Bunga Yi

Di ruang tamu yang cukup luas dan sederhana. Dewi Alkasia memulai untuk mengambil sari jantung dari bunga Yi yang baru saja ia dapatkan. Kekuatan inti dalam dirinya harus ia gunakan untuk bisa meleburkan bunga Yi. Dewi Alkasia memejamkan matanya, cahaya kebiruan keluar dari dada kiri bagian jantung. Ia arahkan tangan kanan untuk meraih cahaya itu 'inti sari kekuatan' yang sudah keluar membuat Eci cukup khawatir. Jika salah dalam pengeluaran yang ia lakukan, Dewi Alkasia bisa kehilangan kekuatannya atau jiwanya musnah tanpa tersisa.

Wajah pucat dengan bibir yang mulai memutih. "Eci jaga pondok dengan baik," kata Dewi Alkasia dengan bibir gemetar.

Laki-laki yang ada di tempat tidur melirik sebentar melihat apa yang sedang terjadi. Tatapannya mulai terhenti setelah melihat seorang wanita yang telah merawatnya selama ini. Wajahnya pucat dengan inti sari kekuatan yang sudah ia keluarkan. "Apa yang sedang wanita ini coba lakukan?" kata hatinya setelah melihat pemandangan yang tidak bisa ia percaya.

"Baik," Eci langsung terbang keluar pondok. Dengan kekuatan yang ia miliki hewan itu bisa membuat penghalang seperti gelembung besar yang mengelilingi pondok. Dia harus melindungi Dewi Alkasia, karena setelah inti sari kekuatan di keluarkan. Dewi Alkasia seperti bekicot yang kehilangan cangkangnya. Tubuhnya akan melemah dan tidak akan bisa melawan serangan sekecil apa pun.

"Apa yang kamu lakukan?" suara laki-laki terdengar mengagetkan Dewi Alkasia. "Sepertinya kamu suka bertindak bodoh."

Dewi Alkasia memandang kearah ranjang. Laki-laki yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya menatap dengan aneh. "Aku kira sudah memunggut laki-laki tanpa pita suara," kata Dewi Alkasia dengan seringaian ejekan.

"Bunga itu tidak akan bisa memulihkan tubuh ku."

"Kita akan tahu setelah mencobanya," inti sari kekuatan bersinar dan mengeluarkan kekuatan seperti benang yang mengikat pada bunga Yi. Lilitan kekuatan yang terus terurai dan memutar dengan kencang. Dewi Alkasia memejamkan kedua matanya. Menekan kekuatan yang tersegel di dirinya. Tapi tidak berhasil. Serangan balik dua kekuatan yang tidak saling terikat membuat dirinya merasakan panas dan dingin dalam nadinya. Setiap urat dalam syarafnya seperti terbakar dan dingin seperti es. Tidak terkendali dan tidak bisa ia hindari.

"Hentikan kamu bisa mati," laki-laki itu berkata dengan suara berat. Memandang dengan lirikan yang ia usahakan dengan maksimal. Dia ingin melihat bagaimana akhir dari wanita bodoh di hadapannya.

"Benarkah?" seringaian senyum terlihat dengan sedikit rasa percaya diri.

Dengan cepat Dewi Alkasia mencoba membalikan kekuatan yang mulai bercampur. Tapi sia-sia kekuatan itu sudah tercampur dan membuat gejolak dalam dirinya. Inti kekuatan terus bekerja dan jantungnya mulai terasa sakit. "Sudah saatnya."

Bunga Yi yang tadinya tidak memperlihatkan tanda-tanda, kini mulai bercahaya. Cahaya biru kemerahan bercampur dan membaur dengan cahaya ke emasan. "bbbrururu..." darah segar menyembur setelah bunga menjadi gumpalan kecil cahaya merah kebiruan. Dia berhasil.

Langkah guntai dengan kekuatan yang masih kacau dalam dirinya. Dia mencoba bertahan, karena jika bunga Yi tidak segera di berikan, kekuatan yang ia habiskan akan tidak berguna. Hanya memiliki waktu lima menit setelah Bunya Yi berhasil di lebur.

"Ini tidak akan berhasil. Tidak seharusnya kamu melakukan semua ini."

"Seeetttt..." mencoba membungkam laki-laki yang cukup cerewet itu. Mungkin karena dia sudah terlalu lama tidak mengeluarkan suara.

Kekuatan yang tersisa dalam dirinya ia gunakan untuk menghubukan leburan bunga Yi ke dalam tubuh laki-laki itu. cahaya merah kebiruan mulai terlihat dan menyelimuti tubuh laki-laki itu. Tidak selang lama leburan bunga Yi menyatu dalam tubuh yang sudah mulai bisa bergerak. Meski hanya beberapa saat saja. Tapi ini sebuah kemajuan yang sangat ia nantikan.

"Lihat bukankah ini berhasil," kata Dewi Alkasia menatap dengan bangga. "Aku akan tidur ini terlalu melelahkan," berjalan menjauh. "Eci. Kamu bisa kembali." Eci masuk ke dalam rumah setelah Dewi Alkasia berteriak dengan suara yang mulai lemah.

Tanpa merapikan dirinya dia tidur di tempat yang sudah menjadi tempat tidurnya setelah laki-laki itu ada di pondok. Hanya mengusap darah yang ada di mulutnya. Dia langsung terlelap dalam tidurnya.

"Dewi Alkasia sudah berusaha dengan keras untuk membantu mu sembuh. Kamu harus segera sembuh agar tidak merepotkan Dewi Alkasia lagi." Eci terbang di atas tubuh laki-laki yang berbaring di ranjang. Memutarinya beberapa kali dan kembali ke tempat tidurnya. "Aku juga lelah."

....................

Di istana Kaisar langit, pengawalan ketat dengan setiap pengawal istana berdiri di setiap sudut lorong kosong di istana. Semua wajah dingin tanpa ekspresi berdiri dengan tegap. Wanita dengan gaun kuning keemasan berjalan dengan langkah seperti melayang. Tubuhnya terlalu ringan dan gemulai. Wajah cantik dan halus terlihat anggun. Dia Wanita pertama yang menjadi istri kaisar langit yaitu permaisuri langit. Dua puluh pelayan wanita berjalan di belakangnya dengan wajah menatap ke bawah.

Dia mendorong pintu besar dan megah yang ada di hadapannya. "Tetap di luar," kata wanita itu sebelum masuk ke dalam.

Terlihat tempat tidur besar dan megah dengan ukiran awan yang indah. Porselin yang memiliki ukiran bunga dengan putik permata berjejer di setiap sudut ruangan.

"Yang mulia," wanita itu berjalan maju menghampiri laki-laki yang duduk di kursi emas.

"Permaisuri. Sudah lama semenjak kamu menemuiku," kata kaisar langit memandang kearah istrinya yang tidak pernah menua.

"Yang mulai selalu bersama selir kedua. Meskipun saya ingin, tapi apakah saya bisa menemani yang mulia?" kata permaisuri dengan lembut setelah duduk di kursi yang ada di hadapan kaisar langit.

"Apa maksud mu. Tentu saja kamu tetap bisa menemani ku. Kamu wanita pertama yang aku nikahi," kata kaisar langit dengan santai.

Semenjak kaisar langit memiliki selir kedua yaitu putri dari raja siluman, kedudukan dan posisi dirinya telah tergantikan. Wanita dengan penuh kelicikan itu telah merebut suaminya yang ia cintai. Andai dia tidak memiliki seorang anak, dia pasti akan di singkirkan dengan mudah.

"Yang mulia, saya ingin membicarakan soal pernikahan pangeran pertama."

"Kenapa? Apa kamu keberatan dengan pengaturan ku?" kata kaisar langit dengan cukup santai. Tapi itu membuat permaisuri menjadi sedikit merasa takut.

"Saya hanya ingin dia bisa memilih perempuan yang ia cintai. Pernikahan aliansi ini, saya tidak menginginkannya," kata permaisuri menatap wajah suaminya yang acuh tak acuh.

"Dia akan menjadi putra mahkota nantinya. Pernikahan yang ia lakukan harus tetap menguntungkan untuk kerajaan langit ini. Jika kamu masih terus mempermasalahkannya. Aku tidak akan tinggal diam."

Kata peringatan keluar dari mulut suaminya. Bujukan yang ia lakukan tetap tidak bisa membuat suaminya mengerti apa yang ia inginkan. Menikah dengan seseorang yang tidak mencintai kita sangatlah menyakitkan. Dan itu telah ia alami, dia tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Tidak ada lagi yang bisa ia katakan. Tidak lama setelah pernyataan itu permaisuri pergi dan meninggalkan Kaisar langit.

Episodes
1 Dewi Mimpi
2 Seorang laki-laki di alam hampa
3 Tawanan raja iblis
4 Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5 Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6 Bunga Yi
7 Dunia siluman (hutan Gui)
8 Dunia Siluman (Alam Kui)
9 Yun Xi
10 Dunia langit (Kota mati)
11 Batu permata hati
12 Kecantikan dan keindahan
13 Dunia langit (Zhou Ye)
14 Maukah kamu menikah dengan ku?
15 Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16 Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17 Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18 Jangan bilang kamu menyukai ku?
19 Dia siapa?
20 Dia akan mati
21 Inti kekuatan
22 Aku memiliki tunangan
23 Tuan dan Nyonya
24 Sedari awal aku selalu mencintai mu
25 Penguasa dunia bawah
26 Hutang darah harus di bayar darah
27 Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28 Benarkah dia melupakan ku?
29 Dunia langit (alam sunyi)
30 Anak kurang ajar
31 Aku merindukannya
32 Shen Jing
33 Retakan segel langit
34 Segel langit : bagian 02
35 Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36 Surat lamaran
37 Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38 Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39 Dia masih tampan seperti sebelumnya
40 Mutiara pemikat
41 Dunia siluman (Dia wanita ku)
42 Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43 Bunga Mali
44 Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45 Perubahan wujud Eci
46 Sebuah mimpi
47 Eci/Xian Nian
48 Dia masih hidup
49 Pelindung inti jiwa
50 Penghianat?
51 Keputusan pernikahan pangeran pertama
52 Kehadiran
53 Nama yang indah
54 Mimpi
55 Penyusup
56 Penyergapan
57 Kekuatan dari mutiara pemikat
58 Obsesi
59 Pemberontakan dunia siluman
60 Menerima takdir
61 Jurang kematian
62 Dia telah tiada
63 Tempat persemayaman terakhir
64 Satu bulan berlalu
65 Kegelapan abadi
66 Cermin masa lalu
67 Berjalannya waktu
68 Reinkarnasi 01 (Lahirnya tuan putri pertama)
69 Penantian yang sia-sia
70 Tahun ketujuh
71 Kehebohan di pagi hari
72 Dua puluh tahun kemudian
73 Pesta perayaan kemenangan
74 Sebuah rahasia
75 Garis takdir kedua
76 Garis takdir kehidupan
77 Pernikahan yang di takdirkan langit
78 Ketenangan di pagi hari
79 Aura kehidupan
80 Pengantin baru
81 Rencana
82 Kehidupan seorang istri
83 Kehangatan yang di rindukan
84 Ingatan di dua kehidupan
85 Buku takdir
86 Sebuah alasan
87 Hati yang terluka
88 Penyatuan dua jiwa
89 Takdir sang Dewa
90 Di tahun ke-30 (Dunia manusia)
91 Menanti kematian
92 Garis takdir bintang hampa
93 Reinkarnasi ke-2 (putri kecil walikota)
94 Nona keempat (Xin Yan)
95 Hal yang tidak terduga
96 Murid dan Guru
97 Kebersamaan
98 Perjodohan yang di tetapkan
99 Sebuah keputusan
100 Pertandingan tahunan
101 Perasaan terpendam
102 Terikat benang takdir
103 Pengaturan terbaik dalam takdir
104 Tidak ada perubahan dalam takdir
105 Pernikahan
106 Reinkarnasi terakhir sang Dewi
107 Pencarian belahan jiwa
108 Berakhirnya takdir bintang hampa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Dewi Mimpi
2
Seorang laki-laki di alam hampa
3
Tawanan raja iblis
4
Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5
Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6
Bunga Yi
7
Dunia siluman (hutan Gui)
8
Dunia Siluman (Alam Kui)
9
Yun Xi
10
Dunia langit (Kota mati)
11
Batu permata hati
12
Kecantikan dan keindahan
13
Dunia langit (Zhou Ye)
14
Maukah kamu menikah dengan ku?
15
Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16
Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17
Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18
Jangan bilang kamu menyukai ku?
19
Dia siapa?
20
Dia akan mati
21
Inti kekuatan
22
Aku memiliki tunangan
23
Tuan dan Nyonya
24
Sedari awal aku selalu mencintai mu
25
Penguasa dunia bawah
26
Hutang darah harus di bayar darah
27
Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28
Benarkah dia melupakan ku?
29
Dunia langit (alam sunyi)
30
Anak kurang ajar
31
Aku merindukannya
32
Shen Jing
33
Retakan segel langit
34
Segel langit : bagian 02
35
Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36
Surat lamaran
37
Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38
Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39
Dia masih tampan seperti sebelumnya
40
Mutiara pemikat
41
Dunia siluman (Dia wanita ku)
42
Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43
Bunga Mali
44
Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45
Perubahan wujud Eci
46
Sebuah mimpi
47
Eci/Xian Nian
48
Dia masih hidup
49
Pelindung inti jiwa
50
Penghianat?
51
Keputusan pernikahan pangeran pertama
52
Kehadiran
53
Nama yang indah
54
Mimpi
55
Penyusup
56
Penyergapan
57
Kekuatan dari mutiara pemikat
58
Obsesi
59
Pemberontakan dunia siluman
60
Menerima takdir
61
Jurang kematian
62
Dia telah tiada
63
Tempat persemayaman terakhir
64
Satu bulan berlalu
65
Kegelapan abadi
66
Cermin masa lalu
67
Berjalannya waktu
68
Reinkarnasi 01 (Lahirnya tuan putri pertama)
69
Penantian yang sia-sia
70
Tahun ketujuh
71
Kehebohan di pagi hari
72
Dua puluh tahun kemudian
73
Pesta perayaan kemenangan
74
Sebuah rahasia
75
Garis takdir kedua
76
Garis takdir kehidupan
77
Pernikahan yang di takdirkan langit
78
Ketenangan di pagi hari
79
Aura kehidupan
80
Pengantin baru
81
Rencana
82
Kehidupan seorang istri
83
Kehangatan yang di rindukan
84
Ingatan di dua kehidupan
85
Buku takdir
86
Sebuah alasan
87
Hati yang terluka
88
Penyatuan dua jiwa
89
Takdir sang Dewa
90
Di tahun ke-30 (Dunia manusia)
91
Menanti kematian
92
Garis takdir bintang hampa
93
Reinkarnasi ke-2 (putri kecil walikota)
94
Nona keempat (Xin Yan)
95
Hal yang tidak terduga
96
Murid dan Guru
97
Kebersamaan
98
Perjodohan yang di tetapkan
99
Sebuah keputusan
100
Pertandingan tahunan
101
Perasaan terpendam
102
Terikat benang takdir
103
Pengaturan terbaik dalam takdir
104
Tidak ada perubahan dalam takdir
105
Pernikahan
106
Reinkarnasi terakhir sang Dewi
107
Pencarian belahan jiwa
108
Berakhirnya takdir bintang hampa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!