"Hai.. aku Grite, Grite Agatha" gadis manis berlesung pipit itu menjulurkan tangannya, mengajak bersalaman tanda memperkenalkan diri.
"Azcel, Azcel Vanska" lelaki tampan pujaan seantero kampus itu tersenyum ramah serta menerima jabatan tanda perkenalan mereka.
"Aditya Al Ghani, panggil saja Aditya. Sahabat Azcel sekaligus calon dokter muda tertampan di muka bumi ini" calon dokter muda ini sepertinya tidak mau kalah berlomba dalam berkenalan dengan lawan jenis. Meskipun sebenarnya Aditya adalah sosok yang cukup playboy dengan banyak wanita yang mengejarnya "untuk apa punya ketampanan jika tidak di gunakan sebagaimana mestinya" itu adalah jurus pamungkas kala dirinya berdebat dengan Azcel dalam hal mempermainkan perasaan wanita.
"Senang berkenalan dengan kalian, aku dari fakultas ekonomi bisnis semester 5"
"Waah kalian se fakultas dong, hanya saja dia 2 tahun di atasmu, dia ngambil S2" tunjuk Aditya pada Azcel. "Aku disini juga S2, hanya saja aku di fakultas kesehatan" Tambahnya.
"Hmm benarkah?? Hebat sekali" antusiasme Grite membuat Aditya ke GR an.
"Jadi kamu disini juga mengikuti acara kampus?" Azcel yang dari tadi diam kini mengeluarkan suaranya.
"Iya, aku salah satu panitia acara ini" Grite yang di tanyapun menjawab dengan sedikit malu-malu.
"Waah jadi kamu salah satu anggota organisasi BEM di kampus? Kenapa aku jarang melihatmu?"
"Mungkin karena kalian berdua selalu sibuk"
"Benar sekali, apalagi dia nih, dia adalah kutu butu hahaha"
Plak! Tamparan cukup keras dilayangkan tepat di depan mulut Aditya yang tertawa lebar. "Hampir saja kecoa itu terbang masuk kedalam mulutmu" ucap Azcel lalu melangkah meninggalkan dua insan beda jenis itu.
"Eeh tunggu kak" Grite mencoba mengejar langkah kaki Azcel. "Kak, bisakah nanti malam kamu hadir di acara BBQ dan api unggun di pantai Dewata? Aku dengar nanti malam kamu tidak akan hadir, jadi aku berinisiatif mengundangmu secara langsung" Grite yang di tatap sedemikian rupa merasa gugup, malu dan degdegan.
"Anggap saja ini sebagai awal pertemanan kita" situasi yang benar-benar canggung membuat Grite terus berbicara, menurutnya Azcel tidak akan datang karena tidak segera menjawab ajakannya.
"Baiklah, aku akan datang, selamat siang Grite" Azcel kembali berjalan melanjutkan langkahnya menuju kamar hotelnya, meninggalkan Grite yang tengah bahagia hingga ingin berteriak-teriak saking senangnya.
"Aahh demi apa, ternyata bertatapan dengan jarak sedekat ini terlihat semakin tampan, akhirnya setelah hampir 3 tahun kini bisa berbicara dengannya bahkan bisa menyentuhnya meskipun cuma pegang tangan doang"
Kekaguman yang di simpan Grite sejak masih menjadi mahasiswa baru itu ternyata tidak sia-sia, setelah penantian yang panjang akhirnya bisa berkenalan dengan pria paling tampan pujaan para gadis-gadis seantero kampus.
Grite Agatha, berusia 2 tahun di bawah Azcel, gadis manis nan periang, ramah dan juga penyayang. Gadis manis dari keluarga menengah kebawah, mengandalkan beasiswa untuk bisa masuk ke universitas bergengsi dan terbaik se Indonesia.
🍃🍃🍃
19 Maret 2019
Hari, minggu, bulan berjalan dengan cepat dan indah. Sudah 15 bulan sejak perkenalannya dengan Grite, kini tepat saat hari ulangtahun almarhumah sang mommy Azcel sengaja membawa Grite berlibur ke pulau Dewata. Selain untuk mengenang sang mommy dia juga ingin menyatakan perasaannya terhadap cinta pertamanya, Grite.
"Azcel, hapir 1,5 tahun tidak kesini ternyata pantai ini semakin mempesona saja" Grite yang merasa bahagia terus saja berlarian kecil di tepi pantai sambil menggandeng tangan Azcel.
"Apa kamu suka aku mengajakmu kemari?" Tatapan mata Azcel tak lepas dari raut wajah gadis manis yang mampu mengikat hatinya itu.
"Suka!! Suka sekali! Suatu saat nanti jika aku sudah sukses aku pasti akan kesini setiap tahun!" Ucapnya dengan senyum yang tak pudar sejak kakinya menginjak pulau Dewata ini.
"Kalau begitu tidak perlu menunggumu sukses terlebih dahulu, aku akan membawamu kemari setiap saat kapan pun kau menginginkannya."
"Aah jangan bercanda Azcel! Tabunganmu pasti akan habis. Apalagi biaya kuliah dan kos mu sangat mahal. Jangan menghamburkan uang" jawab Grite.
"Kau tidak mengenalku dengan baik Grite!" Tangan kekar dan koko itu mengelus lembut pucuk kepala Grite dengan sayang.
"Jangan terlalu sweet, nanti aku jatuh cinta kepadamu" canda Grite.
"Grite lihat aku" Azcel menangkup kedua sisi wajah Grite dengan telapak tangannya.
Grite yang merasa atmosfer sedikit berubah menatap Azcel dengan terkaku, "hmm?" Gumamnya.
Kali ini tangan Azcel turun memegang kedua tangan Grite, "Grite dengarkan aku, selain kamu tidak ada lagi teman perempuan yang begitu dekat denganku, satu tahun kita berteman membuat perasaanku tidak sama seperti pertama kali kita bertemu. Grite aku sadar ini tidak se indah yang di bayangkan perempuan-perempuan diluar sana, tapi jujur tulus dari dalam hati ku bahwa aku benar-benar menyayangimu, mencintaimu dan menginginkanmu menjadi milikku. Jadilah kekasihku Grite, menjadi milikku satu-satunya penghuni hati dan hidupku." Dengan satu tarikan nafas Azcel mencoba mengungkap perasaannya terhadap Grite, berharap apa yang di katakan mendapatkan sambutan yang membahagiakan.
"Azcel, kau serius? Kau tau aku gadis miskin, meskipun kau tidak kaya raya tapi setidaknya hidupku tidak seberuntung dirimu yang serba cukup." Grite ragu, sejak pertama kali melihat Azcel dirinya sudah jatuh hati kepada pria tampan di hadapannya ini. Namun setelah pria tampan itu menyatakan isi hatinya entah mengapa ketakutan justru lebih dominan mengisi seluruh hati dan pikirannya.
"Ini tentang hati Grite! Bukan tentang status sosial atau materi seperti yang kamu bayangkan." Azcel yang sedikit tidak sabaran itu sedikit menuntut jawaban dari Grite. "Jawab Grite, iya atau tidak!"
"Apa kamu tidak akan menyesal?"
"Tidak akan pernah!" Jawabnya cepat.
"Iya, aku mau! Aku mau bersamamu dan bersama-sama kita wujudkan impian kita suatu hari nanti". Jawabnya malu-malu.
"you're serious?" Tawa bahagia tak mampu Azcel sembunyikan lagi. "Aku sangat menyayangimu Grite, Kita akan menikah setelah aku menyelesaikan pendidikan S2 ku" Azcel menarik Grite kedalam pelukannya.
"Kita akan menikah secepat itu?" Suaranya sedikit samar karena wajahnya bersembunyi di dada bidang Azcel.
"Tentu saja! Aku serius dan tidak mau kehilanganmu! Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku."
Mom, bukankah ini tempat favorit mu? Disini engkau bertemu dengan daddy? Di sini kalian mengikat janji suci? Disini aku hadir? Maka disini pula aku akan memberikan menantu terbaik untuk mom and dad, berbahagialah di surga mom lirin Azcel dalam hati.
🍃🍃🍃
Ahhh meleyooot, hai reed ini adalah masa lalu yaa.. di sini awal hubungan mereka tercipta jadi di sini itu Grite tidak tahu kalau sang kekasih baru (Azcel) adalah pria kaya raya.
Terus baca ceritanya ya biar kalian tau endingnya happy end or sad end.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
MyBe
ya Ampuuuuuun, mleyoot
2024-03-29
0