Akhirnya jam menunjukkan pukul 16.00 atau jam empat sore, cuaca mendung, menandakan sebentar lagi mau turun hujan akhirnya ojek yang Risna naiki sampai ditempat kosnya, setelah membayar ojek itu Risna memasuki area tempat kosnya.
Risna berjalan dengan cepat menuju kamar kosnya dilantai atas, setelah menaiki tangga dan berjalan melangkahkan kaki menuju kamarnya.
Ditangga atas Cucu memanggilnya, dia mau turun juga dari lantai kamarnya, Risna berhenti lalu menyapa sahabatnya itu.
"Kamu dari mana?" tanya Cucu.
"Kamu kenapa?" tanyanya lagi, setelah dia sampai dan berdiri didepan Risna.
"Kamu habis menangis ya" jawabnya, pelan dan lembut.
Risna menundukkan kepalanya lalu Cucu mengajak Risna kekamar Risna, dua sahabat saling berpegangan tangan sambil melangkahkan kaki mereka menuju kamar kos Risna.
Kreekkkk.
Suara pintu kamar Risna dibuka setelah mereka berdua sampai dikamar, Risna masuk lalu menaruh sepatunya dirak sepatu.
"Bon, ayo masuk aku ke toilet dulu ya" kata Risna .
Risna mempersilakan Cucu masuk ke kamarnya, Cucu hanya mengangguk lalu masuk ke kamar Risna sedangkan Risna berlalu ke kamar mandi.
"Bon, kalo mau minum ambil sendiri didapur ya" teriak Risna dari kamar mandi.
"Santai aja Na" jawab Cucu.
Setelah selesai mencuci tangan, kaki, dan wajahnya, Risna lalu keluar dari kamar mandi dan menemui Cucu yang sedang berbaring ditempat tidurnya, dengan memainkan ponselnya.
Risna melangkahkan kakinya kearah meja riasnya sambil menatap cermin dimeja rias sambil melihat Cucu melalui cermin. Risna menanyakan kepada sahabatnya dia mau kemana
"Biasa, aku mau ke kantin beli air minum" jawab Cucu.
"Kamu kenapa habis nangis ya?!" tanya Cucu, dengan mendekat kemeja rias,posisi masih duduk.
"Nggak kok Bon, aku kelilipan tadi naik ojek" jawab Risna.
"Udahlah Na, kamu itu gak pandai berbohong" kata Cucu.
"Aku tau kamu Na" lanjutnya, Risna terdiam dan mengambil ponsel yang dia taruh di tas kecilnya dan membukanya.
Triiing... tringgg.
Bunyi ponsel berulang ulang, menandakan pesan masuk berdatangan, karena tadi saat ditoilet mall ponsel Risna matiin, juga ada panggilan video tak terjawab dari Ferry entah berapa banyaknya.
"Na, itu dari Pak Ferry ya" tanya Cucu.
Deg.
Dada Risna tersentak kaget saat Cucu mengetahui siapa yang menghubunginya, lalu Risna bertanya dari mana Cucu tau kalau Ferry yang menghubunginya.
"Jelaslah, apa sih yang gak ada yang tak kutahu" jawab Cucu, sambil berkacak pinggang dengan tertawa.
"Tadi, Pak Ferry datang kekamarmu, waktu aku lewat dilantai ini, ku hampiri dia" kata Cucu.
"Belum juga aku mau bertanya, eh dia udah nanya duluan" kata Cucu.
"Dia nanya apa Bon?" tanya Risna.
"Dia nanya, kamu udah pulang belum, aku kaget dong khan tadi dia pergi sama kamu, malah nanyain kamu dimana" lanjut Cucu.
Risna bertanya-tanya dalam hatinya mau apa lagi Ferry mencarinya bukankah dia sudah mempunyai calon isteri lalu buat apa mencari dirinya.
"Dia bilang apa?" tanya Risna.
"Gak bilang apa-apa, cuma nitip pesan kalo kamu pulang, aku suruh ngabarin dia" kata Cucu.
"Sebenarnya ada apa Na, kamu seperti habis nangis, dan tadi wajah Pak Ferry juga muram" tanyanya lagi.
Risna cuma menggelengkan kepala, seolah menandakan dia tidak ada masalah apa-apa.
"Baiklah, kalau kamu gak mau cerita gak apa-apa aku gak mau memaksa, tapi kalau kamu butuh bantuanku, aku selalu ada untukmu" kata Cucu sambil memeluk Risna.
Hari sudah sore lalu Cucu berpamitan kepada Risna karena mau mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments