4

"Ayo Al kita pulang." Ajak Kiara pada Almira.

"Bentar lagi Ki, lagi seru juga." Sahut Kiara sambil menjalankan mesin capit. Mereka saat ini sedang berada di wahana bermain. Almira sangat antusias menikmati aneka permainan. Sudah sangat lama ia tidak healing, atau hanya sekedar menghibur diri. Meski bukan ditempat elit namun sudah membuat Almira merasa bahagia.

"Yaahh... gagal lagi." Keluh Almira sebab ia tidak berhasil mencapit boneka.

"Besok bukannya Lo ada ujian? telat gimana Li?" Kiara mengingatkan.

"Iya bawel." Ucap Almira tertawa sambil mencubit gemas pipi Kiara.

"Sakit tau" Kiara mengelus pipinya yang panas oleh cubitan Almira.

"Ya udah, yuk" Almira menggandeng lengan Kiara lalu melangkahkan kaki mereka. Dan mereka pun kembali kerumah masing-masing.

Alarm ponsel Almira dari tadi berdering. Dengan mata yang sangat sulit dibuka Almira meraba dimana letak ponselnya. Ia mengambil dan melihat jam yang tertera. Menunjukkan pukul enam pagi.

"Jam enam. Masih ada sedikit waktu lagi kok." Gumamnya kemudian kembali memejamkan matanya. Baru satu menit ia pejamkan matanya, kembali ponselnya berdering. Dan ternyata ada seseorang yang memanggilnya.

Ia mengangkat panggilan tersebut, DNA menyapa dengan suara beratnya.

"Hallo" Ucap Almira dengan suara berat.

"Hy Al. gue topan." Sahut seseorang yang ternyata adalah topan. "Gue mau ngasih kabar, jika Lo memang berminat dengan rumah kemarin sebaiknya Lo datang temui gue untuk tanda tangan kepemilikan Al. Soalnya ada yang tertarik dan ingin membelinya." Sambung topan.

"Apa? Apa gak bisa Lo tolak orang yang akan membeli rumah itu."

"Gak bisa Al. Ini sudah prosedur."

"Jadi gue harus tanda tangan sekarang gitu?" Tanya Almira bingung, sebab ia ada ujian pagi ini. Jika ia menemui Topan maka ia akan terlambat mengikuti ujian. Jika ia tidak menemui Topan maka rumah itu akan berpindah kepada orang lain. Sungguh pilihan sulit, ibarat kata makan buah simalakama. Dimakan salah, tak di makan juga salah.

"Ia melihat jam, dan mengukur waktu. Apakah ia bisa menjalankan keduanya. Dengan cepat ia mandi dan bersiap. Pertama ia akan menemui Topan, barulah setelah itu ia akan pergi kuliah.

Almira melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, hingga ia sampai dimana tempat bertemunya dengan topan.

"Bagaimana? apa yang harus gue lakukan?" tanya Almira saat baru sampai, nafasnya lun masih ngos-ngosan karena berlari dari luar cafe hingga di dalam.

Setelah mendengar penjelasan topan, ia menandatangani surat jual beli rumah, dan ia juga mendapatkan sertifikat rumah beserta kunci rumah.

Dnegan hati gembira ia kembali melajukan motornya menuju kampus. "Mampus gue" Batin Almira smabil berlari kencang memasuki kelasnya.

Benar saja, kelas nya sudah mulai. Ia merasa takut, malahan dosennya Irfan lagi.

"Permisi pak" Almira mengetok pintu dan langsung berlari menuju kursinya tanpa persetujuan dari Irfan.

Dengan nafas ngos-ngosan, ia membuka bukunya.

"Saudari Almira." panggil Irfan sambil menatap Almira intens.

Mendengar namanya dipanggil, Almira langsung menoleh.

"Silahkan kamu keluar dari kelas saya. Kamu sudah terlambat lima menit." Ucap Irfan dengan datar sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

"Ta..tapi pak. Saya harus ujian pak."

"Tidak ada tapi-tapian. Kamu sudah melanggar peraturan saya, dan saya tidak suka ada yang tidak disiplin melanggar peraturan.

"Pak, saya mohon maafkan saya pak, lagian cuma lima menit doang kok." Almira menangkupkan kedua tangannya meminta Dispen untuk mengikuti ujian.

"Silahkan!" Irfan mempersilahkan Almira untuk keluar.

"Kau sungguh dosen paling kejam di dunia ini." Ucap Almira kesal lalu bangkit dari duduknya dan melangkah.

"Apa kamu bilang? dosen paling kejam di dunia?" Alis Irfan bertaut. "Apa kamu sudah meneliti semua dosen di dunia ini? Jika kamu sudah meneliti semua, baru kamu bisa menyimpulkan jika saya benar lah dosen paling kejam di dunia ini." Ucap Irfan datar.

Almira menggeram, ia mengepalkan tangannya hingga timbul urat di tangannya. Kemudian pergi meninggalkan kelas.

"Huaa....hiks..hiks.."

Almira menangis di bahu kiara.

"Udah, cup...cup..cup.." Kiara menepuk pundak Almira menenangkan.

"Dia kejam banget Ki, pa..padahal gu..gue cuma telat lima menit." Ucap Almira sesenggukan.

"Kita demo aja tuh dosen, biar gak semena-mena lagi dia." Julian ikut geram mendengar penjelasan Almira. Bagaimana bisa hanya telat lima menit ia tidak dibolehkan ikut ujian.

"Jangan Jul, jangan berurusan dengannya. Bisa-bisa Lo kena imbas lagi." Timpal Kiara.

"Kiara benar." Sahut Almira sambil menegakkan tubuhnya.

"Jangan sedih lagi, bukankah lo udah dapat rumah baru." Ucap Kiara tersenyum antusias.

"Lo benar. Gue mau ke sana. Kalian mau ikut gak?" Tawar Kiara sambil mengusap sisa air matanya.

"Gue kain kali aja deh Al." Sahut Julian.

"Gue juga Al. Ada janji soalnya." timpal Kiara.

"Sama cowok mana lagi Lo? bukankah kemarin baru putus dengan cowok pendek itu." Tanya Julian sengit.

"Serah gue dong, Kiara gitu loh.. cowok mana yang bisa menolak pesona gue " Ucap Kiara dengan percaya dirinya.

"Dasar Lo, jadi cewek kok playgirl." Ucap Julian ketus.

"Udah ah, males denger kalian debat. Mending gue lihat rumah baru gue." Ucap Almira tersenyum sembari bangkit dari duduknya. Kemudian ia pun pergi menuju rumah barunya.

Almira sangat terpukau dengan lokasi rumahnya, tempatnya begitu sejuk dan asri. Banyak pepohonan hijau yang rindang di halaman yang lumayan luas itu.

Ia pun membuka pintu rumah, ia juga kembali terpukau melihat desain dan interior rumah. Bahkan perabot rumah juga lengkap, rapi dan bersih.

"Wah.. ini rumah impian gue banget." Almira duduk sambil merasakan kenyamanan kursi yang begitu empuk.

"Gue gak lagi mimpi kan?" Almira melonjak kegirangan, ia menelisik setiap sudut rumah juga mengambil video. Ia akan mengirimkannya pada kedua sahabatnya bagaimana kondisi rumahnya saat ini. Mereka pasti akan ikut senang melihatnya.

Saat sedang fokus mengambil video, Almira melonjak kaget karena seseorang yang keluar dari kamar mandi. Matanya membola melihat seseorang yang hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggang.

Ia meneguk Saliva antara syok juga kagum.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Ucap seseorang itu dengan suara dingin.

.

Bersambung

Happy reading sahabat semuanya🤗🤗

Semoga kalian suka ya dengan cerita nya😁

Jangan lupa follow akun othor ya🤗

akun IG juga "Umi ayi" Kalian akan dapat informasi baru disana🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ya kasian Almira di tipu

2024-03-26

1

shadowone

shadowone

wahh apa ini topan tipu almira?

2024-03-20

1

aisyhana lupsh

aisyhana lupsh

pasti kna tipu nieh Almira..
keknya si pak dosen nih yg nempeti rumahnya..🤭

2024-03-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!