kenapa Putra harus bohong sama Ibu. Huh...pasti ini karena Seina lagi, dari awal Ibu emang kurang suka, apalagi Ibu juga nggak tau gimana pergaulan dan kehidupan sehari-harinya, Ibu cuma ketemu pas Putra pamit minta izin buat nikah dan ngenalin Seina ke Ibu, bahkan setelah menikah mereka milih tinggal di kota A," jelas Ima panjang lebar.

Sudahlah Bu, Ibu harus nerima semua udah terjadi juga, lagi pula Sari nggak bisa kan maksain kehendak Sari kalau Mas Putra sendiri aja nggak mau, bahkan sifat Mas Putra aja jauh berubah, sampe aku kaget tadi Mas Putra berani membentak dan bersikap kasar sama Ibu hanya karena Mas Putra membelah Istrinya, aku jadi ragu Bu," jawab Sari menunjukkan wajah sendu dibuat-buat.

Hmmm....kamu jangan nyerah dong Sar, kan ada Ibu yang akan bela dan dukung kamu, Ibu lebih rela anak Ibu nikah sama kamu ketimbang sama Seina meski sekarang Ada Riza tapi itu bukan alasan buat Ibu berhenti buat bikin Putra mau nikahi kamu, kalaupun nggak bercerai minimal Ibu bakal paksa Putra buat nikahi kamu Sar, tapi kamu mau kan jadi istri ke 2," ucap Ima dengan nada menyakinkan.

Iya Bu...Sari mah ikut aja apa kata Ibu, yang penting Ibu jangan maksain diri, Sari nggak mau karena mikirin Sari, Ibu jadi harus bertengkar dan musuhan sama Mas Putra Sari nggak mau itu terjadi Bu, sebab Sari sayang sama Ibu tulus, meski Aku dan Mas Putra nggak nikah juga aku tetep anggap Ibu sebagai Ibu kandung aku, bolehkan Bu," jawab Sari menunjukkan ekspresi ketulusan.

Kamu emang anak yang baik Sar, Ibu beruntung banget kalau Putra mau nikah sama kamu, meski sedikit terlambat dan kamu nantinya jadi istri kedua tapi Ibu tetep seneng banget, bahkan kalau beneran kamu nanti nikah sama Putra, kamu tinggal sama Ibu ya, kalau perlu rumah Ibu ini bakal Ibu kasih Ke kamu Sar," jawab Ima dengan mata berbinar penuh harapan, sembari merangkul kedua tangan Sari dengan kuat.

Sari yang mendengar ucapan Ima tentu bersorak bahagia,bayangan akan masa depan yang penuh dengan kemudahan dan harta berlimpah sudah dipastikan akan ia dapat, tanpa perlu kerja udah dpt jatah bulanan, dan Sari juga tau Ima memiliki banyak simpanan perhiasan, Ditambah Rumah yang kini ia sandang saat ini akan menjadi miliknya jika beneran berhasil menikah dengan Putra membuat Sari tak bisa menahan senyum bahagia di raut wajahnya.

Yes...pokoknya aku harus nyari cara buat berhasil nikah sama Mas Putra, kalau aku berhasil hidup aku udah pasti akan mudah, dpt rumah gratis, dpt uang bulanan gratis, dpr pembantu gratis juga, dan kalau aku beruntung aku bisa manfaatin rasa cinta dan kepercayaan nih Nenek Lampir buat meraup keuntungan lebih besar lagi, apalagi aku tau selama ini Ibu Mas Putra banyak nyimpen Mas dan beberapa sertifikat tanah, ah....bisa kaya mendadak, kalau aku udah berhasil dan dapetin apa yang aku mau, baru aku akan pergi jauh. Huh...tangan aku udah gatel nggak sabar mau dapet uang bayak bentar lagi," Sari tersenyum sembari bermonolog di dalam hati.

Kamu kenapa diem Sar, dan kenapa tiba-tiba kamu tersenyum sendiri," ucap Ima kebingungan.

Sari yang tersadar akan kebodohannya dengan cepat menjawab dan mencari alasan sebaik mungkin, nggak mungkin kan Sari ngomong jujur sama Bu Ima, bisa gatot rencana Sari selama ini.

Eh Ibu maaf bu, tadi sari cuma kepikiran alangkah bahagia dan senengnya kalau bener Mas Putra mau nikah sama Aku Bu, itu artinya aku bisa lebih deket sama Ibu bahkan kita bisa tinggal sama-sama, karena jujur Bu, aku agak takut kalau sering main ke sini, takut jadi fitnah orang luar, aku nggak mau nanti orang curiga dan ngomong yang nggak baik soal aku Bu, apalagi Ibu tau sendiri kan orang di sini pada taunya Aku gagal nikah sama Mas Putra, tanpa tau cerita aslinya," ucap Sari memberi alasan dengan wajah di buat sesedih mungkin.

Ima yang mendengar ucapan Sari seketika paham apa yang dirasakan oleh Sari, ia juga tak menutup mata pasti akan ada omongan buruk, benar apa yang dikatakan satu barusan, dan karena ucapan Sari barusan jugalah membuat tekat Ima buat menjadikan Sari Istri Putra semakin Kuat, kalau Sari dan Putra menikah nggak akan ada lagi yang berani ngomongin yang nggak-nggak tenang Sari, dan Ima juga bakal bahagia banget sebab dirinya nggak akan merasa kesepian, maklum setelah kedua putrinya menyusul sang kakak menikah, keduanya kini ikut tinggal bersama sang suami, sehingga terserahlah Ima sendirian di rumah, meskipun ada Putra yang sudah kembali dari perantauan setelah 8 tahun merantau, namun dengan berbagai alasan, Putra memilih tinggal di rumah yang ia bangun sendiri, meskipun jarak rumah Ima dan sang anak tak terlalu jauh, namun tetap aja berbeda.

Ayo jujur cerita yang author buat menurut kalian gimana Readers, ayo dong komennya🙏🙏 biar tambah semangat author nulisnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!