Kimmy sampai di rumah makan bibinya. Dia masuk ke dalam rumah makan yang sudah ramai, karena sudah masuk jam makan siang. Doni menghampiri Kimmy dan segera menggandeng Kimmy ke dapur.
"Duduk dan makanlah dulu!"
"Paman. Paman selalu saja berlebihan. Aku akan makan nanti. Okan dimana paman?"
"Dia di ruangannya seperti biasa."
"Aku akan menemui Okan dulu, Paman lanjutkan saja pekerjaan Paman atau Paman akan dapat omelan lagi dari Bibi."
"Ya, sudahlah sana!"
Kimmy mencari Okan yang sedang mengetik daftar stok sayuran dan ikan di rumah makan DNA.
Tok! Tok! Tok!
"Okanku!" panggil Kimmy.
"Kau sudah pulang? Bagaimana interview-nya?" tanya Okan.
"Berhasil. Aku diterima bekerja. Mulai besok aku benar-benar tidak bisa membantumu lagi."
"Tak apa apa. Ini hanya pekerjaan mudah. Bekerjalah dengan baik!"
"Siap! Tenang saja, aku akan bekerja dengan baik."
"Bagaimana kalau aku mengajakmu nonton? Sebagai hadiah karena telah lolos interview dan diterima bekerja."
"Ok," jawab Kimmy singkat.
Kimmy menggulung lengan kemeja putih panjangnya sebatas siku. Dia selalu membantu Okan mengurus bahan-bahan keperluan dapur di rumah makan DNA. Hari ini dia ingin membantu untuk terakhir kali karena mulai besok dia tidak bisa membantu lagi. Selesai mencatat bahan yang perlu dibeli, Okan memberikannya pada karyawan yang biasa berbelanja"Yuk, jalan sekarang!"
"Ok. Aku ijin dulu sama Bibi."
Kimmy menghampiri bibinya yang sedang mengawasi para karyawan di dapur.
"Bibi. Aku pergi dulu," ucap Kimmy berpamitan pada bibinya.
"Hati-hati, Sayang!"
"Iya, Bi!"
Kimmy kembali ke depan. Dia langsung menggamit lengan Okan dan menariknya keluar. Mereka menonton di mall terdekat dengan rumah mereka. Kimmy dan Okan melihat film animasi komedi. Kimmy lebih suka melihat kartun komedi, karena melihat tingkah lucu tokoh animasi bisa membuat Kimmy melupakan masalah, apa pun itu.
Selesai menonton Okan mengajaknya berkeliling mall. Mereka terlihat serasi berjalan bergandengan tangan. Okan mengajaknya ke sebuah toko perhiasan dan memilihkan cincin putih untuk Kimmy.
"Kan, ini tidak perlu. Ini terlalu berlebihan!"
"Berlebihan apa? Seorang kakak membelikan perhiasan untuk adiknya, salahnya dimana?"
"Hehe. Ya, sudahlah, terima kasih Okanku!"
"Sama-sama Kimmyku. Sudah malam, tidak terasa. Aku antar kamu pulang, setelah itu aku akan menjemput ayah dan ibuku."
Okan mengantarkan Kimmy pulang terlebih dulu, Okan lalu kembali ke rumah makan dan menunggu rumah makan mereka tutup jam 10 malam.
Kimmy merasa seluruh tubuhnya lengket dengan keringat karena setelah wawancara dia langsung pergi ke rumah makan lalu berjalan-jalan di mall dengan Okan. Kimmy langsung pergi ke kamar mandi membasuh badannya. Selesai mandi dia duduk di depan meja rias dengan masih memakai handuk mandi.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk, Ma!"
Ceklek!
Aini masuk ke dalam kamar Kimmy. Dia melihat Kimmy yang sedang mengeringkan rambutnya. Aini menghampiri dan mengambil hairdryer dari tangan Kimmy, lalu membantunya mengeringkan rambut lurus sepinggang milik putrinya.
"Kim. Sudah setahun berlalu, kenapa tidak kamu urus perceraian kamu dengan Yusril. Jika dia tidak mau menceraikanmu maka kamu saja yang menceraikan dia!"
"Ma. Kenapa selalu mengungkit hal yang sama? Mama tahu dengan jelas jawabanku tetap sama. Aku tidak ingin berurusan dengannya, Ma."
"Mama … cuma ingin kamu menikah lagi. Okan, dia bisa jadi suami yang baik untukmu. Ibu ingin kamu bahagia dan berkeluarga. Ibu tidak akan tenang jika kamu sendirian terus seumur hidup."
"Ma, aku bukan hanya tidak ingin bertemu dengannya. aku juga takut jika aku bertemu dengannya, maka perasaan cintaku bisa mengalahkan rasa benciku padanya," gumam Kimmy dalam hati.
Kimmy menunduk dan bergumam dalam hati. Aini selesai mengeringkan rambut Kimmy, Aini pergi ke kamarnya dan beristirahat.
"Ma, cinta yang aku bina dengannya selama 4 tahun, aku tak bisa menghapusnya bahkan setelah setahun berlalu. Aku masih sangat mencintai Yusril. Jika dia ingin aku agar sendirian seumur hidupku, maka biarlah aku sendiri, maafkan aku, Ma."
Kimmy bergumam pelan dengan pandangan menerawang keluar jendela kamarnya. Langit malam ini terlihat berkelap-kelip penuh bintang. Mengingatkan Kimmy kembali pada sosok Yusril.
*flashback*
Kimmy dan Yusril duduk di halaman rumah lama Kimmy. Mereka duduk berdampingan sambil pegangan tangan, melihat bintang dilangit yang sangat indah.
"Mas. Mas memangnya tidak merasa bosan padaku?"
"Kenapa bosan?"
"Teman-teman Mas sering meledek Mas, karena selama kita pacaran, kita tidak pernah berciuman."
"Aku lebih nyaman kita pacaran seperti ini, saat tiba waktunya kita sudah menikah. Maka saat itu semua yang kita lakukan di malam pertama adalah untuk yang pertama kali. Kita akan berciuman untuk yang pertama kali dan juga melakukan hal lainnya semua untuk yang pertama kali."
Kimmy tersenyum lalu merebahkan kepalanya di pundak Yusril.
*flashback off*
"Dan pada akhirnya semua ucapan manismu menjadi pahit bagai empedu. Di malam pernikahan kita kau membuangku bagai sampah yang menjijikan."
Kimmy merasa lelah dan berjalan ke ranjangnya lalu merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. Kimmy terlelap tak lama kemudian.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
^pagi hari
Kimmy sudah rapi memakai baju biru muda secerah langit siang hari dipadu rok ketat sebatas lutut berwarna merah maroon. Dia keluar dari kamar dan turun kebawah mencari ibunya.
"Mah," panggil Kimmy.
"Sudah siap berangkat? Tidak sarapan dulu?"
"Aku sarapan di kantor saja, Ma. Oh iya, kalau Okan jemput, bilang saja aku sudah berangkat. Bye bye, Ma."
Kimmy pergi menaiki taksi ke gedung 'KK' fashion. Jam 7 tepat, Kimmy sampai di lobby kantor dan langsung disambut Lili.
"Mba Kimmy, ikut saya ke rumah Presdir!"
"Ke rumah Presdir! Untuk apa?"
"Mbak kan asisten pribadi jadi Mbak harus 24 jam berada didekat Presdir. Baik di kantor dan di rumah semuanya Mbak yang harus menyiapkan!"
"Oh. Maaf, Mbak, saya kira cuma melayani di kantor saja."
"Presdir sudah menyiapkan satu kamar di rumahnya. Nanti sore, Mbak harus pindah kesana!"
"Tinggal disana?"
"Kenapa? Keberatan?"
"Eh … tidak, Bu."
Kimmy tidak melihat isi kontrak karena disuruh tanda tangan langsung tanpa diberi kesempatan membaca surat kontrak itu.
Kimmy pun mengikuti Lili dan pergi ke rumah Presdir dengan menaiki taksi bersama Lili. Kimmy hanya pasrah dengan tugas yang Lili berikan.
--------------------------------
Tinggalkan jejak kalian ya reader.
Terima kasih buat yg sudah like n vote
Mampir jg disini yuk!
-Pengasuh Cantik Sang Putri CEO (END)
-Cinta Ada Karena Terbiasa (season 3)
-Cinta Ada Karena Terbiasa (END)
-Status Gantung Miss CEO
-Kupilih Hatimu (END)
-Putri Yang Tergadai
-Aunty Opposite Door I Love You
I Love you, readers ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Wulan Darmasari
Ceweknya lemah, nggak suka. Harusnya berkarskter kuat, strong poin. Di dlm islam, lebih dr tiga bln tdk dinafkahi lahir batin berarti sdh cerai secara auto. Wanita bisa mengajukan gugatan. Perkara si cowok mau atau tdk bercerai terserah. Coba baca di surat nikah bagian belakang. Negara pun mengakui hal itu. Kimy wlw tdk menggugat tp sdh ditalak 1. Dia bisa menikah lagi atau rujuk. Tp hrs menikah kembali krn sdh 1 thn & keluar rumah. Sdh banyak fitnah apalagi ada insiden malam pertama. Tp gak tau klo agama lain. Coba authornya risetnya diperdalam. Wlw pun ini fiksi tp kehidupan & yg bacanya bukan fiktif.
2020-09-15
9
Tri Ani
aku mampir lagi
feedback ya
semangat
2020-07-29
0
Witha Ruben
seru..👍👍
2020-07-15
1