Malam semakin larut hanya disebuah kamar kos yang masih terdengar percakapan dua insan manusia.
"Aaahhh, gak mungkin, ini pasti pikiranku yang sok kepedean" batin Risna.
"Na... Risna " kata Pak Ferry, menyadarkan lamunan Risna.
"Besok bisa gak temani aku ke cafe xxx? " tanya Ferry.
"Besok khan hari libur!" lanjut kata Ferry.
"Eh, mau apa mas?" tanya Risna.
"Ada klien yang mau minta kerja sama, tapi dia mintanya ketemuan dicafe xxx" kata Ferry.
Risna seketika terdiam mendengar permohonan Ferry, untuk menolak pun dia tidak tega melihat wajah memelas dari Ferry.
"Tapi mas" kata Risna.
" Mas khan ada sekretaris yang cantik, bisa menemanimu" kata kata Risna.
"Iya Na, tapi dia ada keperluan jadi gak bisa menemaniku" jawab Ferry.
Risna tak memberikan jawaban, dia sedang berpikir untuk menerimanya atau tidak karena itu juga diluar jam kantor yang artinya dia tidak terikat pekerjaan kantor.
"Ya, Na, please" ucap Ferry.
"Iya deh, tapi gak lama khan" tanya Risna.
" Nggak, thank's ya Na" katanya.
Wajah rupawan Ferry bersinar senyum manis diwajahnya menambah pesona ketampanannya, begitu mendengar persetujuan Risna.
"Tapi saya pakai baju apa?"kata Risna.
"Bebas Na, terserah kamu, karena ini cuma pertemuan klien biasa, gak usah terlalu Formal" kata Ferry
"Siap Bos" canda Risna, sambil dia angkat tangannya taruh didahinya.
"Wk wk wk, kamu ada-ada aja Na, ternyata lucu juga ya kamu" katanya, dengan tertawa keras sekali dia.
Tok... tok... tok.
"Na... na... " kata seseorang diluar pintu. Suara pintu Risna diketuk dari luar dan terdengar suara seseorang, seketika Risna hentikan pandangan ponselnya, Risna menengok dan melihat jam di dinding.
"Kaya suara Adi!"gumam Risna.
"Siapa Na yang datang?" tanya Ferry.
Risna masih terpaku ponselnya belum dia matikan, jadi Ferry bisa mendengar gumaman Risan, juga ketukan pintu tadi.
"Kayanya itu suara Adi, mas" jawab Risna.
"Ngapain dia malam- malam datang kekamar kosmu Na?" tanya Ferry, dengan nada tidak sukanya.
"Mungkin ada keperluan yang mendesak kali mas" jawab Risna.
Risna akhirnya berdiri melangkahkan kakinya untuk membuka pintu, dengan posisi ponselnya masih dia taruh dimeja riasnya.
"Na mau kemana?" tanya Ferry.
"Mau membuka pintu mas, kasihan mungkin ada yang mendesak" jawab Risna.
"Gak usah dibuka Na, sudah jam berapa ini!" kata Ferry mencoba menghalanginya.
"Gak apa-apa mas, Adi baik kok, aku tinggal bentar ya" lanjut ucapan Risna.
Cekrek..
Bunyi pintu dibuka, terlihat didepan pintu, berdiri Adi dengan wajah masam dan mata merahnya, Risna terkejut melihatnya yang datang ke kamar kosnya malam-malam begini.
"Adi kok belum tidur, ada apa ya?" tanya Risna.
"Kamu sudah tidur Na, kok lama buka pintunya?" jawab Adi.
"Emang ada apa Adi?" tanya Risna.
"Na, aku gak bisa tidur kepikiran terus" kata Adi.
Risna melangkahkan kakinya diluar kamar, mempersilahkan Adi.
"Duduk dulu dikursi panjang ini ya!" kata Risna, Adi hanya mengangguk.
"Na kamu tadi pulang kerja kemana?" kata Adi.
"Na.. " kata Adi, dengan wajah masam dan mata merahnya.
Sementara Risna bingung mau menjawab apa padahal tadi juga sudah dijelasin ke Adi kemana dia pulang terlambat, emang wajib ya harus bilang ke dia?.
Bersambung... jangan lupa tolong like, komen, bintangnya ya.. serta nantikan lanjutannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments