Sementara dikamar, Risna berusaha bangun dari kasur.
Dia menghela nafas lega, sambil berpindah tempat ke meja rias, Risna memperhatikan Ferry sedang terlelap tidur, melihat jam di ponselnya jam 11.00 pagi lalu menaruh ponselnya dan menuju kamar mandi melakukan aktivitas mandinya.
Byuur.. byurrr.
Suara gayung air membasahi badan Risna, setelah selesai seperti biasa Risna memakai handuk yang berbentuk baju menutupi tubuh polosnya, Risna membuka pintu kamar mandi dan pelan-pelan menuju lemari pakaian yang ada disamping meja rias dekat tempat tidurnya, Risna membuka pintu lemari, dan mengambil baju dengan cepat lalu kembali kekamar mandi untuk berganti pakaian takut Ferry terbangun dan melihatnya hanya berbalut kan handuk.
Setelah selesai, Risna keluar dari kamar mandi dan menuju meja rias, menyisir rambutnya, tanpa ber make up, lalu melihat Ferry masih tertidur pulas Risna mengambil dompetnya dan perlahan menuju pintu luar kamarnya membuka dan menutupnya.
Cekrek..
Suara pintu dibuka dan ditutup berlahan, lalu Risna berlalu kearah kantin.
"Lapar banget, tadi belum sempat sarapan" batin Risna.
Risna membeli makanan beserta lauk pauknya, tak lupa sayurnya untuk dua porsi serta buah lalu dia kembali kekamarnya.
Suasana area kos tidak terlalu rame karena sebagian ada yang berangkat kerja, akhirnya setelah sampai depan pintu kamar.
Cekrek...
Pintu kamar Risna dibuka lalu menutupnya kembali.
"Kok Pak Ferry gak ada, kemana ya?" batin Risna.
"Mas ... mas" Risna memanggil Ferry didepan kamar mandi, tidak ada jawaban.
Tok... tok..
"Mas... mas didalam ya" panggil Risna, sekali lagi, tidak ada jawaban, lalu Risna membuka pintu kamar mandinya.
"Kosong, kemana dia!" kata Risna pada diri sendiri.
Cekrek....
Pintu luar kamar Risna ada yang membuka dari luar, Risna mengalihkan pandangannya ke arah pintu luar, ada seseorang bertubuh tinggi, kekar masuk kedalam kamarnya.
"Mas... " kata Risna terkejut saat melihat Ferry menghampirinya.
"Habis dari mana?" tanya Risna, seperti biasa Ferry hanya tersenyum.
"Mas, sudah mendingan badannya?" lanjut Risna.
"Belum Na, bosan dikamar terus" kata Ferry.
"Jadi, aku keluar sebentar mencarimu tadi sekalian melihat-lihat area kos disini" sambungnya.
"Ya udah, makan dulu yuk!" ajak Risna, lalu Risna mempersiapkan makanan yang dibeli tadi dan menaruh diatas piring, juga tak lupa minumnya.
"Enak, Na" kata Ferry sambil mengunyah makanan yang Risna berikan, Risna hanya tersenyum menanggapinya.
"Kamu mau aku suapin lagi Na?" kata Ferry.
"Nggak mas, aku juga udah ada banyak lagi! " Ucap Risna, sambil mengunyah makanan.
Sambil memakan makanan Risna dan Ferry bercerita dan bersenda gurau terdengar tawa mereka berdua didalam ruangan.
Akhirnya aktivitas makan Risna dan Ferry selesai, seperti biasa Risna mencuci piring bekas mereka makan, tak lupa juga membereskan sisa bekas makanan yang berceceran di lantai dengan dibantu Ferry.
Tok... tok... tok..
Pintu luar ada yang mengetuk, Risna yang sedang menyapu lantai lalu melangkahkan kakinya menuju ke pintu luar, sementara Ferry sedang berada dikamar mandi, entah apa yang sedang dilakukan dikamar mandi.
Cekrek...
Bunyi pintu luar Risna buka, Risna terkejut saat melihat beberapa lelaki berdiri didepan kamar kos dia.
"Ya pak, ada apa" tanya Risna, kepada lelaki setengah tua yang berada diluar kamarnya.
"Maaf mbak Risna, apakah betul, dikamar mbak Risna memasukkan seorang lelaki, secara!!peraturan disini, tidak memperbolehkan orang yang tanpa ikatan menempati kos kepunyaan saya ini" tanya lelaki itu, yang merupakan orang yang punya kos yang Risna tempati bernama Pak Burhan.
Deg..
Dada Risna bergetar, Risna bingung tidak tahu harus menjawab apa juga penuh tanda tanya kenapa Pak Burhan bisa tahu dari mana kalau ada lelaki didalam kamar Risna sedangkan Risna merasa bersalah tidak meminta izin ke Pak Burhan mengurus Ferry yang sedang sakit dikamar kosnya.
"Maaf, Pak.. ?" kata Risna yang terhenti saat mendengar suara pintu kamar mandinya terbuka.
Cekrek..
Keluarlah Ferry dari kamar mandi dan memandang wajah Risna yang sudah pucat pasi lalu beralih melangkahkan kaki menuju luar kamar menghadapi lelaki yang punya kos, lalu Ferry mendekati Risna.
"Ada apa ya, pak?" tanya Ferry kepada lelaki itu.
"Begini pak, peraturan dikos ini, yang tidak ada ikatan pernikahan, dilarang membawa seseorang masuk kedalam kamar, jika melanggar, silakan keluar dari kos saya ini!" kata Pak Burhan yang punya kos Risna ini.
Wajah Risna semakin pucat dipikirannya mau tinggal dimana kalau diusir dari kamar kos ini secara tidak bisa mendapatkan kamar kos yang baru juga Risna sudah betah menempati kamar kosnya setelah sekian tahun dan nyaman pula, berbagai kenangan menghampiri Risna.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments