Tok..tok..tok... Assalamu'alaikum, ayah bukain pintunya Riza di luar buruan," ucap Riza berteriak kesal.
Putra yang mendengar teriakan sang anak tersadar dari lamunan dan bergegas membukakan pintu.
Wa'alaikumsallam," jawab Putra sembari membuka pintu.
Huh....ayah ngeselin masa Aku di tinggal sendirian di rumah nenek," ucap Riza kesal.
Ya maaf...Ayah tadi beneran nggak sengaja, ayah tadi ada kerjaan mendadak jadi ngejar waktu,eh malah lupa kalau Riza ikut ayah dan masih ke tinggal di rumah nenek, maafin Ayah ya," jawab Putra dengan nada membujuk.
Nggak mau, pokoknya Riza masih marah sama ayah, terus di mana Ibu kok sepi, Ibu lagi pergi ya Yah," jawab Riza bertanya.
Ada kok, Ibu lagi di kamar istirahat, nanti juga bangun emang kenapa, Riza butuh sesuatu biar Ayah yang siapin," jawab ayah.
Tumben Ibu jam segini tidur, biasanya Ibu masih sibuk di dapur, apa Ibu sakit ya Yah, kan Ibu kalau sakit pasti sukanya tiduran doang," ucap Riza sambil berfikir.
Nggak kok, Ibu cuma kecapean aja istirahat bentar aja nanti juga baikan," jelas Putra kepada sang anak.
Kecapean ?, emang ibu ngapain sampe bisa kecapean Yah," tanya Riza kaget.
Huh..oh nggak Ibu tadi mendadak pengen ikutan olahraga padahal udah ayah larang, eh pas sudah selesai katanya badannya malah sakit dan capek, makanya Ibu ketiduran di kamar gitu," jelas Putra mencoba mencari alasan.
Oh...gitu, Ibu ada-ada aja tumbenan ikutan olahraga segala, udahlah Riza capek mau mandi terus mau istirahat juga," ucap Riza mengangguk paham.
Ya udah sana buruan mandi terus tidur masih ada waktu sebelum makan siang, nanti biar ayah bangunin kalau udah waktunya makan siang," jawab Putra.
* di dalam kamar*
Aduh...ssshh badan aku sakit semua, Mas Putra kenapa kayak orang kesurupan, nggak biasanya asal maen tarik aja, aish mending aku mandi aja dulu, bentar lagi udah waktunya makan siang, mana belum sempat masak," Seira mengomel kesal.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Seina menyempatkan diri merapikan kamar yang berantakan akibat ulah sang Suami, Baru kemudian Seina beranjak keluar dari kamar.
Disaat Seina membuka pintu, ia malah di kagetkan oleh sang Suami.
Akh...ih Mas Ini bikin Seina kaget aja, ngapain berdiri di depan pintu," ucap Seina dengan wajah kesal.
Eh...ya maaf kan Mas nggak tau kalau kamu udah bangun, Mas tadi maunya liat kamu udah bangun atau belum, nggak tau kamu malah udah di depan pintu, ya maaf," jawab Putra nyengir kuda.
Huh...terus kalau aku udah bangun kenapa, sana awas aku mau masak, gara-gara Mas aku jadi telat masak kan mana bentar lagi jam makan siang, terus mana Riza udah kamu jemput," jawab Seina ketus.
Jangan marah dong Dek, Mas kan udah minta maaf tadi, Riza juga udah pulang kok, tuh lagi di kamar masih tidur mungkin katanya tadi capek pas nyampe rumah," jawab Putra menjelaskan.
Kamu sih masa sama anak aja bisa lupa, terus tadi kenapa kamu kayak orang kesurupan Mas, gara-gara kamu badan aku masih terasa ngilu ini, untung aja Riza nggak dirumah, bisa mali aku kalau dia sampe denger suara aku teriak-teriak nggak jelas," omel Seina menatap kesal sang suami.
Bukan kesurupan Dek, tapi emang lagi on, maaf ya ntar mas jelasin kok, Mas tadi nggak sengaja dek, tapi meski kamu menjerit-jerit buktinya kamu malah menikmati dan keenakan tuh ampe berkali-kali keluar, puas banget banget kayaknya hahahaha," ucap Putra dengan nada bercanda.
au..ah..gelap, udah sana Aku mau ke dapur masak, Mas jangan ganggu," ucap Seina malu.
nggak usah masak Dek, Mas tau kamu masih capek jadi tadi sebagai ucapan maaf Mas udah pesan makanan lewat online, mungkin bentar lagi sampe jadi nanti kita tinggal makan, aku juga mau bangunin Riza dulu," jawab Putra sembari memeluk sang istri.
Oh...jadi ceritanya kamu mau nyogok aku ya, tapi bagus deh aku jadi nggak perlu capek masak, mana badan aku juga masih pegel juga, tau tadi aku mending lanjut tidur," jawab Seina asal.
Ya kalau mau tidur ya tidur aja, atau mau Mas temenin sambil lanjut adegan kayak tadi juga boleh," jawab Putra menggoda.
Nah..iya kebetulan Aku nggak perlu masak kan, jadi ada waktu buat Mas...," ucap Seina terputus.
Ayo Dek...buruan," jawab Putra memotong ucapan sang Istri.
Bukan Mas...itu sih maunya kamu, aku itu mau minta kamu jelasin kenapa kamu bisa kayak tadi, tiba-tiba pulang terus asal main tarik dan ngajak gituan, kamu sehat," ucap ketus Seina menuntut penjelasan.
Oh...kirain mau lanjut yang tadi ya Mas nggak bakal nolak, ya udah Mas jelasin tapi kamu janji bakal bisa nahan diri dan jangan sampe salah paham sama Mas," jawab Putra memberi syarat.
Ia..ia udah buruan jelasin," jawab Seina tidak sabaran.
Jadi tadi itu pas di rumah Ibu...," balas Putra menjawab.
Di mulailah Putra menjelaskan semuanya kepada sang Istri, dari awal sampe dimana dirinya pulang dan langsung ngajak sang istri olahraga panas mendadak, tentu Seina yang mendengar penjelasan sang suami merasa kesal, marah, dan kecewa, untung sang Suami masih bisa selamat, coba jika yang terjadi sebaliknya, entah apa yang akan terjadi kemudian semua bisa menerkanya, sungguh Seina tak habis pikir, ternyata Sari bisa lebih nekat dari yang ia bayangkan, meskipun selama ini Seina sudah tau rahasia dan keburukan dari Sari namun Seina tidak tau bahkan si wanita ular itu bisa melakukan segala hal asalkan keinginannya tercapai.
Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dang sang suami, Seina semakin yakin untuk membuat sang Ibu mertua sadar, ia akan melakukan berbagai cara agar kebohongan Sari terbongkar dan sang Ibu mertua terbuka matanya, jika wanita yang selama ini ia sanjung dan bela tak lebih baik dari dirinya, Seina tidak bisa menerima jika ia harus kalah dengan wanita seperti Sari.
Terus mas kita sekarang harus gimana, kamu tau sendiri meskipun kita ngasih tau ke Ibu, mana mungkin Ibu percaya yang ada ibu bakal tetep bela tuh wanita ular," ucap Seina menatap sang suami.
Ya untuk saat ini Mas juga bingung, tapi Mas nggak mungkin diem aja, Mas dari awal sudah curiga dan nggak suka sama Dari, karena Mas tau jika Sari pasti ada rencana licik, nggak mungkin dia bisa berubah baik kalau nggak ada yang di incar dari Mas," jawab Putra sembari berfikir.
Huh itu pasti Mas, karena asal Mas tau sejak Ibu nekat mau deketin Sari sama Mas Putra, Aku udah lebih dulu nyari tau soal Sari, awalnya Aku sempat berfikir buat mundur dan mengalah kalau benar nasib aku buat mengikhlaskan kamu nikah sama Sari, sesuai keinginan Ibu kamu, tapi pas aku tau semua sifat dan cerita buruk soal Sari aku berubah pikiran Mas, aku nggak rela dan aku berubah pikiran buat bertahan, meski harus melawan kehendak Ibu kamu sekalipun," jelas Seina berkata jujur.
Mas tau kok, dan Mas diem bukan karena Mas nggak berbuat apa-apa, tapi kamu tau kan gimana sifat ibu, Mas cuma berusaha agar ibu bisa sadar tanpa menyakiti hatinya, namun kayaknya Ibu belum sadar juga akan kesalahannya malah sekarang, Mas juga bingung kenapa Ibu bisa deket sama Sari lagi, malah Ibu maksa aku buat nerima Sari kembali, bukannya mencoba deket dan nerima kamu, maafin Ibu ya Dek," jawab Putra merasa serba salah.
Iya Mas, Adek ngerti posisi Mas dan Aku akan selalu berusaha menahan diri, asalkan Mas nggak berat sebelah, Aku akan selalu bertahan dan berjuang bersama Mas, Adek juga nggak mau rumah tangga kita hancur apalagi oleh wanita ular kayak Sari, aku nggak akan pernah rela jika Riza harus dapet ibu tiri model nya kayak Sari Mas," jawab Seina penuh penekanan.
Iya Dek...Mas juga nggak mau kok, lagian udah cukup Mas sama Kamu aja yang jelas lebih baik dari segala sisi, ngapain Mas harus beralih ke wanita nggak jelas kayak Sari," jawab Putra tegas.
Syukur deh kalau Mas masih waras, tapi tetap aja Mas harus waspada, jika hari ini Mas masih bisa selamat dari rencana busuk Sari, belum tentu lain kali, aku yakin Sari bakalan nyari cara lain buat mendapatkan apa yang dia mau," balas Seina memberi nasehat.
Ia Dek makasih nasehatnya, Mas akan berusaha menjaga jarak dan lebih waspada sama Sari, Mas juga bakal nyari cara agar Ibu bisa jaga jarak Sama Sari, Mas takut Sari melakukan hal yang nggak-nggak nantinya sama Ibu," jawab Putra menatap lekat wajah Seina.
Seina berharap semua masalah bisa selesai dengan cepat begitu juga yang di harapkan Putra, bahkan jika dipikirkan kembali selama menjalani pernikahan baru sekarang mereka merasa ujian terberat melanda pernikahan mereka, karena selain Seina dan Putra harus bersabar menghadapi sikap Sang Ibu, kini mereka harus berusaha menjaga keutuhan pernikahan mereka dari gangguan orang ketiga, jangan sampai pernikahan yang sudah berjalan sepuluh tahun kandas dan hancur oleh orang luar yang memaksa masuk ke dalam hubungan pernikahan mereka.
Huh...semoga semua bisa cepat berakhir, aku nggak akan biarin rumah tangga aku hancur hanya karena Sari, aku akan lakuin apapun untuk mempertahankan apa yang udah jadi milik aku, sekalipun harus melawan Ibu mertua aku sendiri," ucap Seina di dalam hati.
Semoga Ibu cepet sadar dan aku bisa menghindari diri dari masalah yang lebih besar, benar kata Seina kalau aku harus menjaga jarak dari Sari, aku yakin dia bakal ngelakuin apapun buat bisa mencapai tujuannya, aku nggak mau rumah tangga aku hancur, aku nggak akan biarin Seina dan Riza kecewa sama aku," ucap Putra bergumam menyakinkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments