Dia siapa?

Setelah cukup lama pergi mengunjungi permaisuri di istana langit. Dewi Alkasia dan Yun Xi akhirnya pulang di pondok kecil mereka.

"Aku akan masuk dulu," Kata Yun Xi dengan canggung. Dia berjalan cepat meninggalkan Dewi Alkasia di halaman depan.

Dewi Alkasia hanya tersenyum melihat kecanggungan diantara meraka berdua. "Ah, harusnya aku tidak mengungkapkan perasaan ku dengan cepat."

Dia berjalan masuk kedalam pondok. Namun, dia melihat Yun Xi diam di depan pintu tidak melanjutkan langkahnya.

"Kenapa?" Mencoba masuk kedalam pondok. Dia melihat laki-laki dengan keadaan yang kacau duduk di kursi. Wajahnya sangat berantakan, baju sudah penuh sobekan dengan beberapa noda darah. "Dia siapa? Ah, kamu siapa?" pedang keluar dan langsung ia arahkan ke arah laki-laki yang duduk tidak berdaya.

"Dia siapa?" Yun Xi memandang kearah Dewi Alkasia.

"Aku tidak tahu," memandang Yun Xi dengan heran. Bagaimana bisa ada laki-laki asing bisa masuk tanpa terluka di pondoknya. Padahal sebelum pergi dirinya sudah memasang pembatas. Agar orang luar tidak bisa masuk dengan begitu saja.

"Dewi, dewi aku yang membawanya ke sini," teriakan Eci dari luar halaman terdengar. Dia terbang mendekat dan menghadang pedang yang dewi Alkasia arahkan ke leher laki-laki yang tengah terluka itu. "Aku memunggutnya saat pulang."

Laki-laki itu sudah tidak memiliki kekuatan untuk berbicara lagi. Meski dia ingin membantah karena kata 'memungut' tapi dia sudah terlalu lemah.

Tatapan mata dewi Alkasia menusuk kearah Eci yang ada di hadapannya. Pedang ia simpan kembali. "Kenapa kamu selalu membawa orang asing ke dalam rumah?" dia tersadar dengan kata-katanya dan menatap kearah Yun Xi. "Kamu sudah bukan orang luar," tersenyum.

Yun Xi hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis, melihat perempuan di sebelahnya terlihat merasa tidak enak setelah mengatakan kata 'orang asing'.

"Dewi, tolong obati dia. Dia akan mati," kata Eci.

"Aku akan membuat perhitungan dengan mu nanti," menatap kearah Eci. Dewi Alkasia berjalan mendekati laki-laki di kursi. Dia memeriksa denyut nadinya. "Inti kekuatannya sudah hilang," kata Dewi Alkasia membuat Eci dan Yun Xi menatap dirinya dengan serius.

"Inti kekuatannya sudah hilang? Apa yang harus kita lakukan?" kata Eci dengan khawatir.

"Aku akan mencoba," kekuatan Dewi Alkasia terus mengalir ketubuh laki-laki yang sudah tidak bisa berbicara. "Aku hanya bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi kekuatannya sudah hilang aku tidak bisa membantu."

"Terima kasih," suara lirih laki-laki itu terdengar sangat lemah. Akhirnya nyawanya bisa terselamatkan.

"Siapa nama mu?" kata Dewi Alkasia.

"Zui Yuan."

"Meski aku bisa menyembuhkan luka mu, tapi aku tidak bisa menyembuhkan luka yang sudah di akibatkan dari serangan balik pengeluaran inti kekuatan."

Perkataan Dewi Alkasia membuat hati Zui Yaun merasa sakit. Dia kembali menginggat pengorbanan yang telah ia lakukan untuk memberikan obat untuk peri Huan Qi. Hanya karena perasaannya dia harus mengorbankan seluruh kekuatan dan hidupnya. Dia benar-benar sangat bodoh.

"Tidak apa-apa aku tahu kondisi ku," Zui Yuan berusaha untuk bangkit dari duduknya. Merasa kondisinya sudah membaik dia ingin berpamitan. "Terima kasih sudah mau menolong ku, aku akan mengingat pertolongan ini. Aku akan pergi," setelah mengucapkan terima kasih Zui Yuan berusaha untuk berjalan keluar dari pondok. Tapi meski lukanya sudah cukup membaik. Keadaan masih belum bisa di katakan sembuh.

"Dewi," kata lirih Eci setelah terbang mendekat kearah Dewi Alkasia. Eci memberikan isyarat agar Dewi Alkasia membiarkan laki-laki itu tetap tinggal.

"Hem," menghela nafas. "Jika kamu masih ingin hidup lebih baik istirahat di pondok ku. Meski tempat ini kecil tapi cukup muat untuk empat orang."

Yun Xi mendengar itu merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya. Meski dia tidak setuju tapi dia merasa kasihan dengan laki-laki di hadapannya. Dia mirip seperti dirinya saat pertama datang ke pondok ini. Benar-benar mengenaskan.

"Kamu bisa istirahat di tempat tidur ku dulu. Aku akan membuatkan tempat tidur untuk mu," kata Dewi Alkasia.

Zui Yuan tidak ingin terlalu merepotkan pasangan itu. tapi apa yang bisa ia lakukan saat ini. Jika dia pergi dengan keadaan seperti ini, dia hanya akan mati sebelum sampai di rumahnya. Dia hanya bisa menurut dengan apa yang perempuan di hadapannya katakan.

Namun, saat Dewi Alkasia ingin membantu Zui Yuan untuk beristirahat dia di hentikan oleh Yun Xi.

"Tempat tidurku lebih nyaman untuk dirinya," mengambil tangan Zui Yuan dan memapahnya untuk berbaring di tempat tidurnya.

Melihat tingkah Yun Xi Dewi Alkasia hanya bisa mengerutkan keningnya. "Aku akan merebus obat."

"Dewi aku ikut," Eci terbang mengikuti majikannya.

.................

Di istana langit, permaisuri memanggil beberapa bawahan kepercayaan untuk mencari informasi lebih mendetail tentang Yun Xi laki-laki yang akan menjadi suami keponakannya Zhou Ye. Dia masih tidak bisa menyerah begitu saja dengan pernikahan pangeran pertama. Permaisuri sangat membenci dunia siluman, karena selir kedua kedudukannya di istana langit menjadi goyah. Dia tidak bisa membiarkan anaknya akan menikah dengan tuan putri dari dunia siluman juga. Jika itu sampai terjadi, dia bisa gila.

"Apa pun yang terjadi aku ingin mendapatkan informasi yang pasti tentang laki-laki yang ada di pondok dewi Alkasia."

Permaisuri memberikan perintah kepada dua peri wanita kepercayaannya.

"Baik yang mulia," jawab serentak dua orang yang masih berlutut.

Setelah mendapat perintah rahasia dari permaisuri, kedua peri itu langsung berpamitan dan pergi meninggalkan permaisuri sendirian di dalam ruang kamarnya.

................

Di alam Kui, peri Huan Qi masih menawarkan racun yang sudah mulai menyebar menyerang pembuluh darahnya. Racun yang di ledakkan Zui Yuan membuat dirinya tidak bisa menggerakkan kekuatan dalam. Seseorang masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi.

"Siapa?" ujarnya dengan nada marah. "Penguasa," menundukkan kepalanya setelah melihat pria dengan wajah yang terlihat segar dan bersemangat.

"Dia berhasil lolos?" katanya sembari berjalan mendekat.

"Iya."

Pria itu langsung memegang tangan kanan peri Huan Qi. Aliran kekuatan hitam keluar dari dirinya dan masuk dengan cepat ke pembulu darah peri Huan Qi. Panas menyebar dalam dirinya dan tidak lama setelah kekuatan itu menyebar. Racun yang ada dalam dirinya menghilang. "Penguasa, terima kasih sudah bersedia menyelamatkan ku," berlutut di hadapan pria di depannya.

"Kamu sudah membebaskan ku. Ini hadiah dari ku," Pria itu memasukkan kekuatan hitam kedalam diri peri Huan Qi. Dan membuat tubuhnya menjadi lebih segar dan kekuatan yang ia miliki menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.

"Aku akan selalu setia kepada penguasa," kata peri Huan Qi yang masih berlutut.

Senyum tipis pria itu terlihat cukup menakutkan. "Temukan dia dan bunuh," kata pria itu dengan tatapan tajam.

"Baik."

Peri Huan Qi langsung pergi setelah mendapatkan perintah. Dia harus segera menangkap Zui Yuan dan membunuhnya jika dia tidak ingin mati mengenaskan.

.....................

"Bagaimana bisa kamu menemukan dirinya?" kata Dewi Alkasia menatap Eci yang ada di sebelahnya.

"Aku, aku. Aku hanya penasaran dengan kota mati yang dewi sebutkan. Aku hanya bermain sebentar dan melihat dia sudah di hajar habis-habisan para penjahat. Aku hanya membantu dengan sedikit kekuatan hebat ku," menyombongkan dirinya. "Aku hajar sebentar, mereka sudah jatuh dengan mudah."

"Bukankah aku sudah memperingatkan untuk tidak pergi terlalu jauh?" mengerutkan keningnya.

"Aku tahu tapi aku ingin melihat barang-barang bagus. Dari kota mati Dewi mendapatkan barang bagus. Aku hanya ingin mencari teratai salju," menatap dengan memelas.

"Teratai salju?"

"Iya, benda itu dapat membuat diri ku bisa segera berubah wujud menjadi manusia."

Mendengar itu Dewi Alkasia sedikit melembut. Dia juga ingin hewan seperitual miliknya bisa segera berubah wujud menjadi manusia. Tapi semua cara sudah ia lakukan dan hanya bisa menunggu hasilnya. "Meskipun teratai salju bisa membantu. Tapi tidak seharusnya kamu pergi sendiri. Disana sangat berbahaya jika terjadi sesuatu apa yang bisa kamu lakukan?"

"Aku tahu. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Setelah puas mengomeli hewan miliknya yang sangat bandel dan susah untuk di beritahu. Dia kembali membuat obat untuk pasien yang sudah Eci bawa.

Episodes
1 Dewi Mimpi
2 Seorang laki-laki di alam hampa
3 Tawanan raja iblis
4 Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5 Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6 Bunga Yi
7 Dunia siluman (hutan Gui)
8 Dunia Siluman (Alam Kui)
9 Yun Xi
10 Dunia langit (Kota mati)
11 Batu permata hati
12 Kecantikan dan keindahan
13 Dunia langit (Zhou Ye)
14 Maukah kamu menikah dengan ku?
15 Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16 Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17 Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18 Jangan bilang kamu menyukai ku?
19 Dia siapa?
20 Dia akan mati
21 Inti kekuatan
22 Aku memiliki tunangan
23 Tuan dan Nyonya
24 Sedari awal aku selalu mencintai mu
25 Penguasa dunia bawah
26 Hutang darah harus di bayar darah
27 Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28 Benarkah dia melupakan ku?
29 Dunia langit (alam sunyi)
30 Anak kurang ajar
31 Aku merindukannya
32 Shen Jing
33 Retakan segel langit
34 Segel langit : bagian 02
35 Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36 Surat lamaran
37 Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38 Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39 Dia masih tampan seperti sebelumnya
40 Mutiara pemikat
41 Dunia siluman (Dia wanita ku)
42 Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43 Bunga Mali
44 Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45 Perubahan wujud Eci
46 Sebuah mimpi
47 Eci/Xian Nian
48 Dia masih hidup
49 Pelindung inti jiwa
50 Penghianat?
51 Keputusan pernikahan pangeran pertama
52 Kehadiran
53 Nama yang indah
54 Mimpi
55 Penyusup
56 Penyergapan
57 Kekuatan dari mutiara pemikat
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Dewi Mimpi
2
Seorang laki-laki di alam hampa
3
Tawanan raja iblis
4
Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5
Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6
Bunga Yi
7
Dunia siluman (hutan Gui)
8
Dunia Siluman (Alam Kui)
9
Yun Xi
10
Dunia langit (Kota mati)
11
Batu permata hati
12
Kecantikan dan keindahan
13
Dunia langit (Zhou Ye)
14
Maukah kamu menikah dengan ku?
15
Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16
Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17
Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18
Jangan bilang kamu menyukai ku?
19
Dia siapa?
20
Dia akan mati
21
Inti kekuatan
22
Aku memiliki tunangan
23
Tuan dan Nyonya
24
Sedari awal aku selalu mencintai mu
25
Penguasa dunia bawah
26
Hutang darah harus di bayar darah
27
Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28
Benarkah dia melupakan ku?
29
Dunia langit (alam sunyi)
30
Anak kurang ajar
31
Aku merindukannya
32
Shen Jing
33
Retakan segel langit
34
Segel langit : bagian 02
35
Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36
Surat lamaran
37
Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38
Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39
Dia masih tampan seperti sebelumnya
40
Mutiara pemikat
41
Dunia siluman (Dia wanita ku)
42
Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43
Bunga Mali
44
Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45
Perubahan wujud Eci
46
Sebuah mimpi
47
Eci/Xian Nian
48
Dia masih hidup
49
Pelindung inti jiwa
50
Penghianat?
51
Keputusan pernikahan pangeran pertama
52
Kehadiran
53
Nama yang indah
54
Mimpi
55
Penyusup
56
Penyergapan
57
Kekuatan dari mutiara pemikat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!