Hari sudah sore, setelah Cucu pulang ke kamarnya, Risna menutup pintu dan mengunci pintu kamarnya, dia memasuki kamar mandi dan memulai aktivitas mandi sore, terdengar hujan deras disertai angin kencang yang sesekali petir menggelegar.
Duaarrr...
Bunyi petir menggelegar, Risna mempercepat aktivitas mandinya, lalu dia memakai handuk berbentuk baju menutupi tubuh polosnya serta penutup rambutnya lalu bersiap melangkah keluar dari kamar mandi.
Krek...
Risna membuka dan menutup lagi pintu kamar mandinya lalu duduk dimeja rias sambil membuka ponselnya.
Tok.. tok... tok.
Pintu kamar Risna diketok dari luar. Risna bertanya dalam hati siapa datang, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu luar kamar kosnya.
"M... mas ngapain kamu kesini?" tanya Risna penuh rasa terkejut.
Ferry datang kekamar kos Risna disaat hujan deras beserta petir demi untuk bertemu Risna.
"Mas kenapa kesini hujan-hujan gini, bajumu basah mas, wajahmu pucat sekali!" kata Risna.
Ferry tidak menjawab pertanyaan Risna, Ferry meminta izin masuk kekamar Risna. Risna bingung, tapi gak tega juga, melihat dia basah kuyup dan pucat serta badannya mengigil kedinginan.
"Iya mas, masuklah" kata Risna.
Risna mempersilahkan Ferry duduk dimeja rias nya, karena kamar kos Risna kecil hanya ada ruang tidur, kamar mandi dan dapur.
"Sebentar ya mas, saya ambilkan handuk dulu" kata Risna, sambil berlalu mengambil handuk didalam lemari paling bawah.
Setelah mengambil handuk, pandangan Risna tertuju pada kaos yang ada dilemari, jarang Risna pakai karena kebesaran, kaos itu dia ambil tak lupa celana pendek yang juga masih baru, kebetulan belum dipakai karena kebesaran.
"Ini mas, pakai dulu sementara baju dan celana yang dipakai dikeringin dulu, biar bisa dipakai" kata Risna.
"Makasih ya Na, aku mandi dulu sekalian ganti baju" jawab Ferry, sambil menatap wajah Risna.
Suara air dari kamar mandi terdengar, Ferry mandi dan tak lama dia keluar sudah memakai baju dan celana yang Risna berikan.
"Sini biar saya keringin baju dan celananya" kata Risna.
Ferry hanya mengangguk dan memberikan baju dan celananya yang basah kuyup yang dia pakai tadi, Risna mengambilnya dan menggantungnya di jemuran baju didekat dapur sekalian mencucinya lalu mengeringkannya dengan mesin cuci.
"Mas mau makan?" tanya Risna.
Setelah selesai menggantung baju tadi, Ferry hanya menggelengkan kepala, tapi Risna meninggalkannya, beranjak kedapur, memasak mie instan ditambah telur lalu membuatkan teh hangat untuknya.
"Seadanya saja, yang penting bisa mengisi perut kosong dia" batin Risna.
Setelah selesai membuat mie telur dan teh hangat Risna membawanya ke Ferry.
"Ini makan dulu mas biar gak masuk angin" kata Risna, sambil menyodorkan mie dan teh hangat yang dia buat barusan.
"Makasih Na" jawab Ferry, Risna hanya mengangguk.
"Saya tinggal dulu ya pak, ganti baju dulu" jawab Risna.
Ferry hanya mengangguk, Risna menuju lemari pakaian mengambil baju dan celana yang mau dia pakai dan dia bawa kekamar mandi, Risna berganti pakaian dikamar mandi.
Setelah selesai Risna ke kamar, duduk disamping tempat tidur, sambil menyisir rambutnya, karena kursi yang ada dimeja rias di duduki Ferry.
"Mas kok belum dimakan?" tanya Risna.
"Gak enak ya, mas gak suka ya?" kata Risna lagi.
"Bu...bukan gitu Na, tadi masih panas jadi aku nunggu dulu bentar" jawab Ferry
Pak Ferry mulai mengambil mie yang Risna buat dan memakannya.
"Na.. makanlah" kata Pak Ferry, sambil menyendokkan mie diarahkan kemulut Risna.
"Tidak, mas aja yang makan" tolak Risna.
"Ayolah Na, kamu belum makan, aku tau itu" kata Ferry sambil menatap Risna tajam, Risna pun takut.
"B .. baik mas" kata Risna, sambil memakan mie yang disuapin kemulutnya dan melihat dia tersenyum.
Diluar masih hujan petir diluar kamar gelap gulita, akhirnya selesailah Risna dan Pak Ferry memakan mie, semangkok berdua, Risna membereskan mangkok bekas mie dan mencucinya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments