Keceplosan

("Guru mengajarkan untuk mandiri jadi jika Daddy marah nanti Grace akan bilang ke Daddy." Ucap Maxi).

("Baiklah, kalau begitu Bibi akan berdiri di sini sambil melihat Nona Muda Kecil memakai pakaian." Ucap baby sister yang tidak punya pilihan lain).

("Aku tidak suka tubuhku yang berharga ini di lihat orang lain." Ucap Maxi dengan nada dingin).

Baby sister tersebut melongo dengan ucapan Maxi setelah beberapa saat Baby sister tersebut menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Kemudian pergi meninggalkan Maxi sendirian bersamaan terdengar tawa lepas dari ponsel yang berbentuk jam milik Maxi.

("Pfftttt ..... Hahahahahaha ....").

("Lain kali Kak Max yang tukaran identitas biar merasakan memakai baju perempuan." Ucap Maxi dengan nada kesal karena ditertawakan oleh Kakak kembarnya).

("Hehehehe... Ada yang ngambek." Ledek Max sambil terkekeh geli).

Sambil tertawa Max membayangkan Adik kembarnya memakai pakaian perempuan pasti lucu sekali membuat Max kembali tertawa tanpa ada rasa takut dengan ancaman Adik kembarnya.

("Nanti setelah kita bertemu, Aku akan bilang sama Mommy agar Kakak menggantikanku untuk menyamar menjadi Kakak Grace." Ucap Maxi sambil tersenyum devil).

("Jangan!" Teriak Max yang tidak ingin memakai pakaian perempuan).

("Makanya jangan tertawa." Ucap Maxi dengan nada masih kesal).

("Iya ... Iya ... Maafkan Kakak." Ucap Max).

("Ada apa Kakak menghubungiku?" Tanya Maxi dengan nada serius).

("Tadi Kakak tidak sengaja mendengar percakapan Mommy dengan Tante Maria kalau racun yang ada di tubuh Kak Grace sama seperti racun di tubuhmu." Jawab Max sambil menahan amarahnya).

("Apa?" Tanya Maxi dengan nada terkejut sambil menahan amarahnya).

("Karena itu Aku meminta bantuanmu untuk meretas rekaman cctv enam tahun yang lalu untuk mengetahui siapa orang yang menggantikan obat penguat kandungan dan vitamin dengan racun yang di minum sama Mommy." Ucap Max).

("Baik, Aku akan meretas rekaman cctv 6 tahun yang lalu tapi sebelumnya Aku akan bertanya sama Mommy selama Mommy hamil tinggal di mana dan juga sekaligus menanyakan selama memeriksa kandungannya di mana, agar Maxi bisa tahu dan meretas rekaman cctvnya." Ucap Maxi).

("Baik. Kakak juga akan menanyakan ke Mommy di mana waktu Mommy melahirkan setelah tahu Kakak akan meretas rekaman cctv enam tahun yang lalu untuk mengetahui penculikan Kakak kita." Ucap Max.

("Karena Kita semua tahu kalau Kakak kita bersama para penculik masuk ke dalam jurang karena itulah Kakak ingin mengecek, apakah ada yang terlewat atau tidak ketika Mommy meretas rekaman cctv." Sambung Max).

Max mengatakan hal itu karena dirinya ingin memastikan apakah Grace benar Kakak kembarnya yang di culik atau tidak. Walau wajahnya sangat mirip namun Max ingin tahu kenapa Grace bisa selamat dari kecelakaan tersebut.

("Lebih baik Aku meretas rekaman cctv nya di mansion Mommy karena kalau sekarang tidak bisa sebab Aku di tunggu Daddy di ruang keluarga." Ucap Maxi).

("Oke." Jawab Max dengan singkat).

("Oh ya Kak, tolong tanyakan ke Kak Grace waktu bayi dilahirkan di mana? Supaya kita bisa tahu di mana Kak Grace berada saat itu." Ucap Maxi yang tiba - tiba teringat sesuatu).

("Oke. Oh ya kalau ada kesempatan tarik beberapa helai rambut Daddy karena malam nanti Mommy dan Tante Maria akan melakukan tes dna." Ucap Max).

("Baik Kak, Biar kita yakin kalau Daddy adalah Ayah kandung kita." Ucap Maxi).

("Oke. Apa ada yang lain?" Tanya Max).

("Tidak ada, Kak." Jawab Maxi).

Kemudian ke dua anak kembar genius memutuskan sambungan komunikasi kemudian Maxi dengan sangat terpaksa memakai pakaian perempuan berikut dalamannya.

"Untung saja Kak Grace masih kecil, jika tidak masa Aku pakai penutup kaca mata kayak Mommy." Ucap Maxi sambil membayangkan dirinya memakai penutup kaca mata.

"Tapi kalau pakai penutup kaca mata pasti Daddy curiga karena dadaku rata belum lagi keluarga Daddy. Masa Aku pakai dua bola bisbol dan di bawa kemana - mana." Sambung Maxi yang masih membayangkan dirinya menyamar menjadi gadis remaja.

"Aduh Maxi, kamu itu pria normal masa pakai baju wanita? Kamu harus menolaknya mentah - mentah jika di minta menggantikan Kak Grace." Ucap Maxi sambil menepuk keningnya.

"Lebih baik Aku cepat - cepat ganti pakaian sebelum Daddy atau Bibi masuk ke dalam kamarku." Ucap Maxi.

Maxi kemudian dengan cepat mengganti pakaian perempuan setelah selesai Maxi berjalan ke arah pintu kamarnya bersamaan pintu kamarnya terbuka dengan lebar.

"Sayang, kamu baik - baik saja?" Tanya Marcell dengan wajah kuatir sambil masuk ke kamar Maxi dan diikuti oleh Marcella.

"Baik - baik saja, Dad." Jawab Maxi dengan wajah cemberut.

"Sayang, kenapa kamu cemberut? Daddy nakal ya?" Tanya Marcella.

"Nakal sih ngga hanya saja Maxi tidak suka pakai pakaian perempuan karena Maxi ..." Ucapan Maxi terpotong oleh Marcell dan Marcella.

"Tunggu, Maxi? Bukannya namamu Grace?" Tanya Marcell dan Marcella dengan serempak.

'Waduh, Aku keceplosan.' Ucap Maxi dalam hati sambil menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.

'Apa yang harus Aku jawab?' Tanya Maxi dalam hati sambil menatap Marcell dan Marcella yang sedang menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Tadi di sekolah Grace memerankan menjadi Maxi. Di mana Maxi menjadi pria tampan di sekolah populer dan banyak gadis menyukai Maxi. Karena itulah tadi Grace salah menyebutkan nama karena mendalami peran Maxi." Jawab Maxi panjang lebar tapi bohong.

'Daddy dan Tante, Maafkan Maxi karena Maxi berbohong.' Sambung Maxi dalam hati.

"Oh ..." Ucap Marcell dan Marcella dengan serempak.

"Oh ya waktunya pengobatan." Ucap Marcella sambil membuka tas yang berisi peralatan dokter.

"Waduh." Ucap Maxi yang paling benci di suntik.

"Kenapa Maxi?" Tanya Marcell dan Marcella dengan serempak.

"Aku paling takut di suntik." Jawab Maxi jujur.

"Bukannya kamu tidak takut jarum suntik?" Tanya Marcell sambil menaikkan salah satu alis matanya.

"Apa yang dikatakan Daddymu benar, biasanya kamu lebih suka di suntik dari pada minum obat?" Tanya Marcella.

'Aduh Kak Grace, menyamar menjadi dirimu membuatku sangat menderita.' Ucap Maxi dalam hati.

'Pertama pakai pakaian wanita dan yang ke dua di suntik . Setelah ini apa lagi? Mommy tolongin Maxi.' Teriak Maxi dalam hati.

"Grace." Panggil ke dua orang tersebut karena Maxi terdiam dan tidak menjawab ucapan mereka.

"Dulu suka tapi sekarang sudah tidak suka lagi." Jawab Maxi.

"Apalagi Aku tidak sakit jadi tidak perlu di suntik atau minum obat." Sambung Maxi.

"Saat ini kamu baik - baik saja tapi kita tidak tahu kalau tiba - tiba tubuhmu mendadak nge drop." Ucap Marcell.

"Tapi Dad ..." Ucap Maxi terpotong oleh Marcell.

Terpopuler

Comments

Lisa Halik

Lisa Halik

penasaran thor lanjut kok cuma 1

2024-03-27

1

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih

2024-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 10 juta
3 Melarikan Diri
4 Bolehkah Aku memelukmu?
5 Melahirkan Anak Kembar
6 Kebakaran Di Rumah Sakit
7 Kok Mirip Marcell
8 Amarah Marcell
9 Racun
10 Racun
11 Lepaskan Tanganku
12 Bertemu Kembali
13 Salah Faham
14 Grace, Max dan Maxi
15 Mommy, tolongin Aku!
16 Racun
17 Satu Bulan
18 Mommy Salah
19 Pakai Gaun
20 Keceplosan
21 Main Boneka
22 Tuyul
23 Tuyul Nyasar
24 Kerja Sama
25 Gawat
26 Permintaan Gracella
27 Paman kenal dengan pria itu?
28 Paman Alex Smith dan Paman Brandon Smith
29 Terbongkar
30 Penyesalan Marcell
31 Gracella Dalam Bahaya
32 Marbella, Markus dan Martinus
33 Kota Tua
34 Veni Meninggal Dunia
35 Tidak Ada Nafasnya
36 Ada Apa?
37 Aku
38 Jonathan
39 Caroline dan Carolina
40 Awal Bertemu
41 Pergi Ke Luar Negri
42 6 Tahun Kemudian
43 Leona, Leo, Leon, Leony dan Lei
44 Tes DNA
45 Hadiah yang sangat luar biasa
46 Enam Tahun Yang Lalu
47 Sepuluh Kali
48 Markus Bertemu Leona
49 Aku Lupa
50 Caroline dan Markus
51 Terlihat Persis Sama
52 Leona Pingsan
53 Alergi Mangga
54 Sangat Ketat
55 Pesan Mommy
56 Bahaya
57 Mafia Srigala Hitam
58 Dua Pria Berseragam Hitam
59 Kehilangan Kendali
60 Membuat Pilihan
61 Bagaimana Keadaannya?
62 Caroline Koma
63 Terlebih apa?
64 Tamat
65 Awal Mula
66 Hidup Bahagia
67 Tiga Tahun Kemudian
68 Pria Tampan
69 Marcell Van Hounten
70 Kalung Giok
71 Bercerai
72 Anggap Saja Aku Kakakmu
73 Hotel Xiang Sianh
74 1 Milyar
75 Adik Perempuan
76 Tuan Jonathan
77 Angela dan Angelo
78 Ayah Kandung
79 Daddy
80 Tidak Tega
81 Paman Sangat Baik
82 Reputasi
83 Pria Tampan
84 Tuan Muda Ke 2
85 Proyek penawaran perusahaan Merbal Coppertop
86 Tuan Tio
87 Terbongkar
88 Di Pecat
89 Pria paruh baya dan pemuda tampan
90 Angela Di Culik
91 Pinggiran Hutan yang jauh dari penduduk
92 Kematian Veni
93 Terbongkar
94 Ke Rumah Jonathan
95 Dania
96 Manager Dania Perusahaan Nakutas
97 Solusi
98 Rencana
99 Bangkrut
100 Mencari Keberadaan Tuan X
101 Awan
102 Menggigit Lidahnya
103 Menjaga Jarak
104 Selalu Menjagamu
105 Boleh ya?
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal Mula
2
10 juta
3
Melarikan Diri
4
Bolehkah Aku memelukmu?
5
Melahirkan Anak Kembar
6
Kebakaran Di Rumah Sakit
7
Kok Mirip Marcell
8
Amarah Marcell
9
Racun
10
Racun
11
Lepaskan Tanganku
12
Bertemu Kembali
13
Salah Faham
14
Grace, Max dan Maxi
15
Mommy, tolongin Aku!
16
Racun
17
Satu Bulan
18
Mommy Salah
19
Pakai Gaun
20
Keceplosan
21
Main Boneka
22
Tuyul
23
Tuyul Nyasar
24
Kerja Sama
25
Gawat
26
Permintaan Gracella
27
Paman kenal dengan pria itu?
28
Paman Alex Smith dan Paman Brandon Smith
29
Terbongkar
30
Penyesalan Marcell
31
Gracella Dalam Bahaya
32
Marbella, Markus dan Martinus
33
Kota Tua
34
Veni Meninggal Dunia
35
Tidak Ada Nafasnya
36
Ada Apa?
37
Aku
38
Jonathan
39
Caroline dan Carolina
40
Awal Bertemu
41
Pergi Ke Luar Negri
42
6 Tahun Kemudian
43
Leona, Leo, Leon, Leony dan Lei
44
Tes DNA
45
Hadiah yang sangat luar biasa
46
Enam Tahun Yang Lalu
47
Sepuluh Kali
48
Markus Bertemu Leona
49
Aku Lupa
50
Caroline dan Markus
51
Terlihat Persis Sama
52
Leona Pingsan
53
Alergi Mangga
54
Sangat Ketat
55
Pesan Mommy
56
Bahaya
57
Mafia Srigala Hitam
58
Dua Pria Berseragam Hitam
59
Kehilangan Kendali
60
Membuat Pilihan
61
Bagaimana Keadaannya?
62
Caroline Koma
63
Terlebih apa?
64
Tamat
65
Awal Mula
66
Hidup Bahagia
67
Tiga Tahun Kemudian
68
Pria Tampan
69
Marcell Van Hounten
70
Kalung Giok
71
Bercerai
72
Anggap Saja Aku Kakakmu
73
Hotel Xiang Sianh
74
1 Milyar
75
Adik Perempuan
76
Tuan Jonathan
77
Angela dan Angelo
78
Ayah Kandung
79
Daddy
80
Tidak Tega
81
Paman Sangat Baik
82
Reputasi
83
Pria Tampan
84
Tuan Muda Ke 2
85
Proyek penawaran perusahaan Merbal Coppertop
86
Tuan Tio
87
Terbongkar
88
Di Pecat
89
Pria paruh baya dan pemuda tampan
90
Angela Di Culik
91
Pinggiran Hutan yang jauh dari penduduk
92
Kematian Veni
93
Terbongkar
94
Ke Rumah Jonathan
95
Dania
96
Manager Dania Perusahaan Nakutas
97
Solusi
98
Rencana
99
Bangkrut
100
Mencari Keberadaan Tuan X
101
Awan
102
Menggigit Lidahnya
103
Menjaga Jarak
104
Selalu Menjagamu
105
Boleh ya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!