Hujan deras mulai membasahi area tempat kos, setelah kepergian Adi, masuklah Risna kekamar kosnya.
Cekrek...
Risna mengunci pintu kamar dan dia duduk dimeja rias, Risna mengingat kejadian barusan, dan tanpa sadar air matanya keluar dengan sendirinya.
"Maafkan aku Adi" lirihnya.
"Seharusnya jangan ada rasa itu" lirih Risna lagi, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tak terasa air mata mengalir dengan derasnya.
Tring... tring..
Ponsel Risna berbunyi lalu menyala dan tertulis nama yang dia kenal, lalu dia mengangkatnya dan membuka video call seseorang.
"Halo... " jawab Risna.
Risna berbicara sambil mengusap air matanya yang menyisakan isakan dan sesenggukan tangisannya tadi, Seseorang yang menelepon tadi panik melihat Risna menangis.
"Na, kamu kenapa... apa yang terjadi" tanya seseorang diponsel
"Tidak apa-apa p.. eh mas" jawab Risna, setelah agak tenang.
"Mas belum tidur" jawab Risna
"Aku belum tidur, tadi kamu meninggalkanku, jadi ku matikan ponsel ini" kata Ferry.
Yang menelepon Risna ternyata Ferry, dia mematikan ponsel saat Risna menemui Adi tadi, mungkin karena Risna kelamaan tak kunjung datang, jadi dia mematikannya, dan sekarang menghubungi Risna lagi.
"Kamu belum jawab pertanyaanku?" kata Ferry.
"Tidak ada apa-apa, mas" jawab Risna.
"Na, aku gak suka orang yang berbohong, kamu jawab jujur, kamu kenapa menangis?" tanya Ferry.
Sorot mata Ferry begitu tajam, menatap mata Risna yang sedang menangis, tanpa ada senyuman diwajah Ferry, sorot mata yang menyelidik.
"Apa gara-gara lelaki itu, yang tadi datang ke kamarmu yang bikin kamu menangis" lanjutnya.
Risna terdiam tidak berani menjawab, juga tidak berani menatap wajah Ferry, Risna menundukkan wajahnya kebawah.
"Apa lelaki siapa itu, Adi ya namanya, berbuat senonoh sama kamu" lanjut Ferry.
Risna menggelengkan kepala dia tidak menyangka bosnya bisa berpikiran jauh begitu tentang Adi.
"Na, jawab jujur sekarang, apa perlu aku datang ke kamar kos-kosanmu?" kata Ferry, sambil mulai berdiri.
"Jangan mas, aku gak apa-apa, ini udah malam gak baik lelaki sama perempuan yang tidak ada ikatan bertemu"jawab Risna seketika.
Udara malam yang dingin seketika membuat Risna kembali mengucurkan keringatnya setelah tadi menghadapi pertanyaan Adi sekarang menghadapi pertanyaan bosnya yaitu Ferry.
"Tadi Adi, datang ke kamarku mas, dia mempertanyakan jawabanku soal, dia bilang suka sama aku " kata Risna.
Risna pun akhirnya bercerita saat Adi menyatakan cinta tuk pertama kalinya sampai di malam ini dia datang ke kamarnya, agak takut juga Risna melihat ekspresi Ferry dengan tatapan seperti itu.
" Lalu, kamu jawab apa?" kata Ferry.
Risna menatap wajah Ferry menjadi tambah takut dengan tatapan matanya.
"Saya bilang saya hanya menganggap dia seperti saudara saja mas" kata Risna.
Ferry tidak menjawab Disana, malah Risna melihat raut wajah Ferry berubah drastis menjadi ceria tidak ada sorot mata yang menakutkan tadi tajam menatapnya malah sorot mata bersinar dan senyum manis Ferry yang menghiasi wajahnya.
"Na, kenapa kamu gak nerima dia, selain alasan kamu anggap saudara" tanya Ferry.
"Saya gak mau pacaran mas, aku punya prinsip, mengenal dulu baru menikah " jawab Risna dengan tegas.
"Aku yang akan menikahimu Na?" gumam Ferry.
"Apa mas, barusan bilang apa, saya gak dengar " kata Risna, Ferry hanya tersenyum tidak menjawabnya, tatapan dan senyumannya membuat Risna senang tapi mempunyai arti yang tak Risna ketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments