Selesai bekerja, Kimmy pulang ke rumah Aini sang Mama. Sore hari Kimmy masuk ke kantor Yusril.
Tok tok tok
"Masuk!" ucap Yusril mempersilahkan.
"Pak Yusril, saya mohon ijin dua hari. Saya ingin pulang ke rumah Ibu saya," pamit Kimmy.
"Tutup dan kunci pintunya!" perintah Yusril.
Kimmy tidak mengerti apa yang diinginkan Yusril, sehingga harus mengunci pintu. Kimmy kemudian hanya mematung di dekat pintu. Yusril menatap tajam dari balik meja kerjanya.
"Kenapa hanya berdiri di sana, kemari!" panggil Yusril dengan tatapan mengintimidasi.
Dengan takut dan perlahan, Kimmy melangkah ke meja Yusril. Kimmy berdiri di depan meja Yusril, tetapi Yusril menyuruh Kimmy berdiri di sampingnya.
"Sini!" ucap Yusril.
"Saya bisa mendengar ucapan Bapak dengan jelas dari sini. Jadi katakan apa mau Bapak?" tanya Kimmy mrnahan kesal.
"Kenapa tidak mau menurut, kau mau aku berikan ijin tidak?" tanya Yusril marah.
Kimmy akhirnya mengalah dan menuruti keinginan Yusril. Setelah Kimmy disampingnya, Yusril memutar duduknya dan menghadap Kimmy.
"Bukankah seharusnya kau merayuku?" tanya Yusril dengan pandangan menggoda.
"Saya tidak berniat merayu Bapak!" jawab Kimmy.
"Kalau begitu, aku tidak mengijinkanmu dan jika kau memaksa pulang tanpa ijin, aku akan umumkan bahwa kau adalah istriku!" ancam Yusril. Dan ancaman itu berhasil membuat Kimmy tidak berkutik.
Kimmy tidak ingin siapa pun tahu, jika ia adalah istri dari Yusril. Kimmy merasa belum siap memikul beban sebagai seorang istri dari CEO yang hebat. Ia akhirnya berusaha merayu sang suami agar memberinya ijin.
"Mas, tolong ijinkan aku pulang ya," goda Kimmy. Yusril menggeleng. Kimmy tidak punya cara lain. Ia melangkah maju dan duduk di atas pangkuan Yusril. Senyum kemenangan tercetak di bibir merah Yusril. Karena Yusril bukanlah pecandu rokok, bibirnya tidak hitam seperti kebanyakan pria dewasa.
Kimmy melingkarkan tangannya di leher Yusril lalu memberanikan diri mencium bibir tebal Yusril. Entah kenapa Kimmy terbuai dengan tingkahnya sendiri. Yusril memagut mesra bibir Kimmy hingga nafas Kimmy mulai tersengal menahan gejolak nafsunya.
Dua insan itu saling memagut dan menghisap dengan lembut. Lambat laun tangan Yusril mulai aktif menjelajah. Ia membuka kancing kemeja Kimmy satu persatu, dan Kimmy sama sekali tidak menolak. Toh, mereka suami istri. Mereka tidak melakukan hal yang salah, yang salah diantara mereka hanyalah kejujuran. Kimmy masih belum mau jujur pada Yusril bahwa dia masih sangat mencintai Yusril.
Yusril menyingkirkan semua berkas yang tergeletak di meja. Yusril bangun dan membaringkan Kimmy di mejanya. Ia kembali menciumi bibir Kimmy dengan rakus. Seperti cacing kepanasan, Kimmy menggeliat dibawah cumbuan mulut Yusril. Mulut Yusril menjelajah di leher Kimmy dan tangannya memainkan bukit kembar Kimmy. Yusril juga memainkan lidah dan bibirnya di kedua bukit kembar itu.
"Stop, mas. Hentikan!" ucap Kimmy diantara erangannya. Kimmy benar-benar merasa tubuhnya bagai tersengat aliran listrik. Seluruh tubuh Kimmy lemas tak bertenaga. Yusril menghentikan aksinya dan berdiri menatap Kimmy yang terbaring di mejanya. Kimmy bangun dan duduk di meja, sedang Yusril kembali duduk di kursinya dan memeluk paha Kimmy.
"Aku ijinkan kamu pulang, tetapi kamu ingat kan perjanjiannya, hanya dua hari!" ucap Yusril sambil menatap Kimmy di depannya yang sedang mengancingkan kembali kemejanya.
"Aku sangat menginginkanmu, Kim!" ucapnya kembali.
Kimmy selesai mengancingkan kemejanya dan turun dari meja. Yusril kembali menarik Kimmy hingga terduduk di pangkuannya, lalu kembali memagut bibir merah muda Kimmy. Setelah cukup lama mereka berciuman, Kimmy mendorong Yusril.
"Aku harus pulang sekarang!" ucap Kimmy. Ia bangun dari pangkuan Yusril dan merapikan pakaiannya, sebelum keluar dari ruangan Yusril.
Setelah Kimmy menghilang di balik pintu, Yusril menepuk jidatnya. Junior Yusril menggeliat bangun karena ulahnya mencumbu Kimmy tadi. Yusril bangun dan pergi ke kamar mandi.
Di rumah Kimmy
Kimmy pulang ke rumahnya menaiki taksi. Tiba di depan rumah, Kimmy mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Ya, sebentar!" sahut Aini dari dalam rumah.
Kimmy berdiri di depan pintu menunggu sang Mama membukakan pintu. Tak lama kemudian pintu pun terbuka.
"Ma," ucap Kimmy.
"Kim, kamu pulang! Mama sangat merindukanmu!" ucap Aini sambil memeluk Kimmy, kemudian mereka pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Tiba-tiba Aini berteriak memarahi Kimmy saat ia melihat leher Kimmy.
"Kim, katakan sama Ibu, apa yang kau lakukan dengan Bosmu itu. Apa dia melecehkanmu karena itu kau pulang? Ayo kita laporkan dia ke polisi!" ucap Aini, dengan emosi ia menarik tangan Kimmy.
"Ma, tidak perlu. Ini bukan pelecehan tapi kewajiban."
"Apa! Jadi dia mewajibkanmu melayani nafsunya begitu? Kim, Mama benar-benar tidak menyangka ternyata kamu mengerjakan sesuatu sehina ini. Kamu sudah membuat Mama malu, Kim!" Aini mulai terisak.
"Dengarkan dulu!" ucap Kim.
"Apa yang harus Mama dengarkan!" bentak Aini.
"Bos Kim itu adalah Mas Yusril, Ma!" jawab Kimmy dengan cepat.
"Yus ... ril?" tanya Aini tak percaya.
"Ya, Ma. Dan tujuan Kim pulang adalah untuk meminta restu dari Mama. Kim ingin memulai dari awal dengan Mas Yusril, Mama tolong berikan restu untuk Kim dan Mas Yusril!" pinta Kimmy dengan lembut.
Aini tidak bisa menjawab. Ia meninggalkan Kimmy di ruang tamu. Aini pergi ke kamarnya dan mengunci diri di sana. Rasanya berat jika ia melepas Kimmy untuk Yusril. Masih terbayang dengan jelas di ingatan Aini, saat putrinya diusir dihadapan orang banyak. Sebagai seorang ibu, ia merasa sangat terhina.
***************************
Apakah Aini akan memberikan ijin pada Kimmy atau tidak?
nantikan di part selanjutnya ya readers
jangan lupa tinggalin jempol dan ☆☆☆☆☆
kritik dan saran juga author tampung dengan senang hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Risma Wati
ceweknya kurang tegas
2020-08-08
2
Maria Magdalena
sedih bngt....gimana sih yusril ga jantan
2020-08-07
2
baroes
Buatlah perempuan itu punya harga diri thor...
Masa si yusril ngga minta maaf...si Kimmy mau saja...kasian ibunya si Kimmy...Jangan jual murah lah...
2020-08-05
3