Kimmy dan Yusril sampai di parkiran gedung KK fashion. Yusril sudah turun lebih dulu, tapi Kimmy masih duduk terdiam di dalam mobil. Yusril membuka pintu mobil, dan memaksa Kimmy turun.
"Cepat turun! Hari ini ada rapat penting."
"Ish, gimana aku bisa turun coba? Leherku mau di tutupi pakai apa!" gerutu Kimmy dalam hati.
"Ayo!" Yusril menarik tangan Kimmy agar mau keluar.
Mau tidak mau, Kimmy akhirnya keluar. Dia berjalan di belakang Yusril dengan canggung. Kimmy mencoba menutupi lehernya dengan rambut, ia juga mengancingkan kemejanya sampai ke kerah. Tapi Yusril benar-benar pintar, karena dia sengaja membuat tanda di tempat yang sulit di tutupi. Mereka masuk ke dalam lift dan naik ke lantai tujuh. Yusril terus tersenyum senang melihat Kimmy yang kebingungan menutupi tanda kecupan darinya.
Ting
Pintu lift terbuka, Yusril dan Kimmy di sambut Lili di depan lift.
"Selamat pagi, Presdir!" sapa Lili.
"Selamat pagi! Bagaimana semua sudah siap?" tanya Yusril pada Lili.
"Semua staff sudah hadir, tinggal menunggu bapak!" jawab Lili.
Yusril berjalan ke arah ruang rapat, disusul Lili dan Kimmy di belakangnya. Lili memperhatikan Kimmy yang terus tertunduk. Kimmy terus menunduk untuk menyembunyikan tanda di lehernya. Tapi tak selamanya Kimmy bisa terus menunduk.
Di ruang rapat, semua staff dan perancang utama KK fashion sudah hadir. Selviana sang designer utama itu menyukai Yusril sejak lama, dan ia merasa tak suka karena Kimmy berhasil menjadi asisten Yusril. Dia selalu mengerjai para asisten Yusril agar mengundurkan diri. Kecuali jika asistennya adalah laki-laki.
Selviana tidak mau ada satu wanita pun mendekati Yusril. Kecuali Lili, karena Lili sudah berkeluarga.
Saat Selviana melirik Kimmy yang duduk tepat di depannya, ia melihat tanda kissmark yang sangat mencolok di leher Kimmy. Selviana tersenyum jahat dan mulai menyerang Kimmy.
"Sepertinya asisten baru anda mempunyai gairah yang tinggi pak Yusril. Lihatlah, lehernya begitu banyak tanda kissmark. Apa bapak tidak malu, jika seandainya anda harus menemui kolega anda, dengan kondisi asisten anda seperti itu?" tanya Selviana.
"Saya rasa itu urusan pribadinya, bukan begitu? Nona Selviana?" jawab Yusril.
"Benar, itu urusan pribadinya! Tapi jika anda membawa dia seperti itu, bukankah akan menimbulkan gosip, bahwa asisten anda ini ada main dengan anda?" tanya Selviana terus menyudutkan posisi Kimmy.
Kimmy hanya bisa mengepalkan tangan dengan kesal. Dia ingin menjawab tapi bingung, hingga jawaban Yusril membuat matanya membulat sempurna.
"Bagaimana jika aku yang membuat tanda itu? Apa kau akan tetap meributkan masalah ini?" tanya Yusril dengan tatapan dinginnya.
Selviana tidak berkutik, apalagi melihat pandangan dingin Yusril yang seolah membekukan tubuhnya.
"Kurang ajar, jika benar asisten itu berani mendekati Yusril, aku akan membuatnya menderita selama bekerja di sini!" Selviana melirik tajam ke arah Kimmy.
"Saya tidak berani pak!" jawab Selviana.
"Kalau begitu, anggap saja aku yang membuatnya. Jadi masalah selesai dan kita bisa mulai rapatnya!" pungkas Yusril.
Staff yang sebelumnya berkasak-kusuk saat Selviana berdebat dengan Yusril, kini semuanya terdiam. Mereka sangat mengenal seperti apa Presdir mereka ini. Jika berani menyinggungnya sedikit saja, maka bersiaplah menjadi pengangguran abadi. Beruntung karena Selviana adalah teman sekampusnya dulu. Jika bukan, Yusril pasti sudah membuangnya keluar dari gedung KK fashion sejak lama.
Rapat terlaksana dengan lancar, dan mereka semua keluar setelah selesai. Kecuali Kimmy dan Lili yang sedang membereskan berkas-berkas milik Yusril. Selviana menghampiri dan kembali mencari masalah dengan Kimmy.
"Apa kau penjaja cinta atau punya nafsu birahi yang tinggi? Harusnya kau membuatnya di tempat tersembunyi, huh. Jangan senang karena Yusril membelamu! Dia milikku, hanya aku yang berhak mencari perhatiannya!" ucap Selviana. Dia pergi dengan menyenggol pundak Kimmy.
"Aww," Kimmy kesakitan karena Selviana menyenggolnya dengan kuat. Kimmy mengarahkan kepalan tinjunya di belakang Selviana. Lili menahan Kimmy agar dia tidak melawan.
"Kamu istrinya Presdir kan, Kim?" tanya Lili dengan suara pelan. Kedua mata Kimmy melebar sempurna.
"Tak perlu membohongiku, juga jangan takut rahasiamu bocor. Karena membocorkan rahasiamu sama saja mencari masalah dengan Presdir!" ucap Lili kembali.
"Bisakah kau berjanji? Jangan sampai orang lain tahu?" pinta Kimmy.
"Jadi, itu benar! Kim, katakan padaku! apa Presdir mempunyai gairah yang tinggi?" tanya Lili. Wajah Kimmy memerah seketika. Lili tidak malu bertanya seperti itu, karena dia sudah lama berumah tangga. Jadi baginya pertanyaan itu sesuatu hal yang biasa.
"Masih malu ya? Tapi melihat tanda di lehermu, aku menyimpulkan dia pria yang kuat bekerja di malam hari, haha!" goda Lili.
Kimmy segera keluar membawa berkas yang sudah rapi. Jika dia mendengar satu kata godaan lagi dari mulut Lili, rasanya wajah merah Kimmy bisa dilihat oleh orang satu kantor, saking merahnya. Lili tersenyum geli melihat Kimmy. Lili pun menyusul keluar dari ruang rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Shakila Nurmi
gairah yg membara krn tertunda wkwkwk
2020-06-15
4
لولوء واهيوني
itu gairah tak tersampaikan 1 thn yg lalu lili
2020-05-06
10
Rizqi Dennis
Senangnya..... up lagi....semangat thor,,, biar bisa crazy up...
2020-01-15
7