Tidak

Kimmy masuk ke kamarnya. Ia tidak ingin membuat Aini marah lagi hari ini. Jadi Kimmy akan membujuknya lagi esok hari. Hari sudah menjelang malam, Kimmy memutuskan memasak, setelah mandi dan mengganti bajunya. Setengah jam kemudian ia selesai memasak dan menyajikan makanan di meja. Kimmy memanggil ibunya untuk makan.

Tok tok tok

"Ma, makan yuk."

Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Kimmy kembali memanggil, kali ini Aini menjawab.

"Ayo, makan!" ucap Aini setelah membuka pintu kamarnya.

Kimmy mengikuti Aini yang berjalan lebih dulu. Mereka makan sambil membicarakan masalah Yusril.

"Di mana kalian tinggal?" tanya Aini. Ia menyendok makanannya.

"Jalan cempaka 2, Ma!" jawab Kimmy. Entah kenapa perasaan Kimmy tidak enak. Aini tidak mengatakan apa pun lagi. Setelah makan ia langsung kembali ke kamarnya. Begitupun dengan Kimmy. Lelah yang Kimmy rasakan membuatnya lebih cepat tertidur.

"Aku tidak bisa membiarkan mereka bersama! dia pikir siapa dia? Seenaknya saja mengambil kembali anakku setelah dulu ia membuangnya!" Aini menggerutu di dalam kamar. Aini pergi keluar setelah yakin Kimmy sudah tidur. Ia menyetop taksi dan menuju ke rumah Yusril.

***

Di dalam kamar Yusril sedang gelisah, karena ia teringat kejadian tadi sore. Panasnya ciuman mereka membuat Yusril kini begitu merindukan Kimmy, ingin rasanya Yusril menggarap habis Kimmy di ranjangnya. Yusril mendengar suara bel.

Ting tong ting tong

Yusril pikir jika yang datang adalah Kimmy. Ia merapikan piyama yang ia kenakan, lalu pergi membuka pintu dengan tersenyum.

"Tante Aini!" Yusril terkejut melihat bahwa tamunya Aini, sang mertua dari Yusril.

"Bisa saya bicara?" Aini menatap Yusril.

"Bisa, Tante! silahkan masuk!" Yusril dan Aini duduk di ruang tamu.

"Aku tidak bisa berlama-lama. Aku hanya akan mengatakan sekali. Kimmy pulang untuk meminta restuku, tapi aku tidak akan mengizinkan dia untuk melanjutkan rumah tangga dengan kamu. Permisi!" Aini tidak memberikan Yusril kesempatan untuk bicara, karena Aini langsung pergi.

Yusril tersenyum getir, harapan untuk bahagia bersama Kimmy sepertinya hanya mimpi bagi Yusril. Aini belum meninggalkan rumah Yusril, ia baru sampai di depan halaman rumah. Aini kembali untuk mengatakan sesuatu pada Yusril.

"Satu hal lagi yang harus kamu tahu, Kimmy sudah saya jodohkan dengan orang lain." Kali ini Aini benar-benar pergi.

"Kim, benarkah kau tidak akan kembali?" lirih Yusril. Ia menelepon seseorang untuk mengawasi rumah Kimmy.

***

Pagi menyapa bumi, Kimmy bangun dan segera membasuh tubuhnya. Setelah selesai memakai baju, Kimmy ke dapur dan melihat Aini selesai membuat nasi goreng untuk sarapan pagi.

"Selamat pagi, Ma."

"Selamat pagi. Semalam Mama sudah menemui Yusril dan meminta izin keluar dari pekerjaan kamu!" ucap Aini.

Tidak ada jawaban, hanya ada desahan pelan dari mulut Kimmy. Rasanya percuma jika ia melawan ucapan Aini saat ini. Kimmy akan mencoba membuat Aini mengerti dengan perlahan. Untuk saat ini Kimmy akan mengikuti kemauan ibunya. Ia dan Aini makan pagi bersama dalam kebisuan. Setelah sarapan, Kimmy masuk ke kamar kembali.

Okan mendengar Kimmy pulang, dan ia datang pagi-pagi sebelum pergi ke warung makan. Okan memiliki perasaan lain yang lebih dari saudara, tapi Kimmy hanya menganggap Okan sebagai seorang kakak.

Kimmy berdiri di balkon kamarnya, ia tidak tahu Okan datang. Aini menyuruh Okan langsung saja temui Kimmy di kamar. Okan masuk tanpa mengetuk pintu dan berniat mengagetkan Kimmy. Okan tiba-tiba memeluk Kimmy dari belakang dan hal itu langsung difoto oleh orang yang Yusril suruh untuk mengawasi rumah Kimmy.

"Okanku, kapan datang?" Kimmy melepaskan pelukan Okan.

"Kimmyku, apa kau merindukan aku?"

"Tentu saja," ucap Kimmy.

Orang yang mengawasi rumah Kimmy itu memasang penyadap suara berupa mikrofon kecil. Orang itu memasang di atas jendela kamar Kimmy dan di atas pintu depan. Mikrofon itu tersambung ke ponsel mata-mata dan ia mengirimkan langsung ke ponsel Yusril.

***

Yusril terbangun karena ada pesan masuk. Ia melihat nomor pengirim dan segera membuka pesan suara itu. Betapa marahnya Yusril, mendengar Kimmy menyebut nama yang selama ini membuat Yusril penasaran. Dia mendapat pesan gambar di mana Kimmy sedang dipeluk Okan. Yusril murka dan membanting gelas di nakas.

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena

Maria Magdalena

otak ga di pake cuma emosian aja . Ga mau beljar dr masa lalu

2020-08-07

4

Michelle Avantica

Michelle Avantica

berjuanglah lebih keras lagi bang yus...biar dapetin hati Mamer lagi 😁

2020-08-01

1

Mommy Raqila

Mommy Raqila

percaya aja lgi yus...dasar odang....

2020-06-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!