Bertemu Kembali

"Tolong Aku, tubuhku sangat tidak nyaman dan Aku janji akan menikahimu dengan pernikahan kontrak selama satu tahun." Ucap pria tampan yang tidak lain bernama Marcell dengan suara mulai berat.

Entah kenapa biasanya Marcell jika tubuhnya tidak nyaman langsung mandi air dingin namun ketika melihat Gracella, tubuhnya menginginkan tubuh Gracella untuk melakukan hubungan suami istri.

"Benarkah?" Tanya Gracella sambil tersenyum devil.

Tanpa sepengetahuan Marcell kalau Gracella mengambil jarum perak dari dalam tasnya kemudian menusuknya ke punggung kanan Marcell.

Marcell sangat terkejut karena tubuh bagian kanannya tidak bisa digerakkan membuat Gracella tersenyum kemudian mengambil bungkusan yang berisi jarum perak.

Gracella kembali menancapkan jarum perak di bagian sebelah kanan yang sudah ada jarum peraknya kemudian berjalan ke arah punggung kiri Marcell lalu kembali menancapkan jarum perak ke punggung sebelah kiri sebanyak 2 jarum perak.

Total ada 4 jarum perak yang menancap di punggung Marcel hal itu membuat tubuh Marcell tidak bisa bergerak sama sekali.

"Apa yang kamu lakukan padaku?" Tanya Marcell sambil berusaha menggerakkan tubuhnya namun usahanya sia - sia.

"Bukankah Tuan tadi minta padaku untuk menolong Tuan karena tubuh Tuan tidak nyaman? Aku sudah menolong Tuan jadi Tuan tinggal di sini selama setengah jam dan pengaruh obat perang sang akan hilang dalam sekejab." Jawab Gracella.

"Selamat tinggal Tuan Tampan." Pamit Gracella sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Marcell.

"Tunggu, jangan pergi dan kembali kesini untuk melepaskan jarum yang menempel di tubuhku!" Teriak Marcell yang melihat Gracella membalikkan badannya.

'Lebih baik besok saja menemui sahabat lamaku setelah pulang memeriksa kondisi pasien.' Ucap Gracella dalam hati sambil berjalan tanpa memperdulikan teriakan Marcell.

"JANGAN PERGI!!" Teriak Marcell dengan suara menggelegar.

Gracella tetap tidak perduli dengan suara teriakan menggelegar Marcell malah Gracella dengan sengaja berjalan meninggalkan Marcell menuju ke arah parkiran mobil.

Sedangkan Marcell berusaha menggerakkan tubuhnya namun tetap tidak bisa. Hingga beberapa menit kemudian datang Marcella bersama rekan kerjanya yang bernama dokter Adrian.

"Kak Marcell, lagi apa?" Tanya Marcella sambil berjalan ke arah Kakak kembarnya karena melihat Kakak kembarnya berusaha menggerakkan tubuhnya yang kaku.

Sambil berbicara Marcella berjalan ke arah Marcell dan menghentikan langkahnya tepat di depan Marcell sambil tersenyum menyeringai.

"Kenapa kepala Kakak digoyang - goyangkan? Apakah Kakak melakukan gerakan tarian baru?" Tanya Marcella sambil mengikuti gerakan Kakaknya.

"Pfftttt ..." Tawa Marcella dan dokter Arian dengan serempak.

"Jangan tertawa, cabut jarum yang ada di punggung Kakak." Ucap Marcell dengan wajah kesal karena tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

"Baik, Kak." Jawab Marcella sambil menahan tawa.

"Dokter Marcella, Aku ingin menghubungi temanku dulu." Ucap dokter Adrian.

"Oke." Jawab Marcella dengan singkat sambil mencabut jarum perak dari punggung Marcell.

Dokter Adrian kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua untuk menghubungi temannya.

"Orang ini sepertinya mengerti tentang jarum akupuntur. Siapa orangnya Kak? Kenapa orang itu melakukan hal itu ke Kakak?" Tanya Marcella penasaran.

"Tubuh Kakak merasa tidak nyaman gara - gara rekan bisnis Kakak memberikan sesuatu ke minuman Kakak. Kakak langsung menyuruh anak buah Kakak untuk menangkap orang itu." ucap Marcell.

"Kemudian Aku melihat seorang wanita kemudian menarik tangannya untuk melakukan hubungan suami istri dan bersedia bertanggung jawab untuk menikahinya." Sambung Marcell.

"Tapi wanita yang sangat menyebalkan itu melakukan hal ini kemudian pergi meninggalkan Kakak dalam kondisi seperti tadi." sambung Marcell lagi dengan wajah kesal.

"Aku tidak pernah menyangka kalau Kakakku yang sangat tampan dan digilai semua gadis dan wanita ternyata ada satu wanita yang menolak pesona Kakak bahkan menolak untuk dinikahi." Ucap Marcella.

"Boleh Aku lihat wajah wanita itu? Siapa tahu Aku kenal." Sambung Marcel.

"Oke." Jawab Marcell dengan singkat.

Marcell mengambil ponsel dari saku jasnya kemudian mencari rekaman cctv hotel miliknya beberapa saat yang lalu.

Kemudian Marcell dan Marcella menonton rekaman cctv di mana Marcell menarik tangan Gracella hingga Gracella menancapkan jarum perak ke punggung Marcell. Namun tiba - tiba rekaman tersebut tiba - tiba menghilang membuat Marcell dan Marcella terkejut.

Marcell berusaha memperbaiki rekaman cctv namun tidak berhasil membuat Marcell menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kenapa tidak bisa? Inikan hotelku siapa orang yang berani meretasnya?" Tanya Marcell dengan wajah kesal.

"Coba nanti tanya Kak Mike, siapa tahu Kak Mike bisa." Ucap Marcella memberikan usulan.

"Baiklah kalau begitu Kakak pergi dulu menemui Kak Mike di perusahaan." Ucap Marcell.

"Oh ya, kamu kesini sama Adrian ada perlu apa?" Tanya Marcell ketika melihat dokter Adrian berjalan ke arah mereka.

"Mau ketemu sama temannya dokter Adrian untuk melakukan kerja sama untuk membuat penawar racun yang tidak di jual dengan bebas." Jawab Marcella.

Marcella ingin obat yang nanti di buat oleh mereka tidak disalahgunakan oleh orang yang mengambil keuntungan besar.

"Kalau begitu Kakak tinggal dulu." Pamit Marcell.

"Hati - hati, Kak." Ucap Marcella dan dokter Adrian dengan serempak.

Marcell hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua menuju ke perusahaan milik Kakak kembarnya.

"Bagaimana?" Tanya Marcella.

"Orangnya tidak bisa datang karena ada sesuatu hal yang harus dikerjakan." Jawab dokter Adrian.

"Orangnya sibuk banget, ya?" Tanya Marcella.

"Begitulah." Jawab dokter Adrian.

"Orangnya bisanya kapan?" Tanya Marcella.

"Katanya besok pagi bisa." Jawab dokter Adrian.

"Kalau begitu bilang ke orangnya untuk ketemu di mansion milik Kak Marcell karena besok pagi Aku ada janji dengan dokter GA untuk melakukan pengobatan terhadap Grace. Jadi sekalian kita bicarakan kerja sama dengan temanmu sambil Aku kenalkan dokter GA ke dokter Adrian dan temanmu." Ucap Marcella.

"Baik." Jawab dokter Adrian dengan singkat.

"Siapa tahu dokter GA mau ikut kerja sama dengan kita." Ucap Marcella penuh harap.

"Semoga saja. Kalau begitu Aku pulang dulu." Pamit dokter Adrian.

"Aku juga mau pamit pulang." Ucap Marcella.

"Mau Aku antar?" Tanya dokter Adrian.

"Tidak, terima kasih. Aku bawa mobil." Jawab Marcella.

"Oke." Jawab dokter Adrian dengan singkat.

Mereka pun pergi meninggalkan hotel tersebut menuju ke arah yang berbeda. Sedangkan di tempat yang berbeda di mana ke dua anak kembar yang bernama Max dan Maxi. Anak dari Gracella dengan Marcell, di mana mereka menghembuskan nafasnya dengan lega di depan laptop milik Max.

"Daddy jahat itu telah berbuat jahat sama Mommy kita dan Aku sangat yakin kalau Daddy jahat pasti ingin mencari keberadaan Mommy. Untung saja Kakak sangat pintar karena berhasil menghapus rekaman cctv." Ucap Max dengan perasaan bangga.

"Kakak akan memberikan pelajaran ke Daddy jahat." Sambung Max.

"Jangan tergesa - gesa, kita buat rencana yang sangat mantang untuk membalas perbuatan Daddy." Ucap Maxi.

Dua anak kembar genius tersebut berpikir untuk merencanakan sesuatu atas perbuatan Marcell karena telah menindas Gracella.

"Dua putraku Max dan Maxi yang sangat tampan, Mommy datang." Ucap Gracella.

Max dan Maxi langsung menutup laptop milik Max kemudian membawanya ke arah sofa lalu menyembunyikan di bawah bantal sofa.

"Mommy .... Mommy ..." Panggil Max dan Maxi dengan serempak sambil berlari ke arah sumber suara.

"Mommy, apakah hari ini semuanya berjalan dengan lancar?" Tanya Max sambil memeluk Gracella.

Gracella yang awalnya tersenyum langsung senyumannya memudar karena ingat dengan apa yang dilakukan Marcell beberapa saat yang lalu.

Gracella menggandeng ke dua tangannya sambil tersenyum dan berjalan ke arah sofa membuat Max mengeluarkan laptop yang barusan digunakan.

Gracella yang melihatnya langsung mengangkat laptopnya dan meletakkannya di atas meja dekat sofa kemudian mereka bertiga duduk di sofa.

"Mommy tiba - tiba kangen dengan kalian jadi Mommy perginya besok saja." Jawab Gracella berbohong.

"Sekalian besok Mommy ingin bertemu dengan pasien yang membutuhkan bantuan Mommy dan kebetulan alamatnya sama jadi Mommy tidak perlu pergi ke hotel Marcell untuk menemui teman Mommy." Sambung Gracella.

Tanpa sepengetahuan Marcella dan dokter Adrian kalau dokter GA dan teman dokter Adrian adalah orang yang sama yaitu Gracella.

"Mommy adalah dokter genius yang tidak semua orang tahu identitas Mommy karena Mommy menggunakan identitas dokter GA." Ucap Max.

"Maxi sangat yakin kalau pasien itu pasti bisa disembuhkan." Sambung Maxi dengan nada yakin.

Gracella yang mendengarkan pujian kedua anak kembarnya hanya tersenyum sambil memperhatikan kedua anaknya berbicara.

Hingga beberapa saat ponsel miliknya berdering membuat Gracella mengambil ponselnya dari dalam tasnya. Gracella membaca nama pemanggil dari layar ponselnya di mana tertera nama Marcella.

Gracella menarik tombol warna hijau kemudian menempelkan ponselnya ditelinganya sedangkan ke dua anak kembarnya langsung terdiam sambil mendengarkan percakapan dua wanita dewasa.

Di mana Max dan Maxi mempunyai pendengaran yang sangat tajam karena itulah mereka langsung terdiam dan menguping pembicaraan.

("Hallo, Nona Marcella." Sapa Gracella).

("Hallo. Aku hanya ingin memastikan, apakah besok jadi memeriksa kondisi keponakanku?" Tanya Marcella penuh harap).

("Tentu saja jadi dan kita ketemu jam 8 pagi." Jawab Gracella).

("Syukurlah. Kalau begitu sampai ketemu besok di mansion milik Kakakku." Ucap Marcella).

("Oke." Jawab Gracella dengan singkat).

Tut Tut Tut

Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Gracella meletakkan ponselnya di atas meja dekat sofa.

'Kenapa jantungku berdetak kencang lagi seperti tadi pagi?' Tanya Gracella dalam hati sambil memegangi dadanya dengan ke dua tangannya.

"Ada apa, Mom?" Tanya Max dan Maxi dengan serempak.

"Tidak ada apa - apa." Jawab Gracella sambil tersenyum.

"Sudah siang waktunya tidur siang." Ucap Gracella sambil berdiri.

"Baik, Mom." Jawab kedua anak kembarnya dengan serempak sambil ikut berdiri.

Mereka berjalan ke arah tangga dan melihat dokter Maria dan Putri menuruni anak tangga menuju ke arah mereka.

"Kapan datangnya?" Tanya dokter Maria.

"Barusan." Jawab Gracella sambil tersenyum.

"Tadi kami mau mengajak Max dan Maxi untuk tidur siang tapi karena kamu sudah datang jadi kami pergi berdua untuk membeli keperluan dapur." Ucap Putri.

"Ok. Hati - hati di jalan." Ucap Gracella.

"Terima kasih." Jawab kedua gadis tersebut dengan serempak.

Gracella dan ke dua anak kembarnya kemudian berjalan ke arah kamar mereka masing - masing sedangkan kedua gadis tersebut menuju ke arah mini market yang letaknya tidak jauh dari mansion.

Gracella kini berbaring di ranjang sambil menatap ke arah langit - langit kamarnya dan memikirkan kejadian yang baru di alaminya.

"Sepertinya Aku pernah mengenal pria itu tapi di mana?" Tanya Gracella sambil berpikir.

"Kenapa jantungku tiba - tiba berdetak kencang lagi? Apakah Aku terkena serangan jantung ringan?" Tanya Gracella sambil masih berpikir.

"Sudahlah jangan dipikirkan. Lebih baik Aku tidur saja dari pada bikin kepala pusing." Sambung Gracella sambil memejamkan matanya.

Tidak membutuhkan waktu lama Gracella tidur dengan pulasnya begitu pula dengan Max dan Maxi yang tidur di kamar, bersebelahan dengan kamar Gracella.

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

diakan bapaknya si kembal Grace ...

2024-03-24

2

Dewi Misreni

Dewi Misreni

kalo max dan maxi tau bahwa Marcell itu Daddy nya apakah mereka juga tau kalau Grace adalah kakaknya ya 🤔🤔

2024-03-24

4

Sumawita

Sumawita

Seru bangett pasti deh aksi nya si kembar

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 10 juta
3 Melarikan Diri
4 Bolehkah Aku memelukmu?
5 Melahirkan Anak Kembar
6 Kebakaran Di Rumah Sakit
7 Kok Mirip Marcell
8 Amarah Marcell
9 Racun
10 Racun
11 Lepaskan Tanganku
12 Bertemu Kembali
13 Salah Faham
14 Grace, Max dan Maxi
15 Mommy, tolongin Aku!
16 Racun
17 Satu Bulan
18 Mommy Salah
19 Pakai Gaun
20 Keceplosan
21 Main Boneka
22 Tuyul
23 Tuyul Nyasar
24 Kerja Sama
25 Gawat
26 Permintaan Gracella
27 Paman kenal dengan pria itu?
28 Paman Alex Smith dan Paman Brandon Smith
29 Terbongkar
30 Penyesalan Marcell
31 Gracella Dalam Bahaya
32 Marbella, Markus dan Martinus
33 Kota Tua
34 Veni Meninggal Dunia
35 Tidak Ada Nafasnya
36 Ada Apa?
37 Aku
38 Jonathan
39 Caroline dan Carolina
40 Awal Bertemu
41 Pergi Ke Luar Negri
42 6 Tahun Kemudian
43 Leona, Leo, Leon, Leony dan Lei
44 Tes DNA
45 Hadiah yang sangat luar biasa
46 Enam Tahun Yang Lalu
47 Sepuluh Kali
48 Markus Bertemu Leona
49 Aku Lupa
50 Caroline dan Markus
51 Terlihat Persis Sama
52 Leona Pingsan
53 Alergi Mangga
54 Sangat Ketat
55 Pesan Mommy
56 Bahaya
57 Mafia Srigala Hitam
58 Dua Pria Berseragam Hitam
59 Kehilangan Kendali
60 Membuat Pilihan
61 Bagaimana Keadaannya?
62 Caroline Koma
63 Terlebih apa?
64 Tamat
65 Awal Mula
66 Hidup Bahagia
67 Tiga Tahun Kemudian
68 Pria Tampan
69 Marcell Van Hounten
70 Kalung Giok
71 Bercerai
72 Anggap Saja Aku Kakakmu
73 Hotel Xiang Sianh
74 1 Milyar
75 Adik Perempuan
76 Tuan Jonathan
77 Angela dan Angelo
78 Ayah Kandung
79 Daddy
80 Tidak Tega
81 Paman Sangat Baik
82 Reputasi
83 Pria Tampan
84 Tuan Muda Ke 2
85 Proyek penawaran perusahaan Merbal Coppertop
86 Tuan Tio
87 Terbongkar
88 Di Pecat
89 Pria paruh baya dan pemuda tampan
90 Angela Di Culik
91 Pinggiran Hutan yang jauh dari penduduk
92 Kematian Veni
93 Terbongkar
94 Ke Rumah Jonathan
95 Dania
96 Manager Dania Perusahaan Nakutas
97 Solusi
98 Rencana
99 Bangkrut
100 Mencari Keberadaan Tuan X
101 Awan
102 Menggigit Lidahnya
103 Menjaga Jarak
104 Selalu Menjagamu
105 Boleh ya?
106 Cemburu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Awal Mula
2
10 juta
3
Melarikan Diri
4
Bolehkah Aku memelukmu?
5
Melahirkan Anak Kembar
6
Kebakaran Di Rumah Sakit
7
Kok Mirip Marcell
8
Amarah Marcell
9
Racun
10
Racun
11
Lepaskan Tanganku
12
Bertemu Kembali
13
Salah Faham
14
Grace, Max dan Maxi
15
Mommy, tolongin Aku!
16
Racun
17
Satu Bulan
18
Mommy Salah
19
Pakai Gaun
20
Keceplosan
21
Main Boneka
22
Tuyul
23
Tuyul Nyasar
24
Kerja Sama
25
Gawat
26
Permintaan Gracella
27
Paman kenal dengan pria itu?
28
Paman Alex Smith dan Paman Brandon Smith
29
Terbongkar
30
Penyesalan Marcell
31
Gracella Dalam Bahaya
32
Marbella, Markus dan Martinus
33
Kota Tua
34
Veni Meninggal Dunia
35
Tidak Ada Nafasnya
36
Ada Apa?
37
Aku
38
Jonathan
39
Caroline dan Carolina
40
Awal Bertemu
41
Pergi Ke Luar Negri
42
6 Tahun Kemudian
43
Leona, Leo, Leon, Leony dan Lei
44
Tes DNA
45
Hadiah yang sangat luar biasa
46
Enam Tahun Yang Lalu
47
Sepuluh Kali
48
Markus Bertemu Leona
49
Aku Lupa
50
Caroline dan Markus
51
Terlihat Persis Sama
52
Leona Pingsan
53
Alergi Mangga
54
Sangat Ketat
55
Pesan Mommy
56
Bahaya
57
Mafia Srigala Hitam
58
Dua Pria Berseragam Hitam
59
Kehilangan Kendali
60
Membuat Pilihan
61
Bagaimana Keadaannya?
62
Caroline Koma
63
Terlebih apa?
64
Tamat
65
Awal Mula
66
Hidup Bahagia
67
Tiga Tahun Kemudian
68
Pria Tampan
69
Marcell Van Hounten
70
Kalung Giok
71
Bercerai
72
Anggap Saja Aku Kakakmu
73
Hotel Xiang Sianh
74
1 Milyar
75
Adik Perempuan
76
Tuan Jonathan
77
Angela dan Angelo
78
Ayah Kandung
79
Daddy
80
Tidak Tega
81
Paman Sangat Baik
82
Reputasi
83
Pria Tampan
84
Tuan Muda Ke 2
85
Proyek penawaran perusahaan Merbal Coppertop
86
Tuan Tio
87
Terbongkar
88
Di Pecat
89
Pria paruh baya dan pemuda tampan
90
Angela Di Culik
91
Pinggiran Hutan yang jauh dari penduduk
92
Kematian Veni
93
Terbongkar
94
Ke Rumah Jonathan
95
Dania
96
Manager Dania Perusahaan Nakutas
97
Solusi
98
Rencana
99
Bangkrut
100
Mencari Keberadaan Tuan X
101
Awan
102
Menggigit Lidahnya
103
Menjaga Jarak
104
Selalu Menjagamu
105
Boleh ya?
106
Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!