8

Danu beserta istrinya mencoba membujuk ibu nya untuk menjalankan operasi namun sang ibu enggan. Mungkin hanya Irfan yang bisa membujuk ibu, jadi Danu menelfon Irfan agar segera kerumah sakit.

Dengan tergesa Irfan segera datang, bahkan jam mengajar nya pun ia wakilkan pada dosen lain.

"Bagaimana bisa nenek Anfal lagi om, Tante.?" Tanya Irfan sambil duduk di kursi ruang kerja Danu.

"Akhir-akhir ini kesehatan ibu memang menurun. Om membujuk agar ibu melakukan operasi namun ia kekeh tidak mau. Om yakin kamu bisa membujuk nenek mu fan." Jelas Danu.

Irfan terdiam, ia sedih karena kesehatan neneknya semakin menurun. Ia sangat dekat dengan neneknya, jadi ia sangat terpukul melihat kondisi neneknya sekarang, apalagi jika sampai neneknya meninggalkan dia.

Irfan pun pergi menemui nenek ke ruang perawatan nya. Ia melihat wajah pucat sang nenek Wajah nya semakin tirus karena kurus. Hingga tanpa terasa air mata nya terjatuh mengaliri pipi nya. Dengan cepat ia mengusap air mata nya.

"Nek" Ucap Irfan menggenggam tangan sang nenek.

Merasa ada sentuhan membuat nenek terbangun dari tidurnya.

"Kau sudah kembali nak?" Tanya sang nenek tersenyum. Kemudian nenek menelisik ruangan seolah sedang mencari seseorang. "Kamu gak bawa pacar kamu kesini?" Sambung nenek.

Nyes

Hati irfan seperti di remas mendengar pertanyaan nenek. Neneknya begitu berharap ia segera menikah, tapi ia tidak bisa mengabulkan itu. Ia tidak mempunyai seseorang yang bisa menempati hatinya, bahkan ia tidak ada dekat dengan wanita mana pun. Bukannya tidak ada wanita yang menyukainya tetapi ia sudah menutup diri dari wanita.

"Tidak nek, dia lagi sibuk. Nanti aku akan bawa dia menemui nenek ya." Ucap Irfan tersenyum. "Tapi nenek janji harus sehat, dan untuk sehat nenek harus menjalankan operasi." Sambung Irfan.

"Fan, nenek ini sudah tua, yang nenek ingin hanyalah melihat kamu menikah sebelum nenek meninggal." Sahut nenek lirih.

"Nek, apa nenek hanya ingin melihat aku menikah? Apa nenek tidak mau melihat dan menggendong anak-anak ku kelak? Bermain bersama mereka." Ucap Irfan sambil mencium tangan nenek nya.

"Apa nenek bisa?" Tanya nenek tersenyum.

"Bisa nek, nenek pasti sehat." Balas Irfan tersenyum.

**

Irfan keluar dari ruangan neneknya, ia mengusap wajahnya kasar, bingung apa yang harus ia lakukan. Ia sungguh terjebak dengan kebohongannya. Tapi hanya itu cara agar neneknya semangat dan sehat.

Terbesit sebuah ide di pikirannya. Ia akan melanjutkan kebohongan ini lagi. Ia berjalan menghampiri seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponsel.

"Permisi nona" Ucap irfan pada wanita itu.

"Ya"

"Ehm.. mau kah kamu menjadi pacarku?" Ucap Irfan to the point. Irfan benar-benar menjatuhkan harga dirinya, dengan tidak tahu malunya ia meminta seseorang yang tidak dikenal agar menjadi kekasihnya.

Wanita itu mengernyit melihat penampilan Irfan dari atas hingga kaki.

"Em..maksud saya ki_" Bekum sempat Irfan menyelesaikan ucapannya langsung di potong oleh wanita itu.

"Sinting." Ucap wanita itu sinis kemudian langsung pergi meninggalkan Irfan.

Irfan memijit pelipisnya bingung serta malu. Ia benar-benar kehabisan akal. Kemudian pandangan nya tertuju pada Almira yang sedang berjalan dengan menenteng kantong plastik.

"Almira" Panggil Irfan sembari menghampirinya.

Mendengar namanya dipanggil, Almira menoleh, ia kaget yang memanggilnya adalah dosen nya. "Pak Irfan" Gumamnya.

"Al" Irfan menarik nafas sejenak. "Jadilah pacarku." Ucap Irfan langsung.

"Ha?" Mata Almira membola mendengar ucapan Irfan.

Tanpa menunggu jawaban Almira, Irfan langsung menarik Almira berjalan. Hingga mereka mendapati ruangan dimana nenek dirawat.

"Pak lepas." ucap Almira sembari menghempaskan genggaman tangan Irfan dari pergelangan tangannya.

"Apa maksudnya?" Tanya Almira yang benar-benar tidak paham.

"Saya hanya mengikuti saran kebohongan mu." Balas Irfan.

"Kebohongan apa?" Tanya Almira yang masih belum paham.

"Bukankah kami bilang jika berbohong untuk membuat orang lain bahagia itu boleh, bahkan bisa membuat orang itu sehat." Bakas Irfan menatap Almira lekat.

"Iya, tapi gak gini juga konsepnya. Masa minta gue jadi pacar bapak. Ya gue gak mau lah." Balas Almira kesal.

Baru saja Irfan hendak bicara tiba-tiba saja pintu terbuka, dan keluarlah Danu.

"Fan, masuklah. Nenek dari tadi mencari mu." Ucap Danu dan Irfan hanya mengangguk kemudian berjalan memasuki ruangan nenek.

"Kamu pacar Irfan? Masuklah." Ucap Danu pada Almira.

Almira tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya mengangguk kikuk. Kemudian ia berjalan pelan memasuki ruangan nenek.

"Fan, kamu dari mana?" Tanya nenek pada Irfan yang baru duduk di sebelah nenek.

"Aku keluar bentar tadi nek." jawab Irfan.

"Mana pacar kamu?" Tanya nenek membuat Irfan menunduk, bingung. Itulah pikiran Irfan saat ini.

Almira yang melihat nenek yang terbaring itu ternyata nenek yang ia jumpai tadi pagi. Ia teringat kata-kata sang nenek yang menginginkan melihat cucunya menikah sebelum ia meninggal. Almira langsung menghampiri nenek.

"Nenek." Ucap Almira sambil mengelus tangan nenek.

"Kamu" Mata nenek berbinar melihat kedatangan Almira. "Kamu pacar Irfan?" Tanya nenek dan Almira mengangguk tersenyum.

"Iya nek, aku pacar cucu nenek." Jawab Almira tersenyum kemudian pandangannya tertuju pada Irfan yang juga menatapnya. Almira gugup langsung memalingkan pandangannya dan menatap kembali nenek sembari tersenyum.

Nenek tertawa bahagia, ia sangat senang ternyata pacar Irfan adalah gadis yang ia sukai. Tentu saja ia menyetujui hubungan mereka itu, Bahkan ia tidak sabar untuk melihat mereka berdua menikah.

"Sekarang aku Uda bawa pacar aku nek, jadi nenek mau operasi kan?" Ucap Irfan menggenggam tangan sang nenek.

"Menikahlah". Ucap nenek yang membuat Irfan dan Almira kaget.

"Apa?" Ucap mereka kompak.

"Menikahlah dihadapan nenek sekarang, jadi nenek bisa tenang untuk operasi, jika pun nenek tidak selamat maka nenek sudah bisa menyaksikan pernikahan kalian." Ucap nenek lirih.

Glek.

Irfan meneguk Saliva gugup, begitupun dengan Almira. Kemudian mereka saling tatap seolah mencari jawaban atas keputusan ini.

.

Bersambung.

Apakah mereka setuju akan permintaan nenek?

Assalamualaikum, selamat sore semuanya🤗 Bagaimana kabar nya sore ini? Masih semangat puasanya kan? 🤗 Juga semangat untuk terus baca cerita Almira dan Irfan🤭😁

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kalian terjebak sama ke bohongan sendiri 🤭

2024-03-26

0

aisyhana lupsh

aisyhana lupsh

Gas lgsung akad/Grin//Facepalm/

2024-03-24

0

Yunita aristya

Yunita aristya

terjebak/terjebak/terjebak

2024-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!