Kok Mirip Marcell

"Aduh Mommy, kenapa sih menuduh Daddy selingkuh? Waktu itu tiga cucu kita, Mommy menuduh Daddy selingkuh tapi pada kenyataannya anak Mike dengan Melani." Ucap Michael dengan nada protes.

"Daddy itu cinta mati sama Mommy apalagi Daddy sudah punya menantu dan tiga cucu." Ucap Michael dengan nada lembut.

Michael selalu berbicara dengan lembut dengan istri dan keluarganya namun berbicara dengan nada kasar jika ada orang berbuat jahat dengan dirinya atau keluarganya.

"Tapi Dad, bayi ini mirip sekali dengan Daddy, Mike dan Marcell." Ucap Sandra dengan wajah cemberut.

Michael menatap bayi mungil tersebut sambil menyentuh pipinya. Ajaib bayi tersebut berhenti menangis sambil menggenggam jari Michael kemudian tersenyum.

"Tuhkan sama Daddy, bayinya langsung berhenti menangis malah menggenggam jari Daddy." Ucap Sandra dengan wajah cemberut.

Walau Sandra cemburu namun entah kenapa dirinya tetap menyayangi bayi tersebut dan tidak tega jika tidak menggendongnya.

"Daddy akan telepon Mike dan Marcell untuk datang ke mansion sekalian tes dna biar bisa tahu bayi ini milik siapa." Ucap Michael dengan nada masih lembut.

Michael tidak marah jika istrinya mencurigai dirinya justru Michael sangat senang karena istrinya sangat mencintai dirinya.

Selesai mengatakan hal itu Michael menarik jarinya bersamaan bayinya kembali menangis. Michael yang tidak tega menggunakan tangan kirinya untuk memegang tangan mungil bayi tersebut.

Bayi itupun berhenti menangis membuat Michael dan Sandra saling menatap dengan tatapan bingung terlebih bayi tersebut tersenyum melihat mereka berdua.

"Apa kecebong yang Daddy masukkan ke Mommy ada yang mencuri lalu dimasukkan ke wanita lain makanya anak ini mirip Daddy?" Tanya Michael sambil berpikir.

Bugh

"Daddy, jika kecebong Daddy keluar dan di curi lalu dimasukan ke wanita lain mana bisa? Kecebong milik Daddy langsung mati." Ucap Sandra dengan nada kesal sambil memukul bahu Michael.

"Dari mana Mommy tahu?" Tanya Michael pura - pura polos.

'Senang banget godain istriku apalagi melihat wajah cemberut dan wajah menahan kesal.' Sambung Michael dalam hati.

"Bukankah waktu sekolah dan kuliah di kasih tahu?" Tanya Sandra balik bertanya.

"Sekolah memang kasih tahu tapi kalau kuliah tidak karena Daddy ambil jurusan hukum dan bisnis serta program IT." Jawab Michael sambil mengeluarkan ponselnya.

"Telepon siapa, Dad?" Tanya Sandra dengan wajah curiga.

"Telepon kekasih Daddy." Jawab Michael sambil menekan nomer telepon Mike.

"Daddy!" Pekik Sandra dengan wajah memerah menahan amarah.

"Ooeeeeeee..."

"Sssttt ..." Ucap Sandra sambil berusaha menenangkan bayi mungil tersebut.

'Aneh kenapa Aku tidak bisa membenci bayi ini? Apa benar apa yang dikatakan suamiku kalau suamiku punya kekasih?' Tanya Sandra dalam hati dengan mata berkaca - kaca.

("Daddy, kalau tidak penting jangan telepon Mike dulu soalnya lagi tanggung." Ucap Mike tanpa basa basi dengan nafas memburu).

("Kamu ya enak - enak olah raga di ranjang sedangkan Daddy menderita gara - gara ulahmu karena Daddy di tuduh selingkuh sama Mommy." Omel Michael).

("Apa? Gara - gara ulah Mike? Daddy di tuduh selingkuh? Maksud Daddy apa?" Tanya Mike dengan wajah bingung).

("Nanti Daddy jelasin. Kamu hubungi Marcell untuk datang ke mansion dan ingat jangan ajak istrimu cukup kamu dan Marcell yang datang ke mansion." Jawab Michael).

Tut Tut Tut

Tanpa menunggu jawaban Michael memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak sedangkan Sandra yang mendengar percakapan suaminya dan Mike memalingkan wajahnya ke arah samping.

Sandra sangat malu dan menyesali perkataannya karena sudah menuduh suaminya yang bukan - bukan. Seharusnya dirinya lebih percaya dengan suaminya sedangkan Michael yang melihat wajah istrinya pura - pura cemberut.

"Daddy maafkan Mommy ya." Ucap Sandra.

"Daddy marah sama Mommy karena sudah dua kali Mommy menuduh Daddy selingkuh. Kalau Daddy sering di tuduh, Daddy mau selingkuh beneran." Ucap Michael dengan wajah masih pura - pura cemberut.

"Mommy sangat mencintai Daddy dan Mommy janji tidak akan curiga lagi sama Daddy." Ucap Sandra dengan mata berkaca - kaca.

"Jika Daddy beneran selingkuh, apa yang akan Mommy lakukan?" Tanya Michael sambil menatap wajah cantik istrinya.

"Mommy akan pergi dari kehidupan Daddy di mana Daddy dan anak - anak kita tidak dapat menemukan Mommy." Jawab Sandra sambil menahan air matanya agar tidak keluar.

"Daddy, Mike, Marcell dan cucu kita Steven dan Stevanus sangat pintar meretas cctv jadi bagaimana mungkin kami tidak menemukan Mommy?" Tanya Michael sambil menaikkan salah satu alis matanya.

"Paling Daddy dan ketiga anak kita menemukan jasad Mommy." jawab Sandra sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.

"Mommy!" Bentak Michael untuk pertama kalinya.

Sandra yang sejak tadi menahan agar tidak menangis akhirnya menangis membuat Michael tersadar dan memeluk istrinya. Suara keras Michael membuat bayi tersebut bukannya menangis malah tersenyum sambil mendengarkan mereka mengobrol.

"Maaf." Ucap Michael dengan perasaan bersalah.

"Mommy adalah segalanya buat Daddy dan Daddy tidak bisa hidup jika Mommy pergi meninggalkan Daddy. Mommy itu separuh nafas Daddy jika Mommy pergi maka Daddy akan menyusul Mommy kemanapun termasuk pergi ke alam lain." Sambung Michael.

Sandra yang mendengarnya sangat bahagia karena suaminya sangat tulus mencintainya. Sandra meletakkan kepalanya di bahu suaminya membuat Michael tersenyum.

"Mommy, janji lah padaku jangan mengatakan hal itu karena Daddy tidak suka mendengarnya." Ucap Michael dengan nada lembut.

"Iya, Mommy janji tidak akan mengatakan hal itu lagi. Maafkan Mommy." Ucap Sandra.

"Tidak apa - apa dan lupakan apa yang telah terjadi." Jawab Michael sambil menatap bayi mungil yang sudah tertidur dengan lelap.

"Bayi ini kenapa tidak menangis ketika Daddy mengeluarkan suara keras?" Tanya Michael sambil menyentuh pipi gembulnya.

"Kok mirip Marcell, jangan - jangan ini anak Marcell." Ucap Sandra sambil menatap ke arah Michael.

"Memang Marcell, dulu waktu bayi seperti ini?" Tanya Michael penasaran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***