Jangan bilang kamu menyukai ku?

Setelah sampai di istana langit, Dewi Alkasia memberikan sebuah topeng yang menutupi sebagian wajahnya. Meski pada awalnya Yun Xi menolak tapi dia tetap tidak bisa membantah keinginan penyelamatnya.

"Nanti saat di hadapan bibi, bicara seperlunya saja."

Yun Xi hanya diam dan mendengarkan semua instruksi yang Dewi Alkasia katakan.

Hampir semua peri menatap dengan tatapan aneh. Meski Meraka sendiri tahu jika topeng Yun Xi sangat berpengaruh besar dalam penampilannya.

"Aku hanya tidak ingin ada wanita yang melihat wajah mu," kata Dewi Alkasia menarik tangan Yun Xi.

Mendengar itu Yun Xi diam dengan hati yang berdebar. "Jangan bilang kamu menyukai ku?" kata Yun Xi sepontan.

Dewi Alkasia menghentikan langkahnya, dan menatap wajah yang tertutup topeng. "Iya, aku menyukai ku," tersenyum memandang kedua mata yang terlihat terkejut. "Kenapa? Kamu tidak suka?"

Yun Xi hanya diam, dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Semua sangat mendadak dan tidak ada kata yang bisa ia gunakan untuk menjawab.

"Jangan khawatir meski aku menyukai mu, aku tidak pernah memaksakan sesuatu. Kita sudah terlambat," menarik kencang tangan Yun Xi agar bisa mengikuti langkahnya.

Yun Xi memandang punggung perempuan di hadapannya. Genggaman tangan itu sangat hangat dan lembut. Perasaan yang ada di hatinya membuat jantungnya terus berdetak dengan kencang. Dia menyukai Wanita di depannya. Tapi keraguan masih sangat kuat mengikat hatinya.

"Tuan putri Zhou Ye, silakan masuk."

Pelayan yang ada di depan pintu masuk aula istana permaisuri menyabut dengan sangat baik.

"Zhou Ye?" Yun Xi menatap kearah Dewi Alkasia. Selama ini dia hanya tahu jika perempuan di hadapannya adalah seorang dewi mimpi memiliki nama Alkasia. Dia tidak tahu jika nama Alkasia adalah sebuah gelar. Dan dia adalah seorang putri dari kerajaan langit.

"Oh, aku lupa memberitahu nama ku. Aku Zhou Ye," berbisik pelan kearah telinga Yun Xi.

"Tuan putri silakan," kata pelayan untuk kedua kalinya.

Meraka berdua langsung berjalan menuju kedalam aula. Wanita dengan gaun berwarna emas berjalan mendekat. Wajahnya cantik dan anggun.

"Zhou Ye, dia?" ujar permaisuri menatap kearah laki-laki bertopeng di hadapannya. Meski terlihat aneh tapi dia tidak berusaha menanyakan alasan laki-laki itu memakai topeng.

"Bibi, dia Yun Xi."

"Permaisuri," Yun Xi menunduk memberikan salam kepada permaisuri.

"Dia calon suami mu?" tanya permaisuri memandang kearah Dewi Alkasia.

"Iya, dia calon suami ku."

Melihat sebentar dengan seksama, lalu menyuruh mereka berdua untuk mengikutinya bersantai di aula istana miliknya. Yun Xi dan Dewi Alkasia hanya menurut dan dengan santai mengikuti permaisuri dari belakang. Melewati aula dan terus masuk melewati taman kecil. Setelah sampai di suatu tempat yang tidak terlalu besar, namun sangat nyaman. Kolam ikan mengelilingi tempat itu. Dengan jembatan yang muat dua orang untuk menyeberang. Jembatan menjadi penghubung aula dengan taman.

"Kita bersantai di sini saja. Akan menyesakkan jika mengobrol di aula dalam," kata permaisuri yang mulai duduk terlebih dulu. "Ayo duduk jangan terlalu tertekan."

"Baik," kata serentak Dewi Alkasia dan yun Xi. Setelah menyetujui ajakan permaisuri mereka langsung duduk, meski tidak nyaman. Meski permaisuri membicarakan hal-hal biasa. Namun, rasanya jantung ingin melompat keluar dari dada mereka berdua.

..................

Setelah melarikan diri dari alam Kui, Zui Yuan tidak sengaja sampai di batas dua dunia. Lebih tepatnya di kota mati, meski kota mati masih termasuk kedalam dunia langit tapi sekarang penguasa di sana adalah siluman. Tempat dimana aturan tidak berlaku. Siapa yang kuat atau siapa yang kaya itulah penguasanya.

Langkah perlahan membelah kerumunan mencoba untuk bertahan dengan kondisinya yang sudah tidak baik. "Aku harus bertahan."

Meski dia berhasil kabur, tapi peri Huan Qi dan para pengikutnya pasti akan mengejar dirinya. Dia harus segera bersembunyi. Tapi dia bahkan tidak mengenal tempat ini. Dia hanya memikirkan untuk segera terlepas dari kejaran. Di kerumunan para siluman dan peri yang berkeliaran di kota mati. Semua tampak asing di pandangannya.

Dengan tubuh sempoyongan dia berusaha untuk mencari tempat aman untuk dia bisa sembunyi.

"Itu dia kejar," Suara laki-laki dengan pedang di tangan berlari dari arah belakang.

Zui Yuan melihat kebelakang, beberapa laki-laki yang pernah ia lihat di desa kecil yang ada di alam Kui. Terlihat berlari mengejar dirinya. Dengan susah payah dia mencoba terlepas dari kejaran. Tapi saat dia ada di ujung tempat yang sangat sepi. "Jalan buntu."

"Pangeran, kamu sudah tidak bisa pergi lagi. Menyerah saja," kata salah satu pengikut yang menghadang dirinya. Pedang di tangan mereka terlihat tajam.

"Jika aku mati, kalian semua tidak akan bisa hidup."

Mencoba menahan dirinya yang hampir roboh.

"Jika kamu tidak mati. Kami akan mati lebih mengenaskan. Bunuh..." teriakan itu membuat semua pengikut itu meyerang dengan brutal.

Meski dia sudah tidak memiliki inti kekuatan dalam dirinya. Tapi, dia termasuk pangeran yang pintar dan memiliki bakat. Tentu memiliki beberapa cara untuk mengatasi serangan yang masih termasuk biasa. "Ahu..ahuh," nafasnya sudah mulai tidak teratur.

'Brukk...' tendangan kuat menghantam tubuhnya. Membuat dirinya terjatuh dengan keras. Zui Yuan hanya bisa menelan ludah pahit di tenggorokannya. Dia pejamkan matanya dan mulai pasrah dengan keadaan. Dia sudah tidak kuat lagi untuk menahan setiap serangan.

Saat pedang beberapa senti dari tenggorokannya. 'Brukkk... ssriiinggg..." suara pertarungan terdengar. Saat dia membuka kedua matanya. Dia melihat semua orang yang mengejarnya sudah berbaring tidak berdaya. Hewan seperitual yang belum merubah wujud menjadi manusia. Terlihat terbang mengelilingi dirinya. Tubuhnya seperti kucing dengan dua sayap dan memiliki ekor naga. "Kamu yang sudah membantu ku?"

"Apa sakit? Mereka sangat jahat," suaranya terdengar imut.

"Terima kasih," mencoba bangkit.

"Aku akan membantu," kata binatang di hadapannya.

Zui Yuan berusaha bangkit namun tubuhnya sudah terlalu lemah. Wajahnya sangat pucat dan lusuh. Baju yang ia kenakan juga sudah penuh robekan. Dengan cepat hewan seperitual itu berusaha untuk membantunya. Setelah dia berhasil bangkit, binatang itu terbang dan selalu berada di punggung Zui Yuan. Dia berusaha untuk menopang tubuhnya dengan sangat hati-hati.

"Sebentar aku sudah tidak kuat lagi. Aku akan beristirahat di sini. Terima kasih sudah membantu ku," menatap kearah hewan seperitual di hadapannya.

"Apa kamu memiliki tempat tinggal? Jika kamu tidak segera pergi mereka akan datang lagi."

"Aku sudah tidak kuat melangkah lagi," nafasnya sudah mulai tidak beraturan. Lukanya semakin dalam dan menyakitkan.

"Majikan ku sedang pergi, kamu bisa tinggal sebentar untuk memulihkan diri. Tapi tempatnya cukup jauh dari sini."

"Aku sudah tidak bisa berjalan lagi," menatap dengan putus asa.

"Aku bisa membawa mu," dengan sekejap hewan seperitual itu merubah dirinya menjadi lebih besar dan Zui Yuan bisa duduk di punggungnya.

Dalam sekali kepakan sayap terbang pergi meninggalkan kota mati. Perjalanan mereka memang cukup jauh dan membutuhkan waktu lumayan lama. Meski hanya beberapa jam tapi sekarang dia ada dimana?

Episodes
1 Dewi Mimpi
2 Seorang laki-laki di alam hampa
3 Tawanan raja iblis
4 Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5 Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6 Bunga Yi
7 Dunia siluman (hutan Gui)
8 Dunia Siluman (Alam Kui)
9 Yun Xi
10 Dunia langit (Kota mati)
11 Batu permata hati
12 Kecantikan dan keindahan
13 Dunia langit (Zhou Ye)
14 Maukah kamu menikah dengan ku?
15 Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16 Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17 Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18 Jangan bilang kamu menyukai ku?
19 Dia siapa?
20 Dia akan mati
21 Inti kekuatan
22 Aku memiliki tunangan
23 Tuan dan Nyonya
24 Sedari awal aku selalu mencintai mu
25 Penguasa dunia bawah
26 Hutang darah harus di bayar darah
27 Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28 Benarkah dia melupakan ku?
29 Dunia langit (alam sunyi)
30 Anak kurang ajar
31 Aku merindukannya
32 Shen Jing
33 Retakan segel langit
34 Segel langit : bagian 02
35 Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36 Surat lamaran
37 Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38 Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39 Dia masih tampan seperti sebelumnya
40 Mutiara pemikat
41 Dunia siluman (Dia wanita ku)
42 Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43 Bunga Mali
44 Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45 Perubahan wujud Eci
46 Sebuah mimpi
47 Eci/Xian Nian
48 Dia masih hidup
49 Pelindung inti jiwa
50 Penghianat?
51 Keputusan pernikahan pangeran pertama
52 Kehadiran
53 Nama yang indah
54 Mimpi
55 Penyusup
56 Penyergapan
57 Kekuatan dari mutiara pemikat
58 Obsesi
59 Pemberontakan dunia siluman
60 Menerima takdir
61 Jurang kematian
62 Dia telah tiada
63 Tempat persemayaman terakhir
64 Satu bulan berlalu
65 Kegelapan abadi
66 Cermin masa lalu
67 Berjalannya waktu
68 Reinkarnasi 01 (Lahirnya tuan putri pertama)
69 Penantian yang sia-sia
70 Tahun ketujuh
71 Kehebohan di pagi hari
72 Dua puluh tahun kemudian
73 Pesta perayaan kemenangan
74 Sebuah rahasia
75 Garis takdir kedua
76 Garis takdir kehidupan
77 Pernikahan yang di takdirkan langit
78 Ketenangan di pagi hari
79 Aura kehidupan
80 Pengantin baru
81 Rencana
82 Kehidupan seorang istri
83 Kehangatan yang di rindukan
84 Ingatan di dua kehidupan
85 Buku takdir
86 Sebuah alasan
87 Hati yang terluka
88 Penyatuan dua jiwa
89 Takdir sang Dewa
90 Di tahun ke-30 (Dunia manusia)
91 Menanti kematian
92 Garis takdir bintang hampa
93 Reinkarnasi ke-2 (putri kecil walikota)
94 Nona keempat (Xin Yan)
95 Hal yang tidak terduga
96 Murid dan Guru
97 Kebersamaan
98 Perjodohan yang di tetapkan
99 Sebuah keputusan
100 Pertandingan tahunan
101 Perasaan terpendam
102 Terikat benang takdir
103 Pengaturan terbaik dalam takdir
104 Tidak ada perubahan dalam takdir
105 Pernikahan
106 Reinkarnasi terakhir sang Dewi
107 Pencarian belahan jiwa
108 Berakhirnya takdir bintang hampa
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Dewi Mimpi
2
Seorang laki-laki di alam hampa
3
Tawanan raja iblis
4
Dunia Iblis (Istana raja iblis)
5
Dunia langit (kediaman Dewi Alkasia)
6
Bunga Yi
7
Dunia siluman (hutan Gui)
8
Dunia Siluman (Alam Kui)
9
Yun Xi
10
Dunia langit (Kota mati)
11
Batu permata hati
12
Kecantikan dan keindahan
13
Dunia langit (Zhou Ye)
14
Maukah kamu menikah dengan ku?
15
Dunia siluman (Tuan putri Zui Xin)
16
Dunia siluman (penguasa kegelapan)
17
Aku tidak bisa membiarkan mu pergi
18
Jangan bilang kamu menyukai ku?
19
Dia siapa?
20
Dia akan mati
21
Inti kekuatan
22
Aku memiliki tunangan
23
Tuan dan Nyonya
24
Sedari awal aku selalu mencintai mu
25
Penguasa dunia bawah
26
Hutang darah harus di bayar darah
27
Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya
28
Benarkah dia melupakan ku?
29
Dunia langit (alam sunyi)
30
Anak kurang ajar
31
Aku merindukannya
32
Shen Jing
33
Retakan segel langit
34
Segel langit : bagian 02
35
Alam Berlapis (Dewa Lin Yin)
36
Surat lamaran
37
Jing Jing (pembunuhan bayaran)
38
Dunia bawah (Perang di perbatasan)
39
Dia masih tampan seperti sebelumnya
40
Mutiara pemikat
41
Dunia siluman (Dia wanita ku)
42
Dunia langit (Lamaran Zui Yuan untuk Zhou Ye)
43
Bunga Mali
44
Alam sunyi (Sebuah rahasia di dasar pohon)
45
Perubahan wujud Eci
46
Sebuah mimpi
47
Eci/Xian Nian
48
Dia masih hidup
49
Pelindung inti jiwa
50
Penghianat?
51
Keputusan pernikahan pangeran pertama
52
Kehadiran
53
Nama yang indah
54
Mimpi
55
Penyusup
56
Penyergapan
57
Kekuatan dari mutiara pemikat
58
Obsesi
59
Pemberontakan dunia siluman
60
Menerima takdir
61
Jurang kematian
62
Dia telah tiada
63
Tempat persemayaman terakhir
64
Satu bulan berlalu
65
Kegelapan abadi
66
Cermin masa lalu
67
Berjalannya waktu
68
Reinkarnasi 01 (Lahirnya tuan putri pertama)
69
Penantian yang sia-sia
70
Tahun ketujuh
71
Kehebohan di pagi hari
72
Dua puluh tahun kemudian
73
Pesta perayaan kemenangan
74
Sebuah rahasia
75
Garis takdir kedua
76
Garis takdir kehidupan
77
Pernikahan yang di takdirkan langit
78
Ketenangan di pagi hari
79
Aura kehidupan
80
Pengantin baru
81
Rencana
82
Kehidupan seorang istri
83
Kehangatan yang di rindukan
84
Ingatan di dua kehidupan
85
Buku takdir
86
Sebuah alasan
87
Hati yang terluka
88
Penyatuan dua jiwa
89
Takdir sang Dewa
90
Di tahun ke-30 (Dunia manusia)
91
Menanti kematian
92
Garis takdir bintang hampa
93
Reinkarnasi ke-2 (putri kecil walikota)
94
Nona keempat (Xin Yan)
95
Hal yang tidak terduga
96
Murid dan Guru
97
Kebersamaan
98
Perjodohan yang di tetapkan
99
Sebuah keputusan
100
Pertandingan tahunan
101
Perasaan terpendam
102
Terikat benang takdir
103
Pengaturan terbaik dalam takdir
104
Tidak ada perubahan dalam takdir
105
Pernikahan
106
Reinkarnasi terakhir sang Dewi
107
Pencarian belahan jiwa
108
Berakhirnya takdir bintang hampa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!