Di malam hari.
Amara dan jin terlihat sedang membaca buku bersama di perpustakaan, mereka menjelajahi sejarah dan kekuatan kuno yang ada di perpustakaan kerajaan.
"Aku mulai bosan, jin, ayo lakukan sesuatu yang menyenangkan"
"Mau melakukan apa?"
"Yahhh, menggambar sesuatu atau menjelajahi dungeon, atau kita juga bisa berpetualang bersama-sama seperti dulu"
"Kalau begitu, maaf tapi aku tidak bisa"
"Kenapa?"
"Sudah satu minggu kita berdua menghabiskan waktu bersama, yang lain mulai cemburu, menurut mereka kau terus memonopoli ku, makanya malam ini aku harus menghibur mereka"
"Begitu, yahhh seraphina juga menyuruhku untuk jalan-jalan bersama malam ini"
"Jadi begitu, aku pergi dulu, sampai ketemu lagi mara"
Jin pergi menemui ruby dan yang lain, sementara amara pergi menemui seraphina. Amara dan seraphina melakukan kencan malam, berjalan sambil memandangi sinar bulan, amara mengajak seraphina menuju ke desa tempat panti asuhan nya berada dan berniat memperkenalkan dirinya kepada yang lain.
"Seraphina, kenapa kau memilih ku sebagai tunangan mu?"
Seraphina tersenyum.
"Kerena kau mirip dengan seseorang........ Aku bertemu dengannya saat masih kecil, dia orang yang terlalu bersemangat dan terkadang suka menghadapi bahaya, dan juga dia sangat keren ketika beraksi....... Tapi, beberapa bulan kemudian, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi"
"Jadi, aku ini hanya seperti tempat peluapan perasaan mu karena tidak bisa mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya kepadanya?"
"Itu tidak benar! Perasaan ku ini adalah asli!"
"Jadi begitu"
Seraphina tersenyum ke arah amara.
"Ada apa?"
"Tidak, bukan apa-apa"
Tiba-tiba, suara ledakan terdengar dari arah belakang mereka, mareka langsung bergegas menuju ke tempat ledakan itu terjadi, sesampainya di sana, zhula tiba-tiba terlempar ke belakang dan mendarat tepat pada amara, hal itu membuat amara dan seraphina terkejut.
"Ahh......! Zhula!?"
"Kenapa kau ada disini?"
"Kalian berdua, waktu yang tepat, bisa pinjamkan kekuatan kalian?"
"Aku tidak keberatan, memangnya ada apa?"
Zhula menunjukkan ke atas langit, dan terlihat seekor naga yang berukuran 30 meter, amara dan seraphina sampai tercengang karena ukuran naga itu.
"Bisa jelaskan kenapa bisa jadi seperti ini?"
"Awalnya, raja iblis menyuruh kami untuk menghadiri undangan pahlawan di kerajaan Specter, dan yang sialnya, kami bertemu dengan beberapa naga yang lapar, kami berhasil menghabisi naga-naga itu, dan naga ini datang untuk membalaskan dendam mereka, sepertinya dia adalah ibu dari naga-naga yang kami bunuh"
Naga itu menyemburkan api hitam ke arah mereka bertiga, mereka berhasil menghindari semburan itu.
"Blizzard! Inferno!"
"Breeze!"
Blizzard, Inferno, dan Breeze langsung muncul di tangan amara dan seraphina, mereka terkejut dengan apa yang ada di hadapan mereka.
"Apa-apaan itu!!!"
"Itu benar-benar naga yang tidak normal"
"Putri, aku merasakan aurora yang aneh dari naga itu, harap hati-hati"
Merak mulai menyerang naga itu, dan naga itu juga mulai menyerang mereka dengan nafas api nya.
"Chi! Dia terbang terlalu tinggi! Aku tidak bisa mencapainya"
Zhula langsung menciptakan sepatu yang bisa terbang untuk amara dan seraphina.
"Ternyata kau bisa melakukan hal ini juga?"
"Aku bisa menciptakan segala yang aku mau, tapi itu tergantung seberapa lama energi aurora ku bisa bertahan"
"Kalau begitu aku dan seraphina yang akan menyerangnya, zhula hanya perlu membantu dari bawah, dengan begitu kau tidak perlu membuang begitu banyak energi aurora benar kan?"
Zhula mengangguk, amara dan seraphina langsung terbang menuju ke arah naga itu, naga itu menyemburkan api nya ke arah mereka, dan amara menyerap api itu menggunakan inferno dan mengembalikannya ke arah naga itu, naga itu menghindar tapi ekornya terkena serangan itu dan terputus.
Naga itu berteriak kesakitan, dan mengepakkan sayapnya untuk terbang lebih tinggi dan menyiapkan bola api hitam yang sangat besar, amara mencoba mengejar naga itu tapi sepatu itu sudah tidak bisa terbang lebih tinggi lagi.
"(Sial! Dengan ketinggian seperti itu, seraphina dan amara sudah tidak bisa mengejar naga itu lagi)"
Bola api itu di lontarkan kepada amara dan seraphina, dan sebelum bola api itu mengenai mereka, bola api itu membeku menjadi es dan terjatuh ke tanah, semuanya sedikit terkejut.
"Apa kalian butuh bantuan?"
Terlihat ruby, jin, nana, shina, dan luna muncul di hadapan mereka.
"Semuanya?"
"Kami merasakan energi aurora yang sangat mengerikan, jadi kami cepat-cepat kemari, dan....... Apa-apaan ukuran naga itu?"
"Entahlah?"
Ruby mengangkat tangannya ke atas, dan seketika udara suhu udara di sekitar naga itu turun menjadi -100 derajat celcius, sayap milik naga itu langsung membeku dan dia terjatuh ke tanah, ruby langsung mengembalikan udara seperti semula dan mereka langsung menghampiri naga itu.
Shina dan nana langsung menyerang naga itu menggunakan kekuatan gabungan air dan petir milik mereka, menyebabkan damage yang sangat parah untuk naga itu, tapi naga itu langsung be regenerasi dan menyemburkan nafas api ke arah mereka, tapi nafas api itu langsung menjadi es hanya dengan keberadaan ruby di dekat situ.
Mereka berdua kembali mengulangi serangan yang sama kepada naga itu, dan kali ini di tambah serangan gabungan api dan angin dari amara dan seraphina, dan juga tebasan kegelapan luna yang berhasil memotong kedua sayap naga itu, naga itu berteriak kesakitan.
"Kurasa, sudah saatnya mengakhiri ini"
Jin mengumpulkan energi aurora yang sangat banyak di pedangnya, lalu menancapkan pedangnya ke tanah.
"
Tangan besi muncul dari bawah tanah dan langsung meremas naga itu hingga hancur, semuanya merasa lega akan kemenangan mereka, dan zhula berterima kasih atas bantuan mereka semua.
Tiba-tiba tangan dewa milik jin hancur, membuat semua orang terkejut, naga yang tadi sudah hancur kembali be regenerasi dan kembali normal terkecuali di bagian ekornya.
Dan ukuran naga itu bertambah menjadi 60 meter, yang membuat semua orang semakin terkejut akan hal itu.
Mereka mencoba melontarkan serangan yang sama tapi itu sudah tidak bekerja kepada naga itu.
Naga itu mengaum dan mereka terlempar ke belakang bahkan auman itu terdengar sampai ke istana kerajaan Specter, dan auman itu terdengar sangat kuat dan mengerikan.
Yang lain berusaha menahan rasa sakit dan kembali berdiri, amara berdiri dan naga itu menatap tajam ke arah amara, begitu juga dengan amara yang sedang menatap tajam ke arah naga itu.
Seseorang terlihat sedang mengawasi pertarungan mereka dari sebuah bola kristal.
"Sekarang, perkembangan seperti apa yang akan kau tunjukkan kepadaku? Amara"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments